Rizal Mantovani

Revisi sejak 23 Januari 2024 02.38 oleh WillsonEP09 (bicara | kontrib) (Hapus pranala ke "Kereta Berdarah": Halaman tidak ada/telah dihapus. (👮🏻‍♂️🔎))

Rizal Mantovani (lahir 12 Agustus 1967) adalah seorang sutradara berkebangsaan Indonesia. Rizal dikenal karena menyutradarai beberapa video klip dan film layar lebar di Indonesia.

Rizal Mantovani
Lahir12 Agustus 1967 (umur 57)
Jakarta, Indonesia
Pekerjaan
Tahun aktif1995 - sekarang
Orang tuaMohamad Saleh
Widji Andarini
IMDB: nm0559285 Instagram: rizalmantovani Modifica els identificadors a Wikidata

Biografi

Rizal yang berdarah Minangkabau ini adalah putra pasangan Mohamad Saleh dan Widji Andarini. Ayahnya adalah diplomat Republik Indonesia. Oleh karena itu, ia hidup berpindah-pindah di beberapa negara, sesuai tempat orang tuannya bertugas. Di Indonesia, ia sempat bersekolah di SMP Negeri 68 Cipete, Jakarta Selatan dan SMA Negeri 34 Jakarta. Perkenalan pertamanya dengan video musik terjadi saat duduk di kelas 2 SMA (Overseas Children's School) di Srilanka, negara tempat ayahnya bertugas tahun 1983. Saat itu temannya, Eddy Setiawan, memiliki kamera home-video yang merupakan keluaran terbaru dari merek Sony. Karena sama-sama mengidolakan Duran-Duran, muncul keinginan untuk membuat video musik. Kebetulan salah satu video musiknya berlokasi di sana, sehingga lokasinya sama. Ada dua lagu yang mereka garap, yakni Lonely in Your Nightmare dan Hungry Like The Wolf. Aksi mereka yang cuma berjalan-jalan direkam dalam pita kaset Betamax. Setelah selesai, mereka mengeditnya secara manual; dari VHS ke VHS.

Pendidikan

Rizal kembali ke Jakarta dan meneruskan pendidikannya di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Trisakti, Jakarta. Sayangnya sang ayah, sebagai tulang punggung keluarga, meninggal saat dirinya menginjak tingkat dua. Untuk menambah biaya kuliah, ia mengerjakan poster-poster komikal di toko komik DEHA di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Pada tahun 1991, Edward Buntario, art director di Creative Concepts, sebuah perusahaan periklanan di Jakarta, tertarik dengan poster-poster buatannya. Edward mengenalkannya kepada Richard Buntario yang akhirnya mengajaknya bergabung.

Rizal bertugas membuat story board untuk keperluan iklan di sana. Setahun kemudian, ia ikut bergabung dengan Broadcast Design Indonesia yang didirikan oleh Richard. Selain membuat iklan, perusahaan itu juga membuat acara televisi. Rizal pun akhirnya menjadi asistennya dan dilibatkan dalam penggarapan Bursa Komedi di RCTI.

Karier

Rizal kemudian merambah ke dunia pembuatan video musik, karena menurutnya video musik pada tahun 1990-an terlihat membosankan dan kurang berwarna. Tawaran pertama datang untuk membuat video musik dangdut berjudul Suka-Sukaku yang dinyanyikan Helvy Mariyand. Indrawati Widjaja, selaku direktur produksi Musica Studio kemudian menawarkan pembuatan video musik rapper Iwa K berjudul Kuingin Kembali. Ketika ditayangkan, video musik ini dianggap sebagai sebuah terobosan baru dalam industri musik Indonesia. Sejak saat itu, BDI menerima banyak permintaan untuk pembuatan video musik yang dikerjakan Richard bersamanya sebagai asisten. Keduanya meraih gelar sebagai sutradara terbaik dalam ajang Video Musik Indonesia 1995 pada acara perdananya, melalui video musik Cuma Khayalan milik Oppie Andaresta. Duo ini semakin berkibar ketika meraih MTV Asia Viewers Choice Award dalam ajang MTV Music Awards pada 1995 berkat video musik Sambutlah yang dibawakan Denada.

Pada tahun 1996, Rizal keluar dari BDI dan mendirikan Avant Garde Productions bersama rekan-rekannya. Selain tetap menggarap video musik, dia menciptakan sekaligus menyutradarai serial komedi situasi Satu Atap (1996) dan Gen-X (1997), untuk antv. Pada tahun yang sama, Mira Lesmana menawarinya untuk menyutradarai film Kuldesak bersama dirinya, Riri Riza dan Nan Achnas. Film yang meluncur ke pasaran di tahun 1998 itu, mampu mengobati kerinduan publik terhadap film Indonesia, yang makin sepi karena aturan pembuatan yang ketat dan biaya produksi yang mahal. Film ini juga di nominasikan untuk mendapat Silver Screen Award dengan kategori Best Asian Feature Film pada Singapore International Film Festival di tahun 1999.

Kesempatan membuat film kembali datang dari Rexinema. Rizal mengajak Jose Poernomo untuk membantunya dalam penyutradaraan. Skenario ditulisnya bersama Jose dan penulis skrip Adi Nugroho. Cerita dalam film yang akhirnya diberi judul Jelangkung ini dikembangkan dari artikel yang pernah ditulis Rizal untuk majalah "Neo". Pembuatan film dilakukan dengan menggunakan Betacam, kamera yang biasa dipakai untuk membuat video musik. Pertengahan Mei 2001, film itu selesai dibuat dan muncul keinginan untuk menayangkannya di bioskop, dengan pertimbangan bahwa film tersebut punya nilai sinematik yang berbeda dari sinetron, baik dari pendekatan visualnya maupun cara bertuturnya. Meski awalnya tak menanggapi, Studio 21 di Pondok Indah Mall akhirnya memutar film berdurasi 102 menit ini. Di luar dugaan, film tersebut menjadi film yang diburu penonton dan menjadi film nasional pertama yang menembus pertunjukan tengah malam sampai 13 kali putar di mal itu serta film nasional pertama yang diputar di empat layar sekaligus di beberapa bioskop karena jumlah penonton yang membeludak.

Jelangkung juga menjadi tiketnya untuk merambah Hollywood. Bersama Jose, sepanjang Februari hingga Maret 2002, ia menawarkan konsep modernisasi horor tradisional ke beberapa produser Hollywood. Usaha mereka berhasil, karena Michael Bay, sutradara dan produser film Armageddon dan Pearl Harbour, menawarkan dua proyek, yaitu menggarap ulang Jelangkung menjadi The Uninvited (Yang Tak Diundang) untuk konsumsi penonton Amerika Serikat serta pembuatan film The Wall (Sumur).

Sekian lama berkarier bersama, pada tahun 2003, ia akhirnya memisahkan diri dari Avant Garde dan mendirikan Dreamscape, supaya memperoleh kebebasan dalam mengembangkan ide-idenya.

Filmografi

Film

Tahun Judul Dikreditkan sebagai Keterangan
Sutradara Produser Desain produksi Penulis Penyunting
1998 Kuldesak bersama Nan Achnas, Riri Riza, & Mira Lesmana bersama Nan Achnas, Riri Riza, & Mira Lesmana Ya bersama Nan Achnas, Riri Riza, Mira Lesmana & Adi Nugroho bersama Mira Lesmana, Sentot Sahid, Sastha Sunu, Rizal Basri, & Holger Held Penata artistik bersama Frans XR Paat, Irvan Wahid, & Nurhamdani
2001 Jelangkung Ya Tidak Ya Ya Ya Cerita; Skenario bersama Jose Poernomo & Adi Nugroho; penyunting bersama Jose Poernomo
2006 Jatuh Cinta Lagi Ya Tidak Tidak Ya Tidak Cerita bersama Ve Handojo
Kuntilanak Ya Eksekutif Tidak Ya Tidak
2007 Kuntilanak 2 Ya Eksekutif Tidak Ya Tidak
2008 Kuntilanak 3 Ya Eksekutif Tidak Ya Tidak Cerita bersama Ve Handojo
Ada Kamu, Aku Ada Ya Tidak Tidak Ya Tidak Cerita bersama Alim Sudio
Kesurupan Ya Ko-produser Tidak Ya Tidak Cerita bersama Aviv Elham
2009 Mati Suri Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
Air Terjun Pengantin Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
2010 Taring Ya Tidak Ya Tidak Tidak
2011 Cewek Gokil Ya Eksekutif Tidak Ya Tidak Cerita bersama Ve Handojo
Cowok Bikin Pusing Tidak Tidak Ya Tidak Tidak
Jenglot Pantai Selatan Ya Tidak Ya Tidak Tidak
Pupus Ya Tidak Ya Tidak Tidak
2012 5 cm Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Pemenang Sutradara Terpuji Film Bioskop -Festival Film Bandung 2013 & Nominasi Sutradara Terbaik - Festival Film Indonesia 2013
2013 Air Terjun Pengantin Phuket Ya Tidak Ya Tidak Tidak
Tenggelamnya Kapal Van der Wijck Tidak Tidak Ya Tidak Tidak
2014 Crush Ya Tidak Tidak Penyunting Cerita Tidak
Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
Princess, Bajak Laut dan Alien Ya Tidak Ya Tidak Tidak Segmen: Kamu Bully, AKu B-Boy
2015 Wewe Ya Tidak Tidak Cerita Tidak
Demona Ya Ya Tidak Tidak Tidak
Bulan Terbelah di Langit Amerika Ya Tidak Ya Tidak Tidak
2016 Bulan Terbelah di Langit Amerika 2 Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
2017 Trinity, The Nekad Traveler Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
Jailangkung Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Sutradara bersama Jose Poernomo
Gerbang Neraka Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
Chrisye Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
2018 Eiffel... I'm in Love 2 Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
Bayi Gaib: Bayi Tumbal Bayi Mati Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
Jailangkung 2 Ya Tidak Tidak Tidak Tidak Sutradara bersama Jose Poernomo
Kuntilanak Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
2019 Tembang Lingsir Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
Antologi Rasa Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
Kuntilanak 2 Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
Rumah Kentang: The Beginning Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
Trinity Traveler Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
2020 Rasuk 2 Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
Asih 2 Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
2022 Kuntilanak 3 Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
Mumun Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
Ayo Putus Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
2023 Adagium Ya Tidak Tidak Ya Tidak Penulis bersama Titien Wattimena
Kapan Hamil? Ya Tidak Tidak Tidak Tidak
2024 Kereta Berdarah Ya TBA TBA TBA TBA
Pusaka Ya TBA TBA TBA TBA
TBA Jurnal Risa the Movie Ya TBA TBA TBA TBA
Petak Umpet Ya TBA TBA TBA TBA
Keterangan
  Belum dirilis
  • TBA: To be announced

Seri web

Pranala luar