Institut Teknologi Bandung
Institut Teknologi Bandung (disingkat ITB, aksara Sunda: ᮄᮔ᮪ᮞ᮪ᮒᮤᮒᮥᮒ᮪ ᮒᮦᮊ᮪ᮔᮧᮜᮧᮌᮤ ᮘᮔ᮪ᮓᮥᮀ) adalah sebuah perguruan tinggi negeri yang berkedudukan di Kota Bandung. Nama ITB diresmikan pada tanggal 2 Maret 1959.[2] Sejak tanggal 14 Oktober 2013 ITB menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang memiliki otonomi pengelolaan dalam akademik dan nonakademik.[9] ITB telah memiliki 27 program studi yang terakreditasi secara internasional (sebelas dari ABET, sebelas dari ASIIN).[10][11][12]
Institut Teknologi Bandung ᮄᮔ᮪ᮞ᮪ᮒᮤᮒᮥᮒ᮪ ᮒᮦᮊ᮪ᮔᮧᮜᮧᮌᮤ ᮘᮔ᮪ᮓᮥᮀ | |
---|---|
Informasi | |
Nama sebelumnya | Technische Hoogeschool te Bandoeng[2] |
Moto | In Harmoniae Progressio (Latin)[3] |
Moto dalam bahasa Indonesia | Kemajuan dalam keselarasan |
Jenis | Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum |
Didirikan | 3 Juli 1920 sebagai TH te Bandoeng, 2 Maret 1959 diresmikan sebagai ITB[2][note 1] |
Lembaga induk | Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi |
Rektor | Prof. Ir. Reini Wirahadikusumah, MSCE, Ph.D. |
Staf akademik | 1.207 (2014)[7] S1 - 19 - 1,57%[7] |
Jumlah mahasiswa | 19.747 (2014)[7] |
Sarjana | 14.320[7] |
Magister | 4.776[7] |
Doktor | 651[7] |
Alamat | Jl. Ganesha 10/12 - , , , [note 2] |
Kampus | Urban, 795.646 meter persegi[7] |
Warna | Deep Cobalt Blue [1][note 3] |
Nama julukan | Kampus Ganesha; Kampus Cap Gajah |
Afiliasi | ABET, ASIIN e. V., JABEE, KAAB, RSC, ABEST21, ASAIHL, AUN, EBA Consortium, ASEA UNINET, Global E3, AOTULE, SEATUC |
Maskot | Ganesa |
Situs web | www |
Logo ITB[1][8] | |
Kampus utama ITB saat ini merupakan lokasi dari sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia[note 4] sekaligus lembaga pendidikan tinggi pertama di Hindia Belanda.[note 5] Walaupun masing-masing institusi pendidikan tinggi yang mengawali ITB memiliki karakteristik dan misi masing-masing, semuanya memberikan pengaruh dalam perkembangan yang menuju pada pendirian ITB.
Rektor ITB saat ini adalah Prof. Ir. N. R. Reini Djuhraeni Wirahadikusuma, MSCE, PhD, untuk masa jabatan 2020–2025.[15]
Sejarah
Kurun waktu sejarah pendirian ITB dapat dibagi dalam periode:
- Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS - 1920–1942)
- Institute of Tropical Scientific Research (1942–1945)
- Bandoeng Koogyo Daigaku (1944–1945)
- Sekolah Tinggi Teknik Bandung (1945–1946)
- Technische Faculteit, Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie (1946–1947)
- Faculteit van Technische Wetenschap dan Faculteit der Exacte Wetenschap Universiteit van Indonesie te Bandoeng (1947–1950)
- Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia Bandung (1950–1959)
- Institut Teknologi Bandung (1959–sekarang)
Sejarah Institut Teknologi Bandung (ITB) bermula sejak awal abad ke-20, atas prakarsa masyarakat penguasa kala itu. Tujuan awal pendiriannya adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. Technische Hoogeschool te Bandoeng (sering disingkat menjadi TH te Bandoeng, TH Bandung, atau THS) berdiri tanggal 3 Juli 1920 sebagai sekolah tinggi pertama di Hindia Belanda.[note 6] TH Bandung dibuka pertama kali dengan satu fakultas yaitu de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu bagian yaitu de afdeeling der Weg- en Waterbouwkunde. Kampus ITB merupakan tempat di mana presiden Indonesia pertama, Soekarno, meraih gelar insinyurnya dalam bidang Teknik Sipil. Lama studi untuk menjadi insinyur adalah empat tahun. Sampai dengan ditutupnya pada tahun 1942, THS memiliki tiga bagian (afdeeling) yaitu sipil (1920), kimia (1940), dan mesin dan listrik (1941);[note 7] namun dua bagian terakhir belum sempat meluluskan seorang insinyur.
Pada masa penjajahan Jepang, upaya untuk membuka kembali perkuliahan TH Bandung ditolak secara tegas, namun kegiatan penelitian di laboratorium-laboratorium yang ada di kampus TH Bandung diizinkan. Komunitas laboratorium tersebut dinamakan Institute of Tropical Scientific Research (Lembaga Penelitian Ilmiah Tropis) yang diawaki oleh banyak staf akademik TH Bandung.
Pada tanggal 1 April 1944, THS dibuka kembali oleh pemerintah militer Jepang dengan nama バンドン工業大学 (Bandung Kōgyō Daigaku )[17] setelah ditutup sejak 8 Maret 1942 dengan menyerahnya Hindia Belanda di Kalijati. Bandoeng Koogyo Daigaku (BKD) membuka tiga bagian yaitu Teknik Sipil (Dobubuka), Teknik Kimia (Oyakagabuka), Listrik dan Mesin (Denki dan Kikaika). Lama studi untuk menjadi insinyur (kogakusi) adalah tiga tahun, mengikuti kurikulum yang diterapkan di Tokyo Kogyo Daigaku (Tokyo Institute of Technology) pada masa itu.
Kemudian pada masa kemerdekaan Indonesia, pada bulan Agustus 1945, namanya diubah menjadi Sekolah Tinggi Teknik Bandung (STT Bandung) yang membuka tiga bagian yaitu Bagian Bangunan Jalan dan Air, Bagian Kimia, dan Bagian Mesin dan Listrik dengan lama studi empat tahun. Pada tahun 1946, STT Bandung dipindahkan ke Yogyakarta namun karena serbuan tentara Belanda ke Yogyakarta, pada tanggal 19 Desember 1948 STT Bandung di Yogyakarta terpaksa ditutup. Beberapa waktu kemudian sekolah itu dibuka kembali pada tahun 1949 dengan hanya menyelenggarakan Bagian Sipil saja dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Pada tanggal 21 Januari 1946, NICA mendirikan Nood-Universiteit van Nederlandsch Indie – Universitas Darurat Hindia Belanda di mana salah satu fakultasnya adalah Technische Faculteit (fakultas teknik) sebagai pengganti STT Bandung di lokasi Kampus THS dulu. Sebagian besar pengajarnya adalah para mantan pengajar THS yang baru saja dibebaskan dari kamp interniran Jepang.[5]
Pada tanggal 12 Maret 1947, NICA mendirikan Universiteit van Indonesie yang berpusat di Jakarta. Kampus THS berikut para pengajarnya dijadikan Faculteit van Technische Wetenschap. Pada 6 Oktober 1947, Faculteit van Exacte Wetenschap berdiri.
Ini kemudian menjadi Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia di Bandung sejak 2 Februari 1950.
Pada tanggal 2 Maret 1959, didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi Kemerdekaan serta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi di Kota Bandung pada tanggal 2 Maret 1959 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1959 tentang Pendirian Institut Teknologi (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 9 dan Tambahan Lembaran Negara Nomor 1733) yang ditetapkan tanggal 28 Februari 1959. Institut Teknologi yang dipimpin oleh Presiden Institut Teknologi ini (Pasal 4) mempunyai kedudukan hukum sebagai Universitas yang pada awalnya terdiri atas departemen ilmu teknik; departemen ilmu pasti dan ilmu alam; dan departemen ilmu kimia dan ilmu hayat (Pasal 1 dan Pasal 2) – departemen pada waktu itu mempunyai kedudukan sebagai Fakultas. Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia secara resmi memisahkan diri (Pasal 3) menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB). Upacara peresmiannya sendiri dipimpin oleh Presiden RI Ir. Soekarno.
Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.
Kurun dasawarsa pertama tahun 1960–an ITB mulai membina dan melengkapi dirinya dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapkan jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.
Kurun dasawarsa kedua tahun 1970–an ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonom. Tingkat keakademian makin meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri makin berkurang. Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.
Kurun dasawarsa ketiga tahun 1980–an ditandai dengan kepranataan dan proses belajar mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang makin dilengkapi. Jumlah lulusan sarjana makin meningkat dan program pasca sarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh makin membaiknya kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.
Kurun dasawarsa keempat tahun 1990–an perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan pendidikan itu, kini memiliki dua puluh enam Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi, tiga puluh empat program studi S2/Magister dan tiga bidang studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu kemanusiaan.
Kini, dengan suplai tahunan pelajar-pelajar Indonesia terbaik, Institut Teknologi Bandung merupakan salah satu pusat ilmu sains, teknologi, dan seni terbaik di Indonesia.
Institut Teknologi Bandung juga mendukung para pelajar dan aktivitas sosial mereka dengan mendukung himpunan mahasiswa yang ada di setiap departemen.
Setiap tahunnya, Institut Teknologi Bandung memilih seorang mahasiswa terbaik untuk dikirim ke pemilihan mahasiswa teladan nasional. Ganesha Prize adalah nama penghargaan untuk mereka yang mendapatkan gelar mahasiswa terbaik ini. Penghargaan ini biasanya diberikan secara resmi pada seremoni penerimaan mahasiswa baru.
Sejak tanggal 26 Desember 2000 ITB menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN) sebagaimana diatur Peraturan Pemerintah Nomor 155 Tahun 2000.
Sejak tanggal 12 April 2012 ITB menjadi Perguruan Tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah (PTP) sebagaimana diatur Peraturan Presiden Nomor 44 Tahun 2012.
Sejak tanggal 14 Oktober 2013 ITB menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang memiliki otonomi pengelolaan dalam akademik dan non-akademik sebagaimana diatur Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2013 tentang STATUTA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG.
Kampus
Menyadari akan keterbatasan lahan Kampus Ganesha dikaitkan dengan meningkatnya kebutuhan sarana dan prasarana untuk mewujudkan visi akademiknya, maka pada sekitar tahun 2010 diterapkanlah kebijakan ITB multikampus yang memunculkan istilah "On-G campus" dan "Off-G campus". Istilah "On-G campus" merujuk pada Kampus ITB Ganesha sedangkan kampus-kampus ITB di luar itu disebut sebagai "Off-G campus". Kampus ITB Off-G yang sudah terwujud dan mulai dibangun adalah Kampus ITB Jatinangor.[18] "ITB Off-G campus" lainnya yang sedang direncanakan adalah Kampus ITB Bekasi dan Kampus ITB Walini.
Asrama mahasiswa, perumahan dosen, dan kantor pusat administrasi tidak terletak di kampus utama namun masih dalam jangkauan yang mudah untuk ditempuh. Fasilitas yang tersedia di kampus di antaranya toko buku, kantor pos, kantin, bank, dan klinik.
Selain ruangan kuliah, laboratorium, bengkel dan studio, ITB memiliki sebuah galeri seni yaitu Galeri Soemardja, fasilitas olahraga, dan sebuah Campus Center. Di dekat kampus juga terdapat Masjid Salman untuk beribadah dan aktivitas keagamaan umat Islam di ITB. Untuk mendukung pelaksanaan aktivitas akademik dan riset, terdapat fasilitas-fasilitas pendukung akademik, di antaranya Perpustakaan Pusat (dengan koleksi sekira 150.000 buku dan 1000 judul jurnal), Sarana Olah Raga, Sasana Budaya Ganesha, Pusat Bahasa, pusat layanan komputer (ComLabs). ITB juga memiliki Observatorium Bosscha (salah satu fasilitas dari Kelompok Keahlian Astronomi FMIPA), terletak 11 kilometer di sebelah utara Bandung.
Selain di Kampus Ganesha dan Kampus Jatinangor, untuk kegiatan akademik dan perkuliahan yang sudah berjalan, juga ada di Kampus Cirebon. Di Kampus Cirebon, ITB sudah memiliki 7 Program Studi (Prodi), diantaranya adalah Prodi PWK (Perencanaan Wilayah dan Kota) - SAPPK, Prodi TI (Teknik Industri) - FTI, Prodi Kriya dan Tradisi - FSRD, Prodi TM (Teknik Perminyakan) - FTTM, Prodi TA (Teknik Pertambangan) - FTTM, Prodi TG (Teknik Geofisika) - FTTM, dan Prodi OS (Oseanografi) - FITB.
Fakultas dan sekolah
Fakultas adalah unit pendidikan di ITB yang memiliki beberapa program studi (dulu departemen), baik di tingkat sarjana, magister, maupun doktor. Sementara itu, sekolah adalah unit pendidikan yang memiliki beberapa program studi dengan bidang keilmuan yang berdekatan.
Misalnya, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI) ITB memiliki 6 program studi, yaitu di lingkup keelektroteknikan (teknik elektro, telekomunikasi, biomedis, dan tenaga listrik), serta di lingkup ilmu komputer (teknik informatika dan sistem teknologi informasi). Namun, cakupan keilmuannya dianggap cukup dekat. Oleh karena itu, meskipun jumlah program studi di dalamnya semakin banyak, istilah 'sekolah' tersebut tidak diubah menjadi 'fakultas'.
Secara administratif tidak ada perbedaan yang berarti antara fakultas dan sekolah; perbedaan fakultas dengan sekolah di ITB hanyalah sekadar terminologi. Keduanya dipimpin oleh seorang dekan dengan dibantu oleh 2 orang wakil dekan, yaitu wakil dekan bidang akademik dan wakil dekan bidang sumber daya.
Akreditasi
Akreditasi Nasional
Setelah bertahun-tahun mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) dengan nilai A untuk sebagian besar program studinya.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Lembaga | Masa Berlaku |
---|---|---|---|---|---|
MA |
Matematika | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 |
S-2 | A | BAN-PT | 2020 - 2025 | ||
S-3 | A | BAN-PT | 2019 - 2024 | ||
FI |
Fisika | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 |
S-2 | Unggul | BAN-PT | 2023 - 2025 | ||
S-3 | A | BAN-PT | 2019 - 2024 | ||
AS |
Astronomi | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2027 |
S-2 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2026 | ||
S-3 | A | BAN-PT | 2019 - 2024 | ||
KI |
Kimia | S-1 | Unggul | LAMSAMA | 2023 - 2027 |
S-2 | A | BAN-PT | 2020 - 2025 | ||
S-3 | A | BAN-PT | 2018 - 2023 | ||
AK |
Aktuaria | S-1 | Baik | BAN-PT | 2021 - 2026 |
S-2 | Unggul | LAMSAMA | 2022 - 2027 | ||
MA |
Pengajaran Matematika | S-2 | A | BAN-PT | 2020 - 2025 |
FI |
Pengajaran Fisika | S-2 | A | BAN-PT | 2021 - 2026 |
KI |
Pengajaran Kimia | S-2 | A | BAN-PT | 2022 - 2027 |
SK |
Sains Komputasi | S-2 | Unggul | LAMSAMA | 2022 - 2027 |
RN |
Ilmu dan Rekayasa Nuklir | S-2 | Baik | LAMSAMA | 2023 - 2028 |
Rekayasa Nuklir | S-3 | Baik | BAN-PT | 2023 - 2025 |
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Lembaga | Masa Berlaku |
---|---|---|---|---|---|
BI |
Biologi | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 |
S-2 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 | ||
S-3 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2024 | ||
BM |
Mikrobiologi | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 |
BE |
Rekayasa Hayati | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2023 - 2028 |
BW |
Rekayasa Kehutanan | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 |
BA |
Rekayasa Pertanian | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 |
PP |
Teknologi Pasca Panen | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2023 - 2028 |
BT |
Bioteknologi | S-2 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 |
BP |
Biomanajemen | S-2 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 |
Sekolah Farmasi (SF)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Lembaga | Masa Berlaku |
---|---|---|---|---|---|
FA |
Sains dan Teknologi Farmasi | S-1 | A | BAN-PT | 2019 - 2024 |
Farmasi | S-2 | Unggul | LAM-PTKes | 2021 - 2026 | |
S-3 | A | BAN-PT | 2019 - 2024 | ||
FK |
Farmasi Klinik dan Komunitas | S-1 | Unggul | LAM-PTKes | 2022 - 2027 |
FD |
Farmasi Industri | S-2 | A | LAM-PTKes | 2018 - 2023 |
KO |
Keolahragaan | S-2 | Unggul | BAN-PT | 2023 - 2024 |
FP |
Profesi Apoteker | Profesi | Unggul | LAM-PTKes | 2022 - 2027 |
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Lembaga | Masa Berlaku |
---|---|---|---|---|---|
GL |
Teknik Geologi | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2020 - 2024 |
S-2 | A | BAN-PT | 2020 - 2025 | ||
S-3 | A | BAN-PT | 2019 - 2024 | ||
GD |
Teknik Geodesi dan Geomatika | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2020 - 2024 |
S-2 | A | BAN-PT | 2021 - 2026 | ||
S-3 | Baik Sekali | BAN-PT | 2022 - 2027 | ||
ME |
Metereologi | S-1 | Unggul | LAMSAMA | 2021 - 2027 |
OS |
Oseanografi | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2027 |
SB |
Sains Kebumian | S-2 | A | BAN-PT | 2020 - 2025 |
S-3 | A | BAN-PT | 2020 - 2025 | ||
AT |
Teknik Air Tanah | S-2 | A | BAN-PT | 2020 - 2025 |
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Lembaga | Masa Berlaku |
---|---|---|---|---|---|
TA |
Teknik Pertambangan | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2020 - 2023 |
Rekayasa Pertambangan | S-2 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 | |
S-3 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2025 | ||
TM |
Teknik Perminyakan | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2020 - 2023 |
S-2 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2027 | ||
S-3 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2027 | ||
TG |
Teknik Geofisika | S-1 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2027 |
S-2 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2027 | ||
S-3 | A | BAN-PT | 2019 - 2024 | ||
MG |
Teknik Metalurgi | S-1 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2025 |
S-2 | B | BAN-PT | 2018 - 2023 | ||
PB |
Teknik Geotermal | S-2 | A | BAN-PT | 2023 - 2028 |
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Lembaga | Masa Berlaku |
---|---|---|---|---|---|
IF |
Teknik Informatika | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2020 - 2025 |
Informatika | S-2 | Unggul | LAMINFOKOM | 2022 - 2027 | |
II |
Sistem dan Teknologi Informasi | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2020 - 2025 |
EL |
Teknik Elektro | S-1 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2028 |
S-2 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2027 | ||
EP |
Teknik Tenaga Listrik | S-1 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2026 |
ET |
Teknik Telekomunikasi | S-1 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2028 |
EB |
Teknik Biomedis | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2027 |
EI |
Teknik Elektro dan Informatika | S-3 | Unggul | BAN-PT | 2013 - 2024 |
Fakultas Teknologi Industri (FTI)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Lembaga | Masa Berlaku |
---|---|---|---|---|---|
TK |
Teknik Kimia | S-1 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2028 |
S-2 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2025 | ||
S-3 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2024 | ||
TF |
Teknik Fisika | S-1 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2026 |
S-2 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 | ||
S-3 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2024 | ||
TI |
Teknik Industri | S-1 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2026 |
Teknik dan Manajemen Industri | S-2 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 | |
S-3 | Unggul | BAN-PT | 2023 - 2024 | ||
MR |
Manajemen Rekayasa | S-1 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2026 |
TB |
Teknik Bionergi dan Kemurgi | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 |
PG |
Teknik Pangan | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 |
IK |
Instrumentasi dan Kontrol | S-2 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 |
LO |
Logistik | S-2 | B | BAN-PT | 2019 - 2024 |
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Lembaga | Masa Berlaku |
---|---|---|---|---|---|
MS |
Teknik Mesin | S-1 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2027 |
S-2 | A | BAN-PT | 2021 - 2026 | ||
S-3 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2027 | ||
AE |
Teknik Dirgantara | S-1 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2027 |
S-2 | A | BAN-PT | 2022 - 2027 | ||
S-3 | A | BAN-PT | 2020 - 2025 | ||
MT |
Teknik Material | S-1 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2027 |
Ilmu dan Teknik Material | S-2 | Unggul | BAN-PT | 2023-2028 | |
S-3 | A | BAN-PT | 2022 - 2023 |
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Lembaga | Masa Berlaku |
---|---|---|---|---|---|
SI |
Teknik Sipil | S-1 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2028 |
S-2 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 | ||
S-3 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2024 | ||
TL |
Teknik Lingkungan | S-1 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2028 |
S-2 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2025 | ||
S-3 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2024 | ||
KL |
Teknik Kelautan | S-1 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2028 |
S-2 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 | ||
SA |
Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 |
Pengelolaan Sumber Daya Air | S-2 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 | |
IL |
Rekayasa Infrastruktur Lingkungan | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 |
IS |
Pengelolaan Infrastruktur Air Bersih dan Sanitasi | S-2 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 |
SJ |
Sistem dan Teknik Jalan Raya | S-2 | A | BAN-PT | 2020 - 2025 |
Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Lembaga | Masa Berlaku |
---|---|---|---|---|---|
AR |
Arsitektur | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2020 - 2025 |
S-2 | Unggul | BAN-PT | 2020 - 2025 | ||
S-3 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2027 | ||
PL |
Perencanaan Wilayah dan Kota | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2020 - 2024 |
S-2 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 | ||
S-3 | A | BAN-PT | 2019 - 2024 | ||
TR |
Transportasi | S-2 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2027 |
S-3 | Unggul | LAM Teknik | 2022 - 2027 | ||
RK |
Rancang Kota | S-2 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2027 |
SP |
Studi Pembangunan | S-2 | Unggul | BAN-PT | 2023 - 2028 |
PK |
Perencanaan Kepariwisataan | S-2 | A | BAN-PT | 2022 - 2027 |
AL |
Arsitektur Lanskap | S-2 | A | BAN-PT | 2019 - 2024 |
Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Lembaga | Masa Berlaku |
---|---|---|---|---|---|
SR |
Seni Rupa | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2025 |
S-2 | A | BAN-PT | 2022 - 2023 | ||
KR |
Kriya | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2025 |
DI |
Desain Interior | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2025 |
DP |
Desain Produk | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2021 - 2026 |
DK |
Desain Komunikasi Visual | S-1 | A | BAN-PT | 2022 - 2027 |
DS |
Desain | S-2 | A | BAN-PT | 2022 - 2027 |
SD |
Ilmu Seni Rupa dan Desain | S-3 | A | BAN-PT | 2020 - 2025 |
Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Lembaga | Masa Berlaku |
---|---|---|---|---|---|
MB |
Manajemen | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2026 |
Sains Manajemen | S-2 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2026 | |
S-3 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2026 | ||
MK |
Kewirausahaan | S-1 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2026 |
MM |
Administrasi Bisnis (Kampus Jakarta) | S-2 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2026 |
Administrasi Bisnis (Kampus Bandung) | S-2 | Unggul | BAN-PT | 2022 - 2026 |
Sekolah Pasca Sarjana (SPS)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Lembaga | Masa Berlaku |
---|---|---|---|---|---|
NT |
Teknologi Nano | S-2 | Baik | BAN-PT | 2020 - 2025 |
Sains dan Teknologi Nano | S-3 | - | - | - |
Non Fakultas/Sekolah (NONFS)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Lembaga | Masa Berlaku |
---|---|---|---|---|---|
PI |
Profesi Insinyur | Profesi | B | BAN-PT | 2019 - 2024 |
Akreditasi Internasional
Selain akreditasi nasional, program studi di ITB juga mendapatkan akreditasi internasional sebagai berikut.
- 14 program studi terakreditasi ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology)
- 20 program studi terakreditasi ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik)
- 6 program studi terakreditasi AACSB (Association to Advance Collegiate School of Business)
- 15 program studi terakreditasi IABEE (Indonesian Accreditation Board for Engineering Education)
- 1 program studi terakreditasi RSC (The Royal Society of Chemistry)
- 2 program studi terakreditasi KAAB (Korea Architectural Accrediting Board)
Dengan akreditasi internasional tersebut, lulusan ITB mendapatkan ijazah tak hanya akreditasi BAN-PT, tetapi juga terdapat logo akreditasi internasional. Hal ini sebagai bukti bahwa lulusan ITB telah terdidik dengan standar internasional, tidak hanya terlembaga tetapi juga telah tersertifikasi secara resmi. Akreditasi internasional ini menjadi jaminan bahwa anak didik ITB memiliki standar profesional kerja yang dapat disamakan dengan lulusan luar negeri ternama sehingga perusahaan penerima mereka dapat lebih yakin terhadap almamater mereka.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Masa Berlaku | Ref |
---|---|---|---|---|---|
MA |
Matematika | S-1 | ASIIN | 2021 - 2027 | [1] |
FI |
Fisika | S-1 | ASIIN | 2021 - 2027 | [2] |
AS |
Astronomi | S-1 | ASIIN | 2021 - 2027 | [3] |
KI |
Kimia | S-1 | RSC | 2022 - 2027 | [4] |
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Masa Berlaku | Ref |
---|---|---|---|---|---|
BI |
Biologi | S-1 | ASIIN | 2020 - 2027 | [5] |
BM |
Mikrobiologi | S-1 | ASIIN | 2020 - 2027 | [6] |
BE |
Rekayasa Hayati | S-1 | IABEE | 2018 - 2027 | [7] |
BW |
Rekayasa Kehutanan | S-1 | IABEE | 2022 - 2025 | |
BA |
Rekayasa Pertanian | S-1 | IABEE | 2020 - 2025 |
Sekolah Farmasi (SF)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Masa Berlaku | Ref |
---|---|---|---|---|---|
FA |
Sains dan Teknologi Farmasi | S-1 | ASIIN | 2020 - 2027 | [8] |
FK |
Farmasi Klinik dan Komunitas | S-1 | ASIIN | 2020 - 2027 | [9] |
Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Masa Berlaku | Ref |
---|---|---|---|---|---|
GL |
Teknik Geologi | S-1 | ASIIN | 2019 - 2024 | [10] |
GD |
Teknik Geodesi dan Geomatika | S-1 | ASIIN | 2019 - 2024 | [11] |
ME |
Metereologi | S-1 | ASIIN | 2021 - 2027 | [12] |
OS |
Oseanografi | S-1 | ASIIN | 2021 - 2027 | [13] |
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Masa Berlaku | Ref |
---|---|---|---|---|---|
TA |
Teknik Pertambangan | S-1 | ABET | 2015 - Sekarang | [14] |
TM |
Teknik Perminyakan | S-1 | ABET | 2013 - Sekarang | |
TG |
Teknik Geofisika | S-1 | ASIIN, EUR-ACE® | 2022 - 2030 | [15] |
S-2 | ASIIN, EUR-ACE® | 2022 - 2028 | [16] | ||
MG |
Teknik Metalurgi | S-1 | IABEE | 2021 - 2024 | [17] |
Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Masa Berlaku | Ref |
---|---|---|---|---|---|
IF |
Teknik Informatika | S-1 | ABET | 2012 - Sekarang | [18] |
II |
Sistem dan Teknologi Informasi | S-1 | ABET | 2018 - Sekarang | [19] |
EL |
Teknik Elektro | S-1 | ABET | 2009 - Sekarang | [20] |
IABEE | 2022 - 2027 | [21] | |||
EP |
Teknik Tenaga Listrik | S-1 | ABET | 2016 - Sekarang | [22] |
ET |
Teknik Telekomunikasi | S-1 | ABET | 2016 - Sekarang | [23] |
IABEE | 2022 - 2027 | [24] | |||
EB |
Teknik Biomedis | S-1 | IABEE | 2022 - 2025 | [25] |
Fakultas Teknologi Industri (FTI)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Masa Berlaku | Ref |
---|---|---|---|---|---|
TK |
Teknik Kimia | S-1 | ABET | 2010 - Sekarang | [26] |
IABEE | 2022 - 2027 | [27] | |||
TF |
Teknik Fisika | S-1 | ABET | 2010 - Sekarang | [28] |
IABEE | 2022 - 2025 | [29] | |||
TI |
Teknik Industri | S-1 | ABET | 2012 - Sekarang | [30] |
IABEE | 2022 - 2025 | [31] | |||
MR |
Manajemen Rekayasa | S-1 | ABET | 2015 - Sekarang | [32] |
IABEE | 2022 - 2025 | [33] |
Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Masa Berlaku | Ref |
---|---|---|---|---|---|
MS |
Teknik Mesin | S-1 | ASIIN | 2022 - 2028 | [34] |
S-2 | ASIIN | 2022 - 2028 | [35] | ||
AE |
Teknik Dirgantara | S-1 | ASIIN | 2022 - 2028 | [36] |
S-2 | ASIIN | 2022 - 2028 | [37] | ||
MT |
Teknik Material | S-1 | ASIIN | 2022 - 2028 | [38] |
Ilmu dan Teknik Material | S-2 | ASIIN | 2022 - 2028 | [39] |
Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Masa Berlaku | Ref |
---|---|---|---|---|---|
SI |
Teknik Sipil | S-1 | ABET | 2013 - Sekarang | [40] |
IABEE | 2022 - 2027 | [41] | |||
TL |
Teknik Lingkungan | S-1 | ABET | 2012 - Sekarang | [42] |
IABEE | 2022 - 2027 | [43] | |||
KL |
Teknik Kelautan | S-1 | ABET | 2009 - Sekarang | [44] |
IABEE | 2022 - 2027 | [45] |
Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Masa Berlaku | Ref |
---|---|---|---|---|---|
AR |
Arsitektur | S-1 | KAAB | 2016 - 2025 | [46] |
S-2 | KAAB | 2016 - 2025 | |||
PL |
Perencanaan Wilayah dan Kota | S-1 | ASIIN | 2019 - 2024 | [47] |
Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)
Kode | Program Studi | Strata | Akreditasi | Masa Berlaku | Ref |
---|---|---|---|---|---|
MB |
Manajemen | S-1 | AACSB | 2021 - 2026 | [48] |
Sains Manajemen | S-2 | AACSB | 2021 - 2026 | ||
S-3 | AACSB | 2021 - 2026 | |||
MK |
Kewirausahaan | S-1 | AACSB | 2021 - 2026 | |
MM |
Administrasi Bisnis (Kampus Jakarta) | S-2 | AACSB | 2021 - 2026 | |
Administrasi Bisnis (Kampus Bandung) | S-2 | AACSB | 2021 - 2026 |
Selektivitas
Seleksi penerimaan mahasiswa ITB dilakukan secara ekslusif melalui seleksi secara nasional. Dalam sejarahnya, ITB adalah universitas yang paling selektif bukan saja di dalam negeri tetapi juga di dunia. Pada tahun 2000, survei Asiaweek mencatat bahwa untuk seleksi penerimaan mahasiswa ITB menduduki ranking pertama di Asia.[19] Pada tahun 2008, tingkat penerimaan agregat (aggregate admission rate) ITB adalah 4%, lebih rendah (lebih selektif) daripada Harvard pada tahun yang sama, yakni 9%.
Pada tahun 2013, tergantung Falkutas yang bersangkutan, tingkat penerimaan di ITB berkisar antara 3.5–6.3%,[20] setara dengan Stanford (5.7%) dan Harvard (5.8%) dan lebih selektif dari Yale (6.9%), Princeton (7.4%), dan MIT (8.3%). [21]
Di tataran nasional, menurut tingkat keketatan masuk SNMPTN/SBMPTN bidang Saintek (IPA) dan Soshum (IPS) dari tahun ke tahun, ITB merupakan perguruan tinggi dengan tingkat kesulitan tertinggi, dapat dilihat dari nilai passing grade maupun nilai rata-rata ujian seleksi masuk perguruan tinggi negeri sebagaimana digambarkan dalam tabel berikut:
Tahun | 2023 | 2022 | 2021 | 2020 | 2019 | 2018 | 2017 | 2016 | 2015 | 2014 | 2013 | 2012 | 2011 | 2010 | 2009 | 2008 | 2007 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
IPA Saintek | 694,40 |
656,61 |
683,90 |
624,07 |
689,75 |
659,26 |
700,10 |
706,52 |
736,98 |
758,34 |
95,01 |
92,85 |
92,54 |
826,01 |
808,82 | ||
IPS Soshum | 682,30 |
683,67 |
628,59 |
662,64 |
648,33 |
651,97 |
664,12 |
688,18 |
665,67 | ||||||||
Keterangan | SNBT 2023[22] | SBMPTN 2022[23] | SBMPTN 2021[24] | SBMPTN 2020[25] | SBMPTN 2019[26] | SBMPTN 2018[27] | SBMPTN 2017[28] | SBMPTN 2016[29] | SBMPTN 2015[30] | SBMPTN 2014[31] | SNMPTN 2013[32] | SNMPTN 2012[32] | SNMPTN 2011[32] | SNMPTN 2010[32] | SNMPTN 2009[33] | SNMPTN 2008[33] | SNMPTN 2007[33] |
Reputasi
Berdasarkan tingkat kepopuleran perguruan tinggi di dunia maya, dengan jumlah sampel 335 institusi perguruan tinggi oleh 4icu.org untuk tahun 2012, ITB masih menjadi perguruan tinggi terpopuler di Indonesia.[34] Hingga pertengahan Juli 2012, ITB menempati peringkat ke-13 di lingkup Asia,[35] dan peringkat ke-82 di dunia (satu-satunya yang mewakili Indonesia di dalam Top 200 Colleges and Universities in the world).[36]
Sedangkan menurut penilaian lembaga pemeringkatan perguruan tinggi asal Inggris tahun 2009, THE-QS, ITB menempati peringkat 80 di dunia dalam bidang Teknik dan IT, satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang mampu masuk dalam 100 besar pemeringkatan. Peringkat pertama sendiri diduduki oleh MIT.[37] Kemudian pada tahun 2011 dalam bidang yang sama, peringkat yang di tempati ITB menjadi peringkat 100 di dunia.[38]
Dari tahun 2007 hingga saat ini, khusus untuk bidang Engineering & Technology dan Natural Sciences, ITB menempati peringkat pertama di Indonesia dan satu-satunya kampus di Indonesia yang memperoleh "bintang empat" dari QS World University Rankings sedangkan untuk bidang Art & Design, ITB menempati peringkat 100 besar perguruan tinggi terbaik dunia.[39][40]
Peringkat ITB di Dunia
Tahun | Peringkat | Komponen Penilaian | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Overall | Academic Reputation | Employer Reputation | Faculty Student Ratio | Citations per Faculty | International Faculty Ratio | International Student Ratio | International Research Network | Employment Outcomes | Sustainability | ||
2024 | 281 | 36.6 | 41.0 | 65.6 | 65.6 | 2.5 | 84.4 | 2.3 | 1.2 | 35.7 | 21.2 |
2023 | 235 | 39.5 | 43.7 | 54.3 | 62.2 | 2.3 | 66.6 | 3.1 | 21.5 | 41.6 | |
2022 | 303 | 34.2 | 41.2 | 44 | 57.8 | 2.7 | 17.7 | 3.4 | |||
2021 | 313 | 33.3 | 38.3 | 45.1 | 52.8 | 4.0 | 36.3 | 1.7 |
Peringkat ITB di Asia
Tahun | Peringkat | Komponen Penilaian | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Overall | Academic Reputation | Employer Reputation | Faculty Student Ratio | Faculty Staff with PhD | Papers per Faculty | Citations per Paper | International Research Network | International Faculty Ratio | International Student Ratio | Inbound Exchange | Outbond Exchanges | ||
2023 | 63 | 54.8 | 74.1 | 77.7 | 80.4 | 27.2 | 14.1 | 1.2 | 16.3 | 97.8 | 11.4 | 23.7 | 7.5 |
2022 | 67 | 52.5 | 72.0 | 73.9 | 75.3 | 15.2 | 17.2 | 1.2 | 22.2 | 81.3 | 11.3 | 3.1 | 12.5 |
2021 | 62 | 53.8 | 69.8 | 76.2 | 68.6 | 37.7 | 19.0 | 1.4 | 33.4 | 82.4 | 5 | 13.4 | 13.7 |
2020 | 66 | 56.9 | 68.1 | 74.9 | 60.8 | 63.8 | 22.4 | 7.2 | 57.1 | 93.7 | 4.1 | 13.1 | 28.2 |
2019 | 73 | 53.8 | 66.7 | 75.7 | 52.0 | 41.4 | 16.9 | 7.8 | 53.7 | 88.7 | 9.4 | 5.5 | 30.0 |
2018 | 65 | 60.0 | 79.7 | 88.2 | 42.2 | 63.1 | 14.8 | 62.6 | 9.5 | 13.1 | 24.0 |
Peringkat ITB di Asia Tenggara
QS Asia University Ranking: South-Eastern Asia
Tahun | Peringkat | Komponen Penilaian | |||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Overall | Academic Reputation | Employer Reputation | Faculty Student Ratio | Faculty Staff with PhD | Papers per Faculty | Citations per Paper | International Research Network | International Faculty Ratio | International Student Ratio | Inbound Exchange | Outbond Exchanges | ||
2023 | 13 | 54.8 | 74.1 | 77.7 | 80.4 | 27.2 | 14.1 | 1.2 | 16.3 | 97.8 | 11.4 | 23.7 | 7.5 |
Peringkat ITB di Nasional
Nasional | ||||
---|---|---|---|---|
Tahun | 2024 | 2023 | 2022 | 2021 |
Peringkat | 3 | 2 | 3 | 3 |
Peringkat ITB Berdasarkan Bidang Studi
QS World University Ranking by Subject
Bidang Studi | Peringkat 2023 | Komponen Penilaian | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Nasional | Dunia | Reputasi Akademik | Reputasi Perusahaan | Sitasi per Paper | H-indeks Sitasi | Jaringan Riset Internasional | |
Teknik dan Teknologi | 1 | 224 | 77.7 | 71.5 | 61.3 | 61.2 | 42.2 |
Teknik Perminyakan | 1 | 51-100 | 57.2 | 65.1 | 65.6 | 65.3 | |
Teknik Sipil dan Struktur | 1 | 151-200 | 65.4 | 80.5 | 60.3 | 43.2 | |
Teknik Elektro dan Elektronika | 1 | 201-250 | 59.7 | 72.8 | 60.7 | 51.4 | 39.8 |
Teknik Mesin | 1 | 201-250 | 64.5 | 72.4 | 62.0 | 49.9 | 45.8 |
Teknik Kimia | 1 | 251-300 | 57.7 | 69.7 | 65.9 | 60.4 | 27.8 |
Ilmu Komputer dan Sistem Informasi | 2 | 301-350 | 56.5 | 70.1 | 55.1 | 51.6 | 35.7 |
Ilmu Alam | 1 | 451-500 | 67.8 | 70.8 | 57.7 | 46.8 | 28.5 |
Ilmu Material | 1 | 351-400 | 57.2 | 66.8 | 64.6 | 60.5 | 36.7 |
Matematika | 1 | 351-400 | 63.9 | 69.8 | 56.4 | 47.3 | 29.6 |
Ilmu Lingkungan | 1 | 401-450 | 66.4 | 71.8 | 65.8 | 62.2 | 24.6 |
Fisika dan Astronomi | 1 | 451-500 | 59.5 | 62.5 | 55.6 | 46.8 | 32.1 |
Kimia | 1 | 451-500 | 58.7 | 68.6 | 56.9 | 43.7 | 29.1 |
Ilmu Sosial dan Manajemen | 4 | 327 | 65.2 | 71.1 | 57.7 | 43.7 | 29.2 |
Studi Pembangunan | 2 | 101-120 | 65.3 | 72.9 | 76.1 | 60.9 | |
Bisnis dan Manajemen | 4 | 301-350 | 57.6 | 67.6 | 45.7 | 61.9 | |
Seni dan Humaniora | 4 | 401-450 | 65.0 | 73.9 | 45.3 | ||
Arsitektur dan Lingkungan Binaan | 1 | 101-150 | 60.6 | 70.9 | 68.8 | 59.8 | |
Seni dan Desain | 1 | 101-150 | 54.2 | 74.7 | |||
Ilmu Hayati dan Kedokteran | |||||||
Pertanian dan Kehutanan | 4 | 301-350 | 54.4 | 76.0 | 47.3 | 53.3 | 18.6 |
Rektor
Rektor Institut Teknologi Bandung | |
---|---|
Rektor | Periode
|
Prof. Ir. R. Soemono[note 8] | 1959 |
Prof. Ir. R. Otong Kosasih | 1959–1964 |
Ir. R. Ukar Bratakusumah[41] | 1964–1965 |
Letnan Kolonel Ir. Koentoadji | 1965–1969 |
Prof. Dr. Doddy Achdiat Tisna Amidjaja | 1969–1976 |
Prof. Dr. Ing. Iskandar Alisjahbana | 1976–1978 |
Dr. Soedjana Sapi'ie[note 9] | 1978–1979 |
Prof. Dr. Doddy Achdiat Tisna Amidjaja[note 10] | 1979–1980 |
Prof. Hariadi Paminto Soepangkat, Ph.D. | 1980–1988 |
Prof. Ir. Wiranto Arismunandar, MSME | 1988–1997 |
Prof. Ir. Lilik Hendrajaya, M.Sc., Ph.D. | 1997–2001 |
Prof. Ir. Kusmayanto Kadiman, Ph.D. | 2001–2004 |
Prof. Ir. Adang Surahman, M.Sc., Ph.D.[note 10] | 2004–2005 |
Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, M.Sc. | 2005–2010 |
Prof. Akhmaloka, Dipl.Biotech., Ph.D. | 2010- 2015 |
Prof. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA | 2015–2020 |
Prof. Ir. N. R. Reini Djuhraeni Wirahadikusuma, MSCE, PhD | 2020–Sekarang
Keluarga mahasiswa ITBPemerintah melalui Mendikbud Daoed Joesoef menggulirkan konsep Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan yang lazim disingkat NKK/BKK. Dewan mahasiswa se-Indonesia dibubarkan dan kemahasiswaan diatur oleh pembantu rektor bidang kemahasiswaan melalui BKK. Mahasiswa menolak dengan keras BKK, dan tetap mengadakan pemilihan Ketua DeMa (Dewan Mahasiswa). Namun setiap Ketua DeMa terpilih, malam itu juga surat ancaman DO (Drop Out) sampai. Akibatnya tidak ada yang bersedia menjadi Ketua DeMa. Akhirnya mahasiswa ITB memutuskan membubarkan Dewan Mahasiswa dan membekukan DeMa ITB. Kemudian didirikan Badan Koordinasi (BAKOR) untuk mengkoordinasikan pergerakan. Sementara cita-cita DeMa diamanatkan kepada Himpunan-Himpunan sebagai kantung-kantung gerakan, dengan konsekuensi, kaderisasi ada di tingkat himpunan. Sampai pada Tahun 1994, Perwakilan Mahasiswa yang tergabung dalam FKHJ (Forum Ketua Himpunan Jurusan), memutuskan untuk membentuk kembali kemahasiswaan terpusat, untuk mengusung gerakan eksternal yang pada saat itu sedang menghangat di Indonesia. Akhirnya dibentuklah Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung KM ITB. Unit kegiatan mahasiswa
Himpunan mahasiswa jurusan
LembagaPusat Mikroelektronika (PME) adalah sebuah lembaga yang berada di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Institut Teknologi Bandung. PME didirikan oleh Prof. Dr. Samaun Samadikun pada tahun 1986.[44] Ketua PME saat ini adalah Ir. Adi Indrayanto, M.Sc., Ph.D. Periode sebelumnya dijabat oleh Prof. Trio Adiono, ST. MT. Ph.D. PME terdiri dari empat laboratorium, yaitu:
Institut Teknologi Bandung meluncurkan base station 4G dengan nama InfiniteBe untuk mengatasi permasalahan kapasitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di jaringan berkecepatan tinggi di daerah-daerah padat baik di dalam ruangan maupun luar ruangan.[45][46] InfiniteBe[47][48] (dibaca Infin-iteBe) merupakan hasil pengembangan Pusat Mikroelektronika ITB yang bekerja sama dengan PT Fusi Global Teknologi dan PT Len Industri dan kemudian dilanjutkan oleh PT Industri Telekomunikasi Indonesia di bawah program Inovasi Perguruan Tinggi di Industri sejak tahun 2016.[49][50] Alumni
ali kota Banda Aceh
Prestasi
Galeri
Catatan
Referensi
Pranala luar
|