Kereta api Anjasmoro
Kereta api Anjasmoro merupakan layanan kereta api penumpang tambahan kelas eksekutif yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia untuk melayani relasi Gambir–Surabaya Pasarturi melewati lintas utara Jawa.
Informasi umum | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Jenis layanan | Kereta api antarkota | ||||||||
Status | Beroperasi | ||||||||
Mulai beroperasi | mengalihkan sementara dari Sembrani Tambahan | ||||||||
Operator saat ini | Kereta Api Indonesia | ||||||||
Jumlah penumpang harian | 900 penumpang per hari[butuh rujukan] | ||||||||
Lintas pelayanan | |||||||||
Stasiun awal | Gambir | ||||||||
Jumlah pemberhentian | lihatlah dibawah | ||||||||
Stasiun akhir | Surabaya Pasarturi | ||||||||
Jarak tempuh | 720 km | ||||||||
Waktu tempuh rerata |
| ||||||||
Frekuensi perjalanan | Satu kali keberangkatan tiap hari | ||||||||
Jenis rel | Rel berat | ||||||||
Pelayanan penumpang | |||||||||
Kelas | Eksekutif | ||||||||
Pengaturan tempat duduk | 50 tempat duduk disusun 2-2 (kelas eksekutif) kursi dapat direbahkan dan diputar | ||||||||
Fasilitas restorasi | Ada | ||||||||
Fasilitas observasi | Kaca dupleks dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas | ||||||||
Fasilitas hiburan | Ada | ||||||||
Fasilitas bagasi | Ada (di interior kelas tertentu) | ||||||||
Fasilitas lain | Penyejuk udara, tabung pemadam, toilet | ||||||||
Teknis sarana dan prasarana | |||||||||
Lebar sepur | 1.067 mm | ||||||||
Kecepatan operasional | 80 s.d 105 km/jam | ||||||||
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI | ||||||||
Nomor pada jadwal | 7007-7008 | ||||||||
|
Saat angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru 2024), PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengoperasikan Kereta Api Anjasmoro dengan nama 'Sembrani Tambahan' dengan kelas Eksekutif.
Asal Usul
Nama Anjasmoro diambil dari Gunung Anjasmoro, yaitu salah satu pegunungan yang terdapat di Pulau Jawa, Indonesia. Gunung Anjasmoro termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri (kec. Kandangan) , Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Malang, dan Kota Batu, Jawa Timur.
Nama Anjasmoro sebelumnya juga pernah dipakai dengan nama kereta api yang sama, yaitu Kereta api Anjasmoro relasi Pasarsenen - Jombang via Stasiun Yogyakarta per tanggal 1 Desember 2019 dengan pola operasi berganti rangkaian dengan kereta api Jayabaya dan Kereta api Anjasmoro kembali beroperasi saat menghandapi ditengah pandemi COVID-19. Mulai Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2021 di tanggal 10 Februari 2021, Kereta api Anjasmoro berubah nama atau rebranding menjadi kereta api Bangunkarta hingga sekarang.
Di Gapeka 2023, nama Anjasmoro kembali sebagai Kereta Tambahan relasi Gambir - Surabaya Pasarturi melewati lintas Utara Jawa, namun Nama Anjasmoro akan diterapkan pada akhir Bulan Maret atau awal Bulan April 2024 sebelum Idul Fitri 2024.
Pola pengoperasian
Di Gapeka 2023, kereta api Anjasmoro merupakan kereta api fakultatif atau kereta api tambahan yang dijalankan di waktu-waktu tertentu dan membawa kelas campuran eksekutif dan ekonomi dengan relasi Stasiun Surabaya Pasarturi - Stasiun Gambir.
Saat Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru 2024), kereta api Anjasmoro atau Sembrani Tambahan menggunakan sistem tukar rangkaian dengan pola operasi "tiga rangkaian & empat perjalanan" yang mana mereka saling bertukar rangkaian satu sama lain berdasarkan hari keberangkatan di Stasiun Gambir dengan kereta api Gajayana Tambahan. Ketika rangkaian kereta api Sembrani Tambahan tiba di Stasiun Gambir saat sore hari, maka rangkaian tersebut 'istirahat' di Depo Kereta Api Jakarta Kota dan digunakan kembali sebagai Gajayana Tambahan keberangkatan malam hari di hari yang sama. Begitu juga sebaliknya dengan Gajayana Tambahan, sesampainya di Stasiun Gambir pada pagi hari, maka sorenya rangkaian tersebut digunakan oleh Sembrani Tambahan.