Soejono (militer)
Brigadir Jenderal TNI (Purn.) Soejono (lahir 25 Desember 1936) adalah seorang perwira angkatan darat dan birokrat dari Indonesia. Ia menjabat sebagai Direktur Jenderal Perhubungan Darat dari tahun 1991 hingga 1996.
Soejono | |
---|---|
Direktur Jenderal Perhubungan Darat | |
Masa jabatan 16 Februari 1991 – 17 April 1996 | |
Menteri | Azwar Anas Haryanto Dhanutirto |
Informasi pribadi | |
Lahir | Tasikmadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Hindia Belanda | 25 Desember 1936
Karier militer | |
Pihak | Indonesia |
Dinas/cabang | TNI Angkatan Darat |
Masa dinas | 1957—1991 |
Pangkat | Brigadir Jenderal TNI |
Satuan | Korps Peralatan (CPL) |
Sunting kotak info • L • B |
Masa kecil dan pendidikan
suntingSoejono dilahirkan pada tanggal 25 Desember 1936 di Tasikmadu, Karanganyar, sebagai anak dari seorang lurah. Pada usia enam tahun, ayahnya meninggal dunia, dan ibunya meninggal dunia pada saat ia berusia 12 tahun. Soejono kemudian tinggal bersama dengan pamannya dan bersekolah di sebuah sekolah menengah pertama (SMP) di Karanganyar yang jaraknya 8 km dari desanya.[1]
Setelah lulus dari SMP, Soejono dimasukkan ke Sekolah Teknik di Surakarta dan langsung ditempatkan pada kelas tiga sekolah tersebut. Dari Sekolah Teknik, Soejono kemudian dimasukkan ke Sekolah Menengah Atas bagian B (ilmu pasti) dan ke sekolah teknik menengah (STM). Selama menjalani sekolah menengah atas dan sekolah teknik menengah, Soejono membentuk grup keroncong dan berkeliling kota Surakarta untuk mengamen.[1]
Soejono kemudian lulus dari STM pada tahun 1957 dan mendaftarkan diri sebagai taruna pada Pusat Pendidikan Peratalan Angkatan Darat. Meskipun awalnya ia tidak paham tentang peralatan dan angkatan darat dan tidak berniat menjadi tentara, namun Soejono memutuskan untuk mendaftarkan diri karena ingin mendapatkan uang.[1]
Karier militer
suntingSetelah menjalani pendidikan di Pusat Pendidikan Peratalan Angkatan Darat, Soejono menjadi perwira angkatan darat dan ditugaskan di berbagai tempat di Indonesia, termasuk di Kalimantan Tengah. Soejono juga menjalani pendidikan di luar negeri terkait dengan alutsista seperti mobil, tank atau peluru kendali.[1]
Saat Soejono bertugas di Bandung, Soejono sempat membuat pembangkit listrik tenaga mikrohidro yang ditenagai oleh air terjun Curug Maribaya dengan memiliki tinggi 15 meter untuk menyelesaikan kelangkaan listrik di wilayah tersebut. Selain itu, ia juga membangun sejumlah pintu air di beberapa daerah di Jawa Barat dan berhasil membuat tank mati yang menjadi alat peraga di Pusat Pendidikan Peratalan Angkatan Darat. Karyanya tersebut membuat dirinya memperoleh kenaikan pangkat istimewa dari Pangdam Siliwangi A.J. Witono.[1]
Karier Soejono kemudian meningkat setelah bertugas di Angkatan Darat dan ia ditunjuk sebagai Kepala Jawatan Material Angkatan Darat pada tahun 1982 dengan pangkat kolonel. Tiga tahun kemudian, Jawatan Material Angkatan Darat berubah menjadi Pusat Peralatan Angkatan Darat dan Soejono diangkat sebagai Kepala Pusat Peralatan Angkatan Darat dengan pangkat brigadir jenderal.[1] Soejono mengakhiri masa jabatannya di Pusat Peralatan Angkatan Darat pada tahun 1987[1] dan dipindahkan ke Departemen Pertahanan dan Keamanan sebagia Direktur Fasilitas dan Jasa. Beberapa bulan kemudian, pada tanggal 17 Februari 1988, Soejono dilantik menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Material, Fasilitas, dan Jasa, jabatan tertinggi kedua di Direktorat Jenderal Material, Fasilitas, dan Jasa.[2]
Soejono hanya bertugas di Departemen Pertahanan dan Keamanan selama kurang dari setahun. Ia ditunjuk menjadi Direktur Utama PT Tri Usaha Bhakti, sebuah perusahaan milik tentara, pada tahun 1988.[1] Ia mengakhiri masa jabatannya sebagai direktur utama pada tahun 1991[1] dan pensiun dari kemiliteran pada tanggal 11 November 1991.[3]
Departemen Perhubungan
suntingUsai berkarir di kemiliteran, Soejono diangkat dan dilantik menjadi Direktur Jenderal Perhubungan Darat pada tanggal 16 Februari 1991, menggantikan Giri Suseno Hadihardjono.[4] Beberapa bulan setelah bertugas, pada bulan November 1991 Soejono mengangkat Brigjen TNI Soedarko, mantan Kepala Pusat Sejarah ABRI, sebagai sekretaris direktorat jenderal (wakil).[5] Ia mengakhiri masa jabatannya pada tanggal 17 April 1996 dan digantikan oleh Mayjen Santo Budiono.[6]
Kehidupan pribadi
suntingSoejono telah menikah dan memiliki dua anak laki-laki dan dua anak perempuan. Soejono dikenal sebagai seorang perokok berat dan suka meminum kopi dan makan sate kambing.[1]
Referensi
sunting- ^ a b c d e f g h i j Hendrowijono, Mochammad S. (22 Maret 1994). "Sekadar membayar utang kepada rakyat: Profil Dirjen Perhub. Darat Soejono" . Kompas. hlm. 20. Diakses tanggal 26 Juni 2022.
- ^ "Brigjen TNI Soejono Sekditjen Matfasjas Dep. Hankam". Mimbar Kekaryaan (207). Maret 1988. hlm. 62. Diakses tanggal 26 Juni 2022.
- ^ Saptono, Hartadi (12 November 1991). "Di Lembah Tidar, 33 Jenderal Memasuki Masa Purnawira". Kompas. hlm. 1. Diakses tanggal 12 July 2021.
- ^ "Brigjen TNI Soejono Dirjen Perhubungan Darat". Mimbar Kekaryaan (243). Maret 1991. hlm. 56. Diakses tanggal 26 Juni 2022.
- ^ "Tidak Ada Drop-Dropan di Dephub". Mimbar Kekaryaan (251). November 1991. hlm. 55, 65. Diakses tanggal 13 September 2021.
- ^ "Unjuk Rasa Warnai Pergantian Pejabat" . Kompas. 18 April 1996. hlm. 1. Diakses tanggal 13 September 2021.