Kereta api Banyubiru

layanan kereta api di Indonesia
Revisi sejak 29 Mei 2023 14.17 oleh Rasya RF SMC (bicara | kontrib) (Perbaikan Informasi KA Banyubiru)

Kereta api Banyubiru Nama "Banyubiru" diambil dari suatu kecamatan dengan nama yang sama di Kabupaten Semarang.

KA Banyubiru
ka BANYUBIRU
Semarang Tawang ⇋ Solo Balapan

KA Banyubiru
Peta
Informasi umum
Jenis layananKereta api aglomerasi
StatusSegera Beroperasi di Gapeka 2023
PendahuluKereta api Kalijaga
Mulai beroperasi1 Juni 2023
Terakhir beroperasi30 November 2019 (Sebagai Kalijaga)
PenerusKA Banyubiru
Operator sebelumnyaDaerah Operasi VI Yogyakarta
Lintas pelayanan
Stasiun awalSolo Balapan
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah
Stasiun akhirSemarang Tawang
Waktu tempuh rerata2 jam (rata-rata)
Frekuensi perjalananDua kalipergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Ekonomi Kemenhub
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
Fasilitas observasiKaca dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas lainToilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional50 s.d 80 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal
  • 207F, 210F (Rangkaian Blambangan Ekspres)
  • 208F, 209F (Rangkaian Joglosemarkerto)


Sebelumnya, kereta api Kalijaga dioperasikan sebagai kereta pengganti Kereta api Pandanwangi serta KRD Banyubiru yang sudah usur. Kereta api ini biasanya membawa 7 kereta kelas ekonomi rangkaian Kereta api Bengawan (relasi Stasiun Purwosari - Stasiun Pasar Senen) yang dioperasikan pada sore hari, dan dengan waktu tempuh 2 jam 45 menit, kereta api ini melayani naik dan turun penumpang di Stasiun Semarang Poncol, Stasiun Semarang Tawang, Stasiun Brumbung, Stasiun Kedungjati, Stasiun Telawa, Stasiun Gundih, Stasiun Salem, dan Stasiun Solo Balapan.

Dahulu, kereta api ini merupakan layanan satu satunya penghubung moda transportasi kereta api relasi Semarang - Solo yang beroperasi selain malam hari, dan satu satunya yang melewati petak Solo Balapan - Salem. Penumpang dari Solo (maupun dari Semarang setelah di Solo) yang ingin menyambung moda ke Semarang dengan kereta api, pada saat itu, harus menunggu jadwal pagi Kereta api Kalijaga atau mengambil kereta non lokal yang diberangkatkan dari Stasiun Solo Jebres (dengan tarif terendah, Kereta api Brantas, Rp80.000,00) pada malam hari. Dengan diresmikannya Kereta api Joglosemarkerto, maka Kereta api Kalijaga menawarkan opsi pemberangkatan ke Semarang pada pagi hari dan dari Semarang hampir siang hari. Sementara untuk Ka Joglosemarkerto menuju Semarang (di trayek yang sama) sore / malam hari dan dari Semarang sore / malam hari.

Dengan berlakunya Grafik Kereta Api (Gapeka) yang efektif berlaku mulai 1 Desember 2019, dimana terjadi perubahan pola operasi KA Bengawan dan rangkaian digunakan pula oleh KA Matarmaja, layanan kereta api ini turut berhenti dikarenakan tidak adanya rangkaian kereta untuk layanan ini. Jadwal perjalanan KA ini diteruskan oleh KA Joglosemarkerto (dengan catatan jadwal yang mengikuti dari Semarang menuju Solo dimundurkan dari jam 9 pagi menjadi jam 3 sore).

Saat ini, ada rencana untuk menjalan kembali KA Kalijaga dengan nama KA Banyubiru, namun karena rangkaian Bengawan digunakan untuk KA Matarmaja, akhirnya diputuskan untuk menjadikan KA Banyubiru sebagai kereta api komersil dan menggunakan kelas eksekutif dan ekonomi milik KA Blambangan Ekspres (KA 210F dan 207F) dan KA Joglosemarkerto (KA 209F dan KA 208F) yang sedang beristirahat

Pranala luar