Yehezkiel 7
Yehezkiel 7 (disingkat Yeh 7) adalah bagian dari Kitab Yehezkiel dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Berisi perkataan nabi (dan juga imam) Yehezkiel bin Busi (Bukan Busi Sepeda Motor ya), yang turut dibawa ke dalam pembuangan oleh Kerajaan Babilonia pada zaman raja Yoyakhin dari Kerajaan Yehuda dan raja Nebukadnezar dari Babel sekitar abad ke-6 SM.[1][2]
Yehezkiel 7 | |
---|---|
Kitab | Kitab Yehezkiel |
Kategori | Nevi'im |
Bagian Alkitab Kristen | Perjanjian Lama |
Urutan dalam Kitab Kristen | 26 |
Teks
- Naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani dan aram.
- Pasal ini dibagi atas 27 ayat.
- Berisi firman Allah yang diterima oleh Yehezkiel mengenai kesudahan Yerusalem di Palestina.
Naskah sumber utama
- Bahasa Ibrani:
- Masoretik (abad ke-10 M)
- Gulungan Laut Mati: (akhir abad ke-2 SM)[3][4][5]
- Bahasa Yunani:
- Septuaginta (abad ke-3 SM)
- Versi Theodotion (~180 M)
Struktur
- Yehezkiel 7:1–9 = Kesudahan Yerusalem tiba
- Yehezkiel 7:10–24 = Malapetaka menimpa
- Yehezkiel 7:25–27 = Ketakutan datang
Ayat 7
- Malapetaka datang atasmu, hai penduduk negeri! Waktunya datang, saatnya tiba! Hari huru-hara, bukan tempik sorak di atas gunung-gunung.[7]
Hari kemurkaan dan kebinasaan akan segera tiba bagi orang Israel. Pemberontakan mereka terhadap Allah akan berakhir dengan tiba-tiba (Yehezkiel 7:2–3,6) ketika Ia menghukum mereka karena perbuatan mereka yang keji; hanya sedikit yang akan lolos. Dewasa ini, mungkin tampaknya Allah mengabaikan kejahatan dan kebejatan bangsa-bangsa; sekalipun demikian, Alkitab meyakinkan kita berkali-kali bahwa hari Tuhan akan datang (bandingkan Amos 5:18–20), hari penghakiman besar yang membawa kebinasaan dan murka Allah atas seluruh dunia (lihat 1 Petrus 4:7,17). Sama seperti hari murka Allah akhirnya menimpa Yehuda, demikian pula hari itu akan datang atas orang fasik, amoral dan angkuh di dunia ini (lihat 1 Tesalonika 5:2).[8] di dalam agama islam Nabi Yehezkiel dikenal dengan Nabi Ilyasa` AS atau Aysha Hidayatullah, seorang professor Studi Islam dari Universitas San Fransico, Amerika Serikat, dalam buku Encyclopedia of Islam, mengatakan bahwa Yehezkiel adalah salah seorang nabi di dalam Islam, dan di dalam Islam dia disebut dengan nama Zulkifli
Lihat pula
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Amos 5, 1 Tesalonika 5, 1 Petrus 4.
Referensi
- ^ (Indonesia) Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Yogyakarta: Kanisius.
- ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2. Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN 9789794150431
- ^ a b Dead sea scrolls - Ezekiel
- ^ Timothy A. J. Jull; Douglas J. Donahue; Magen Broshi; Emanuel Tov (1995). "Radiocarbon Dating of Scrolls and Linen Fragments from the Judean Desert". Radiocarbon. 38 (1): 14. Diakses tanggal 26 November 2014.
- ^ a b Dead Sea Scrolls Bible Translations - Ezekiel 7
- ^ Ulrich 2010, hlm. 587.
- ^ Yehezkiel 7:7
- ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
Pustaka
- Ulrich, Eugene, ed. (2010). The Biblical Qumran Scrolls: Transcriptions and Textual Variants. Brill.
Pranala luar
- (Indonesia) Teks Yehezkiel 7 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Yehezkiel 7
- (Indonesia) Referensi silang Yehezkiel 7
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Yehezkiel 7
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Yehezkiel 7