Ibu kota

pusat pemerintahan atau pusat administratif dari suatu daerah
Revisi sejak 20 April 2024 11.33 oleh Fazily (bicara | kontrib) (Moskwa ke Moskow (via JWB))
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Ibu kota (bahasa Inggris: capital city; bentuk tidak baku: ibukota)[1] adalah kota, kota madya, kota otonom, kecamatan, distrik, kapanewon, kemantren, atau bahkan kelurahan yang memegang status utama di suatu negara, negara bagian, provinsi, kabupaten, departemen, atau entitas subnasional lainnya, biasanya sebagai pusat pemerintahannya. Ibu kota biasanya berupa kota yang secara fisik meliputi kantor pemerintah dan tempat pertemuan; status sebagai modal sering ditunjuk oleh hukum atau konstitusi. Di beberapa yurisdiksi, termasuk beberapa negara, cabang pemerintahan yang berada di pemukiman yang berbeda. Dalam beberapa kasus, perbedaan dibuat antara ibu kota resmi (konstitusional) dan pusat pemerintahan, yang berada di tempat lain.[2]

Bahasa lndonesa
Monumen Nasional (Monas), mercu tanda kota di Jakarta, ibu kota negara Indonesia.

Definisi tersebut menjelaskan pengertian ibu kota untuk negara. Dalam praktik pemerintahan, hampir setiap tingkatan administrasi pemerintahan memiliki ibu kota dan pada kenyataannya, di beberapa negara, pusat pemerintahan tidak berkedudukan di ibu kota. Sehingga, ibu kota adalah kota atau munisipalitas penting atau utama di suatu negara, negara bagian, provinsi, kabupaten atau wilayah administratif lainnya, yang biasanya menjadi tempat kedudukan pusat administrasi pemerintahan. Status ibu kota ditetapkan berdasarkan konstitusi atau undang-undang. Di beberapa wilayah yurisdiksi, termasuk beberapa negara, tempat kedudukan cabang-cabang pemerintahan, yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif, berada di lokasi yang berbeda-beda.

Sejarah

sunting
 
Forum Romawi dikelilingi oleh banyak bangunan pemerintah sebagai ibu kota Romawi Kuno.

Secara historis, pusat ekonomi besar suatu negara atau suatu wilayah sering menjadi titik perhatian kekuasaan politik, dan menjadi ibu kota melalui penaklukan atau penggabungan. Contohnya adalah Babilonia Kuno, Bagdad Abbasiyah, Athena Kuno, Roma, Konstantinopel, Cusco Kuno, Madrid, Paris, London, Moskow, Beijing, Tokyo, Wina, dan Berlin. Beberapa dari kota itu juga merupakan pusat keagamaan, seperti Konstantinopel (lebih dari satu agama), Roma (Gereja Katolik Roma), Yerusalem (lebih dari satu agama), Babilonia Kuno, Moskow (Gereja Ortodoks Rusia), Belgrad (Gereja Ortodoks Serbia), Paris, dan Peking.

Konvergensi kekuatan politik dan ekonomi atau budaya juga memengaruhi penentuan ibu kota. Reputasi ibu kota lama dapat pudar oleh saingannya, seperti Nanking oleh Shanghai, Kota Quebec oleh Montreal, dan sejumlah ibu kota negara bagian Amerika Serikat. Runtuhnya suatu dinasti atau budaya juga berarti hilangnya ibu kotanya, seperti yang terjadi pada Babilonia dan Cahokia.

Meskipun banyak ibu kota ditetapkan berdasarkan konstitusi atau undang-undang, banyak ibu kota yang telah berdiri lama tidak memiliki dasar hukum seperti itu, contohnya Bern, Edinburgh, Lisbon, London, Paris, dan Wellington. Kota-kota tersebut diakui sebagai ibu kota berdasarkan konvensi dan karena semua atau hampir semua lembaga politik pusat negara, seperti departemen pemerintah (kementerian), mahkamah agung, badan legislatif, kedutaan besar, dan lain-lain berada di dalam atau di dekatnya.

Kadang-kadang beberapa negara memindahkan ibu kota mereka karena alasan politik, populasi atau ekonomi. Beberapa negara yang pernah memindahkan ibu kota mereka adalah:

Seringkali ibu kota harus dipindahkan karena diduduki atau dikuasai negara asing.

Dalam masa perang sering kali ibu kota diduduki musuh dan harus mendirikan ibu kota "tandingan" atau sementara di kota lain:

Kadang-kadang ibu kota negara harus dibagi dengan negara lain karena dikuasai musuh:

Ibu kota modern

sunting
 
Kantor Dewan Cornwall di ibu kota county, Truro.

County-county di Britania Raya memiliki ibu kota county historis, yang sering kali bukan merupakan wilayah terbesar di county itu dan sering kali tidak lagi dijadikan pusat administratif karena banyak county historis kini hanya seremonial dan wilayahnya berbeda.

Di Kanada, terdapat ibu kota federal, sementara sepuluh provinsi dan tiga wilayah semua memiliki ibu kota masing-masing. Di Indonesia, setiap wilayah administratif, baik tingkat satu (provinsi) maupun tingkat dua (kabupaten/kota), memiliki ibu kota masing-masing. Negara-negara bagian dari negara-negara seperti Meksiko, Brasil, dan Australia semua memiliki ibu kota. Sebagai contoh, enam ibu kota negara bagian di Australia adalah Adelaide, Brisbane, Hobart, Melbourne, Perth, dan Sydney. Di sana, istilah "ibu kota" umumnya digunakan untuk menyebutkan ibu kota-ibu kota negara bagian ditambah dengan ibu kota federal Canberra dan Darwin, ibu kota Wilayah Utara. Abu Dhabi adalah ibu kota dari Emirat Abu Dhabi dan juga Uni Emirat Arab seluruhnya.

Sebagian besar, meskipun tidak seluruhnya, ibu kota negara juga adalah kota terbesar di negaranya masing-masing.

Penataan ibu kota yang tidak umum

sunting

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Ibu kota - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id. 
  2. ^ "Arti kata ibu". Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online. Diakses tanggal 27-06-2016. 

Pranala luar

sunting