Tafonomi

Revisi sejak 4 November 2023 10.37 oleh ANNAFscience (bicara | kontrib) (minor fix)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Tafonomi adalah studi yang membahas perihal proses membusuk dan terfosilisasinya suatu organisme, atau bagaimana suatu organisme bisa terawetkan dalam catatan paleontologis. Istilah tafonomi (dari bahasa Yunani táphos, τάφος 'penguburan' dan nomos, νόμος 'hukum') diperkenalkan pada paleontologi pada 1940[1] oleh ilmuwan Ivan Efremov untuk mendeskripsikan sebuah studi mengenai transisi dari suatu sisa, potongan atau produk dari suatu organisme dari biosfer ke Litosfer.[2][3]

Istilah tafomorf digunakan untuk mendeskripsikan struktur fosil yang mewakili sisa-sisa gabungan dari berbagai kelompok takson yang tidak terawetkan dengan baik dan/atau rusak.

Deskripsi

sunting

Fenomena tafonomik tergolong menjadi dua fase: biostratinomi, yang merujuk kepada kejadian yang berlangsung diantara waktu kematian organisme dan waktu penguburannya; dan diagenesis, yaitu peristiwa yang terjadi setelah penguburan.[4] Sejak definisi Efremov, tafonomi sudah meulas sehingga mencakup proses fosilisasi material organik dan inorganik dengan pengaruh alam dan kultural. Sekarang, tafonomi secara luas didefinisikan sebagai studi mengenai apa yang terjadi ketika suatu objek ketika meniggalkan biosfer (dalam konteks lain, mati), memasuki litosfer (dalam konteks penguburan).[5]

Tafonomi merupakan konsep yang multidisipliner dan digunakan dengan konteks yang sedikit berbeda, tergantung dengan bidang studi. Bidang-bidang yang menggunakan konsep tafonomi antara lain adalah:

Ada lima tahapan utama pada tafonomi: disartikulasi, pembubaran (dispersal), akumulasi, fosilisasi dan perubahan mekanik[6]. Tahapan pertama, disartikulasi, terjadi saat suatu organisme membusuk, pada saat rangka dari organisme tersebut sudah tidak terikat oleh tendon dan daging. Pembubaran merujuk kepada terpihasanya potongan-potongan bangkai suatu organisme karena proses alamiah (i.e. banjir, hewan pemakan bangkai, dan lain sebagainya). Akumulasi terjadi saat adanya penumpukan material organik maupun inorganik pada suatu lokasi. Fosilisasi terjadi saat air tanah kaya mineral meresap pada suatu material organik dan mengisi ruang kosong di/disekitar bangkai untuk membentuk fosil. Terakhir, perubahan mekanik adalah suatu proses yang secara fisik mengubah sisa-sisa (i.e. freeze-thaw, kompaksi, perpindahan tempat atau penguburan).[7] Perlu ditambahkan bahwa "tahapan" ini tidak terjadi secara berurutan, namun terjadi secaa bersamaan. Sebagai contoh, perubahan kimiawi terjadi pada semua tahap karena adanya bakteri. "Perubahan-perubahan" tersebut dimulai saat suatu organisme mati: saat enzim penghancur dilepaskan, yang akan menghancurkan jaringan dan tulang.[8][9]

Referensi

sunting
  1. ^ Lyman, R. Lee (2010-01-01). "What Taphonomy Is, What it Isn't, and Why Taphonomists Should Care about the Difference" (PDF). Journal of Taphonomy. 8 (1): 1–16. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-07-02. Diakses tanggal 2021-04-20. 
  2. ^ Efremov, I. A. (1940). "Taphonomy: a new branch of paleontology". Pan-American Geology. 74: 81–93. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-03. 
  3. ^ Martin, Ronald E. (1999) "1.1 The foundations of taphonomy" Taphonomy: A Process Approach Cambridge University Press, Cambridge, England, p. 1, ISBN 0-521-59833-8
  4. ^ Lyman, R. Lee (2010-01-01). "What Taphonomy Is, What it Isn't, and Why Taphonomists Should Care about the Difference" (PDF). Journal of Taphonomy. 8 (1): 1–16. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-07-02. Diakses tanggal 2021-04-20. 
  5. ^ Stahl, Peter W. (2014), "Vertebrate Taphonomy in Archaeological Research", dalam Smith, Claire, Encyclopedia of Global Archaeology (dalam bahasa Inggris), New York, NY: Springer New York, hlm. 7617–7623, doi:10.1007/978-1-4419-0465-2_2134, ISBN 978-1-4419-0426-3, diakses tanggal 2023-05-12 
  6. ^ "TAPHONOMY". personal.colby.edu. Diakses tanggal 2017-05-03. 
  7. ^ "Taphonomy & Preservation". paleo.cortland.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-17. Diakses tanggal 2017-05-03. 
  8. ^ Brugal J.P. Coordinateur (2017-07-01). TaphonomieS. GDR 3591, CNRS INEE. Paris: Archives contemporaines. ISBN 978-2813002419. OCLC 1012395802. 
  9. ^ Dauphin Y. (2014). in: Manuel de taphonomie. Denys C., Patou-Mathis M. coordinatrices. Arles: Errance. ISBN 9782877725774. OCLC 892625160.