Grup 2/Sandi Yudha

Revisi sejak 20 Desember 2023 14.51 oleh 125.164.10.15 (bicara)

Grup 2 Kopassus/Sandi Yudha adalah satuan setingkat Brigade, yang merupakan bagian dari Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dan didirikan pada tahun 1962. Grup ini bermarkas di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. dengan Komandan Grup pertama kali adalah Mayor Inf Soegiarto.

Grup 2/Sandi Yudha
Berkas:Logo Grup02.png
Lambang Grup 2/Dwi Dharma Bhirawa Yudha
Dibentuk1962
NegaraIndonesia Indonesia
CabangTNI Angkatan Darat
Tipe unitPasukan Khusus
PeranJungle warfare
Jumlah personel1 batalyon
Bagian dariKopassus
MarkasKartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah
JulukanKandang Menjangan
MotoDwi Dharma Bhirawa Yudha
Baret M E R A H 
MaskotNaga Terbang
Situs webwww.kopassus.mil.id
Tokoh
KomandanKolonel Inf. Catur Suyoto, S.E.
WadanLetkol Inf. Budi Rahman

Dhuaja yang digunakan adalah Dwi Dharma Bhirawa Yudha, dengan lambang Naga Terbang yang bermakna "Kesatuan kedua Kopassus yang terdiri dari prajurit setia dan luhur serta merupakan kekuatan ampuh dan dahsyat yang siap menghadapi perang".

Grup 2/Kopassus terdiri dengan personel sebanyak ±1.459 orang.

Satuan

Grup 2 Kopassus terdiri dari :

Sejarah

Terbentuknya satuan Grup 2 Kopassus pada hakekatnya tidak terlepas dari sejarah kelahiran berdirinya Kopassus. Dengan adanya perubahan zaman dan maraknya pemberontakan di bumi nusantara, dan terakhir pemberontakan G 30 S/PKI pada tahun 1965.

Karena Jawa Tengah merupakan basis utama PKI sehingga pimpinan TNI AD khususnya RPKAD memandang perlu untuk pasukan Yon 2 RPKAD dan Yon 3 RPKAD berpangkalan di wilayah Jawa Tengah. Dengan demikian diharapkan RPKAD mampu memukul pemberontakkan G 30 S / PKI di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pembentukan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), telah dibentuk tiga batalion inti, yaitu Batalyon 1 di Cijantung, Jakarta Timur, Batalyon 2 di Tuguran, Kota Magelang, dan Batalyon 3 di Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo. Pada akhir 1963, Yon Banteng Raider III Jawa Tengah dimasukkan ke dalam tubuh Resimen Para Komando Angkatan Darat (Menparkoad). Secara bertahap, para personelnya melaksanakan pendidikan di Batujajar.

Dari batalyon inilah kemudian dibentuk Batalyon 3 MENPARKOAD dengan markas sementara menempati kesatrian lama di Jatingaleh, Semarang. Secara berangsur-angsur kesatrian ini dipindahkan ke Kandang Menjangan, menempati bekas asrama eks-Zipur XVII.

Berkaitan dengan lokasi yang berada di Kartasura, maka salah satu kesatrian yang berada dalam Grup 2 Kopassus di Kandang Menjangan diberi nama Kesatrian Slamet Riyadi. Slamet Riyadi dilahirkan di Surakarta dan ia aktif bertempur melawan Belanda yang pada akhirnya gugur dalam penugasan di Ambon. Letkol Inf Slamet Riyadi pula yang ikut menggagas pembentukan satu pasukan khusus yang ramping, mampu bergerak cepat, dan memiliki kemampuan di atas pasukan reguler.

Pada Januari 1978, markas Grup 2 Sandi Yudha di Tuguran, Magelang secara bertahap dipindahkan ke Kartasura, Sukoharjo. Dalam rangka pemantapan satuan dan efektivitas penugasan, pada pertengahan 1978, di era kepemimpinan Danjen Kopassandha Brigjen TNI Yogi Suardi Memet, Grup 3 Para Komando yang berpangkalan di Kartasura dibubarkan.

Personelnya disebar dan dimasukkan ke Grup 1, Grup 2, dan Grup 4. Pangkalan Kartasura menjadi Grup 2 dan sekaligus menjadi Grup Sandi Yudha.

Batalyon 2 RPKAD (Periode 1960–1965)

Personel RPKAD pada saat itu hanya berjumlah 4 kompi (200 personel mantan secaper pertama). Untuk menambah personel tersebut pada tanggal 7 Januari 1960 dibukalah calon peserta prajurit secaper ke 2 RPKAD di Jombang, Jawa Timur. Jombang terpilih sebagai tempat pendidikan karena Yon 501 yang bermarkas di Tunggorono, Jombang sedang melaksanakan tugas operasi sehingga markasnya kosong. Jumlah pelajar yang mengikuti secaper ke 2 sebanyak 600 orang pemuda, mereka datang dari segenap pelosok tanah air adapun daerah latihan meliputi wilayah Jombang, Kediri, Pare, Kediri dan Popoh, Tulungagung.

Komandan Staf Pendidikan Secaper ke 2 di jabat oleh Mayor Inf Widjojo Soejono yang pada waktu itu masih menjabat sebagai Kepala Staf RPKAD dengan dibantu beberapa orang perwira yaitu Lettu Inf S. Soekoso sebagai Wakil Komandan Secaper, Lettu Inf K. Malende (Kima), Lettu Inf C.I Santoso, Lettu Inf Soeweno, Lettu Inf Soeditjo dan Lettu Inf Soedarto sebagai perwira staf.

Pada akhir pendidikan, Sebanyak 592 Tamtama dinyatakan lulus dan dari personel tersebut dibentuk menjadi Batalyon 2 RPKAD dengan Komandan Batalyon Mayor Inf Seno Hartono dan wakil Komandan Mayor Inf S. Soekoso. Batalyon 2 RPKAD ini berdiri 4 Kompi yang bermarkas di Tuguran, Magelang.

Pada tahun 1964 Batalyon 2 RPKAD setelah selesai melaksanakan tugas Operasi di Kalimantan Barat dibubarkan sedangkan anggotanya sebanyak satu kompi masuk ke sekolah Para Komando Angkatan Darat sebagai tenaga pelatih dan sebagian lagi dimasukkan ke Yon 3 Jawa Tengah.

Grup-2 Kopassus merupakan bagian terpenting dari sejarah Kopassus. Sebelum 1960, Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) hanya terdiri dari empat kompi. Lantaran banyaknya basis PKI di Jawa Tengah, maka RPKAD membentuk pasukan setingkat Grup. Tahun 1960, terbentuk Batalyon-2 yang terdiri dari empat kompi yang bermarkas di Tuguran, Magelang.

Batalyon-2 sempat dibubarkan pada 1964 sebelum dibentuk kembali tahun 1965 dan tetap bermarkas di Tuguran, Magelang. Setelah pemberontakan PKI tahun 1965, Batalyon-2 berubah menjadi Grup-2 RPKAD yang banyak menumpas anggota PKI di Jawa Tengah.

Grup-2 (Periode 1966-sekarang)

Selanjutnya, 12 Februari 1966 Menparkoad atau Resimen Para Komando Angkatan Darat berubah nama menjadi Puspassusad atau Pusat Pasukan Khusus Angkatan Darat. Akibat perubahan itu, Batalyon-2 bertugas melakukan Para Komando dan Sandi Yudha. Selain itu, terjadi peningkatan dari batalyon menjadi grup yang membawahi dua detasemen tempur, yakni Den-21 dan Den-22.

Pada 17 Februari 1971, kembali terjadi perubahan nama menjadi Komando Pasukan Sandi Yudha Angkatan Darat. Praktis Grup-2 menjadi Grup-2 Kopassandha. Markas pun ikut pindah dari Tuguran di Magelang ke Kartosura, Sukoharjo.

Pada Desember 1986, nama Kopassandha berubah menjadi Kopassus. Grup-2 sendiri ketika itu terdiri dari terdiri dari dua batalyon. Batalyon-21 (merupakan Batalyon tertua di jajaran Grup-2 Kopassus) bermarkas di Kartasura dan Batalyon-22 di Cijantung. Pada tahun 2002, Grup-2 bertambah satu batalyon, yakni Batalyon-23 yang bermarkas di Parung, Bogor. Sekarang markas Grup 2/Kopassus bermarkas di Kandang Menjangan, Kartasura, Sukoharjo. Menempati Eks Asrama Zipur XVII.

Markas

Lokasi yang menjadi Markas Kopassus Grup 2 di Kartasura ini berada di atas lahan seluas 250 hektare menempati bekas asrama eks-Zipur XVII. yang dulunya merupakan lahan yang diberikan Sunan Amangkurat III (1703-1705) dari Kerajaan Mataram (berpusat di Keraton Kartasura) kepada Bupati Pasuruan Untung Surapati.

Wilayah yang diberikan kepada Untung Surapati ini berada di sebelah barat Keraton Kartasura dan dikenal sebagai Kampung Babirong. Kampung ini menjadi tempat bersembunyi dan berlatih perang bagi pengikut Untung Surapati yang berhasil meng-ambush pasukan VOC bersenjata lengkap di bawah Kapitan Francois Tack dan ratusan prajuritnya pada Februari 1686.

Ketika kekuasaan beralih kepada Pakubuwono I dan ibu kota Keraton Kasunanan berpindah lagi ke Surakarta, wilayah ini dijadikan pesanggrahan keraton lengkap dengan segara dan tempat untuk menjerat hewan sehingga dikenal dengan sebutan "grogolan" — grogol adalah perangkap hewan.

Sunan Amangkurat II hingga Sunan Pakubuwono II telah menggunakan kawasan Kandang Menjangan sebagai tempat rusa berbiak untuk diburu para bangsawan dalam kesempatan khusus.

Untuk mencegah rusa melarikan diri dari Kandang Menjangan, sekeliling kawasan tersebut dipagari balok kayu jati. Ribuan rusa berkembang biak dan pada waktu tertentu diadakan acara perburuan.

Lokasi ini sempat terlantar ketika ibu kota Mataram pindah ke Desa Sala (kini Kota Surakarta) pada 1744 menyusul hancurnya Keraton Surakarta sebagai dampak Perang Geger Pacinan melawan VOC pada 1740-1743.

Pada masa kekuasaan Sunan Pakubuwono IV (1788-1820), tepatnya pada 1811, diadakan pembenahan bekas lahan Keraton Kartasura. Hewan-hewan peliharaan dipindahkan kembali ke bekas lahan Keraton Kartasura termasuk kawanan rusa sehingga Kandang Menjangan hidup kembali.

Sekarang, sebagian bangunan pesanggrahan itu masih berdiri utuh dan berada di bagian belakang Markas Grup 2 Kopassus. Bangunan tersebut dipelihara dan masih terlihat baik, walaupun dibiarkan kosong.

Dislokasi Satuan

  • 7 Januari 1960, bermarkas di Tuguran, Kabupaten Magelang.
  • 17 Februari 1971, bermarkas di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.".

Komandan

Daftar Komandan Grup-2 Kopassus dari masa ke masa:


  1. Mayor Inf Soegiarto (1965—1966)⭐⭐
  2. Letkol Inf Soeweno (1966—1971)⭐⭐⭐
  3. Letkol Inf Dading Kalbuadi (1971—1974)⭐⭐⭐
  4. Letkol Inf Sutarno (1975—1978)
  5. Kolonel Inf TMF. Tampubolon (1978—1981)
  6. Kolonel Inf Soekiman (1981—1983)
  7. Kolonel Inf Sofian Effendi (1983—1986)⭐⭐⭐
  8. Kolonel Inf A.S. Lubis (1986—1989)
  9. Kolonel Inf Dirk Sumendap (1989—1991)⭐⭐
  10. Kolonel Inf Marsigit Modjo (1991—1993)
  11. Kolonel Inf Istarto (1993—1994)⭐
  12. Kolonel Inf Mustopo (1994—1995)
  13. Kolonel Inf Sriyanto Mustasram (1995—1996)⭐⭐
  14. Kolonel Inf Slamat Sidabutar (1996—1997)
  15. Kolonel Inf Tisna Komara (1997—2000)⭐⭐
  16. Kolonel Inf Dr. Kitaran Joy Sihotang, M.Sc. (2000)⭐⭐
  17. Kolonel Inf Erwin Hudawi Lubis (2000—2003)⭐⭐
  18. Kolonel Inf Sunindyo (2003—2006)⭐⭐
  19. Kolonel Inf Heros Paduppai (2006—2007)⭐⭐
  20. Kolonel Inf Asep Subarkah Yusuf (2007—2008)⭐⭐
  21. Kolonel Inf Abdul Rachim Siregar (2008—2010)⭐
  22. Kolonel Inf Benny Sulistiono (2010—2011)⭐
  23. Kolonel Inf Teguh Arief Indratmoko[1] (2011—2012)⭐⭐⭐
  24. Kolonel Inf Suhardi (2012—2013)⭐⭐
  25. Kolonel Inf Maruli Simanjuntak (2013—2014)⭐⭐⭐⭐
  26. Kolonel Inf Richard Taruli Horja Tampubolon[2] (2014—2015)⭐⭐⭐
  27. Kolonel Inf Rafael Granada Baay (2015—2016)⭐⭐
  28. Kolonel Inf Deddy Suryadi[3] (2016—2017)⭐⭐
  29. Kolonel Inf Agung Winatha (2017—2018)⭐
  30. Kolonel Inf Fikri Musmar (2018—2018)⭐
  31. Kolonel Inf Aulia Dwi Nasrullah (2018—2020)⭐
  32. Kolonel Inf Andriyanto (2020—2021)
  33. Kolonel Inf Sabdono Budi Wiryanto (2021—2023)
  34. Kolonel Inf Catur Sutoyo (2023—Sekarang)

Referensi