Khouw Tjeng Kee

Revisi sejak 17 September 2023 10.49 oleh Ardfeb (bicara | kontrib) (Update, diterjemahkan dari en.wp)

Khouw Tjeng Kee, Letnan-tituler Cina (lahir pada tahun 1832 — meninggal pada tahun 1883) dulu adalah seorang tuan tanah berlatar belakang Tionghoa Indonesia di Batavia, ibu kota Hindia Belanda (kini Indonesia).[2][3][4]

Letnan Khouw Tjeng Kee
Lahir1832
Batavia, Hindia Belanda
Meninggal1883
Batavia, Hindia Belanda
PekerjaanLetnan Cina, tokoh masyarakat, pebisnis, dan tuan tanah
Tahun aktifPertengahan hingga akhir abad ke-19
Suami/istriShie Hok Nio[1]
AnakKhouw Oen Djioe, Letnan Cina (putra)
Khouw Oen Tek, Letnan Cina (putra)
Khouw Oen Hoey, Kapitan Cina (putra)
Oen Giok Khouw (putra)
Orang tua
KerabatKhouw Tjeng Tjoan, Letnan Cina (saudara)
Khouw Tjeng Po, Letnan Cina (saudara)
Khouw Yauw Kie, Kapitan Cina (keponakan)
Khouw Kim An, Mayor Cina kelima (keponakan)

Biografi

Khouw adalah putra kedua dari tiga putra yang lahir pada Khouw Tian Sek, Letnan-tituler Cina (meninggal pada tahun 1843), pemimpin dari keluarga Khouw dari Tamboen, bagian dari Cabang Atas di Hindia Belanda.[3][4] Ia memiliki dua orang saudara laki-laki, yakni Letnan Khouw Tjeng Tjoan dan Letnan Khouw Tjeng Po, serta dua orang saudara perempuan, yakni Khouw Giok Nio dan Khouw Kepeng Nio.[4] Khouw, ayahnya, dan saudara laki-lakinya menjabat sebagai Letnan Cina, salah satu jabatan tinggi di birokrasi sipil Hindia Belanda.[5] Namun, jabatan mereka hanya merupakan penghormatan, sehingga jabatan tersebut tidak memberi mereka tanggung jawab apapun. Sebagai keturunan dari pejabat Cina, Khouw pun menyandang gelar turunan Sia sejak lahir. Bersama kakaknya, Khouw Tjeng Tjoan, Khouw Tjeng Kee diangkat menjadi Letnan Cina pada tahun 1856. Mulai pertengahan abad ke-19 hingga berakhirnya pendudukan Belanda di Indonesia, keluarga Khouw dikenal sebagai keluarga Tionghoa-Indonesia terkaya di Batavia.[2][6]

Letnan Khouw Tjeng Kee adalah administrateur dari tanah partikelir Tamboen di Bekasi.[7]

Khouw terkenal berkat kegiatan filantropi dan pestanya. Pada tahun 1883, ia mengadakan Cap Go Meh bersama Lie Tjoe Hong, Mayor Cina ketiga Batavia.[8][2] Berbeda dengan kakaknya, Letnan Khouw Tjeng Tjoan, Khouw dipuji sebagai seseorang yang "murah hati, suka menolong, dan berperikemanusiaan".[9]

Tiga orang putra Khouw kemudian juga menjadi pejabat Cina. Putra sulungnya, Khouw Oen Djioe, menjadi Letnan Cina Parung mulai tahun 1886 hingga 1895; Khouw Oen Tek menjadi Letnan Cina Buitenzorg mulai tahun 1886 hingga 1889; dan Khouw Oen Hoey menjadi Letnan Cina Batavia mulai tahun 1899 hingga 1905.[10] Anaknya yang lain, O. G. Khouw, terkenal karena menjadi warga negara Belanda bersama Oey Tiang Hoei dan Mas Asmaoen, sehingga menembus hukum segregasi ras yang diterapkan di Hindia Belanda.[11] Keponakannya, Khouw Kim An, menjabat sebagai Mayor Cina kelima Batavia.[5][4]

Referensi

  1. ^ "Familiebericht". Het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indië. NV Mij tot Expl. van Dagbladen. 16 September 1931. Diakses tanggal 21 July 2017. 
  2. ^ a b c Sugiastuti, Natasya Yunita (2003). Tradisi hukum Cina: negara dan masyarakat : studi mengenai peristiwa-peristiwa hukum di Pulau Jawa zaman kolonial, 1870-1942. Jakarta: Universitas Indonesia, Fakultas Hukum, Pascasarjana. ISBN 9789793115115. Diakses tanggal 20 July 2017. 
  3. ^ a b Knapp, Ronald G. (2013). Chinese Houses of Southeast Asia: The Eclectic Architecture of Sojourners and Settlers (dalam bahasa Inggris). Singapore: Tuttle Publishing. ISBN 9781462905874. Diakses tanggal 20 July 2017. 
  4. ^ a b c d Erkelens, Monique (2013). The decline of the Chinese Council of Batavia: the loss of prestige and authority of the traditional elite amongst the Chinese community from the end of the nineteenth century until 1942 (dalam bahasa Inggris). Leiden: Leiden University. Diakses tanggal 21 July 2017. 
  5. ^ a b Lohanda, Mona (1996). The Kapitan Cina of Batavia, 1837-1942: A History of Chinese Establishment in Colonial Society (dalam bahasa Inggris). Jakarta: Djambatan. ISBN 9789794282571. Diakses tanggal 21 July 2017. 
  6. ^ Osterhammel, Jürgen (2014). The Transformation of the World: A Global History of the Nineteenth Century (dalam bahasa Inggris). Princeton University Press. ISBN 9781400849949. Diakses tanggal 21 July 2017. 
  7. ^ Staatsspoorwegen, Dutch East Indies (1908). Verslag (dalam bahasa Belanda). Batavia. Diakses tanggal 21 July 2017. 
  8. ^ "De Majoor Lie Tjoe Hong en de luitenant". De locomotief : Samarangsch handels- en advertentie-blad. De Groot, Kolff & Co. 21 February 1883. Diakses tanggal 21 July 2017. 
  9. ^ "NEDERLANDSCH-INDIE. BATAVIA, 18 OKTOBER". Java-bode : nieuws, handels- en advertentieblad voor Nederlandsch-Indie. Bruining. 18 October 1880. Diakses tanggal 21 July 2017. 
  10. ^ "Bestuur over vrermde oosterlingen". Bataviaasch nieuwsblad. 29 November 1886. Diakses tanggal 21 July 2017. 
  11. ^ Setyautama, Sam (2008). Tokoh-tokoh etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 9789799101259. Diakses tanggal 21 July 2017.