Kereta api Banyubiru
Kereta api Banyubiru Nama "Banyubiru" diambil dari suatu kecamatan dengan nama yang sama di Kabupaten Semarang.
ka BANYUBIRU
Semarang Tawang ⇋ Solo Balapan
| |
Informasi umum | |
---|---|
Jenis layanan | Kereta api aglomerasi |
Status | Segera Beroperasi di Gapeka 2023 |
Pendahulu | Kereta api Kalijaga |
Mulai beroperasi | 1 Juni 2023 |
Terakhir beroperasi | 30 November 2019 (Sebagai Kalijaga) |
Penerus | KA Banyubiru |
Operator sebelumnya | Daerah Operasi VI Yogyakarta |
Lintas pelayanan | |
Stasiun awal | Solo Balapan |
Jumlah pemberhentian | Lihatlah di bawah |
Stasiun akhir | Semarang Tawang |
Waktu tempuh rerata | 2 jam (rata-rata) |
Frekuensi perjalanan | Dua kalipergi pulang sehari |
Jenis rel | Rel berat |
Pelayanan penumpang | |
Kelas | Eksekutif dan Ekonomi Kemenhub |
Fasilitas restorasi | Ada, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia. |
Fasilitas observasi | Kaca dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas. |
Fasilitas lain | Toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara. |
Teknis sarana dan prasarana | |
Lebar sepur | 1.067 mm |
Kecepatan operasional | 50 s.d 80 km/jam |
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI |
Nomor pada jadwal |
|
Sebelumnya, kereta api Kalijaga dioperasikan sebagai kereta pengganti Kereta api Pandanwangi serta KRD Banyubiru yang sudah usur. Kereta api ini biasanya membawa 7 kereta kelas ekonomi rangkaian Kereta api Bengawan (relasi Stasiun Purwosari - Stasiun Pasar Senen) yang dioperasikan pada sore hari, dan dengan waktu tempuh 2 jam 45 menit, kereta api ini melayani naik dan turun penumpang di Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Brumbung, Stasiun Kedungjati, Stasiun Telawa, Stasiun Gundih, Stasiun Salem, dan Stasiun Solo Balapan.
Dahulu, kereta api ini merupakan layanan satu satunya penghubung moda transportasi kereta api relasi Semarang - Solo yang beroperasi selain malam hari, dan satu satunya yang melewati petak Solo Balapan - Salem. Penumpang dari Solo (maupun dari Semarang setelah di Solo) yang ingin menyambung moda ke Semarang dengan kereta api, pada saat itu, harus menunggu jadwal pagi Kereta api Kalijaga atau mengambil kereta non lokal yang diberangkatkan dari Stasiun Solo Jebres (dengan tarif terendah, Kereta api Brantas, Rp80.000,00) pada malam hari. Dengan diresmikannya Kereta api Joglosemarkerto, maka Kereta api Kalijaga menawarkan opsi pemberangkatan ke Semarang pada pagi hari dan dari Semarang hampir siang hari. Sementara untuk Ka Joglosemarkerto menuju Semarang (di trayek yang sama) sore / malam hari dan dari Semarang sore / malam hari.
Dengan berlakunya Grafik Kereta Api (Gapeka) yang efektif berlaku mulai 1 Desember 2019, dimana terjadi perubahan pola operasi KA Bengawan dan rangkaian digunakan pula oleh KA Matarmaja, layanan kereta api ini turut berhenti dikarenakan tidak adanya rangkaian kereta untuk layanan ini. Jadwal perjalanan KA ini diteruskan oleh KA Joglosemarkerto (dengan catatan jadwal yang mengikuti dari Semarang menuju Solo dimundurkan dari jam 9 pagi menjadi jam 3 sore).
Saat ini, ada rencana untuk menjalan kembali KA Kalijaga dengan nama KA Banyubiru, namun karena rangkaian Bengawan digunakan untuk KA Matarmaja, akhirnya diputuskan untuk menjadikan KA Banyubiru sebagai kereta api komersil dan menggunakan kelas eksekutif dan ekonomi milik KA Blambangan Ekspres (KA 210F dan 207F) dan KA Joglosemarkerto (KA 209F dan KA 208F) yang sedang beristirahat
Pranala luar
Artikel rintisan ini tidak memiliki kategori. Tolong bantu Wikipedia untuk menambahkan kategori. Tag ini diberikan pada Februari 2023. |