Ali Geno

Jenderal Indonesia
Revisi sejak 29 Desember 2023 14.17 oleh Jeromi Mikhael (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Mayor Jenderal TNI (Purn.) Ali Geno (lahir 20 September 1935) adalah seorang Pangdam I/Bukit Barisan. Ia menggantikan Almarhum Mayjen TNI Djarot Supadmo yang gugur dalam kecelakaan pesawat Helikopter Aloutte III. Dari pernikahannya dengan Siti Jubaedah Maharani, Ali dikaruniai enam anak. Beliau suka bermain bola voli, renang, tenis, dan golf. Ia juga dikenal intim dengan wartawan[1]

Ali Geno
Pangdam I/Bukit Barisan
Masa jabatan
1986–1987
Sebelum
Pengganti
Asmono
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir(1935-09-20)20 September 1935
Cirebon, Jawa Barat
Suami/istriSiti Jubaedah Maharani
Anak
  • Bisma W.A.G
  • Atika Ika Paksi
  • Nila Ayusti
  • Didit Widiarti
  • Indah Priharti
  • Luhur Irfan L.K.Y
  • Oskar Prapat
AlmamaterAkademi Militer Nasional (1960)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas1960–1991
Pangkat Mayor Jenderal TNI
NRP18578
SatuanZeni
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan

sunting

Tamat SMA B, perwira tinggi dari generasi penerus ini sempat kuliah di Fakultas Pertanian di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1957. Tetapi tidak lama, perhatiannya beralih meminati bidang militer. Pada tahun yang sama, ia masuk jurusan teknik Akademi Militer di Bandung, dan lulus dengan pangkat letnan II pada tahun 1960.

Sejak saat itu, Ali mengembangkan karier militer lebih banyak di Sumatra, terutama di Kodam II/Bukit Barisan. Bermula di Medan, "Saya menjadi Komandan Peleton Zipur I," tuturnya. Pangkat dan jabatannya cepat meningkat, dan ia boleh berkesempatan menempuh beberapa pendidikan militer, antara lain Suslapa ZI, Latihan Dasar Para, dan Latihan Infanteri Gaya Baru.[1]

Selesai Seskoad di Bandung, pada tahun 1974 Ali dikirimkan ke India untuk mengikuti Defense Services Staff College Wellington. Kembalinya ke tanah air, ia dilantik menjadi Wakil Komandam Rindam II di Pematangsiantar. Pada tahun 1978, ia kemudian bertugas sebagai Asisten Operasi Kastaf. Baru pada tahun berikutnya, Ali dipindahkan ke Bukittinggi, Sumatera Barat. Disini ia diangkat sebagai Komandan Resimen 032 Wirabima.[1]

Pendidikan

sunting

Karier militer

sunting
  • Komandan Peleton, Batalyon Zeni Tempur 1, Medan[2]
  • Komandan Detasemen Zeni Tempur 2 (27 September 1969 – 26 Januari 1972)[2]
  • Wakil Asisten 2/Operasi Kepala Staf Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan (1973)[2]
  • Wakil Komandan Resimen Induk Daerah Militer II/Bukit Barisan, Pematangsiantar (1975)[2]
  • Asisten 2/Operasi Kepala Staf Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan (1976)[2]
  • Pgs. Inspektur Jenderal Komando Daerah Militer II/Bukit Barisan (1977)[2]
  • Komandan Resor Militer 032/Wirabraja (1979)[2]
  • Kepala Staf Komando Daerah Militer III/17 Agustus[2]
  • Kepala Staf Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan (27 April 1985 – 9 Juni 1986)[2]
  • Panglima Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan (23 April 1986 – 6 Juni 1987)[2]
  • Staf di Staf Umum Angkatan Darat[2]

Referensi

sunting
  1. ^ a b c APA & SIAPA sejumlah orang Indonesia 1985-1986. Tempo (Jakarta, Indonésie) (edisi ke-Cet. 1). Jakarta: Grafiti Pers. 1986. ISBN 979-444-006-X. OCLC 37095471. 
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v Bachtiar, Harsya W. (1988). Siapa dia? Perwira Tinggi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI-AD). Jakarta. hlm. 111. ISBN 9789794281000.