Makrifat
Bagian dari sebuah serial tentang Islam Sufisme dan Tarekat |
---|
Portal |
Makrifat adalah pengetahuan yang diperoleh melalui akal, sedangkan dalam tasawuf makrifat berarti mengetahui Allah Subhanahu wa Ta'ala dari dekat. Dengan Makrifat, seorang Sufi lewat hati sanubarinya dapat melihat Tuhan. Mengetahui hinanya diri sendiri dan menerima semua yang sudah ditakdirkan oleh Allah SWT di dalam keduniaan fana ini.
Lebih jelas lagi, ialah merupakan pengetahuan mistis tentang Tuhan atau "Dzat yang Maha Suci lagi Tinggi" yang menjadi tujuan akhir pengikut Tasawuf. Mistik sufi datang ke Makrifat dengan mengikuti jalan spiritual yang kemudian dikategorikan oleh para pemikir Sufi ke dalam serangkaian "Tingkatan" yang diikuti oleh serangkaian langkah lain, "keadaan", yang melaluinya Sufi akan bersatu dengan Tuhan. Akuisisi Makrifat bukanlah hasil dari pembelajaran tetapi merupakan jenis Gnosis di mana mistikus menerima penerangan melalui rahmat Tuhan. Ungkapan Makrifat terbaik dapat ditemukan dalam puisi Sufi Jalāl al-Dīn al-Rūmī (1207–73) dan Ibn al-ʿArabī (1165–1240). [1]
Istilah 'Arif , "Gnostik" telah digunakan untuk menunjuk para mistikus tingkat lanjut yang telah mencapai Maqam spiritual ma'rifat
Makrifat merupakan cahaya yang memancar kedalam hati, menguasai daya yang ada dalam diri manusia dengan sinarnya yang menyilaukan.
Awal memulai makrifat ;
- Akal dan pikirannya berjalan
- Semua pengalaman hidup yang dialami agar untuk diambil Hikmah terhadap kejadian yang sudah berlangsung
Puncak makrifat ; timbul suatu kegoncangan dan kebingungan karena
- Karena tidak tau keputusan akhir
- Khawatir meninggal tidak membawa Iman
Menjadikan diri kita dekat dengan Allah dengan kuat, hikmah Salat seharusnya membuat kita dekat dengan Allah, dengan timbul pertanyaan "Apakah salat kita diterima oleh ALLAH Subhana Wa Ta'ala?", tidak ada yang tau dan jangan menganggap kalau diterima begitu saja. Disarankan untuk "Wiridan", yang di awali dengan "Astagfirullah ... ", dengan kiasan cucilah dulu hati setelah melakukan ibadah salat, karena di dalam salat hati seorang manusia saat salat banyak penyakit seperti niat yang buruk terhadap orang, tidak fokus, punya dendam. Disarankan khusyu'.