Kabupaten Karangasem
8°22′S 115°31′E / 8.367°S 115.517°E
Kabupaten Karangasem | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Aksara Bali | ᬓᬭᬗᬲᭂᬫ᭄ |
Motto: Raksakeng dharma prajahita (Sanskerta)/(Jawa Kuno) Berkat perlindungan dharma (agama) untuk kesejahteraan | |
Koordinat: 8°22′S 115°31′E / 8.37°S 115.52°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Bali |
Tanggal berdiri | 14 Agustus 1958 |
Dasar hukum | Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 |
Ibu kota | Amlapura |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | I Gede Dana |
• Wakil Bupati | I Wayan Artha Dipa |
• Sekretaris Daerah | I Ketut Sedana Merta[2] |
Luas | |
• Total | 839,54 km2 (324,15 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 530.542 |
• Kepadatan | 630/km2 (1,600/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | |
• Bahasa | Bali, Indonesia |
• IPM | 70,91 (2023) Tinggi[4] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0363 |
Pelat kendaraan | DK xxxx S**/T* |
Kode Kemendagri | 51.07 |
APBD | Rp.1.561.878.043.098,-[5] |
PAD | Rp 234.000.000.000,- |
DAU | Rp 729.378.991.000,- |
Situs web | karangasemkab |
Karangasem (bahasa Bali: aksara Bali: ᬓᬭᬗᬲᭂᬫ᭄) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Bali, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kota Amlapura. Memiliki dua Pelabuhan yakni Padang Bai dan Tanah Ampo. Di kabupaten ini terletak pura terbesar di Bali, yaitu Pura Besakih. Penduduk Karangasem berjumlah 416.600 orang pada tahun 2019, dan pada pertengahan tahun 2023 berjumlah 530.542 orang.[3][1]
Sejarah
Sejarah Karangasem tidak lepas dengan sejarah berdirinya Kerajaan Karangasem. Nama Karangasem sebenarnya berasal dari kata Karang Semadi. Beberapa catatan yang memuat asal-muasal nama karangasem adalah seperti yang diungkapkan dalam Prasasti Sading C yang terdapat di Geria Mandara, Munggu, Badung. Lebih lanjut diungkapkan bahwa Gunung Lempuyang di timur laut Amlapura, pada mulanya bernama Adri Karang yang berarti Gunung Karang.
Dalam penelitian sejarah keberadaan pura, Lempuyang dihubungkan dengan kata lampu yang artinya terpilih, dan Hyang yang berarti Tuhan (Bathara Guru, Hyang Parameswara). Di Adri Karang inilah Hyang Agnijaya membuat Pura Lempuyang Luhur sebagai tempat bersemadi (Karang Semadi). Lambat laun nama Karang Semadi ini berubah menjadi Karangasem.[6]
Geografi
Karangasem merupakan kabupaten yang terletak di ujung paling timur Pulau Bali. Secara astronomis, kabupaten ini berada pada posisi 8°00'00"–8°41'37,8" Lintang Selatan dan 115°35'9,8"–115°54'8,9" Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Karangasem adalah 839,54 km² atau 83.954 Ha yang terdiri atas 8 Kecamatan, 75 desa, dan 3 kelurahan. Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Karangasem meliputi: Kecamatan Rendang, Sidemen, Manggis, Karangasem, Abang, Bebandem, Selat, dan Kubu.[7]
Batas wilayah
Batas-batas wilayah Kabupaten Karangasem adalah sebagai berikut:
Utara | Laut Bali/Laut Jawa |
Timur | Selat Lombok |
Selatan | Samudera Indonesia |
Barat | Kabupaten Klungkung, Kabupaten Buleleng, dan Kabupaten Bangli |
Topografi
Kabupaten Karangasem mempunyai wilayah yang berbatasan dengan laut sampai ke pegunungan dengan puncaknya Gunung Agung. Dengan demikian maka ketinggian tempatnya bervariasi dari 0–3.142 m di atas permukaan laut dan sebagian besar dari wilayah Karangasem memiliki ketinggian antara 100–500 m dpl dan 500–1000 m dpl. Ini berarti bahwa sebagian wilayahnya merupakan perbukitan sampai pegunungan. Daerah datarannya hanya meliputi 13,4% dari luas wilayah yakni hanya tersebar di daerah pantai atau pesisir.
Berdasarkan tingkat kelerengan, daerah dataran terbesar adalah di Kecamatan Karangasem dengan luas 3.798 ha, kemudian diikuti Kecamatan Abang seluas 3.718 ha, sedangkan daerah sangat curam terluas adalah di Kecamatan Kubu dengan luas wilayah sebesar 4.898 ha, kemudian diikuti Kecamatan Manggis dengan luas wilayah 2.306 ha. Berikut adalah klasifikasi mendetail mengenai tingkat kemiringan lahan:
- Kemiringan lereng 0–8% merupakan daerah datar (flat to almost flat), dengan penyebarannya meliputi semua kecamatan dengan luas daerah 23.090,00 Ha atau 27,5% dari total luas wilayah Kabupaten Karangasem. Luasan terbesar adalah di Kecamatan Kubu yaitu seluas 5.011,00 Ha atau 21,7% dari luas daerah dengan kemiringan 0–8%.
- Kemiringan lereng 8–15% merupakan daerah agak landai (gentle sloping), dengan penyebarannya meliputi semua kecamatan kecuali Kecamatan Sidemen dengan luas daerah 12,860 Ha atau 15,3% dari total luas wilayah Kabupaten Karangasem. Luasan terbesar adalah di Kecamatan Kubu yaitu seluas 5.826 Ha atau 45,3% dari luas daerah dengan kemiringan 8–15%.
- Kemiringan lereng 15–25%, merupakan daerah agak curam (moderately steep), dengan penyebarannya meliputi semua kecamatan dengan luas daerah 16.682,00 Ha atau 19,9% dari total luas wilayah Kabupaten Karangasem. Luasan terbesar adalah di Kecamatan Rendang yaitu seluas 5.634 Ha atau 33,8% dari luas daerah dengan kemiringan 15–25%.
- Kemiringan lereng 25–40%, merupakan daerah curam (moderately steep), dengan penyebarannya meliputi semua kecamatan dengan luas daerah 14.794 Ha atau 17,6% dari total luas wilayah Kabupaten Karangasem. Luasan terbesar adalah di Kecamatan Abang yaitu seluas 3.495 Ha atau 23, 6% dari luas daerah dengan kemiringan 25–40%.
- Kemiringan di atas 40%, merupakan daerah sangat curam semua kecamatan dengan luas daerah 16.258 Ha atau 19,7% total luas wilayah Kabupaten Karangasem. Luasan terbesar adalah di Kecamatan Kubu yaitu seluas 4.898 Ha atau 29,6% dari luas daerah dengan kemiringan di atas 40%.[7]
Geologi
Secara geologi Kabupaten Karangasem terdiri dari formasi Kuarter, Kuarter Bawah, dan Miosin. Formasi Kuarter meliputi sebagian besar wilayah kabupaten. Formasi Kuarter dengan Litologi Tufa Pasiran dan endapan lahar terdapat di pesisir utara yakni di daerah Tianyar. Litologi berupa lahar, pasir, lapili diarahkan bom, warna coklat tua hingga hitam. Sebarannya di daerah Gunung Agung, Selat, Muncan, sepanjang aliran Tukad Buhu, dan Tukad Bangka. Di Belahan utara mulai dari daerah Gunung Agung, wilayah Kecamatan Kubu, sebagian Kecamatan Abang, daerah aliran sungai Unda. Komposisi lahar terdiri dari batuan beku andesit dan batu apung dengan masa dasar tufa pasiran. Pasir komposisinya terdiri dari faalspar, gelas vulkanik, dan mineral hitam. Lapili dan bom komposisinya terdiri dari batu apung dan lava andesit, umumnya batuan ini belum mengeras dan mudah lepas. Setempat-setempat pada batuan ini terdapat lava dan breksi, kompak dan keras, pada lava sebagian berongga. Formasi Kuarter Bawah terdapat di daerah ujung timur kabupaten yakni Kecamatan Karangasem bagian timur dan Kecamatan Abang bagian utara. Litologinya berupa lava dan breksi Gunung Api Seraya. Lava berwarna abu-abu kehitaman. Breksi berwarna coklat. Formasi Miosin terdapat di perbukitan Kecamatan Manggis dan Selat. Litologinya berupa breksi dan lava merupakan formasi Ulakan. Lava berwarna abu-abu kehitaman dan breksi berwarna coklat kehitaman.
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Karangasem berupa jenis mediteran, alluvial, latosol, dan regosol. Jenis tanah mediteran merupakan bagian terkecil (147 ha atau 0,2%), sebarannya di bagian pesisir kecamatan Manggis seperti sebagian wilayah Desa Antiga, wilayah Desa Ulakan, wilayah Desa Manggis, wilayah Nyuh Tebel (Kecamatan Karangasem). Jenis tanah alluvial tersebar di Kecamatan Sidemen, Manggis, Karangasem, Bebandem dan Selat. Kemudian latosol (luas 36.325 ha atau 43,3%) di wilayah Kecamatan Karangasem bagian timur (Desa Seraya, Seraya Barat, Seraya Timur), sebagian wilayah Kecamatan Abang seperti Desa Purwakerti, daerah perbukitan Manggis sampai sebagian Kecamatan Selat bagian selatan, dan sebagian Kecamatan Sidemen. Jenis tanah latosol ini umumnya sangat rawan terhadap erosi, lebih-lebih di Kecamatan Karangasem Timur karena tanahnya banyak terdiri dari batu lepas dengan vegetasi yang kurang serta kemiringan yang terjal. Jenis tanah regosol (luas 36.784 ha atau 43,8%) meliputi sebagian terbesar wilayah Kabupaten Karangasem. Sebarannya adalah dari bagian utara sampai bagian tengah. Tanah jenis ini juga rawan erosi khususnya pada daerah dengan kemiringan lahan tinggi.[7]
Hidrologi
Terdapat beberapa sungai yang melewati wilayah Kabupaten Karangasem, di antaranya terdapat dua sungai yang cukup potensial untuk dikembangkan menjadi sumber air yang dapat memenuhi kebutuhan air warga Karangasem, yaitu Sungai Tukad Unda dan Sungai Tukad Telaga Waja. Berdasarkan tingkat kontinuitas aliran, sungai di wilayah Kabupaten Karangasem terbagi menjadi tiga, yakni:
- Mengalir sepanjang tahun (perennial streams) umumnya mengalir ke bagian selatan. Berikut adalah contoh sungai yang mengalir sepanjang tahun: Tukad Janga, Tukad Telagawaja, Tukad Mangereng, Tukad Jinah, Tukad Nyuling, Tukad Kekeruk, Tukad Buhu dan lainnya.
- Mengalir hanya pada musim hujan (intermitten streams). Sungai jenis ini banyak terdapat di Desa Seraya, Seraya Barat, Bugbug dan Perasi.
- Mengalir hanya pada saat hujan (ephemeral streams) umumnya semua sungai di Kecamatan Kubu, sebagian Kecamatan Abang (Purwakerthi, Labasari), dan sebagian Kecamatan Karangasem (Seraya Timur).[7]
Iklim
Suhu udara di wilayah Kabupaten Karangasem sangat beragam oleh karena faktor ketinggian suatu tempat, tetapi pada umumnya suhu udara rata-rata di wilayah Karangasem berkisar antara 20°–32 °C, tetapi untuk suhu udara di wilayah perbukitan dan pegunungan biasanya kurang dari 20 °C. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah ini pun bervariasi antara 76%–81%. Berdasarkan klasifikasi iklim Koppen, sebagian besar wilayah Kabupaten Karangasem beriklim tropis basah dan kering (Aw) dengan dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau di wilayah Karangasem biasanya berlangsung pada periode Mei–Oktober dengan bulan terkering adalah Agustus dan September dengan curah hujan bulanan di bawah 20 mm per bulan. Sementara itu, musim penghujan di Kabupaten Karangasem berlangsung pada periode November–April dengan bulan terbasah Januari dan Februari yang curah hujan bulanannya di atas 200 mm per bulan. Curah hujan tahunan di wilayah Kabupaten Karangasem berkisar antara 1.000–1.700 mm per tahun dengan jumlah curah hujan berkisar antara 90–140 hari hujan per tahun.
Data iklim Karangasem, Bali, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.2 (86.4) |
30.4 (86.7) |
31.4 (88.5) |
31.1 (88) |
30.7 (87.3) |
30 (86) |
29.4 (84.9) |
29.8 (85.6) |
30.5 (86.9) |
31.5 (88.7) |
32.1 (89.8) |
31.6 (88.9) |
30.73 (87.31) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.3 (79.3) |
26.4 (79.5) |
27.2 (81) |
26.4 (79.5) |
25.9 (78.6) |
25.1 (77.2) |
24.7 (76.5) |
25.7 (78.3) |
26.8 (80.2) |
27.3 (81.1) |
26.7 (80.1) |
26.4 (79.5) |
26.24 (79.23) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 22.5 (72.5) |
23.3 (73.9) |
22.1 (71.8) |
21.7 (71.1) |
21.2 (70.2) |
20.3 (68.5) |
19.1 (66.4) |
20.3 (68.5) |
21.1 (70) |
22.7 (72.9) |
23.5 (74.3) |
22.5 (72.5) |
21.69 (71.05) |
Presipitasi mm (inci) | 357 (14.06) |
330 (12.99) |
239 (9.41) |
162 (6.38) |
103 (4.06) |
74 (2.91) |
67 (2.64) |
39 (1.54) |
60 (2.36) |
105 (4.13) |
182 (7.17) |
288 (11.34) |
2.006 (78,99) |
Rata-rata hari hujan | 15 | 14 | 11 | 8 | 6 | 4 | 4 | 3 | 3 | 4 | 8 | 13 | 93 |
% kelembapan | 81 | 80 | 80 | 80 | 79 | 79 | 77 | 76 | 76 | 78 | 79 | 80 | 78.8 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 209 | 198 | 243 | 270 | 275 | 263 | 292 | 289 | 274 | 234 | 227 | 208 | 2.982 |
Sumber #1: Climate-Data.org [8] & BMKG[9] | |||||||||||||
Sumber #2: Weatherbase [10] |
Pemerintahan
Bupati
No | Bupati | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|
9 | I Gede Dana | 26 Februari 2021 | Petahana | I Wayan Artha Dipa |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Karangasem dalam tiga periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||
---|---|---|---|---|
2014–2019[11] | 2019–2024[12] | 2024–2029 | ||
Gerindra | 5 | 5 | 9 | |
PDI-P | 12 | 12 | 15 | |
Golkar | 13 | 11 | 8 | |
NasDem | 5 | 9 | 5 | |
PKS | 1 | 1 | 0 | |
Hanura | 2 | 3 | 1 | |
Demokrat | 5 | 2 | 6 | |
Perindo | (baru) 2 | 1 | ||
PKPI | 2 | 0 | ||
Jumlah Anggota | 45 | 45 | 45 | |
Jumlah Partai | 8 | 8 | 7 |
Kecamatan
Kabupaten Karangasem terdiri dari 8 kecamatan, 3 kelurahan, dan 75 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 545.389 jiwa dengan luas wilayah 839,54 km² dan sebaran penduduk 650 jiwa/km².[13][14]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Karangasem, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
51.07.05 | Abang | - | 14 | Desa | |
51.07.06 | Bebandem | - | 8 | Desa | |
51.07.04 | Karangasem | 3 | 8 | Desa | |
Kelurahan | |||||
51.07.08 | Kubu | - | 9 | Desa | |
51.07.03 | Manggis | - | 12 | Desa | |
51.07.01 | Rendang | - | 6 | Desa | |
51.07.07 | Selat | - | 8 | Desa | |
51.07.02 | Sidemen | - | 10 | Desa | |
TOTAL | 3 | 75 |
Pariwisata
Tempat Wisata
Di Karangasem terdiri banyak objek wisata yang cukup populer dan dikunjungi banyak wisatawan, baik lokal maupun internasional. Berikut beberapa daftar objek wisata di Karangasem:
- Pura Besakih
- Pura Pasar Agung
- Gunung Agung
- Bukit Jambul
- Telaga Waja
- Kebun Salak Sibetan
- Taman Ujung
- Candidasa
- Tirta Gangga
- Puri Agung Karangasem
- Tulamben
- Amed
- Tenganan
- Labuan Amuk
- Padang Bai
- Pantai Bias Tugel
- Pura Lempuyang
- Bukit Asah
- Pantai Perasi (Virgin Beach)
- Pelukatan Jaga Satru
Referensi
- ^ a b c d "Kabupaten Karangasem Dalam Angka 2020". www.karangasemkab.bps.go.id. Diakses tanggal 15 Juli 2020.
- ^ "Sah! Mulai Besok Sedana Merta Resmi Sekda Karangasem". Bali Factual News (dalam bahasa Inggris). 2020-07-09. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-11. Diakses tanggal 2020-07-10.
- ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan Kementerian Dalam Negeri - Dukcapil 2023" (Visual). gis.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 5 Desember 2023.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia Provinsi Bali Menurut Kabupaten/Kota 2021-2023". www.bali.bps.go.id. Diakses tanggal 5 Desember 2023.
- ^ "APBD 2018 ringkasan update 04 Mei 2018". 2018-05-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-06. Diakses tanggal 2018-07-06.
- ^ "Sejarah Kerajaan Karangasem". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-18. Diakses tanggal 2018-07-18.
- ^ a b c d "Profil Kabupaten Karangasem" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-04-10. Diakses tanggal 2020-09-23.
- ^ "Amlapura, Bali, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 23 September 2020.
- ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 78 & 143. Diakses tanggal 23 September 2024.
- ^ "Karangasem, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 23 September 2020.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Karangasem 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Karangasem 2019-2024
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi