Hakodate, Hokkaido
Hakodate (函館市 , Hakodate-shi) adalah sebuah kota dan pelabuhan yang berada di Subprefektur Oshima, Hokkaido, Jepang. Kota ini merupakan ibu kota dari Subprefektur Oshima.
Hakodate
函館 | |
---|---|
函館市 | |
Koordinat: 41°46′07″N 140°43′44″E / 41.76861°N 140.72889°E | |
Negara | Jepang |
Wilayah | Hokkaido |
Prefektur | Hokkaido (Subprefektur Oshima) |
Pemerintahan | |
• Wali kota | Toshiki Kudō (Mei 2011-April 2023) Jun Oizumi (大泉潤) (Sejak April 2023) |
Luas | |
• Total | 677,89 km2 (261,73 sq mi) |
Populasi (Februari 2017) | |
• Total | 264,845 |
• Kepadatan | 390,69/km2 (101,190/sq mi) |
Zona waktu | UTC+09:00 (JST) |
Alamat balai kota | 4-13 Shinonome-chō, Hakodate-shi, Hokkaido 040-8666 |
Nomor telepon | 0138-21-3111 |
Lambang | |
• Pohon | Japanese Yew (Taxus cuspidata) |
• Bunga | Rhododendron |
• Burung | Varied tit (Sittiparus varius) |
• Ikan | Cumi-cumi |
Situs web | www |
Hakodate adalah kota pertama di Jepang yang terbuka untuk perdagangan asing setelah membuka pelabuhannya untuk kapal-kapal asing pada tahun 1954 berdasarkan hasil Persetujuan Kanagawa. Kota ini pernah menjadi pelabuhan terpenting di Jepang utara. Sebelum terjadinya Kebakaran Besar Hakodate tahun 1934, kota ini adalah kota terbesar di Hokkaido.
Per Februari 2017, Kota ini memiliki populasi penduduk sebanyak 264.845 orang dengan kepadatan penduduk 390,69 orang per km². Luas wilayah kota ini adalah 677,89 km². Hakodate adalah kota terbesar nomor tiga di Hokkaido setelah Sapporo dan Asahikawa.
Sejarah
Sebelum Restorasi Meiji
Hakodate didirikan pada tahun 1454, ketika Kono Kaganokami Masamichi mendirikan rumah besar di desa nelayan Ainu bernama Usukeshi (bahasa Ainu untuk teluk).
Setelah Kono Kaganokami Masamichi meninggal dunia, putranya yang bernama Kono Suemichi beserta keluarganya terusir dari Hakodate hingga ke Kameda ketika terjadi Pemberontakan Ainu 1512. Sebagai akibatnya, selama 100 tahun berikutnya, catatan sejarah mengenai daerah ini hanya sedikit. Di Semenanjung Oshima terus menerus terjadi konflik kecil-kecilan dengan orang Ainu ketika pedagang bersenjata seperti keluarga Kono mendirikan basis mereka untuk menguasai perdagangan di kawasan ini. Konflik dengan orang Ainu memuncak pada perang tahun 1669 hingga 1672 yang dipimpin ksatria Ainu bernama Shakushain. Perang ini berakhir dengan kekalahan orang Ainu.[1]
Hakodate berkembang semasa zaman Hoei (1704–1711) yang ditandai dengan banyaknya pembangunan kuil baru di kawasan ini. Kota ini mendapat kemajuan besar pada tahun 1741, setelah klan Matsumae diberi hak menguasai tanah di Semenanjung Oshima sebagai tuan tanah feodal. Pusat pemerintahan Kameda dipindahkan ke rumah Masamichi di Hakodate.
Pada tahun 1779, Keshogunan Tokugawa mengambil alih Hakodate, dan terjadi pembangunan pesat di kawasan ini. Pedagang bernama Takadaya Kahei yang dihormati sebagai pendiri Pelabuhan Hakodate, membangun kegiatan perdagangan, termasuk pembukaan jalur laut utara Etorofu (Iturup), dan industri perikanan Kepulauan Kuril. Ia berjasa mengubah Hakodate dari sebuah pos dagang perintis menjadi sebuah kota maju. Kantor pengadilan Hakodate didirikan pada tahun 1802.[2]
Restorasi Meiji
Pada tahun 1854, armada lima kapal perang Amerika Serikat melakukan survei di Pelabuhan Hakodate berdasarkan hasil perjanjian Konvensi Kanagawa yang diusulkan Komodor Matthew Perry.
Pelabuhan Hakodate dibuka sebagian untuk perbekalan kapal-kapal asing pada tahun berikutnya. Pelabuhan ini dibuka sepenuhnya untuk perdagangan asing pada 2 Juni 1859 sebagai salah satu dari lima pelabuhan terbuka Jepang sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Persahabatan dan Perdagangan yang ditandatangani Jepang dengan Amerika Serikat pada tahun 1858.
Seorang pelaut dari kapal armada Perry meninggal dunia ketika bertugas ke daerah ini. Ia menjadi warga negara Amerika Serikat pertama yang dimakamkan di Jepang.
Pedagang sekaligus naturalis dan mata-mata Inggris bernama Thomas Blakiston menetap di Hakodate pada musim panas 1861 untuk mendirikan bisnis penggergajian kayu. Ia memperkenalkan kebudayaan Barat kepada penduduk kota. Blakiston tinggal di Hakodate hingga tahun 1884. Semasa berada di Hakodate, ia mencatat keadaan lingkungan hidup setempat, mendirikan stasiun meteorologi, dan menjual senjata api kepada pemberontak Perang Boshin.[3]
Sebagai salah satu dari sedikit kota di Jepang yang berhubungan dengan dunia luar, kantor-kantor konsulat asing segera didirikan di Hakodate. Konsulat Rusia memiliki sebuah kapel tempat Nikolai Kasatkin menyebarkan Kekristenan Timur di Jepang (sekarang Gereja Ortodoks Jepang). Gereja Ortodoks bertetangga dan beberapa gereja misionaris bersejarah lainnya, termasuk gereja Anglikan dan Katolik.
Hakodate menjadi tempat pertempuran terakhir dalam Perang Boshin antara Keshogunan Tokugawa dan pendukung Kaisar Meiji. Pemberontak dari pihak keshogunan di bawah pimpinan Enomoto Takeaki melarikan diri ke Hakodate bersama sisa-sisa angkatan laut keshogunan dan sejumlah kecil penasihat militer Prancis pada musim dingin 1866, termasuk di antaranya Jules Brunet. Mereka secara resmi mendirikan Republik Ezo pada 25 Desember 1866. Republik Ezo tidak berhasil memperoleh pengakuan internasional dari perwakilan asing di Hakodate, termasuk dari Amerika Serikat, Prancis, dan Rusia.
Para pemberontak menduduki benteng Goryōkaku dan menggunakannya sebagai basis pertahanan di Hokkaido selatan. Pasukan pemerintah mengalahkan pemberontak dalam Pertempuran Hakodate 1869. Kota Hakodate dan benteng Goryōkaku jatuh ke tangan pasukan kaisar. Pemimpin militer Hijikata Toshizō termasuk salah seorang yang tewas dalam pertempuran ini.
Geografi
Hakodate berada di tengah-tengah Semenanjung Kameda.
Kota ini berada di bawah kaki Gunung Hakodate yang puncaknya dapat dicapai dengan pendakian, kereta kabel, atau kendaraan bermotor. Pemandangan malam dari puncak Gunung Hakodate termasuk ke dalam tiga pemandangan malam terindah di Jepang, bersama-sama pemandangan malam dari Gunung Inasa di Nagasaki dan Gunung Rokko di Kobe. Pemandangan malam dari Gunung Hakodate juga termasuk ke dalam tiga pemandangan malam terkenal di dunia bersama-sama dengan pemandangan malam di Hong Kong dan Napoli.
Situs bekas benteng Goryōkaku dibuka sebagai taman umum dan populer sebagai tempat melihat bunga sakura (hanami). Sebuah menara observasi bernama Menara Goryōkaku dibuka pada tahun 2006. Menara ini menyerupai menara pemandu lalu lintas udara. Pada hari cerah, pemandangan taman dan wilayah sekelilingnya, termasuk Selat Tsugaru dapat dilihat dari atas menara observasi.
Kota dan kota madya bertetangga
Gunung
- Gunung Esan (618 m)
- Gunung Hakodate (334 m)
Sungai
- Sungai Kameda (亀田川 , Kameda-gawa)
- Sungai Matsukura (松倉川 , Matsukura-gawa)
- Sungai Shiodomari (汐泊川 , Shiodomari-gawa)
Iklim
Menurut klasifikasi iklim Köppen, Kota Hakodate beriklim subtropis basah, namun cenderung ke iklim lautan dan iklim benua lembap. Sebagai akibatnya, meski dingin pada musim dingin, kkota ini tidak sedingin kota-kota lain di Hokkaido, dan hangat tidak panas pada musim panas.
Musim dingin di Hokkaido sangat dingin dengan suhu rata-rata -2.5 derajat Celsius pada bulan terdingin. Di Hakodate juga turun salju cukup banyak, rata-rata 380 cm setiap tahunnya. Musim semi biasanya dimulai dengan sedikit salju, namun sedikit demi sedikit menghangat sejalan dengan perjalanan musim. Musim panas umumnya hangat tetapi tidak panas, suhu rata-rata tertinggi pada bulan terhangat (Agustus) sekitar 26 derajat Celsius. Musim gugur awalnya masih hangat tetapi menjadi makin dingin sejalan dengan perjalanan musim. Salju tidak jarang sudah turun pada akhir musim semi.
Data iklim Hakodate (1981-2010) | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 0.7 (33.3) |
1.5 (34.7) |
5.3 (41.5) |
11.8 (53.2) |
16.5 (61.7) |
19.9 (67.8) |
23.4 (74.1) |
25.8 (78.4) |
22.7 (72.9) |
16.8 (62.2) |
9.7 (49.5) |
3.3 (37.9) |
13.12 (55.6) |
Rata-rata terendah °C (°F) | −6.2 (20.8) |
−5.9 (21.4) |
−2.6 (27.3) |
2.6 (36.7) |
7.5 (45.5) |
12.1 (53.8) |
16.6 (61.9) |
18.7 (65.7) |
14.1 (57.4) |
7.4 (45.3) |
1.4 (34.5) |
−3.5 (25.7) |
5.18 (41.33) |
Presipitasi mm (inci) | 77.2 (3.039) |
59.3 (2.335) |
59.3 (2.335) |
70.1 (2.76) |
83.6 (3.291) |
72.9 (2.87) |
130.3 (5.13) |
153.8 (6.055) |
152.5 (6.004) |
100.0 (3.937) |
108.2 (4.26) |
84.7 (3.335) |
1.151,9 (45,351) |
Curah salju cm (inci) | 118 (46.5) |
90 (35.4) |
53 (20.9) |
4 (1.6) |
0 (0) |
0 (0) |
0 (0) |
0 (0) |
0 (0) |
0 (0) |
27 (10.6) |
86 (33.9) |
378 (148.9) |
Rata-rata hari bersalju | 27.8 | 23.9 | 19.7 | 4.0 | 0.0 | 0.0 | 0.0 | 0.0 | 0.0 | 0.6 | 10.1 | 23.2 | 109.3 |
% kelembapan | 73 | 71 | 68 | 67 | 73 | 79 | 82 | 81 | 76 | 72 | 71 | 72 | 73.8 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 103.4 | 119.3 | 157.6 | 187.7 | 193.5 | 173.3 | 135.6 | 149.5 | 158.1 | 167.5 | 109.7 | 92.9 | 1.748,1 |
Sumber: Japan Meteorological Agency |
Kota kembar
- Halifax, Nova Scotia, Kanada
- Vladivostok, Rusia[4]
- Yuzhno-Sakhalinsk, Rusia[5]
- City of Lake Macquarie, New South Wales, Australia
- Tianjin
Referensi
- ^ Capitalism from Within: Economy, Society, and the State in a Japanese Fishery Diarsipkan 2020-05-11 di Wayback Machine., David L. Howell, University of California Press 1995, Diakses 29 June 2007
- ^ City of Hakodate official website Diarsipkan 2007-06-01 di Wayback Machine., loaded 3 April 2007
- ^ Japan in Yezo, Thomas Wright Blakiston, Yokohama: Japan Gazette, 1883. Online excerpts Diarsipkan 2007-07-06 di Wayback Machine., Diakses 12 Juli 2007.
- ^ "Sister cities of Vladivostok". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-03-04. Diakses tanggal 2013-01-17.
- ^ Overview of Hakodate[pranala nonaktif permanen]
Pranala luar
- Situs web resmi
- (Inggris) Unbeaten Tracks in Japan Diarsipkan 2008-10-19 di Wayback Machine., Isabella L. Bird, 1878 travelogue of Victorian-era woman traveller, Hakodate letters
- Hakobura: panduan wisata Diarsipkan 2018-09-19 di Wayback Machine.