Tahlilullah
Raden Bagus bergelar Soeria Angsa 02/ Suriansyah II (Suria Diwangsa) atau Sultan Amarullah (Amru'llah) Bagus Kasuma atau Sultan Tahlilullah/Tahirullah (bin Sultan Saidullah) adalah Sultan Banjar yang memerintah tahun 1660-1700/12.[2][3][4][5][6]
Tuan Yang Maha Mulia Paduka Seri Sultan Amarullah Bagus Kasuma/Tahlilullah/Tahirullah/Tahlil-Lillah | |
---|---|
SULTAN BANJAR VII | |
Berkuasa | 1660-1700 |
Penobatan | 1660 |
Sultan | Lihat daftar |
Kelahiran | Radèn Bagoes (Sultan Amrullah Bagus Kasuma) |
Pemakaman | |
Keturunan | 1. ♂ Pangeran Ratu Anom Putra Mahkota Sultan Muda Suria Alam dari Banjar Sultan Tahmidullah 01/Panembahan Tengah
2. ♂ Pangeran Dipati Pangeran Dipati Anom Pangeran Mangkubumi ("wakil" Putra Mahkota) 3 Desember 1720 sampai 21 Februari 1730 Pangeran Suria Dilaga bergelar Panembahan Kusuma Dilaga 3..♂ Pangeran Dipati Pangeran Dipati Anom Pangeran Mangkubumi ("wakil" Putra Mahkota) Pangeran Purba Negara (Pangarang-Purba-Negarree) |
Wangsa | Dinasti Banjarmasin |
Ayah | Saidullah dari Banjar Sultan Ratu Anom doellah/ Sultan Sa'idillah |
Agama | Islam Sunni |
![](http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/2b/Sultan_Tahlilullah_-_Makam_001.jpg/220px-Sultan_Tahlilullah_-_Makam_001.jpg)
Terlahir dengan nama Raden Bagus (bin Ratu Anom Sultan Saidullah). Setelah mangkatnya ayahnya, ia sebagai Putera Mahkota yang belum dewasa, sehingga antara tahun 1660-1663 ia diwakili oleh mangkubumi kerajaan Pangeran Dipati Mangkubumi (Pangeran Dipati Martapura/Pangeran Tapesana/Raden Halit bin Sultan Mustain Billah) yang menjadi Wali Sultan bernama Pangeran Ratu bergelar Sultan Ri'ayatullah.
Mulai tahun 1663 sampai tahun 1679, Jabatan Wali Sultan diambil alih oleh Pangeran Dipati Anom 02 alias Sultan Dipati Anom bin Sultan Inayatullah yang kemudian bergelar Sultan Agung alias Suria Nata 02.[7]
Namun sebelumnya dalam keadaan krisis politik tersebut, Pangeran Ratu/Sultan Rakyatullah dan Dewan Mahkota Kesultanan Banjar masih sempat melantik Raden Bagus dengan gelar Sultan Amarullah Bagus Kasuma (Sultan Tahlilullah).[7]
Selanjutnya pada tahun 1679 Pangeran Suria Angsa (Raden Bagus) dan Pangeran Suria Negara (Raden Basus), keduanya putera Sultan Ratu Anom alias Sultan Saidullah berhasil membinasakan Sultan Dipati Anom/Sultan Agung/Suria Nata 02 dan Pangeran Dipati (anak Sultan Dipati Anom). Sejak itu Pangeran Suria Angsa menjadi Kepala Negara Kesultanan Banjar hingga mangkatnya tahun 1700.
Menurut George Bryan Souza (2004:126) dalam "The Survival of Empire: Portuguese Trade and Society in China and the South China Sea 1630-1754".[8]
The Portugues from Macao were already trading when the VOC arrived at Banjarmasin in 1679 intent upon securing that trade and ousting Macao's country trader from that market.
The ambitions of the Portuguese country traders involved in this market were greather than VOC firstimagined. The Company learnt that on account of an internal power struggle, Sultan Dipati Anom was challenged by his nephews, Sultan Ratu's two sons, Suria Angsa and Suria Negara, and Portuguese aid had been enlisted by the insurgents against Sultan Dipati Anom. The Portuguese from Macao were embarked upon their first attempt to establish their monopoly over Banjarmasin's pepper production.
The Portuguese policy of intervention and supporting Sultan Dipati Anom's overthrow was eventually successful with Suria Angsa becoming Sultan and the Portuguese obtaining commercial privileges. These commercial privileges did not amount to a monopoly but sufficiently upset the VOC, which was already displeased with Banjarmasin's interminable political unrest, that the Company ceased to trade at Banjarmasin in 1681; the VOC was convinced that it could secure additional pepper stocks from increased production at Palembang and Bantam.
(Orang-orang Portugis dari Makau sudah berdagang ketika VOC tiba di Banjarmasin pada tahun 1679 dengan maksud mengamankan perdagangan itu dan mengusir pedagang negara Makao dari pasar itu.
Ambisi para pedagang negara Portugis yang terlibat dalam pasar ini lebih besar daripada yang dibayangkan oleh VOC. Kompeni mengetahui bahwa karena perebutan kekuasaan internal, Sultan Dipati Anom ditantang oleh kedua keponakannya, dua putra Sultan Ratu, Suria Angsa dan Suria Negara, dan bantuan Portugis telah didaftar oleh pemberontak melawan Sultan Dipati Anom. Portugis dari Macau memulai upaya pertama mereka untuk memonopoli produksi lada Banjarmasin.
Kebijakan intervensi Portugis dan mendukung penggulingan Sultan Dipati Anom akhirnya berhasil dengan Suria Angsa menjadi Sultan dan Portugis memperoleh hak-hak komersial. Hak-hak komersial ini tidak sama dengan monopoli tetapi cukup mengecewakan VOC, yang sudah tidak senang dengan kerusuhan politik tak berkesudahan Banjarmasin, bahwa Perusahaan berhenti berdagang di Banjarmasin pada tahun 1681; VOC yakin bahwa itu dapat mengamankan stok lada tambahan dari peningkatan produksi di Palembang dan Banten. )
Sultan Saidillah dan Sultan Tahlilillah
Menurut silsilah yang ditempelkan di dinding pada Museum Candi Agung di Amuntai, raja Banjar Sultan Saidullah (Sultan Ratu Anum) memiliki dua orang putra bernama Sultan Saidillah dan Sultan Tahlilillah. Sultan Saidullah digantikan oleh Sultan Saidillah. Sepeninggal Sultan Saidillah yang meneruskan tahta kesultanan Banjar dalam silsilah tersebut adalah Sultan Tahlililah. Setelah mangkat Sultan Saidillah digantikan oleh adiknya yang bernama Sultan Tahlilillah, yang menurut adat istana Banjar, adik Sultan menjabat sebagai mangkubumi atau wakil Sultan.
Adat istana yang ideal untuk mendapatkan pewaris mahkota diperoleh dari perkawinan anak laki-laki dari sultan dan anak perempuan dari mangkubumi, sebaliknya kalau Sultan hanya memiliki anak perempuan maka akan dinikahkan dengan anak laki-laki mangkubumi. Sultan Tahlilullah (Tahirullah) digantikan putranya, Tahmidullah. Hal ini menyebabkan ketidakpuasan anak Sultan saidillah yang dilahirkan dari permaisuri putri Makassar keturunan Karaeng Karunrung, yang bernama Pangeran Purabaya. Kemudian diputuskan Pangeran Purabaya memperoleh Pulau Laut sebagai apanage-nya. Pangeran Purabaya masih tidak puas, lalu ia meminta bantuan suku Biaju dan Arung Mamuntuli Aru Kaju (menantu Mas Bantan sultan Sumbawa (trah Banjar). Pemberontakan pangeran Purabaya berhasil ditumpas oleh pasukan Pangeran Purba Negara dan Pangeran Nata Dilaga. Peristiwa itu diakhiri dengan tewasnya Pangeran Purabaya dan anaknya (Gusti Busu)
Dalam naskah Cerita Turunan Raja-raja Banjar dan Kutaringin (Hikayat Banjar) resensi I menyebutkan bahwa raja Banjar Sultan Saidullah (Sultan Ratu Anum) memiliki dua orang putra masing-masing bernama Raden Bagus dan Raden Basus dan seorang putri bernama Gusti Gade, masing-masing lahir dari gundik-gundik, masing-masing berlainan ibunya. Sedangkan permaisuri Putri Intan binti Raden Timbakal Pangeran Singasari sudah diceraikan dan dalam perkawinan kedua pihak tidak memiliki keturunan. Putri Intan menikah kedua kalinya dengan Raden Pamadi bin Pangeran Anta Kasuma dan melahirkan Raden Pati.
Sumber Portugis menyebut nama Sultan yang memerintah pada saat kedatangannya ke Banjar adalah Sultan Saidillah. Pada masa kekuasaan Sultan Saidillah sekitar tahun 1685, Portugis mengirim seorang pastur bernama Ventigmilia.[9] Jenderal Macau seperti Andrea Coelo Viera, Aloysius Francesco Cottigno, maupun Kapten Kapal Emmanuelle Araugio Graces, sama-sama ingin menjadi sponsor perjalanan pastor Antonio Ventimiglia ke tanah Borneo. Penjelajahannya dimulai per tanggal 16 Januari 1688 dari Macau. Pada tanggal 2 Februari 1688, Antonio Ventimiglia tiba di Banjarmasin dengan kapal Potugis (sebagai sekutu Sultan Suria Angsa untuk menggulingkan pamannya Sultan Dipati Anom), untuk menyebarkan agama Katolik di udik negeri Banjar di sepanjang sungai Barito dan akhirnya ia meninggal di udik pada tahun 1691.[10][11][12][13][14]
Sultan Amarullah Bagus Kasuma
Menurut salah satu naskah Hikayat Banjar versi resensi 1 koleksi Belanda dari University Library, Leiden: Codex Or. 1701, Raden Bagus diberi gelar Sultan Amarullah Bagus Kasuma oleh mangkubumi yang merupakan Wali Kerajaan (Penjabat Sultan) untuk Raden Bagus yang masih usia kanak-kanak tersebut yaitu Sultan Ri'ayatullah (Pangeran Tapa Sana).
Kematian
Sultan Tahlilullah mangkat dan dimakamkan di salah satu daerah di Martapura, yaitu Kelurahan Keraton.
Surat tanggal 2 September 1682
Menurut Arsip Nasional Republik Indonesia, korespondensi antara Raja Banjar Sultan Tahlilullah kepada VOC-Belanda terjadi sejak tanggal 26 Oktober 1664 sampai 20 November 1698. Sebuah surat bertanggal 2 September 1682 dikirim ke Batavia oleh Sultan Tahlillullah dari Mindanao (Maguindanao), suatu tempat yang sangat jauh dari kerajaannya sendiri, menunjukkan adanya hubungan antara Banjar dan Mindanao pada masa itu.[15]
Silsilah
Salah satu versi silsilah Sultan Tamjidillah I sebagai adik Sultan Kemuning/Kuning dan cucu Sultan Tahlillillah.[16][17][18]
♂ SULTAN BANJAR VI♂ Sultan Saidullah Pangeran Kasuma Alam | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ SULTAN BANJAR VII.Raden Basus-Pangeran Suria Negara-Sultan Tahlillillah/Sultan Tahirullah/Ahmed Tantahidallah[19] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ SULTAN BANJAR VIII.♂ Sultan Tahmidullah I Panembahan Tengah[20][21][22] | ♂ Pangeran Tapa Sena | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ SULTAN BANJAR IX.♂ Sultan Chamidullah-Panembahan Kuning | ♂ Pangeran Mangkubumi Sepuh dari Banjar 1734-1758 Tamjidillah I | ♂ Pangeran Mangku Dalaga Pangeran Sepuh (Pangeran Mangkubumi Suria Dilaga) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ SULTAN BANJAR X.♂ Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah | ♂ Pangeran Mangku Dilaga | ♂ Pangeran Mangkubumi Nata 1761-1801 Sunan Nata Alam Sunan Sulaiman Saidullah 1 Panembahan Batuah | ♂ Pangeran Arya Mangku Negara[23] | ♂ Pangeran Ibrahim | ♂ Pangeran Isa | ♂ Pangeran Mas Aria Sukma | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Bagan Silsilah
♂ Saidullah dari Banjar Sultan Sayidillah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Suria Angsa dari Banjar Tahlilullah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Tahmidullah Sultan Tahmidillah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ 1. SULTAN BANJAR IX.♂ Hamidullah dari Banjar Sultan Chamidullah Panembahan Kuning Chamiedoela -Hamidulah[28] sulthan hamidillah[26] | ♂ 2. Pangeran Mangkubumi Tamjidillah I Sepuh dari Banjar | ♂ 3. Pangeran Mangku Dalaga (Pangeran Sepuh) pangerang Souria delaga pangérang dipatty Soeria di Laga[28] | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ 1. Pangeran Isa | ♂ 2. Pangeran Mangku Dilaga | ♂ 3. Pangeran Nata Mangkubumi Sunan Nata Alam Pangeran Nata Dilaga Pangeran Wira Nata | ♂ 4. Pangeran Mangku Negara | ♂ 5. Pangeran Ibrahim | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
Silsilah Sultan Panembahan Batuah sebagai keponakan Pangeran Dipati Sena/Sultan Kuning dan cucu Sultan Tahlillillah. versi museum Candi Agung di Amuntai.
}}
♂ SULTAN BANJAR IV♂ Sultan Mustain Billah
Raden Senapati (Gusti Kecil Mustain Billah dari Banjar) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ SULTAN BANJAR V Inayatullah Inayatullah dari Banjar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ SULTAN BANJAR VI♂ Sultan Saidullah Pangeran Kasuma Alam Saidullah dari Banjar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Dipati Pangeran Dipati Anom Pangeran Mangkubumi ("wakil" Putra Mahkota) Raden Basus/ Surianegara (anak Nyai Wadon Raras)[29] | ♂ SULTAN BANJAR VII.Raden Basus-Pangeran Suria Negara-Sultan Tahlillillah/Sultan Tahirullah/Ahmed Tantahidallah Suria Angsa dari Banjar | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Dipati Sena (Pangeran Tapasena) (Pangeran Istana Dipati) | ♂ Pangeran Mas Dipati Gending | ♂ SULTAN BANJAR VIII.♂ Sultan Tahmidullah 01
Panembahan Suria Alam dari Banjar | ♂ ♂ Pangeran Datu Aria / Pangeran Wirakusuma I dari Banjar / Datu Pangeran Aria / Pangeran Aria Wirakusuma / Datu Aria Sumbawa[30][31] | ♂ Pangeran Mangku Dalaga Pangeran Mangkubumi Suria Dilaga | |||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Mangkubumi Sepuh dari Banjar 1734-1758 Tamjidillah I | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Adapun Silsilah Sultan Tamjidillah I sebagai anak Sultan Tahlillillah. versi hikayat Tutur Candi, ada satu generasi yang hilang (Sultan Tahmidillah I Panembahan Tengah).[32][33]
“ | Maka Sultan Hidayatullah pun matilah, maka ditanam di Kuin dekat dengan kubur Rakhmatillah. Adapun Sultan Musta'inbillah berputra Sultan Indallah, dan Sultan Indallah berputra Sultan Sa'idillah, berputra Sultan Tahlilillah, berputra enam orang, yang tuha Sultan Tamjidillah dan Pangeran Nullah jadi mangkubumi, dan Pangeran Dipati dan Pangeran Mas dan Pangeran Istana Dipati dan Pangeran Wira Kusuma. Adapun Pangeran Dipati beristeri Raja Bugis berputra Aji Pangeran, ialah jadi raja di tanah Kusan. Adapun Pangeran Masa beristeri di Banjar, berputera dua orang laki-laki, yang tuha bernama Pangeran Arga, dan yang muda bernama Pangeran Dipati.[32] | ” |
♂ Sultan Saidullah dari Banjar/ Sultan Ratu Anomdoellah/Sultan Wahidoellah/Sa'idillah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂Sultan Tahlilullah Sultan Amarullah Bagus Kasuma/Tahlilullah/Tahirullah/Tahlillillah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ 1. Panembahan Badarul Alam/ Panembahan Sepuh/Sepuh dari Banjar Tamjidillah I | ♂ 2. Mangkubumi Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammad dari Banjar | ♂ 3. Pangeran Mas (Dipati Gending) | ♂ 4. Pangeran Dipati Desa Bumi Raja Kusan Tanah Bumbu | ♂ 5. Pangeran Istana Dipati (Pangeran Tapasena II) | ♂ 6. ♂ Pangeran Datu Aria / Pangeran Wirakusuma I dari Banjar / Datu Pangeran Aria / Pangeran Aria Wirakusuma / Datu Aria Sumbawa[34][35] | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Hubungan Silsilah dengan Raja Sumbawa
Tertulis dalam buku Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde volume 14 (1864:503):[36]
Omtrent de lans Kaliblah wordt het navolgende verhaald. Zij behoorde vroeger tot de rijkswapens van den Sultan van Sumbawa. Een dezer Sultans nu was in het huwelijk getreden met Ratoe Laija, eene zuster van Sultan Tahmid Ilah II van Bandjermasin. Uit dat huwelijk is de Sulthan Mohamad, die later over Sumbawa geregeerd heeft geboren.[36]
“ | Berikut ini terkait dengan tombak Kaliblah. Tombak ini dulu milik senjata nasional Sultan Sumbawa.
Salah satu Sultan ini (Dewa Masmawa Sultan Mahmud) sekarang menikah dengan Ratoe Laija, saudara perempuan dari Sultan Tahmid Illah II (Raja Banjar 1785-1808) dari Bandjermasin. Buah dari pernikahan itu adalah Sulthan Mohamad (Lalu Muhammad, Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin II Raja Sumbawa XIII 1795-1816), yang kemudian memerintah atas Sumbawa. |
” |
}}
SULTAN BANJAR I 1520-1546 ♂ Sultan Suriansyah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Tuan Khatib Banun | DIPATI ♂ Pangeran Anom Pangeran di Hangsana | SULTAN BANJAR II ♂ Sultan Rahmatullah | ♂ Pangeran di Laut | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Nyai Ratu..... | SULTAN BANJAR III ♂ Sultan Hidayatullah I | ♀ Putri Nur Alam | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR IV ♂ Sultan Mustain Billah Raden Senapati | ♂ Raden Subamanggala Pangeran Mangkunagara | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR V.a. ♂ Sultan Inayatullah Pangeran Dipati Tuha I | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Panembahan di Darat Pangeran Dipati Anom 01 | WALI SULTAN BANJAR ♂ Sultan Ri'ayatullah Pangeran Tapasena (Wali Sultan Amrullah Bagus Kesuma) | RAJA KOTAWARINGIN 1 ♂ Ratu Bagawan dari Kotawaringin | ♀ Ratu Hayu Putri Busu | ♂ Raden Timbakal Pangeran Dipati Martasari | ♀ Si Jawa | RAJA SUMBAWA ♂ Dewa Maja Paruwa | RAJA-RAJA TALLO | RAJA SELEPARANG ♂ Deneq Mas Pakel | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR VI.a. ♂ Sultan Saidullah Raden Kasuma Alam | ♀ Putri Gelang ↓(bersuami) Raden Saradewa[37] | RAJA KOTAWARINGIN 2 ♂ Ratu Amas (beristeri Puteri Galuh Hasanah binti Pangeran Adipati Tapa Sana) | ♂ Raden Kasuma Taruna Pangeran Dipati Kasuma Mandura | ♂ Pangeran Singamarta Raden Sutasoma | PUTRI TALIWANG ♀ Mas Surabaya | PANGERAN TALIWANG 1 ♂ Raden Subangsa Raden Marabut | PUTRI SUMBAWA ♀ Dewa Mas Panghulu | RAJA SUMBAWA ♂ Dewa Mas Goa | RAJA TALLO ♂ Harun Al Rasyid | ♂ Karaeng Panaikang Daeng Niaq (adik Harun Al Rasyid Raja Tallo) | RAJA SUMBAWA ♀ Dewa Mas Pamayam Dewa Mas Cinni | RAJA SELEPARANG ♂ Dewa Mas Kertajagat | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR VII.a. ♂ Raden Bagus Sultan Amarullah Bagus Kasuma Pangeran Suria Angsa dari Banjar (Sultan Saidillah 02)[38] | SULTAN BANJAR VII.b. ♂ Raden Basus Pangeran Suria Negara Sultan Tahlil-Lillah Sultan Tahirullah Ahmed Tantahid-allah [39] | ♂ Gusti Kasuma Matan Raden Buyut Kasuma Matan Pangeran Putra[37] | ♂ Raden Pajang Raden Suta Kasuma | ♀ Gusti Pandara | DATU TALIWANG ♂ Amas Mattaram | SULTAN SUMBAWA III (1672/75 – 1702/05) ♂ Dewa Mas Bantan Sultan Harunnurrasyid I | ♀ Siti Halimah Daeng Tomi Karaeng Tannisanga | RAJA SELEPARANG ♂ Raja Kertabumi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
SULTAN BANJAR VIII.b. ♂ Panembahan Kusuma Dilaga | SULTAN BANJAR VIII.a. ♂ Sultan Tahmidullah 01 Panembahan Tengah[40] | MANGKUBUMI BANJAR ♂ Pangeran Purba Negara (Pangarang-Purba-Negarree)[41][42][43] | DATU TALIWANG ♂ Gusti Amin | KARAENG BONTOLANGKASA 05 | DATU TALIWANG SULTAN SUMBAWA IV (1702-17..) ♂ Amas Madina Sultan Jalaluddin Muhammad Syah I | ♀ I Rakkia Karaeng Kanjenne Addatuang Sidenreng VI Arung Berru VII (m. 1720 - 1740) | DATU JEREWEH Mas Palembang ♂ Dewa Maja Jereweh | ♀ Karaeng Bontoje'ne | ♀ Dewa Isa Karaeng Barong Patola | ♂ Daeng Mamuntuli Arung Kadjoe bin Arung Teko dari Bone | DATU SERAN PEMANGKU SULTAN SUMBAWA (1723-1725) ♂ Raja Tua Datu Bala Sawo Dewa Loka Ling Sampar | ♂ Datu Budi | ♀ Dewa Iya Datu Balasao DatuTengah Karaeng Bonto Pa'ja | SULTAN BIMA Sultan Hasanuddin Muhammad Ali Syah | ♀ Ince' Bagus | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Raja Bugis Pagatan | SULTAN BANJAR 1730-1734 IX.a. ♂ Sultan Chamiedoela / Chamidullah / Hamidullah Panembahan Kuning Hamidullah dari Banjar | MANGKUBUMI BANJAR Pangeran Dipati Mangkubumi Pangérang Dipatty Soeria di Laga (Pangeran Mangkubumi Suria Delaga) Pangeran Mangku Delaga[44] | SULTAN BANJAR IX.b. ♂ Sultan Sepuh dari Banjar Pangeran Mangkubumi Tamjidillah I | PANGERAN BANJAR ♂ Pangeran Datu Aria / Pangeran Wirakusuma I dari Banjar / Datu Pangeran Aria / Pangeran Aria Wirakusuma / Datu Aria Sumbawa | DATU TALIWANG ♂ Pangeran Laya Kesuma | KARAENG BONTOLANGKASA 6 ♂ I Mappasempa' Daeng Mamaro Opu Mangnguluang | SULTANAH SUMBAWA VII ♀ Sultanah Siti Aisyah | DATU TALIWANG SULTAN SUMBAWA VI ♂ Sultan Muhammad Kaharuddin I | PERMAISURI BINAMU ♀ Karaeng Baine Binamu We Tenri Ico Dai Karaeng Mangarabombang Datu Pampang | RAJA BINAMU (JENEPONTO) XI m. 1796-1814 ♂ I Bebasa Daeng Lalo Karaeng Lompoa Ri Binamu | ♀ Putri | DATU JEREWEH ♂ ALAUDDIN / HASANUDDIN | DATU SERAN Dewa Mas Pakil Dewa Lengan Seran | ♀ Putri | ♂ Datu Seppe | ♂ Datu Dollah | ♂ Manuru Daha Abdul Muslimin Ali Syah Sultan Alauddin Muhammad Ali Syah | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ adik Arung Turawee | Raja Kusan I (1734-1759) Pangeran Muhammad Aminullah SULTAN BANJAR X.a.(3 Agustus 1759- Wafat 16 Januari 1761) ♂ Sultan Muhammad Aminullah Muhammad dari Banjar Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammadillah Tahmidillah 01 (Tahmidu-Billah) | ♀ Ratu Sultan Muhammad binti Pangeran Mangkubumi Tamjidillah I Sultan Sepuh dari Banjar[45] | ♂ MANGKUBUMI BANJAR 1760 -1762 Pangeran Mangkubumi Pangeran Mas Ratu Anum Kasuma Yuda | DATU TALIWANG ♂ Gusti Aceh | SULTAN SUMBAWA IX 1762-1765 ♂ Gusti Mesir Abdurrahman Sultan Muhammad Jalaluddin Syah II | RAJA PERMAISURI SUMBAWA ♀ Karaeng Bonto Masugi Datu Bonto Paja Siti Khadijah | RAJA TALLO MANGKUBUMI GOWA ♂ I Manyombali Daeng Patompo Karaeng Barang Mamase Raja Tallo Mangkubumi Gowa | ♂ I Lotting Shalahuddin Daeng Marakka TuMalompoa ri Data | ♀ Putri..... | ♂ Dea Adipati Lalu Kaidah Mele Habirah Lalu Jamelela Dea Koasa Unter Iwes | ♀ Lala Saragialu Daeng Talebang | DATU SERAN SULTAN SUMBAWA XIV m. 1777-1791 ♂ Sultan Harun Ar Rasyid II Datu Budi Lalu Mahmud | ♀ Ran Tambas Lala Tambas | SULTAN SUMBAWA VIII 1761-1752 ♂ Sultan Lalu Onye Datu Ungkap Sermin Dewa Lengit Ling Dima | ♂ Lalu Muntadarman Datu Bajing | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Putri Ratu Lawiyah binti Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammad dari Banjar | SULTAN BANJAR X.b. ♂ Sunan Nata Alam Sultan Tahmidillah II Panembahan Batu (Sultan Tamhidillah) | ♀ Ratu Syarifah Aminah | ♀ Ratoe Laija (Putri Ratu Laiya Sara / Putri Sara) | SULTAN SUMBAWA X 1765 ♂ Dewa Masmawa Sultan Mahmud | RAJA TALLO MANGKUBUMI GOWA ♂ I Mahmud Daeng Sila Karaeng Beroanging Raja Tallo Mangkubumi Gowa | ♂ I Tamparang Daeng Taesa Karaeng Cilallang | ♂ Karaeng Manippi Datu Bonto Mangape | ♀ Lala Intan Ratu Nong Sasir | ♀ Datu Giri | SULTAN BIMA IX m. 1773-1817 ♂ Sultan Abdul Hamid Muhammad Syah Mantau Asi Saninu | SULTANAH SUMBAWA XII m. 1791-1795 ♀ Sultanah Shafiyatuddin Daeng Massiki | ♂ Lalu Abdullah Syahbandar | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Raja Kusan II(1786-1830): Pangeran Amir bin Sultan Muhammad Aliuddin Aminullah Muhammad dari Banjar Raja Kusan II menikahi Ratu Amir binti Ratu Mas dari Tanah Bumbu binti Pangeran Mangu bin Pangeran Dipati Tuha II . Sultan Amir Pangeran Amir tertangkap pada 14 Mei 1787, kemudian diasingkan ke Srilangka. | SULTAN BANJAR XI.a. ♂ Sri Sultan Amirul Mukminin Abdullah (Meninggal Tidak Wajar Di Cekik) | ♀ Ratu Siti Air Mas (Ratu Siti Aer Mas binti Sunan Nata Alam Sultan Tahmidillah II Panembahan Batu/Sultan Tamhidillah) | SULTAN BANJAR XI.b. ♂ Sultan Sulaiman Rahmatullah | ♀ Nyai Ratu Intan Sari (Nyai Ratu Sepuh/Nyai Ratna binti Kiai Adipati Singasari | SULTAN SUMBAWA XIII ♂ Sultan Muhammad Kaharuddin II | ♀ Lala Amatollah | ♀ Ratu..... | SULTAN BIMA X m. 1818-1854 ♂ Sultan Ismail Muhammad Syah, Rumata Mawa’a Alus, Mantau Dana Sigi | ♂ Lalu Cela Tureli Belo | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Mas'ud Menikah Ratu Khadijah binti Sultan Sulaiman Rahmatullah Sulaiman dari Banjar | ♀ Ratu Khadijah binti Sultan Sulaiman Rahmatullah Sulaiman dari Banjar | SULTAN MUDA 1782 SULTAN BANJAR 3 Juni 1825-1 November 1857 ♂ Sultan Adam al-Wäthiq billäh Adam dari Banjar | ♀ Njahi Ratoe Kamala Sarie / Njahi Ratoe Koemala Sarie / Nyai Ratu Kamala Sari binti Kiai Adipati Singasari | ♂ Datu Bonto Mangape | SULTAN SUMBAWA XIV ♂ Sultan Lalu Mesir | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Amaroe'llah | ♀ Lala Rante Patola binti Anwar Abdul Nabi | ♀ Lala Dendo binti Syahbandar Lalu Abdullah | ♂ Muhammad Yakub Ruma Kapenta Wadu | SULTAN BIMA XI m. 1854-1868 ♂ Sultan Abdullah Muhammad Syah Rumata Mawa’a Adil | PERMAISURI BIMA ♀ Siti Saleha Bumi Pertiga | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Ratoe Idjah(anak Njahi Salamah) di peristri Pangeran antasari [46] | SULTAN BANJAR 14 Maret 1862 - 11 Oktober 1862 Gusti Inu Kartapati ♂ Pangeran Antasari Panembahan Amiruddin Khalifatul Mukminin | ♀ Ratu Salmiyah (Ratu Salmah) binti Pangeran Mas'ud bin Raja Kusan Sultan Amir melahirkan Putra Mahkota Pangeran Rahmattilah | SULTAN MUDA BANJAR ♂ Pangeran Ratu Pangeran Sultan Muda Abdur-Rahman | ♀ Nyai Ratu Halimah Putri juriat Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari | MANGKUBUMI BANJAR ♂ 1857-1862 ♂ Pangeran Mangkubumi Noch Ratoe Anom Mangkoe Boemi Kentjana | DATU TALIWANG ♂ Daeng Mesir | ♀ Datu Balasari | ♂ Raja Muda: Daeng Mas Kuncir Datu Lolo | ♂ Daeng Padusung | ♀ Daeng Ante Datu Singasari binti M. Yakub Ruma Kapenta Wadu | MANGKUBUMI BIMA ♂ Muhammad Qurais bin Muhammad Hidir Raja Bicara Bima | PERMAISURI BIMA ♀ Sitti Fatimah binti Lalu Yusuf Ruma Sakuru | SULTAN BIMA XIII m. 1881-1915 ♂ Sultan Ibrahim Rumata Mawa’a Taho Perange | PERMAISURI DOMPU ♀ Ratu......... | SULTAN DOMPU XX ♂ Sultan Muhammad Sirajuddin, Manuru Kupa | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Sjerief Oemar | ♀ Ratu Biduri binti Pangeran Ratu Sultan Muda Abdur-Rahman Abdur Rahman dari Banjar | ♀ Ratoe Hasiah (Ratu Hasiah binti Pangeran Antasari meninggal 1858 sebelum Perang Banjar) | MANGKUBUMI BANJAR 1857-1862 ♂ Pangeran Wira Kasuma /Pangeran Wira Kusuma Wirakusuma II dari Banjar diasingkan belanda ke Cianjur hingga wafat | ♀ Nyai Ratu Ratna (Meninggal dalam Perang Banjar) | DATU TALIWANG ♂ Muhammad Kaharuddin Daeng Mappaconga | ♀ Datu Balasari | SULTAN SUMBAWA XVI ♂ Sultan Muhammad Jalaluddin Syah III | ♀ Siti Maryam Daeng Risompa Datu Ritimu | PERMAISURI BIMA ♀ Sitti Maryam | SULTAN BIMA XIV m. 1915-1951 ♂ Sultan Muhammad Salahuddin Marrbora di Jakarta, Ma Kakidi Agama | PERMAISURI BIMA ♀ Siti Aisyah binti SULTAN DOMPU XX Sultan Muhammad Sirajuddin | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Ratoe Sjerief Ali | ♀ Ratoe Sjerief Kesoema | ♂ Pangeran Sjerief Aboe Bakar diasingkan belanda ke Cianjur hingga wafat | ♀ Ratoe Sjerief Aboe Bakar binti Pangeran Mangkubumi Wira Kasuma Wirakusuma II dari Banjar diasingkan belanda ke Cianjur hingga wafat | ♀ Goesti Ainoen Djariah (anak Nyai Ratoe Hadidjah) | ♂ Pangeran Mohamadillah / Pangeran Muhamad | ♀ Goesti Hasiah | ♀ Goesti Hapsah Meninggal dalam Perang Banjar | DATU RAJA MUDA SUMBAWA ♂ Datu Raja Muda Daeng Rilangi | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin III | PERMAISURI SUMBAWA ♀ Siti Khodijah Daeng Ante Ruma Pa'duka | SULTAN BIMA XV m. 1951-2001 ♂ Sultan Haji Abdul Kahir II, Ama Ka'u Kahi, Ruma Ma Wa'a Busi Ro Mawo | PERMAISURI BIMA ♀ Hj. RM Zubaidah | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Syarifah Intan binti Pangeran Sjerief Aboe Bakar diasingkan belanda ke Cianjur hingga wafat | ♂ Pangeran Muhammad Wirakusuma III dari Banjar diasingkan belanda ke Cianjur hingga wafat | ♀ Nindo Siti Rahayu Daeng Risompa | ♂ Dewa Masmawa Sultan Muhammad Kaharuddin IV | PERMAISURI SUMBAWA ♀ Datu Tenri | PERMAISURI BIMA ♀ Hj. Indah Damayanti Putri | SULTAN BIMA XVI m. 4 Juli 2013-23 Desember 2013 ♂Sultan Haji Fery Zulkarnain (Dae Ferry) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Pangeran Musa Wirakusuma IV (lahir di Cianjur) | PUTRI SUMBAWA ♀ Daeng Nadia Indriana Hanoum | PUTRI SUMBAWA ♀ Daeng Sarrojini Naidu | ♂ Sentot Agus Priyanto | Jena Teke SULTAN MUDA BIMA XVII ♂ Muhammad Putera Ferryandi | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♀ Ratu Yuyu Wahyuningsih Wirakusuma V (lahir di Cianjur) | ♂ Raindra Saadya Ramadhan Priyanto | ♂ Raihan Omar Hasani Priyanto | ♂ Rayaka Ali Kareem Priyanto | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
♂ Gusti Antung Henry Wirakusuma VI (lahir di Jakarta) | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Didahului oleh: Pangeran Suryanata (ke-2) |
Sultan Banjar 1660-1700 |
Diteruskan oleh: Panembahan Kusuma Dilaga |
Album
-
-
-
-
Makam Sultan Tahlilullah
Referensi
- ^ http://www.tribunnews.com/regional/2017/11/14/makam-keramat-di-desa-telok-selong-jadi-perhatian-arkeolog
- ^ "Regnal Chronologies Southeast Asia: the Islands". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-11. Diakses tanggal 2013-10-02.
- ^ (Belanda) J. M. C. E. Le Rutte (1863). Episode uit den Banjermasingschen oorlog. A.W. Sythoff. hlm. 12.
- ^ "Rulers in Asia (1683 – 1811): attachment to the Database of Diplomatic letters" (PDF). Arsip Nasional Republik Indonesia. hlm. 47. Diakses tanggal 2018-09-23.
- ^ (Melayu) Abdul Rahman Hj. Abdullah (2016). "Sejarah, Tamadun, Islam, Masihi, Nusantara". Biografi Agung Syeikh Arsyad Al-Banjari. Malaysia: Karya Bestari. hlm. 95. ISBN 9678605945. ISBN 9789678605946
- ^ Le Rutte, J. M. C. E. (1863). Episode uit den Banjermasingschen oorlog. A.W. Sythoff. hlm. 12.
- ^ a b Ras, Johannes Jacobus (1990). Hikayat Banjar diterjemahkan oleh Siti Hawa Salleh. Malaysia: Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka. ISBN 9789836212405. ISBN 983621240X
- ^ a b Souza, George Bryan (2004). The Survival of Empire: Portuguese Trade and Society in China and the South China Sea 1630-1754 (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. hlm. 126. ISBN 0-521-53135-7. ISBN 9780521531351
- ^ J. U. Lontaan (1985). Menjelajah Kalimantan. Penerbit Baru. hlm. 91.
- ^ Kiai Bondan, Amir Hasan (1953). Suluh Sedjarah Kalimantan. Bandjarmasin: Fadjar.
- ^ http://jejakrekam.com/2018/10/14/perjuangan-penuh-keringat-pastor-ventimiglia/
- ^ Pinkerton, John (1812). A general collection of the best and most interesting voyages and travels in all parts of the world: many of which are now first translated into English : digested on a new plan. 11. Longman. hlm. 134.
- ^ Beeckman, Daniel (1718). A Voyage to and from the Island of Borneo. hlm. 1346.
- ^ Halikowski Smith, Stefan (2011). Creolization and Diaspora in the Portuguese Indies. hlm. 56.
- ^ "Mencari Surat-Surat :: Sejarah Nusantara". Arsip Nasional Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-20. Diakses tanggal 2018-09-23.
- ^ https://sinarbulannews.files.wordpress.com/2011/01/silsilah-sultan-adam.jpg
- ^ http://sejarahastrologimetafisika.blogspot.com/2011/06/silsilah-kerajaan-banjar.html
- ^ https://plus.google.com/104506069717580147857/posts/gsKkmG8PtcB
- ^ (Inggris) Pinkerton, John (1812). A general collection of the best and most interesting voyages and travels in all parts of the world: many of which are now first translated into English : digested on a new plan. 11. Longman. hlm. 112.
- ^ http://britishlibrary.typepad.co.uk/asian-and-african/2015/08/early-malay-trading-permits-from-borneo.html
- ^ https://www.researchgate.net/publication/323478532_PERJALANAN_KESULTANAN_BANJAR_DARI_LEGITIMASI_POLITIK_KE_IDENTITAS_KULTURAL
- ^ (Prancis)von Siebold, Philipp Franz (1847). "Le moniteur des Indes orientales et occidentales: recueil de mémoires et de notices scientifiques et industriels... concernant les possessions néerlandaises d'Asie et d'Amérique". Belinfante frères: 166.
- ^ Annabel Teh Gallop (2002). "Malay Seal Inscriptions: A Study in Islamic Epigraphy from Southeast Asia" (dalam bahasa Inggris). 3. University of London: 461.
- ^ https://sinarbulannews.files.wordpress.com/2011/01/silsilah-sultan-adam.jpg
- ^ https://plus.google.com/104506069717580147857/posts/gsKkmG8PtcB
- ^ a b van Rees, Willem Adriaan (1865). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863. 1. D. A. Thieme. hlm. 7.
- ^ De Indische gids. 23. 1901. hlm. 925.
- ^ a b Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde van. 1938. hlm. 170.
- ^ von Siebold, Philipp Franz (1847). "Le moniteur des Indes orientales et occidentales: recueil de mémoires et de notices scientifiques et industriels... concernant les possessions néerlandaises d'Asie et d'Amérique" (dalam bahasa Prancis). Belinfante frères: 166.
- ^ https://id.rodovid.org/wk/Orang:991661
- ^ http://sumbawa-nesia.blogspot.com/2016/10/sejarah-hubungan-kesultanan-sumbawa.html
- ^ a b (Indonesia)Mohamad Idwar Saleh (1986). Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah. hlm. 150.
- ^ http://bubuhanbanjar-bakisah.blogspot.com/2008/12/makam-raja-raja-banjar-di-martapura.html
- ^ https://id.rodovid.org/wk/Orang:991661
- ^ http://sumbawa-nesia.blogspot.com/2016/10/sejarah-hubungan-kesultanan-sumbawa.html
- ^ a b "Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde" (dalam bahasa Belanda). 14. Batavia: Lange & Company, Martinus Nijhoff. 1864: 503.
- ^ a b Ludovicus Carolus Desiderius van Dijk (1862). "Neêrlands vroegste betrekkingen met Borneo, den Solo-Archipel, Cambodja, Siam en Cochin-China: een nagelaten werk" (dalam bahasa Belanda). J. H. Scheltema: 190.
- ^ von Siebold, Philipp Franz (1847). "Le moniteur des Indes orientales et occidentales: recueil de mémoires et de notices scientifiques et industriels... concernant les possessions néerlandaises d'Asie et d'Amérique" (dalam bahasa Prancis). Belinfante frères: 166.
- ^ Stokvis, Anthony Marinus Hendrik Johan (1888). Manuel d'histoire, de généalogie et de chronologie de tous les états du globe, depuis les temps les plus reculés jusqu'à nos jours (dalam bahasa Prancis). Brill. hlm. 379.
- ^ https://britishlibrary.typepad.co.uk/asian-and-african/2015/08/early-malay-trading-permits-from-borneo.html
- ^ BEECKMAN, DANIEL (2018). "A Voyage to and from the Island of Borneo, in the East-Indies. with a Description of the Said Island: Together with the Re-Establishment of the English Trade There" (dalam bahasa Inggris). Creative Media Partners, LLC: 67. ISBN 138569937X. ISBN 9781385699379
- ^ Beeckman, Daniel (1718). "A Voyage to and from the Island of Borneo, in the East-Indies: With a Description of the Said Island: Giving an Account of the Inhabitants, Their Manners, Customs, Religion, Product, Chief Ports, and Trade ... Also a Description of the Islands of Canary, Cape Verd, Java, Madura; of the Streights..." (dalam bahasa Inggris). T. Warner, and J. Batley: 54.
- ^ Beeckman, Daniel (1973). "A Voyage to and from the Island of Borneo" (dalam bahasa Inggris). Barnes & Noble.
- ^ https://web.archive.org/web/20140303172019/http://sinarbulannews.wordpress.com/2011/01/02/silsilah-keturunan-sultan-adam-al-wasikubillah-martapura-kerajaan-banjar/
- ^ A. MEIJER (Jonkheer.) (1872). Militair tijdschrift (dalam bahasa Belanda). Bruining & Wijt. hlm. 554.
- ^ http://sejarahastrologimetafisika.blogspot.co.id/2011/06/silsilah-kerajaan-banjar.html