Bahasa Jerman

bahasa Jermanik Barat yang terutama dituturkan di Eropa Tengah
Revisi sejak 10 Februari 2023 00.23 oleh Arya-Bot (bicara | kontrib) (pembersihan kosmetika dasar)

Bahasa Jerman (Deutsch atau deutsche Sprache) adalah anggota bahasa Jermanik Barat yang dipakai sebagai bahasa pengantar terutama di kawasan Eropa Tengah. Bahasa ini adalah salah satu bahasa yang banyak dituturkan di Eropa dan pernah menjadi bahasa pengantar antarbangsa yang penting hingga awal abad ke-20. Meskipun sekarang menurun kepentingannya, bahasa ini masih luas dipelajari karena banyak literatur klasik dunia yang ditulis menggunakan bahasa ini.

Bahasa Jerman
Deutsch
Deutsche Sprache
Pengucapan[dɔʏ̯t͡ʃ
Dituturkan di
WilayahEropa tengah, dan tempat-tempat yang dihuni diaspora orang Jerman
EtnisJerman
Austria
Tirol Selatan
Swiss
Liechtenstein
Luksemburg
Penutur
135 juta jiwa
Perincian data penutur

Jumlah penutur beserta (jika ada) metode pengambilan, jenis, tanggal, dan tempat.[1]

Bentuk awal
Bentuk baku
Bahasa Jerman Standar Jerman
Bahasa Jerman Standar Swiss
Bahasa Jerman Standar Austria
Alfabet Latin (Alfabet Bahasa Jerman)
Braille Bahasa Jerman
Tanda Bahasa Jerman, LBG (Lautsprachbegleitende / Lautbegleitende Gebärden)
Status resmi
Bahasa resmi di
6 negara
 Austria
 Belgia
 Jerman
 Liechtenstein
 Luksemburg
 Swiss

3 dependensi
 Tirol Selatan (Italia)
 Polandia (31 gminas di Polandia (Opole Voivodeship dan Silesia Voivodeship))
 Brasil (10 munisipalitas di Brasil)

Beberapa Organisasi Internasional
 Uni Eropa
(Bahasa resmi dan bahasa kerja)
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
11 negara (bahasa nasional dan minoritas)

 Ceko[2]
 Denmark[3]
 Hongaria[4]
 Italia
 Kazakhstan[5]

 Namibia (Bahasa nasional; bahasa resmi 1984–90)[6][7]
 Polandia (Bahasa tambahan di 22 kota madya di Provinsi Opole)[8]
 Rumania[9]
 Rusia (Distrik Nasional Jerman Azovo) [10]
 Slowakia (Bahasa resmi kota madya Krahule/Blaufuß)[11][12]
 Ukraina
 Vatikan (Bahasa administrasi dan bahasa komandan dari Garda Swiss)[13]
Diatur olehTidak diatur secara resmi
(Ortografi Jerman diatur oleh Dewan ortografi Jerman (Rat für deutsche Rechtschreibung)[14])
Kode bahasa
ISO 639-1de
ISO 639-2ger (B)
deu (T)
ISO 639-3deukode inklusifMencakup:
deu – New High German
gmh – Middle High German
goh – Old High German
gct – Alemán Coloniero
bar – Austro-Bavarian
cim – Cimbrian
geh – Hutterite German
ksh – Kölsch
nds – Low German
sli – Lower Silesian
ltz – Luxembourgish
vmf – Main-Franconian
mhn – Mócheno
pfl – Palatinate German
pdc – Pennsylvania German
pdt – Plautdietsch
swg – Swabian German
gsw – Swiss German
uln – Unserdeutsch
sxu – Upper Saxon
wae – Walser German
wep – Westphalian
Glottologstan1295[15]
Linguasfer52-AC (Continental West Germanic) > 52-ACB (Deutsch & Dutch) >
52-ACB-d (Central German incl. 52-ACB–dl & -dm Standard/Generalised High German) + 52-ACB-e & -f (Upper German & Swiss German) + 52-ACB-g (Yiddish) + 52-ACB-h (émigré German varieties incl.
52-ACB-hc Hutterite German & 52-ACB-he Pennsylvania German etc.) + 52-ACB-i (Yenish); totalling 285 varieties: 52-ACB-daa to 52-ACB-i
IETFde
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Not Endangered

Bahasa Jerman diklasifikasikan sebagai bahasa aman ataupun tidak terancam (NE) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC1 National
Bahasa Jerman dikategorikan sebagai C1 National menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini menjadi bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara
Referensi: [16][17][18]
Lokasi penuturan

  Bahasa mayoritas dan resmi bersama
  Bahasa resmi bersama, tetapi bukan bahasa mayoritas
  Bahasa kebudayaan dan minoritas hukum
  Bahasa minoritas bukan hukum
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Dalam kontinum variasi bahasa di Eropa Tengah bagian utara, bahasa Jerman adalah semua bahasa yang telah mengalami pergeseran bunyi Jermanik kedua. Dengan demikian, ke dalam lingkup ini masuk berbagai bahasa yang dipakai di Jerman selatan, sehingga bahasa Jerman dikenal pula sebagai bahasa Jerman Hulu.

Variasi

Bahasa Jerman bukanlah bahasa yang tunggal, melainkan bahasa dengan banyak variasi: mulai dari dialek tempatan (lokal, berdasarkan geografi penuturnya), dialek temporal (dikenal paling tidak tiga versi dialek temporal), hingga dialek sosial (berdasarkan kelompok sosial penuturnya). Bahasa Jerman Baku atau Standar, disebut Hochdeutsch ("Jerman Tinggi") atau Standarddeutsch, adalah bahasa yang diajarkan di sekolah dan kursus bahasa serta luas dipakai sebagai bahasa sastra, surat kabar, dan bahasa pengantar di berbagai kantor serta perguruan. Varian ini lahir sebagai usaha pembakuan atas bahasa Jerman Hulu (juga disebut Hochdeutsch, atau sekarang disebut pula Oberdeutsch) oleh Martin Luther pada abad ke-16. Meskipun standar, bahasa Jerman Baku memiliki variasi pelafalan karena pengaruh dialek tempatan.

Dalam kajian/linguistik bahasa Jerman, istilah "dialek" dipakai untuk menyebut variasi tempatan secara tradisional. Bagi mereka yang hanya terbiasa dengan bahasa Jerman Baku, beberapa dialek itu dapat dianggap sebagai bahasa tersendiri karena mereka tidak mampu lagi memahaminya. Variasi penuturan atau kosakata dalam bahasa Jerman (Baku) yang bersifat tempatan disebut sebagai "varian" atau "variasi". Beberapa di antara dialek bahasa Jerman Hulu sendiri sekarang telah punah. Dialek-dialek yang masih hidup hingga sekarang adalah Brandenburgisch, Niederrheinisch, Westfälisch, Ostfälisch, Nordniedersächsisch, Mecklenburgisch-Vorpommersch, Lausitzisch-Südmärkisch, Ostpommersch, Mittelpommersch, Niederpreußisch, Moselfränkisch, Rheinfränkisch, Nordhessisch, Mittelhessisch, Osthessisch, Thüringisch, Obersächsisch, Nordobersächsisch, Schlesisch, Hochpreußisch, Schwäbisch, Niederalemannisch, Mittelalemannisch, Hochalemannisch, Höchstalemannisch, Nordbairisch, Mittelbairisch, Südbairisch dan Ripuarisch. Bahasa Yiddi dianggap sebagai bahasa tersendiri, terpisah dari bahasa Jerman.

Bahasa Jerman baku

Bahasa Jerman Baku (bahasa Jerman: Standarddeutsch, Hochdeutsch, atau Schriftdeutsch) adalah variasi bahasa Jerman yang dijadikan sebagai bahasa baku yang digunakan dalam konteks formal maupun bahasa pemersatu komunikasi antardialek. Bahasa Jerman Baku tidak berkembang secara alami dari dialek tradisional tertentu, melainkan hasil perkembangan dari bahasa kepenulisan.[19]

Struktur ketatabahasaan dan ejaan baku Bahasa Jerman Baku diatur dan dipublikasikan oleh Rat für deutsche Rechtschreibung yang mewakili tata kelola keseluruhan penutur mayoritas dan penutur minoritas di seantero Jerman dan dependensi penutur Bahasa Jerman.[20] Standar baku tersebut dapat tidak dipatuhi secara umum kecuali pada konteks-konteks tertentu seperti situasi formal, institusi pemerintah, dan bahasa pengantar pendidikan. Di samping itu, tidak ada badan atau pembakuan tertentu yang menentukan pengucapan dan pelafalan baku. Akan tetapi, Bühnendeutsch secara de facto disetujui sebagai pelafalan baku yang sering digunakan dalam situasi formal dan materi pembelajaran.

Sistem penulisan

Huruf besar Huruf kecil IPA Huruf besar Huruf kecil IPA
A a /aː/ N n /ɛn/
B b /beː/ O o /oː/
C c /tseː/ P p /peː/
D d /deː/ Q q /kuː/
E e /eː/ R r /ɛr/
F f /ɛf/ S s /ɛs/
G g /geː/ T t /teː/
H h /haː/ U u /uː/
I i /iː/ V v /faʊ/
J j /jɔt/ W w /veː/
K k /kaː/ X x /ɪks/
L l /ɛl/ Y y /'ʏpsilɔn/
M m /ɛm/ Z z /tsɛt/


Penyebaran penutur

Di Eropa Timur, bahasa ini merupakan bahasa asing kedua yang sangat luas dikenal. Beberapa daerah di Eropa Timur, zaman dahulu kala banyak dihuni oleh orang Jerman perantauan. Setelah Perang Dunia II sekitar 12-15 juta jiwa orang Jerman diusir dari Eropa Timur.

Di Prancis, bahasa ini dipertuturkan oleh sekitar dua juta jiwa penduduk negara ini, khususnya di daerah Alsace-Lorraine, tetapi tidak memiliki status bahasa resmi.

Di Amerika Serikat, bahasa Jerman dialek Pfalz dipakai oleh orang-orang Amish. Di Patagonia (selatan Argentina) terdapat pula komunitas berbahasa Jerman. Namibia, sebagai satu-satunya bekas koloni Jerman di Afrika, juga menjadi tempat sisa-sisa komunitas berbahasa Jerman di Afrika.

Penulisan

Bahasa Jerman ditulis menggunakan aksara Latin. Sebagai tambahan dari ke-26 huruf yang ada terdapat tiga simbol untuk vokal dengan umlaut (dwititik) : ä, ö dan ü, ditambah Eszett atau “scharfes S” (s tajam): ß. Eszett tidak diakui dan tidak digunakan di Swiss dan Liechtenstein. Penggunaannya digantikan dengan s rangkap, "ss". Apabila dalam penulisan menggunakan alat dan tidak memiliki fitur simbol-simbol untuk huruf tambahan tersebut, ä, ö, dan ü masing-masing dapat ditulis dengan gabungan "ae", "oe", dan "ue", serta untuk ß digantikan dengan "ss" (sebagaimana digunakan di Swiss dan Liechtenstein). Dalam kamus-kamus masa kini entri dengan umlaut diperlakukan sama dengan huruf induknya, sedangkan dalam kamus lama biasanya ia diperlakukan seperti huruf induk yang diikuti dengan "e". Eszett menurut aturan pengejaan yang baru (diperkenalkan sejak 1996 dan berlaku efektif 2006, namun ditolak oleh beberapa surat kabar dan penerbit tertentu) hanya dipakai setelah vokal panjang dan diftong. Pada pengejaan sebelumnya, eszett lebih sering ditemukan dan tidak ada aturan jelas mengenai penggunaannya. Bentuk kapital bagi eszett telah diperkenalkan dan dipakai pada penulisan yang menggunakan huruf kapital sepenuhnya.

Pada masa lalu, bahasa Jerman menggunakan versi khas huruf Latin yang dikenal sebagai tipe huruf fraktur tebal (bold) atau tipe huruf Schwabacher dan disertai dengan bentuk sambung yang bersesuaian (seperti Kurrent dan Sütterlin). Bentuk-bentuk ini jauh berbeda dengan bentuk Latin yang dikenal luas pada masa kini (seperti serif atau sans-serif) dan amat menyulitkan bagi orang yang tidak terlatih. Kaum Nazi bahkan menyarankan penggunaan tipe huruf fraktur dan schwabacher, tetapi kemudian melarangnya pada tahun 1941 karena dianggap berbau Yahudi.

Penggunaan istilah-istilah Jerman dalam bahasa lain

Ada banyak istilah bahasa Jerman yang juga dipakai dalam bahasa-bahasa lain. Dalam bahasa Inggris istilah "Kindergarten" (taman kanak-kanak) berasal dari "Kindergarten". Orang Prancis menggunakan "leitmotiv" yang juga diambil dari bahasa Jerman.

Contoh lain adalah: "butterbrot" (roti mentega) dalam bahasa Rusia, "arubaito" (dari "Arbeit" - pekerjaan) dalam bahasa Jepang, "le waldsterben" (kematian hutan) dalam Bahasa Prancis, "besserwisser" (sok tahu) dalam bahasa Finlandia.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ https://www.ethnologue.com/language/deu; Ethnologue.
  2. ^ EUROPA - Allgemeine & berufliche Bildung - Regional- und Minderheitensprachen der Europäischen Union - Euromosaik-Studie
  3. ^ Verein Deutsche Sprache e.V. (2006-06-15). "Verein Deutsche Sprache e.V. - Prominente Mitglieder und Ehrenmitglieder". Vds-ev.de. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-07-04. Diakses tanggal 2010-03-15. 
  4. ^ "Rat für deutsche Rechtschreibung - Über den Rat". Rechtschreibrat.ids-mannheim.de. Diakses tanggal 2010-10-11. 
  5. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Jerman". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  6. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  7. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  8. ^ "Bahasa Jerman". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  9. ^ Krech, Eva-Maria; Stock, Eberhard; Hirschfeld, Ursula; Lutz-Christian (2009). Deutsches Aussprachewörterbuch. de Gruyter Mouton. ISBN 978-3110182026. Deutsches Aussprachewörterbuch discusses die Standardaussprache, die Gegenstand dieses Wörterbuches ist. … da sich das Deutsche zu einer plurizentrischen Sprache entwickelt hat, bildeten sich jeweils eigene Standardvarietäten (und damit Standardaussprachen) … regionale und soziolektale Varianten. 
  10. ^ Statut des Rats für deutsche Rechtschreibung (PDF). Archived from the original on 2016-04-13. Diakses tanggal 2017-10-03. 

Pranala luar