Pepsi
Pepsi (sebelumnya bernama Pepsi-Cola) adalah merek minuman ringan yang diproduksi oleh PepsiCo dan dijual di seluruh dunia melalui toko, restoran, dan mesin penjual. Minuman ini dibuat pertama kali pada 28 Agustus 1898 oleh ahli farmasi Caleb Bradham. Kompetitor utamanya kini adalah Coca-Cola.
Jenis | Kola |
---|---|
Produsen | PepsiCo |
Negara asal | Amerika Serikat |
Diperkenalkan | 1893 (sebagai Brad's Drink) 28 Agustus 1898 (sebagai Pepsi-Cola) 1961 (sebagai Pepsi) |
Produk terkait | Coca-Cola RC Cola Irn Bru Cola Turka Big Cola |
Situs web | pepsi.com |
Sejarah
Seorang ahli farmasi dan pengusaha bernama Caleb Bradham mulai menjual formula Brad's Drink di tahun 1893 di apotek miliknya di New Bern, Carolina Utara, Amerika Serikat.[2][3] Lima tahun kemudian, Bradham mengubah nama produknya menjadi Pepsi-Cola yang diklaim mampu menyembuhkan gangguan pencernaan[4][3][5] dan meningkatkan energi peminumnya.[3] Adapun nama "Pepsi" diduga diambil dari enzim pencernaan pepsin yang sama seperti (klaim) Pepsi bisa membantu proses pencernaan, meskipun produk ini tidak menggunakan enzim tersebut,[6][5][3] sedangkan "Cola" diambil karena rasanya yang mirip rasa kola.[5]
Produk ini kemudian sukses dipasarkan sehingga Bradham memutuskan mematenkan formulanya di tahun 1902 dan di tahun 1903 mendirikan Pepsi-Cola Company sebagai produsen minuman Pepsi-Cola.[2] Produksinya pun dipindahkan dari toko obat Bradham ke sebuah gudang sewaan. Namun, pasca-Perang Dunia I di AS menyebabkan Pepsi-Cola Company hampir bangkrut akibat tindakan Bradham yang berusaha menjadi spekulan gula yang justru harganya jatuh. Merek dan formula Pepsi-Cola pun dijual kepada Roy C. Megargel, yang kemudian dijual kembali kepada Charles Guth dan Craven Holding. Guth yang merupakan pimpinan perusahaan produsen permen Loft, Inc. dan memiliki banyak toko permen, berusaha memanfaatkan Pepsi untuk dijual di toko-toko tersebut. Saat itu sebenarnya ia sudah bekerjasama dengan Coca-Cola, namun Guth kecewa ketika Coca-Cola tidak memenuhi permintaannya untuk menurunkan harga produknya kepadanya. Dalam periode ini Guth juga merekrut ahli kimia yang memformulasikan ulang resep Pepsi-Cola.[7][8] Sempat Coca-Cola ditawarkan untuk mengakuisisi merek Pepsi, namun tidak mendapat respon yang positif.[9]
Depresi Besar yang menimpa AS pada tahun 1930-an justru memberikan keuntungan bagi Pepsi-Cola, dengan produknya yang lebih besar dengan harga yang lebih rendah dibanding Coca-Cola, ditambah penggunaan jingle yang menarik.[10][11] Tercatat, Pepsi-Cola Company berhasil meningkatkan keuntungannya dari tahun 1936-1938.[12] Namun, upaya Guth mengembangkan Pepsi-Cola dengan dana Loft, membuat bisnis permen perusahaan tersebut mulai terombang-ambing. Para pemegang saham Loft, Inc. yang kecewa kemudian menggugat Guth ke pengadilan di tahun 1935. Hasilnya, Guth terpaksa melepaskan produk yang dibesarkannya tersebut, dengan Pepsi-Cola Company dimerger ke Loft, Inc. yang selanjutnya mengganti namanya juga menjadi Pepsi-Cola Company (kini PepsiCo).
Pepsi-Cola terus memperluas pemasarannya dengan jingle yang menarik, dan menampilkan dirinya dalam dunia sinema.[13] Di bawah direktur utama Walter S. Mack, Pepsi-Cola juga berusaha menjangkau pasar masyarakat Afro-Amerika yang selama ini terlupakan oleh perusahaan-perusahaan kulit putih di AS.[14] Periode selanjutnya diwarnai dengan apa yang disebut "perang kola" (cola war) dengan Coca-Cola, dimulai ketika Pepsi di tahun 1970-an mulai memperkenalkan blind test kepada konsumen di pusat-pusat keramaian. Di tahun 1996, Pepsi memperkenalkan strategi periklanan baru Pepsi Stuff yang sukses,[15] yang melahirkan "bola Pepsi" tiga warna yang cukup terkenal.[16] Adapun perubahan logo kemudian dilakukan lagi pada 2009[17] dan 2023.[18][19]
Pepsi di Indonesia
Secara resmi, Pepsi baru masuk ke Indonesia di bulan Oktober 1973, dengan diberikannya lisensi produksi Pepsi kepada PT Sinar National Bottling Industries, yang berbasis di Jakarta. Lalu di tahun 1976, perusahaan pembotol Pepsi kedua di Indonesia resmi beroperasi, yaitu PT Tirtorejo Abadi di Surabaya; keduanya saat itu hanya memproduksi Pepsi dalam botol kaca. Namun, kemudian keduanya gagal memenuhi target yang ditentukan, sehingga PepsiCo kemudian mencabut hak produksinya dan mengalihkannya kepada PT Karsa Agung Sari (perusahaan di bawah Kaliraya Group milik Usman Admadjaja, pemilik Bank Danamon bersama Des Alwi)[20] di tahun 1979.[21] Tercatat di pertengahan 1980-an, perusahaan tersebut memproduksi 800.000 krat Pepsi dan Mirinda pertahun.[22]
Namun hak produksi PT Karsa Agung Sari yang ada di Jakarta dan Surabaya[23] kemudian dilepas juga kepada Grup Mantrust (milik Tegoeh Soetantyo) lewat PT Pancaran Citra/PT Mantrust Beverages[24] di tahun 1988[25] karena Usman ingin menambah modal untuk mengembangkan Bank Danamon.[26] Di bawah grup ini, penjualan Pepsi di Indonesia naik 30% dari tahun 1987 menjadi 3 juta botol/tahun dengan pangsa pasar 7%.[25] Selain di Jakarta dan Surabaya oleh Grup Mantrust, ada juga PT Pabrik Es Siantar (yang lebih dikenal sebagai produsen minuman soda Cap Badak) sebagai produsen Pepsi khusus wilayah Sumatra Utara sejak tahun 1982; mulai Desember 1988, perusahaan ini juga mulai memproduksi 7 Up. Produksi Pepsi dan 7 Up oleh PT Pabrik Es Siantar akan tetap dilanjutkan sampai beberapa tahun kemudian.[27]
Bangkrutnya Grup Mantrust di awal 1990-an yang membuat distribusinya seret, tidak menyurutkan niat PepsiCo untuk merengkuh pasar bisnis minuman ringan di Indonesia. Pada Oktober 1993 perusahaan AS tersebut berhasil meneken kerjasama dengan Grup Salim untuk menjadi pemegang lisensi baru produksi Pepsi (dan "saudara"-nya seperti Mirinda, 7 Up dan Mountain Dew) di Indonesia,[28] dan sebagai bagian kerjasama keduanya, tanggal 22 Desember 1993 didirikan PT Pepsi-Cola Indobeverages yang dipegang Salim (lewat PT Gapura Usahatama) 51% dan PepsiCo (lewat Seven Up Netherlands B.V.) 49%.[29] Adapun pabrik pertamanya berlokasi di Cikampek (Jawa Barat, berkapasitas 50 juta botol/kaleng pertahun) dan Semarang (Jawa Tengah, berkapasitas 3 juta botol/kaleng pertahun) dengan investasi US$ 17 juta.[30] Kemudian pabriknya ditambah satu lagi di Purwakarta dengan investasi US$ 14,4 juta.[28] Belakangan selain empat minuman soda tersebut, PT Pepsi-Cola Indobeverages kemudian juga memproduksi teh botol bermerek Tekita, Gatorade, Tropicana Twister dan Fruitamin.
Pada tanggal 12 September 2013, 49% saham PepsiCo di PT Pepsi-Cola Indobeverages diakuisisi oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage/IASB dan PT Asahi Indofood Beverage Makmur/AIBM (perusahaan patungan Indofood CBP-Asahi Breweries) dengan transaksi bernilai US$ 30 juta,[31] sehingga perusahaan ini berganti nama menjadi PT Prima Cahaya Indobeverages. Lalu pada 29 Juni 2018, perusahaan tersebut dimerger bersama dengan PT IASB dan PT Buana Distrindo ke dalam PT AIBM, pasca-pelepasan saham Asahi.[32] Hal ini membuat produksi Pepsi, 7 Up, Mirinda dan produk lainnya beralih ke PT Anugerah Indofood Barokah Makmur (nama baru AIBM). Namun, semakin lama nampak pemasaran produk-produk PepsiCo di Indonesia kurang diseriusi oleh Indofood dengan produk-produknya banyak menghilang di pasaran.[33] Akhirnya, mulai 10 Oktober 2019, kontrak antara PT Anugerah Indofood Barokah Makmur dengan PepsiCo berakhir sehingga semua produk dari PepsiCo berhenti dijual di Indonesia.[34] Dua tahun kemudian, kerjasama Indofood dan PepsiCo di Indonesia resmi berakhir sepenuhnya dengan pelepasan saham anak usaha PepsiCo, Frito-Lay di joint venture keduanya, PT Indofood Fritolay Makmur, yang mensyaratkan PepsiCo agar tidak memperdagangkan produk-produknya di Indonesia dalam waktu tiga tahun. Diduga pecah kongsi Indofood-PepsiCo ini disebabkan isu bisnis kelapa sawit Indofood yang disinggung LSM pro-lingkungan di Amerika Serikat.[35]
Pepsi di negara lainnya
Saat ini diperkirakan Coca-Cola masih mendominasi pasar minuman soda di berbagai negara, terkecuali Oman, India, Arab Saudi, Pakistan, Republik Dominika, Guatemala, Quebec, Newfoundland dan Labrador, Nova Scotia, Prince Edward Island dan Ontario Utara (Kanada).[36]
- India: Saat ini Pepsi meraup 15% pangsa pasar di India, menempatkannya di posisi keempat setelah Sprite dan Thums Up.[37] Merek ini pertama kali masuk setelah PepsiCo mendirikan perusahaan patungan dengan Punjab Agro Industrial Corporation dan Voltas India Limited, dengan produk bernama Lehar Pepsi hingga 1991. Adapun saham non-PepsiCo kemudian diakuisisi perusahaan AS tersebut di tahun 1994.[38]
- Rusia: Salah satu produk Barat pertama yang memasuki Rusia, Pepsi hadir di negara tersebut ketika pemerintah Uni Soviet meneken perjanjian dagang dengan PepsiCo, dimana perusahaan tersebut dapat menyuplai formulanya ke Uni Soviet sedangkan pemerintah Soviet memberikan hak monopoli ekspor vodka Stolichnaya.[39][40] Masuknya Coca-Cola pasca keruntuhan Uni Soviet di tahun 1992 diwarnai dengan pandangan bahwa Pepsi adalah sama dengan tradisi "lama" (Soviet), sehingga Coca-Cola dapat meraih pangsa pasar yang signifikan dan berada di atas Pepsi.[41]
- Rumania: Pepsi muncul di Rumania pada tahun 1966 dengan mendirikan pabrik di Constanța. Hadirnya Pepsi sama seperti di Uni Soviet, dengan PepsiCo mendapatkan hak monopoli ekspor anggur (wine) Rumania. Saat ini produk tersebut masih cukup populer di negara ini.[42]
Jenis-jenis Pepsi
Dengan gula
- Pepsi
- Caffeine Free Pepsi
- Pepsi Wild Cherry
- Pepsi Vanilla
- Pepsi Twist
- Pepsi Lime
- Pepsi Blue
- Pepsi Ice
- Pepsi Fire
- Pepsi Gold
- Pepsi Natural
- Pepsi Throwback
Diet atau tanpa gula
- Diet Pepsi (juga dikenal sebagai Pepsi Light)
- Diet Pepsi Lemon
- Diet Pepsi Lime
- Diet Pepsi Wild Cherry
- Diet Pepsi Vanilla
- Caffeine Free Diet Pepsi
- Pepsi Max
- Pepsi One
- Pepsi Next
Slogan Pepsi
- 1939–1950: "Twice as Much for a Nickel"
- 1950: "More Bounce to the Ounce"
- 1950–1957: "Any Weather is Pepsi Weather"
- 1957–1958: "Say Pepsi, Please"
- 1961–1964: "Now It's Pepsi for Those Who Think Young"
- 1964–1967: "Come Alive, You're in the Pepsi Generation"
- 1967–1969: "(Taste that beats the others cold) Pepsi Pours It On".
- 1969–1975: "You've Got a Lot to Live, and Pepsi's Got a Lot to Give"
- 1977–1980: "Join the Pepsi People (Feeling Free)"
- 1980–1981: "Catch That Pepsi Spirit"
- 1981–1983: "Pepsi's got your taste for life"
- 1983–1984: "Pepsi Now! Take the Challenge!"
- 1984-1991: "Pepsi. The Choice of a New Generation" (Featuring Michael Jackson)
- 1989: "Pepsi. A Generation Ahead"
- 1991–1992: "Gotta Have It"/"Chill Out"
- 1992: "The Choice Is Yours"
- 1992–1993: "Be Young, Have Fun, Drink Pepsi"
- 1993–1994: "Right Now"
- 1994–1995: "Double Dutch Bus"
- 1995: "Nothing Else is a Pepsi"
- 1995–1996: "Drink Pepsi. Get Stuff"
- 1996-1997: "Change The Script"
- 1997–1998: "Generation Next" (Featuring Spice Girls, Ricky Martin)
- 1998–1999: "It's the cola" (100th anniversary commercial)
- 1999–2000: "For Those Who Think Young"/"The Joy of Pepsi-Cola"
- 1999-2003: "Ask For More" (Featuring Manchester United, Juventus, Spice Girls, Britney Spears, Siti Nurhaliza)
- 2003-2006: "Its the Cola"/"Dare for More"
- 2006–2007: "Why You Doggin' Me"/"Taste the one that's forever young"
- 2007–2008: "More Happy"/"Taste the one that's forever young"
- 2008: "Pepsi is #1"
- 2008–present: "Something For Everyone"
- 2009–present: "Refresh Everything"/"Every Generation Refreshes the World"
- 2010–present: "Every Pepsi Refreshes The World"
- 2011–present: "Summer Time is Pepsi Time"
- 2011–present: "Born in the Carolinas"
- 2012: "Where there's Pepsi, there's music" – used for the 2012 Super Bowl commercial
- 2012: "Live For Now"
- 2012: "Change The Game"
- 2012: "The Best Drink Created Worldwide"
- 2019: "For The Love Of It"
Referensi
- ^ "Pepsi Legacy Book" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal April 15, 2012. Diakses tanggal March 26, 2011.
- ^ a b "Pepsi Cola's Long, Winding History". ThoughtCo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal May 16, 2019.
- ^ a b c d "The History of the Birthplace of Pepsi-Cola". Pepsistore.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 20, 2022. Diakses tanggal October 20, 2022.
- ^ Vincent Tompkins; Judith Baughman; James W. Hipp (1994). American Decades: 1900-1909. Gale Research. ISBN 978-0-8103-5722-8. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-23. Diakses tanggal 2020-09-12.
Pepsi derives its name from the ailment it was advertised to relieve: dyspepsia.
- ^ a b c Tristan Donovan (November 1, 2013). Fizz: How Soda Shook Up the World. Chicago Review Press. hlm. 72. ISBN 978-1-61374-725-4. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 23, 2023. Diakses tanggal September 12, 2020.
The cola part of the name was an obvious nod to the cola flavor of the drink, whil the word Pepsi referred to his goal of making an indigestion-easing beverage. Whether the wor Pepsi came from the digestive enzyme pepsin or dyspesia [...] or both isn't known.
- ^ Stoddard (February 28, 2011). Encyclopedia of Pepsi-Cola Collectibles. Penguin Publishing Group. hlm. 15. ISBN 978-1-4402-2535-2. Diarsipkan dari versi asli tanggal April 23, 2023. Diakses tanggal September 12, 2020.
- ^ "Guth v. Loft (Del. 1939) [Pepsi]". h2o.law.harvard.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 7, 2021. Diakses tanggal June 21, 2019.
- ^ "Guth v. Loft (Del. 1939) [Pepsi]". h2o.law.harvard.edu. Diakses tanggal May 16, 2019.
- ^ Mark Pendergrast (2000). For God, Country and Coca-Cola. Basic Books. hlm. 192–193. ISBN 0-465-05468-4.
- ^ Marketing, Baer Performance (July 1, 2011). "Flashback Friday- "Nickel Nickel"". Baer Performance Marketing (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal February 8, 2022. Diakses tanggal June 13, 2019.
- ^ "Pepsi-Cola Advertising Through the Years". adage.com (dalam bahasa Inggris). July 20, 1998. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 3, 2019. Diakses tanggal June 13, 2019.
- ^ Jones, Eleanor & Ritzmann, Florian. "Coca-Cola at Home" Diarsipkan 2021-06-15 di Wayback Machine.. Retrieved June 17, 2006.
- ^ Cross, Mary (2002). A Century of American Icons: 100 Products and Slogans from the 20th-Century Consumer Culture. Greenwood Press. hlm. 103–105. ISBN 978-0313314810. Diakses tanggal September 4, 2020.
- ^ Martin, Douglas (May 6, 2007). "Edward F. Boyd Dies at 92; Marketed Pepsi to Blacks". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 14, 2018. Diakses tanggal May 5, 2007.
- ^ "THE MEDIA BUSINESS: ADVERTISING;Pepsi Introduces a New LookFor Its International Markets". The New York Times (dalam bahasa Inggris). Reuters. April 3, 1996. ISSN 0362-4331. Diarsipkan dari versi asli tanggal January 28, 2018. Diakses tanggal September 30, 2020.
- ^ "The evolution of Pepsi's logo design over 117 years". GorillaStudio (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-30. Diakses tanggal 2023-01-30.
- ^ Edwards, Jim (February 10, 2009). "Pepsi's Nonsensical Logo Redesign Document: $1 Million for This?". CBS News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 October 2021. Diakses tanggal 14 June 2021.
- ^ Wiener-Bronner, Danielle (2023-03-28). "Pepsi has a new logo". CNN (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-28. Diakses tanggal 2023-03-28.
- ^ Daniel Piper (2023-03-28). "Brilliant new Pepsi logo is more than just nostalgia". Creative Bloq (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-29. Diakses tanggal 2023-03-29.
- ^ Indonesia's Economy: Briefing Book
- ^ Efek jenis...
- ^ APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1983-1984
- ^ Prominent Indonesian Chinese: Biographical Sketches
- ^ Dunia EKUIN dan PERBANKAN, Volume 5,Masalah 5-6
- ^ a b Mantrust mendorong pepsico
- ^ Menempel Soeharto menjarah rakyat
- ^ Jakarta Jakarta
- ^ a b Informasi, Masalah 215-220
- ^ Perusahaan Minuman Ringan di Jakarta, PEPSI-COLA INDOBEVERAGES, PT
- ^ The KADIN Indonesia Business File
- ^ 2013 Tahun Akuisisi Grup Salim, Bagaimana Prospek Sahamnya?
- ^ LapTahunan ICBP 2019
- ^ Dikabarkan putus kerja sama dengan Pepsi, ini kata Indofood (ICBP)
- ^ Pepsi Hengkang dari RI, Coca Cola Justru Ekspansi Pabrik
- ^ Putus dengan Indofood, Pepsi & Fritolay Dilarang Masuk Pasar RI
- ^ Vive la difference Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine., Strategy Magazine, October 2004
- ^ The top 5 sodas in India by market share, Euromonitor International via Bloomberg, June 26, 2012 Diarsipkan November 28, 2012, di Wayback Machine.
- ^ "India: Soft Drinks, Hard Cases" Diarsipkan February 3, 2006, di Wayback Machine., The Water Dossier, March 14, 2005
- ^ Robert Laing (March 28, 2006). "Pepsi's comeback, Part II". Mail & Guardian online. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 27, 2007. Diakses tanggal July 21, 2007.
- ^ Coke Vs. Pepsi Diarsipkan January 3, 2006, di Wayback Machine.. Free-Essays.us. Retrieved on February 4, 2012.
- ^ "Coke Versus Pepsi, Santa Versus Moroz" Diarsipkan February 10, 2006, di Wayback Machine., The Moscow Times, December 30, 2005
- ^ “Interviu: Cum a ajuns Pepsi in Romania” Diarsipkan 2020-08-06 di Wayback Machine.. Wall Street.