Ka (aksara Bali)

salah satu huruf aksara Bali
Revisi sejak 13 Juni 2009 14.33 oleh M. Adiputra (bicara | kontrib) (new)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Ka adalah salah satu aksara wianjana (huruf konsonan) dalam sistem penulisan aksara Bali, yang melambangkan bunyi /k/. Jika dialihaksarakan menjadi huruf Latin, maka aksara ini ditulis "Ka".[1][2] Aksara ini termasuk dalam kelompok Kanthya (Gutturals),[2] yaitu aksara yang melambangkan bunyi yang dihasilkan dari kerongkongan.

Ka
Huruf LatinKa
Fonem[k]
Warga aksaraKanthya
konsonan velar
Gantungan[[Berkas:Gantungan Ka.|50px|alt=|link=]]

Fonem

Ka diucapkan seperti huruf "k" pada kata: "keras" (bahasa Indonesia), "kera" (bahasa Indonesia), kapota (bahasa Sanskerta), katos (bahasa Bali), kid (bahasa Inggris). Bunyi "k" tersebut dihasilkan dengan cara mendekatkan lidah kepada bagian langit-langit dekat kerongkongan. Maka dari itu, berdasarkan dasar pengucapannya, Ka termasuk warga aksara Kanthya (gutturals).

Penggunaan

Penggunaan aksara Ka sama dengan penggunaan Ka (Dewanagari: क) dalam abjad bahasa Sanskerta.[1] Dalam sistem penulisan dengan aksara Bali, Ka digunakan pada kata-kata yang mengandung bunyi /k/, baik dari bahasa Bali, maupun bahasa non-Bali. Selama Ka tidak dibubuhi oleh pangangge suara, maka Ka dibaca "ka" (lafal: /kə/ atau /ka/, tergantung kata).

Ka mahaprana

Bentuk 1 Bentuk 2
 
 

Dalam sistem penulisan aksara Bali, jarang ditemui adanya Ka mahaprana, yaitu aksara Ka yang disusul oleh hembusan /h/, yang dalam penulisan dengan huruf Latin disamakan dengan "kha". Bila menulis kata yang mengandung bunyi /kʰa/, maka disamakan saja dengan huruf Ka dari warga aksara yang bersangkutan.[2] Bisa memakai bentuk Ka yang diikuti oleh tedung (bentuk 1)[3], atau Ka yang seperti Na kojong dengan garis di belakangnya (bentuk 2).[1] Bentuk Ka mahaprana yang kedua tampak mirip dengan aksara Jawa. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh aksara Jawa dalam aksara Bali.

Catatan kaki

  1. ^ a b c Surada, hal. 5.
  2. ^ a b c Tinggen, hal. 23.
  3. ^ Simpen, hal. 27.

Referensi

  • Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
  • Surada, I Made. 2007. Kamus Sanskerta-Indonesia. Surabaya: Penerbit Paramitha.
  • Simpen, I Wayan. Pasang Aksara Bali. Diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Tingkat I Bali.