Yeo Hiap Seng Limited (Hanzi sederhana: 杨协成; Hanzi tradisional: 楊協成; Pinyin: Yáng Xiéchéng; Pe̍h-ōe-jī: Iûⁿ Hia̍p-sêng, umumnya dikenal sebagai Yeo's) adalah sebuah perusahaan minuman Singapura. Perusahaan ini beroperasi sebagai sebuah perusahaan induk investasi serta produsen minuman di Singapura dan Malaysia. Perusahaan ini merupakan sebuah perusahaan multinasional yang memiliki kantor dan kehadiran di pasar AS, Eropa, Australia, Selandia Baru, Maladewa, Mauritius, Mongolia, Kepulauan Pasifik, Tiongkok, Hong Kong, Kamboja, Myanmar, Laos, Vietnam, dan Jepang. Produknya dipasarkan dengan merek H-Two-O, Yeo's, Justea, dan Pink Dolphin Pink (milik sendiri) maupun Red Bull, Gatorade, Evian, Volvic, Uni-President, Allswell, Hain Celestial, dan Erika Dairies (lisensi).[2]

Yeo Hiap Seng Limited
Perusahaan publik (SGX: Y03)
Anak Perusahaan Far East Organization
IndustriKonglomerat
Didirikan1900
Kantor
pusat
Singapura
Tokoh
kunci
Koh Boon Hwee, Presiden
Melvin Teo, CEO Group
ProdukMakanan dan minuman, properti
PemilikFar East Orchard (49,5% saham)[1]
IndukFar East Organization
Situs webwww.yeos.com.sg

Pemegang saham mayoritas YHS adalah Far East Organization milik Ng Teng Fong, yang juga dikenal sebagai pengembang kondominium.

Sejarah

Pendirian dan asal-usul nama

Perusahaan ini memiliki sejarah yang berasal dari tahun 1900. Didirikan oleh Yeo Keng Lian, penduduk asli Fujian, Tiongkok, yang memulai karier bisnisnya dengan memproduksi kecap di Zhangzhou dengan nama Pabrik Kecap Yeo Hiap Seng pada tahun 1901. Pada tahun 1935, Yeo Keng Lian karena kesehatan yang buruk menyerahkan pabriknya kepada putra sulungnya, Yeo Tian In.[2] Karena sangat menderita akibat pergolakan politik di Tiongkok saat itu, Yeo bersaudara memutuskan untuk meninggalkan kampung halamannya dan menetap di Singapura. Alasan untuk pindah ke Singapura adalah latar belakang budaya dan iklimnya.

Pada bulan Februari 1937, Thian In bersama dengan istri dan anaknya, pindah ke Singapura. Pada musim gugur tahun yang sama, dua adik laki-lakinya, Thian Kiew dan Thian Seng, tiba di kota tersebut. Mereka menetap dan segera mendirikan Pabrik Kecap Yeo Hiap Seng di Outram Road, Singapura.[2]

Nama "Hiap Seng" dalam nama mereknya – 杨 協成 – berarti kesatuan, harmoni, dan kesuksesan. Aksara Han kuno untuk "hiap" menandakan kesatuan Kristus - ada sebuah salib, bersama dengan "kekuatan" yang diulang tiga kali.[3]

Korporatisasi

Yeo Hiap Seng menjadi perusahaan berbentuk badan hukum di Singapura pada 20 Desember 1955, dengan nama Yeo Hiap Seng Canning and Sauce Factory Private Limited. Perusahaan ini kemudian resmi tercatat sebagai perusahaan publik pada 7 November 1968 dan namanya diganti menjadi merek sekarang yang lebih pendek, Yeo's.[4] Pada periode ini mulai diproduksi kari ayam kaleng, minuman susu kedelai dalam botol, dan minuman kemasan UHT.

Pada Juni 1995 Yeo Hiap Seng dimiliki 24,9% sahamnya oleh keluarga Robert Ng, yang kemudian berhasil merebut 86% saham perusahaan ini dari Quek Leng Chan, seorang konglomerat Malaysia. Saat itu YHS memiliki pabrik makanan dan minuman ditambah lahan potensial untuk dikembangkan menjadi real estate.[5][6] Sejak saat itulah Yeo Hiap Seng juga menjadi perusahaan pengembang properti mewah di Singapura.[7]

Yeo's di Indonesia

Produk Yeo's sudah beredar di Indonesia sejak 1980-an, dengan awalnya diproduksi oleh PT Salim Graha Food & Beverage Industry. Didirikan pada 22 November 1983, perusahaan ini mulai mengeluarkan produk Yeo's di tahun 1984 di pabriknya yang ada di Bekasi dan dibantu 200 pekerja.[8] Adapun peran Yeo Hiap Seng dari Singapura adalah selain memberikan lisensi produksi, juga memberi bantuan teknis produksi. Produk yang dihasilkan seperti sari tebu, teh bunga krisan, limun, susu kedelai, teh herbal, minuman leci, jeruk dan lainnya dalam kemasan kotak dan botol kaca,[9] dengan total sekitar 30 buah yang dipasarkan di dalam negeri (terutama sejak tahun 1986) atau ekspor (dengan merek Salim Brand). Sesuai namanya awalnya kepemilikan perusahaan ini ada pada keluarga Hairul Salim (tidak berhubungan dengan Salim Group),[8] namun pada bulan Juni 1991 masuk pemegang saham baru yang terdiri dari Indra Boedijono (Grup Kapal Api), Hans Mahendra (Grup Daya Pioneer), Mardiyati Yunus dan Yeo Hiap Seng itu sendiri[10] (25% saham).[11] Belakangan perusahaan ini juga memproduksi makanan kaleng.[12]

Kini perusahaan tersebut sudah tidak ada, setelah pada 2003 dimerger dengan PT Monysaga Prima[13] (Grup Kapal Api) yang kini menempati pabriknya.[14] Produk-produk Yeo's yang ada di Indonesia saat ini disuplai lewat impor dari luar negeri oleh anak usaha langsung Yeo Hiap Seng bernama PT YHS Indonesia (direncanakan akan membangun pabrik di Indonesia pada masa depan) sejak tahun 2006.[15] Sama seperti sebelumnya produk utama Yeo's yang dipasarkan adalah minuman kaleng (cincau, krisan, leci, sarang burung walet, leci, wintermelon, susu kedelai)[16] maupun tauco (makanan). Selain itu Yeo Hiap Seng juga pernah memiliki perusahaan patungan (25% saham)[17] sejak 1997[18] dengan PT Sekar Bumi Tbk bernama PT Prima Sari Nutrisi yang direncanakan memproduksi/mengimpor minuman berbasis susu sebelum dibubarkan pada 2008.[19]

Referensi

  1. ^ Ho, Frankie (20 June 2012). "The Far East Re-organization". The Edge Singapore. hlm. 18–20. 
  2. ^ a b c A.B.Sutanto, Patricia Susanto (2013). The Dragon Network: Inside Stories of the Most Successful Chinese Family Business. John Wiley & Sons Singapore Pte. Ltd. Diakses tanggal 21 Nov 2017. 
  3. ^ Catherine Chai (23 Okt 2015). "Famous Asian Brands: How They Got Their Names – Part I". Branding in Asia. Diakses tanggal 22 Nov 2017. 
  4. ^ "Yeo's bermula dengan sos soya". Sinar Harian. 12 Juli 2016. Diakses tanggal 22 Nov 2017. 
  5. ^ "Tea for Two: Battle for a Great Name and Address", CNN Asianow, 28 July 1995, diarsipkan dari versi asli tanggal 6 February 2009, diakses tanggal 5 June 2009 
  6. ^ Backman 2001, hlm. 96
  7. ^ Porter, Barry (1 June 1997), "Transforming a soft-drink sluggard", The Standard, diarsipkan dari versi asli tanggal 7 January 2013, diakses tanggal 15 July 2009 
  8. ^ a b Indonesian Manufacturer Directory 1993/1994
  9. ^ Tempo, Volume 14
  10. ^ Warta ekonomi: mingguan berita ekonomi & bisnis, Volume 4,Masalah 23-30
  11. ^ Moody's International Manual, Volume 3
  12. ^ Global Market Share Planner, Volume 2-4;Volume 5,Bagian 2;Volume 6
  13. ^ Putusan...
  14. ^ Monysaga Prima PT
  15. ^ YEOS
  16. ^ PRODUCTS
  17. ^ Mergent International Manual, Volume 4
  18. ^ The Business Times, 29 May 1997
  19. ^ LapKeu SKBM 2008 Q3

Pranala luar