Penomoran stasiun

Revisi sejak 3 Agustus 2023 08.27 oleh FarhanNF (bicara | kontrib) (Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Station numbering")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Penomoran stasiun adalah sistem penanda yang terdiri dari beberapa huruf dan angka yang merujuk pada stasiun kereta api. Penerapan penomoran stasiun dilakukan untuk memudahkan navigasi bagi wisatawan mancanegara yang belum terbiasa dengan bahasa lokal[1] dengan menggunakan standar internasional (huruf latin dan angka arab). Sistem tersebut kini digunakan oleh berbagai perusahaan kereta api di seluruh dunia seperti di Amerika Serikat, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Tiongkok Daratan.

Contoh penomoran stasiun di Jepang.

Sejarah

Penomoran stasiun pertama kali diperkenalkan di Korea Selatan, oleh Kereta Bawah Tanah Metropolitan Seoul pada tahun 1983 saat pengoperasian Kereta Bawah Tanah Seoul Lin 2 (Euljiro 1-ga ke Seongsu).[2][3][4][5]

Di Jepang, penomoran stasiun digunakan pertama kali digunakan di Jalur Trem Listrik Nagasaki pada Mei 1984.[6] Penomoran stasiun di Jepang diterapkan secara massal pada saat menjelang Olimpiade Musim Panas 2020 .

Struktur

Penomoran stasiun biasanya terdiri dari dua bagian, yaitu "kode lin" dan "kode stasiun".

Kode lin

Kode lin digunakan untuk menunjukkan lin kereta api yang melewati dan berhenti di stasiun tersebut. Sehingga, dalam satu lin hanya terdapat satu kode lin. Di beberapa negara, seperti Korea Selatan dan Tiongkok, lin kereta api seringkali diberi nama dengan nomor (misal Lin 1, Lin 15). Nomor lin tersebut biasanya digunakan juga sebagai kode lin.


Di negara lain, seperti Jepang, lin kereta api biasanya tidak berupa nomor. Lin seperti ini biasanya diberi simbol berupa singkatan atau inisial dari notasi Romaji nama jalurnya. Ketika ada dua atau lebih lin dengan inisial yang sama di wilayah yang sama, salah satunya akan diubah untuk menghindari kesamaan kode lin, walaupun lin tersebut dijalankan oleh operator yang berbeda (misalnya, Lin Tokyo Metro Marunouchi menggunakan 'M' dan Lin Toei M<b>i</b>ta menggunakan 'I', meskipun nama kedua lin tersebut sama-sama diawali dengan huruf M). Metode lain untuk menghindari kesamaan kode lin adalah menggunakan urutan abjad (A hingga Z).

Nomor stasiun

Nomor stasiun adalah bagian yang mengidentifikasi setiap stasiun pada suatu lin kereta api. Oleh karena itu, tidak boleh ada nomor stasiun yang sama di lin yang sama.

Kebanyakan nomor stasiun adalah angka dua digit. Biasanya, stasiun awal suatu lin diberi nomor 00 atau 01, sedangkan stasiun di sepanjang jalur dinamakan secara berurutan dengan bilangan bulat naik (yaitu jika stasiun awal diberi nomor 01, stasiun berikutnya diberi nomor 02, kemudian stasiun setelah ini akan diberi nomor 03, dan seterusnya). Penomoran stasiun di Korea berbeda dengan kebanyakan penomoran di negara lain. Di Korea, stasiun awal suatu lin diberi nomor 10, bukan nomor 00 atau 01. Hal ini diterapkan untuk persiapan kemungkinan perpanjangan lin di stasiun awal, sehingga tidak perlu dilakukan penomoran ulang seluruh lin (misalnya perpanjangan Seoul Subway Lin 4 dari Stasiun Sanggye (410) ke Stasiun Danggogae (409)).

Pada jalur cabang (seperti jalur bentuk 'Y'), ada beberapa cara yang digunakan untuk memberi nomor stasiun.

  • Nomor cabang (contoh Seoul Subway Lin 2 Lin Cabang Seongsu bercabang dari lin utamanya, lin 2, di Stasiun Seongsu, yang memiliki nomor stasiun 211. Stasiun yang terletak di jalur cabang diberi nomor stasiun 211-1, 211-2, 211-3, dan 211-4.)
  • Awalan huruf 'P', singkatan dari kata 'Point' (contoh Seoul Subway Lin 5 Lin Cabang Macheon bercabang dari lin utamanya, lin 5, di Stasiun Gangdong, yang memiliki nomor stasiun 548. Sehingga, stasiun yang terletak di jalur cabang diberi nomor stasiun P549, P550, P551, dan (seterusnya sampai) P555.)
  • Angka yang dilewati (contoh Lin Hankyu Koyo bercabang dari Lin Utama Hankyu Kobe di Stasiun Shukugawa, yang memiliki nomor stasiun HK-09. Stasiun yang terletak di Lin Hankyu Koyo diberi nomor stasiun HK-29 dan HK-30.)
  • Nomor stasiun tetap berurutan, tetapi kode lin menggunakan huruf kecil dari versi lin utamanya (contoh KRL Commuter Line Bogor Cabang Nambo bercabang dari lin utamanya, KRL Commuter Line Bogor, yang mempunyai kode 'B' di Stasiun Citayam, yang mempunyai nomor stasiun 22 (B-22). Sehingga, stasiun yang terletak di jalur cabang akan mempunyai kode lin 'b' dengan nomor stasiun 23 (b-23) dan seterusnya.)

Selain itu, ada beberapa metode untuk memberi nomor pada stasiun baru yang dibangun setelah pembukaan awal jalur kereta api. Di bawah ini contoh penerapan jika terdapat dua stasiun baru di antara stasiun nomor 07 dan 08.

  • Menggeser dan menomori ulang seluruh baris
  • Menggunakan nomor cabang dengan tanda hubung (07-1, 07–2)
  • Menggunakan nomor cabang tanpa menambahkan tanda hubung (071, 072) [7][8]
  • Menggunakan angka desimal (07.5, 07.6)[9]
  • Menggunakan huruf cabang (07a, 07b)

Perusahaan yang menggunakan Penomoran Stasiun

Tiongkok, Republik Rakyat

Indonesia

Jepang

Korea, Republik

  • Korail
  • Seoul Metropolitan Subway
    • Seoul Metro, diadopsi sekitar 1982–1983
    • Incheon Subway
    • Seoul Metro Line 9 Corporation
    • Airport Railroad Corporation (AREX)
    • Yongin Rapid Transit Corporation (Everline)
    • Uijeongbu LRT Corporation (U Line)
    • NeoTrans Co. Ltd. (Shinbundang Line)
    • E-Rail (Seohae Line)
  • Busan Metro
  • Busan–Gimhae Light Rail Transit Operation Corporation
  • Daegu Metro
  • Daejeon Metro
  • Gwangju Metro

Malaysia

Singapura

Taiwan

Thailand

  • BTS Skytrain
  • MRT Blue Line
  • MRT Purple Line
  • Lin Kereta Bandara

Amerika Serikat

Lihat juga

  • Kode stasiun

Referensi

  1. ^ "JR East to introduce numbering system at all stations in Tokyo". Japan Today. 2016-04-08. Diakses tanggal 2018-08-18. 
  2. ^ 한국철도 중 수도권 전철 관련영상 - 서울지하철 2호선 성수역 ~ 을지로입구역 시운전(1983년) (dalam bahasa Inggris), diakses tanggal 2021-11-10 
  3. ^ "서울지하철시대 본격화". Maeil Business Newspaper. 13 September 1983. Diakses tanggal 10 November 2021. 
  4. ^ "지하철 2호선 교대~서울대입구 내일개통". Kyunghang Shinmun. 16 December 1983. Diakses tanggal 10 November 2021. 
  5. ^ "서울 지하철 2호선 건설지". ebook.seoul.go.kr. Diakses tanggal 2021-11-10. 
  6. ^ "History of Nagasaki Electric Tramway line transition", Stadtbahn issue 9, April 1984
  7. ^ "공항철도 이용 > 역 정보 > 청라국제도시". 공항철도 사이버스테이션 A'REX Cyber-Station. Diakses tanggal 10 November 2021. 
  8. ^ "공항철도 이용 > 역 정보 > 영종". 공항철도 사이버스테이션 A'REX Cyber-Station. Diakses tanggal 10 November 2021. 
  9. ^ "「駅ナンバー」入力できっぷ購入も JR西が導入へ". 朝日新聞. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-07-20. Diakses tanggal 2017-11-01. 
  10. ^ "Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 31 Tahun 2022 tentang Pedoman Sistem Informasi Petunjuk Arah (Wayfinding)" (PDF). Gubernur Jakarta. 2022-01-19. Diakses tanggal 2022-01-21. 

Tautan eksternal