Gelar-gelar Maria
Di dalam agama Kristen, Maria, ibu Yesus, dikenal dengan bermacam-macam gelar (Bunda Yang Terberkati, Perawan Maria, Bunda Allah, Sayidatina, Perawan Suci), julukan (Bintang Laut, Ratu Surga, Pohon Sukacita Kami), sapaan (Panagia, Bunda Welas Asih, Teotokos), maupun beberapa nama yang berkaitan dengan tempat-tempat tertentu (Bunda Lourdes, Bunda Fatima).
Bagian dari seri tentang |
Maria |
---|
Ibu Yesus |
Kronologi |
|
Pandangan tentang Maria |
|
Mariologi Katolik |
|
Dogma tentang Maria |
|
Maria dalam budaya |
Semua penyifatan tersebut mengacu kepada satu orang perempuan yang sama, yakni ibu Yesus Kristus (menurut Perjanjian Baru) yang bernama Maria (bukan orang yang sama dengan Maria Magdalena, Maria istri Klopas, maupun Maria Salome). Penyifatan-penyifatan semacam ini digunakan dengan cara yang berbeda-beda oleh umat Kristen Katolik, Kristen Ortodoks Timur, Kristen Ortodoks Oriental, dan beberapa golongan umat Kristen Anglikan.
Beberapa penyifatan merupakan gelar yang bersifat dogmatis, sementara penyifatan-penyifatan selebihnya merupakan bentuk sapaan. Beberapa di antaranya bersifat puitis atau kiasan, rendah status kanoniknya atau tidak memiliki status kanonik sama sekali, tetapi sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kesalehan rakyat, dengan beragam tingkatan persetujuan dari pihak berwenang Gereja. Sebagian gelar mengacu kepada penggambaran sosok Maria dalam karya-karya seni rupa Katolik maupun karya-karya seni rupa pada umumnya. Banyak pula gelar Maria di dalam syair-syair lagu yang digubah khusus untuk menghormatinya.[1]
Gelar-gelar dogmatis
- Bunda Allah: Pada tahun 431, Konsili Efesus menetapkan bahwa Maria adalah Teotokos (Yang Melahirkan Allah) karena putranya, Yesus, adalah Allah sekaligus manusia, yakni satu Pribadi Ilahi yang berkodrat ganda (ilahi dan insani).[2] Gelar ini diterjemahkan di Barat menjadi "Mater Dei" atau Bunda Allah. Dari frasa terjemahan inilah muncul gelar "Bunda Yang Terberkati".
- Perawan Maria: Doktrin tentang lestarinya keperawanan Maria berkembang sedari awal sejarah Kekristenan dan diajarkan oleh bapa-bapa Gereja terdahulu, misalnya Ireneus dan Klemens dari Aleksandria (dan lain-lain).[3] Pada abad ke-4, "Yang Tetap Perawan" menjadi salah satu gelar Maria yang populer.[4] Ragam-ragam dari gelar ini adalah "Perawan Maria", "Perawan Yang Terberkati", "Perawan Maria Yang Terberkati", dan "Mempelai Roh Kudus". Lestarinya keperawanan Maria ditetapkan menjadi dogma oleh Konsili Lateran tahun 649.
- Yang Dikandung Tanpa Noda: Keyakinan bahwa Maria dikandung tanpa dosa asal ditetapkan menjadi dogma melalui konstitusi apostolik Ineffabilis Deus yang dikeluarkan Paus Pius IX pada tahun 1854. Dogma ini melahirkan gelar "Bunda Yang Dikandung Tanpa Noda" dan "Ratu Yang Dikandung Tanpa Dosa Asal". Bunda Maria Yang Dikandung Tanpa Noda juga dihormati dengan gelar Bunda Lourdes, Bunda Caysasay (di Filipina),[5] Bunda Gapura Fajar di Vilnius, Bunda Panduan, dan Bunda Salambao, juga di Filipina.
- Yang Diangkat ke Surga: Keyakinan bahwa jiwa dan raga Perawan Maria diangkat ke surga pada akhir masa hidupnya di dunia ditetapkan menjadi dogma melalui konstitusi apostolik Munificentissimus Deus yang dikeluarkan Paus Pius XII pada tahun 1950. Dogma ini melahirkan gelar "Bunda Yang Diangkat ke Surga" dan "Ratu Yang Diangkat ke Surga". Dogma ini juga tercermin di dalam devosi kepada Bunda Ta' Pinu di Malta.
Di Gereja Ortodoks dan Gereja-Gereja Katolik Timur, pengangkatan Maria ke surga disebut Tertidurnya Bunda Allah. Hari peringatan Tertidurnya Bunda Allah tidak termasuk hari besar utama, karena dasarnya bukanlah Alkitab melainkan tradisi Gereja.
Daftar Gelar
- Bunda Allah: Konsili Efesus menetapkan pada tahun 431 bahwa Maria adalah Theotokos ("Pembawa Tuhan") karane anaknya Yesus Kristus adalah Tuhan dan manusia: satu Pribadi Ilahi dengan dua sifat (ketuhanan dan manusia). Nama ini diterjemahkan di Barat sebagai "Mater Dei" atau Bunda Allah. Dari sinilah mendapat gelaran "Bunda Yang Diberkati".
- Perawan Maria: Doktrin tentang keperawanan kekal Maria berkembang pada awal agama Kristen dan diajar oleh Bapa-bapa awal, seperti Irenaeus dan Clement dari Alexandria (dan lain-lain). Pada abad ke-4 "perawan Maria" menjadi gelar populer untuk Maria. Variasi mengenai ini termasuk "Virgin Mary", "Blessed Virgin", "Blessed Virgin Mary", dan "Spouse of the Holy Spirit". Keperawanan kekal Maria telah dinyatakan sebagai dogma oleh Konsili Lateran tahun 649.
- Immaculate Conception: Dogma bahwa Maria dikandung tanpa dosa asal telah didefinisikan pada tahun 1854, oleh perlembagaan apostolik Paus Pius IX Ineffabilis Deus. Ini menimbulkan gelaran "Our Lady of the Immaculate Conception" dan "Queen Conceived Without Original Sin". The Immaculate Conception juga diberi penghormatan di bawah gelar Our Lady of Caysasay (Filipina), Our Lady of the Gate of Dawn in Vilnius, Our Lady of Guidance, dan Our Lady of Salambao, juga di Filipina.
- Andaian: Kepercayaan bahwa Perawan Maria telah diandaikan badan dan jiwanya di angkat ke surga setelah menyelesaikan perjalanan hidupnya di dunia dan telah dinyatakan sebagai dogma pada tahun 1950 oleh Paus Pius XII dalam perlembagaan apostolik Munificentissimus Deus. Gelaran "Our Lady of Assumption" dan "Queen Assumed Into Heaven" berasal daripada ini. Dogma ini juga dicerminkan dalam pengabdian kepada Our Lady of Ta' Pinu di Malta.
Bahasa Indonesia | English | Latin | Greek | Notes |
---|---|---|---|---|
Maria | Mary | Maria | Mariam (Μαριάμ), Maria (Μαρία) | Arabic: Maryām (مريم), Chinese: (瑪利亞), Coptic: Maria (Ⲙⲁⲣⲓⲁ), French: Marie, German: Maria, Italian: Maria, Judeo-Aramaic: Maryām (מרים), Maltese: Marija, Portuguese: Maria, Russian: Marija (Мария), Spanish: María, Syriac: Mariam, Vietnamese: Maria |
Terberkati | "Full of Grace", "Blessed", "Most Blessed" | Gratia plena, Beata, Beatissima | kecharitomene[6] (κεχαριτωμένη) | from the angel's greeting to Mary in [[]] Luke:1:28; |
Perawan | "Virgin", "the Virgin" | Virgo | Parthenos[7][8] (Παρθένος) | Greek parthenos used in [[]] Matthew:1:22; Ignatius of Antioch refers to Mary's virginity and motherhood (ca. 110); |
Bunda Penyelamat | "Cause of our Salvation" | causa salutis[9] | according to Irenaeus of Lyons (150–202); | |
Bunda Allah | "Mother of God" | Mater Dei | Meter Theou (Μήτηρ Θεοῦ) | often abbr. ΜΡ ΘΥ in Greek iconography; |
Bunda perantara | "God-bearer" | Deipara, Dei genitrix | Theotokos (Θεοτόκος) | lit. "one who bears the One who is God"; a common title in Eastern Christianity with christological implications; adopted officially during Council of Ephesus (431) in response to Nestorianism, which questioned the Church's teaching that Jesus Christ's nature was unified; |
Ter-perawan | "Ever-virgin" | semper virgo | aei-parthenos[7] (ἀειπάρθενος) | Hippolytus of Rome(c.170 – c.235) held Mary to be "all-holy ever-virgin"[10] |
Bunda kudus | "Holy Mary", "Saint Mary" | Sancta Maria | Hagia Maria[7] (Ἁγία Μαρία) | Greek invocation is infrequent in contemporary Eastern Christianity;[11] |
terkudus | "Most Holy" | Sanctissima, tota Sancta[12] | Panagia (Παναγία) | Hippolytus held Mary to be "all-holy ever-virgin"[10] |
termurni | "Most Pure" | Purissima | ||
Immaculate | "Immaculate" | immaculata | akeratos[7] (ἀκήρατος) |
"Lady", "Mistress" | Domina | Despoina[7] (Δέσποινα) | related, "Madonna" (Italian: Madonna, from ma "my" + donna "lady"; from Latin domina); also, "Notre Dame" (French: Notre Dame, lit. "our lady"); |
"Queen of Heaven" | Regina caeli, Regina coeli | As the mother of Jesus, who in mainstream Christianity is God and King of Heaven, multiple Christian denominations give her the title "Queen of Heaven". Mary is identified with the figure in [[|]] Revelation:12:1; |
- Tabut Perjanjian
- Comfort (or Help) of the Afflicted
- Our Lady, Gate of the Dawn
- Holy Mary
- Immaculate Heart of Mary
- Bunda Kristus
- Mother of Mercy
- Mother of Sorrows
- Mother for the Journey
- Mother of the Church
- Mystical Rose
- Our Lady of the Annunciation
- Our Lady of Charity
- Bunda Penyelenggaraan Ilahi
- Our Lady of Ransom
- Our Lady of Solitude
- Our Lady, Star of the Sea
- Queen of All Saints
- Queen of Angels
- Ratu Para Rasul
- Ratu Para Pengaku Iman
- Queen of Families
- Queen of Martyrs
- Queen of Patriarchs
- Queen of Prophets
- Queen of Virgins
- Queen of the World (in Latin Regina mundi)
- Refuge of Sinners
- Salus Populi Romani (Salvation of the People of Rome)
- Untier of Knots (also, Undoer of Knots)
Lihat pula
Referensi
- ^ The History and Use of Hymns and Hymn-Tunes by David R Breed 2009 ISBN 1-110-47186-6 page 17
- ^ oleh Braaten, Carl E. dan Jenson, Robert W., Mary, Mother of God, 2004 ISBN 0802822665 hlm. 84
- ^ Maas, Anthony. "Virgin Birth of Christ." The Catholic Encyclopedia Jld. 15. New York: Robert Appleton Company, 1912. 10 April 2016
- ^ Wuerl, Donald W. dan Stubna, Kris D., The Teaching of Christ: A Catholic Catechism for Adults, Our Sunday Visitor Publishing, 2004, ISBN 9781592760947
- ^ "In Honor of Nuestra Señora de Guia", De Anda (2009-11-22),
- ^ "...Byzantine inscriptions from Palestine...in the sixth [century]....fourteen inscriptions invoke "Holy Mary" (Hagia Maria), eleven more hail her as Theotokos; others add the attribution of "Immaculate" (Akeratos), "Most Blessed" (Kecharitomene), "Mistress" (Despoina), "Virgin" or "Ever-Virgin" (Aei-Parthenos)." (Frend 1984, hlm. 836)
- ^ a b c d e Frend 1984, hlm. 836.
- ^ "Blue Letter Bible" lexicon results for parthenos Diarsipkan 2007-09-01 di Wayback Machine. Retrieved 19 December 2007.
- ^ "Irenaeus, Against Heresies 3.22.4".
- ^ a b of Rome, Hippolytus. Against Beron and Helix: Fragment VIII. Diakses tanggal 18 February 2021.
- ^ The Titles of Saints, Orthodox Holiness, 18 December 2005
- ^ "Universität Mannheim". www.uni-mannheim.de. 3 January 2019.
Bacaan lanjutan
- Orestes Brownson, Saint Worship and the Worship of Mary, Sophia Institute Press, 2003, ISBN 1-928832-88-1
- Chantal Epie, The Scriptural Roots of Catholic Teaching, Sophia Institute Press, 2002, ISBN 1-928832-53-9
- William A. Jurgens, The Faith of the Early Fathers
- Jaroslav Pelikan, Mary Through the Centuries: Her Place in the History of Culture, Yale University Press, 1998, hardcover, 240 pages ISBN 0-300-06951-0; trade paperback, 1998, 240 pages, ISBN 0-300-07661-4