Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani

bandar udara di Indonesia

Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani (bahasa Inggris: Jenderal Ahmad Yani Airport) (IATA: SRGICAO: WAHS) adalah sebuah bandar udara yang melayani Kota Semarang, Jawa Tengah, Indonesia. Bandara ini dinamai untuk menghormati Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani (1922-1965), yang merupakan Pahlawan Nasional Indonesia. Pada tahun 2018, bandara ini merupakan salah satu bandara dengan pertumbuhan tercepat di dunia berdasarkan persentase pertumbuhan.[1] Bandara ini menjadi bandara internasional dengan penerbangan pertama Garuda Indonesia ke Singapura pada bulan Agustus 2004. Bandara ini dioperasikan oleh PT Angkasa Pura I, sebuah perusahaan negara dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia yang mengelola bandara-bandara di bagian timur Indonesia.

Bandar Udara Jenderal Ahmad Yani

Jenderal Ahmad Yani Airport
Informasi
JenisPublik / Militer
PemilikPT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero)
PengelolaPT Angkasa Pura I
MelayaniKedungsepur
LokasiSemarang, Jawa Tengah, Indonesia
Ketinggian dpl3 mdpl
Koordinat06°58′17″S 110°22′27″E / 6.97139°S 110.37417°E / -6.97139; 110.37417
Situs webhttp://www.ahmadyani-airport.com/
Peta
Jawa daerah di Indonesia
Jawa daerah di Indonesia
SRG di Semarang
SRG
Lokasi di Kota Semarang
SRG di Jawa
SRG
Lokasi di Jawa
SRG di Indonesia
SRG
Lokasi di Indonesia
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
kaki m
13/31 8,399 2,560 Aspal
Statistik (2018)
Penumpang5,162,100
Pergerakan pesawat45,515
Kargo13,220,000
Pangkalan Udara Utama TNI AD
Ahmad Yani
Berkas:Lanumad.png
Lambang Lanumad Ahmad Yani
Dibentuk23 September 1965
Negara Indonesia
Cabang TNI Angkatan Darat
Tipe unitPangkalan Udara Militer
Bagian dari Pusat Penerbangan Angkatan Darat
MotoGrha Kriya Akasa
Situs webhttps://tniad.mil.id/tag/penerbad/

Bandara ini dulunya merupakan pangkalan udara militer milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga tahun 1966, ketika bandara ini dinyatakan terbuka untuk penerbangan komersial domestik, namun tetap beroperasi sebagai pangkalan udara untuk TNI. Daerah tersebut umumnya dikenal sebagai Kalibanteng, oleh karena itu bandara ini dikenal sebagai Pangkalan Udara Kalibanteng. Terminal terapung baru bandara ini secara resmi dibuka oleh Presiden Indonesia Joko Widodo pada tanggal 7 Juni 2018.[2]

Data bandara

  • Landasan utama: 2.560 x 45 m[3][4]
  • Jumlah penumpang setiap hari: 20.000 penumpang (2021)
  • Taxiway: Taxiway F & Taxiway G

Sejarah

Bandara Internasional Ahmad Yani dulunya merupakan pangkalan udara militer untuk TNI Angkatan Darat. Bandara ini dibuka untuk penerbangan komersial setelah adanya keputusan bersama antara Kepala Staf Angkatan Udara, Menteri Perhubungan, dan Kepala Staf Angkatan Darat pada tanggal 31 Agustus 1966.[5] Sejak 1 Oktober 1995, pengelolaannya dialihkan ke PT Angkasa Pura I. Hal ini menandai dimulainya fungsi komersial bandara secara penuh hingga saat ini.

Perluasan dimulai pada tahun 2004, dilakukan secara bertahap dimulai dengan penambahan panjang landasan pacu untuk mengakomodasi pendaratan pesawat yang lebih besar. Bandara ini memperoleh status internasional pada bulan Agustus 2004 dengan penerbangan perdana dari Semarang ke Singapura, seperti yang disebutkan dalam Keputusan Menteri No. 64/2004 pada tanggal 10 Agustus 2004. Namun, karena resesi global, rute Semarang-Singapura yang dioperasikan oleh Garuda dihentikan. Rute ini kemudian diambil alih oleh Batavia Air pada bulan November 2009. Namun, Batavia Air menghentikan operasinya pada tanggal 31 Januari 2013 sebagai hasil dari permohonan pailit pada tanggal 30 Januari 2013.

Sekarang

Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani memiliki terminal di sebelah utara Runway (mengapung di atas laut). Terminal ini memiliki luas 58.652 m² dan kapasitas penumpang mencapai 6,5-7 juta penumpang per tahun atau 20.000 orang per hari. Fasilitasnya meliputi toko cinderamata, gerai makanan, bank, money changer, hotel dan travel booking, layanan taksi, penyewaan mobil, dan Trans Semarang. Bandara ini juga memiliki Runway 2.560 x 45 meter.

Pada tanggal 7 Juni 2018 terminal baru bandara Ahmad Yani diresmikan oleh Presiden Indonesia Joko Widodo.

Maskapai dan Tujuan

Penumpang

MaskapaiTujuan
Batik Air Jakarta–Halim Perdanakusuma, Jakarta–Soekarno–Hatta
Citilink Banjarmasin, Jakarta–Halim Perdanakusuma, Jakarta–Soekarno–Hatta
Garuda Indonesia Jakarta–Soekarno–Hatta
Lion Air Balikpapan, Banjarmasin, Denpasar, Makassar[6]
Super Air Jet Batam
Wings Air Ketapang, Pangkalan Bun

Kargo

MaskapaiTujuan
Asia Cargo Airlines Jakarta–Soekarno–Hatta, Singapura
My Indo Airlines Jakarta–Soekarno–Hatta, Singapura, Surabaya

Statistik

Rute dari SRG berdasarkan Frekuensi (Desember 2023)
Rank Destinations Frequency (Weekly) Airlines
1 Jakarta–Soekarno–Hatta 98 Batik Air, Citilink, Garuda Indonesia
2 Jakarta–Halim Perdanakusuma 28 Batik Air, Citilink
3 Pangkalan Bun 28 Nam Air, Wings Air
4 Banjarmasin 21 Citilink, Lion Air
5 Balikpapan 7 Lion Air
6 Denpasar/Bali 7 Lion Air
7 Makassar 7 Lion Air
8 Batam 7 Super Air Jet
9 Ketapang 3 Wings Air

Kecelakaan dan insiden

  • Pada tanggal 1 Mei 1981, Vickers Viscount 832 PK-RVN milik Mandala Airlines yang membawa 44 penumpang dan kru mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi saat keluar dari landasan pacu saat mendarat, sehingga menyebabkan sayap kanan dan kiri pesawat rontok.[7]
  • Pada tanggal 18 Oktober 1992, Merpati Nusantara Airlines Penerbangan 5601 yang mengoperasikan pesawat CASA/IPTN CN-235-10 PK-MNN mengalami kecelakaan dalam penerbangan domestik dari Semarang ke Bandung. Pesawat menabrak Gunung Puntang di dekat Gunung Papandayan dan terbakar, menewaskan seluruh 27 penumpang dan 4 kru di dalamnya. Ini adalah bencana terburuk yang melibatkan CASA/IPTN CN-235.
  • Pada tanggal 30 November 1994, sebuah pesawat Fokker 28 Mk 4000 PK-GKU milik Merpati Nusantara Airlines yang beroperasi dalam penerbangan 422 dari Jakarta mendarat darurat di tengah hujan lebat di sepanjang landasan pacu. Kemudian pesawat tersebut menyerbu landasan pacu dan jatuh ke selokan, menyebabkannya patah menjadi tiga bagian. Seluruh penumpang dan kru yang berjumlah 85 orang selamat.
  • Pada tanggal 25 Desember 2016, Wings Air dengan nomor penerbangan IW1896 dari Bandung, menggunakan pesawat ATR 72-600 (registrasi PK-WGW) mengalami kecelakaan pendaratan. Pada saat mendarat, hujan turun di bandara dengan awan kumulonimbus di daerah tersebut pada ketinggian 1500 kaki. Setelah melakukan pendekatan VOR/DME, pesawat mendarat di landasan pacu 13 dan memantul; roda gigi utama kanan kemudian terlipat ke dalam sehingga menyebabkan pesawat berbelok ke kanan. Pesawat berhenti di tepi landasan pacu sebelah kanan dekat taxiway D dengan posisi miring ke kanan. Seluruh 68 penumpang dan 4 kru pesawat selamat.

Rencana masa depan

Bandar Udara Internasional Ahmad Yani nantinya akan memiliki fasilitas berikut ini:

  1. Perpanjangan Runway sepanjang 3000 meter serta Pengerasan Runway (PCN) yang mampu didarati Airbus A330neo, Airbus A330, Boeing 747-400 dan Boeing 777-300ER.[8][9][10][11][12]
  2. Pembangunan Parallel Taxiway & Rapid Exit Taxiway.
  3. Perluasan Apron yang mampu menampung lebih banyak pesawat
  4. Pembangunan Akses Light Rapid Transit LRT Kota Semarang, Bandara menuju Pasar Bulu.

Transportasi

 5 
Halte Bandara Ahmad Yani
Halte Trans Semarang
Letak
KotaSemarang
KecamatanSemarang Barat
KelurahanTambakharjo
Informasi lain
StatusDibuka
Dibuka13 Desember 2013 (2013-12-13) (bandara lama)
Ditutup06 Juni 2018 (2018-06-06) (bandara lama)
Dibuka kembali18 Februari 2019 (2019-02-18) (bandara baru)
Konstruksi dan Fasilitas
JenisHalte permanen
Pintu2
  • Pintu Kedatangan
  • Pintu Keberangkatan
Petugas TiketAda
Vending Machine TiketTersedia[13]
Pelayanan
Awal PelayananPukul 05.30 WIB
Akhir PelayananPukul 17.40 WIB
Layanan
Halte sebelumnya
Trans Semarang
Halte berikutnya
Simpang PRPP Koridor 5
Victoria Residence–PRPP
PRPP
Terminus
Madukoro
menuju Bandara
Koridor Bandara Malam
Terminus
PRPP
menuju Bandara


Taksi dan angkutan daring

Taksi yang bekerjasama dengan pihak bandara tersedia pada area pintu kedatangan bandara. Sebelum pengoperasian layanan Trans Semarang menuju terminal baru, angkutan daring dapat masuk ke wilayah keberangkatan untuk menjemput penumpang menuju keluar bandara. Namun permasalahan angkutan daring dengan taksi bandara[14] mengakibatkan sangat sedikitnya angkutan daring yang dapat mengambil penumpang menuju keluar bandara, hanya melayani angkutan menuju bandara.

Trans Semarang

Trans Semarang melayani perjalanan dari dan menuju bandara melalui dua koridor, yaitu koridor 5 dan koridor bandara, mulai 18 Februari 2019.[15] Halte yang digunakan untuk naik turun penumpang berada pada Halte Bandara Ahmad Yani yang terletak di jalan masuk lapangan parkir bandara (pada awal peletakkan, berada pada sebelah kiri pintu kedatangan. Dari halte tersambung ke terminal bandara dengan sebuah jembatan. Kedua koridor tersebut melanjutkan perjalanannya ke halte PRPP sebelum meneruskan perjalanannya ke tujuan akhir masing masing (koridor 5 ke Marina, koridor bandara ke Simpang Lima). Sebelum ini, koridor yang melayani saat terminal lama dioperasikan adalah Koridor 4.

Komandan

  • Kolonel Cpn Catur Puji Santoso (2013)
  • Kolonel Cpn Suprapto (2013)
  • Kolonel Cpn Harrison Sitorus (2015)
  • Kolonel Cpn A.A. Ngr Romy Satryadi
  • Kolonel Cpn Dr. Fajar Purwawidada, S.S., M.H., M.Sc. M.Tr (Han). (2019 - 2021)
  • Kolonel Cpn Sundoro Agung Nugroho, M.Si.(Han). (2021 - 2022)
  • Kolonel Cpn Ihwan Okti Riyadi (2022 - 2024)
  • Kolonel Cpn Yusuf Adi Puruhita (2024 - Petahana)

Referensi

  1. ^ "The fastest-growing major airports in the world so far this year". Diakses tanggal 31 August 2018. 
  2. ^ "President Jokowi Inaugurates Floating Terminal of Ahmad Yani Airport". Netral News. Diakses tanggal 7 June 2018. 
  3. ^ Media Indonesia
  4. ^ Landasan pacu bandara Ahmad Yani[pranala nonaktif permanen]
  5. ^ Surat Keputusan Bersama Panglima Angkatan Udara, Menteri Perhubungan dan Menteri Angkatan Darat Nomor: KEP-932/9/1966.83/1966 dan S2/1/-PHB tanggal 31 Agustus 1966
  6. ^ Simangunsong, Wasti Samaria (3 April 2022). Prasetya, Anggara Wikan, ed. "Lion Air Buka Rute PP Makassar-Semarang 14 April 2022, Tiket Mulai Rp 1 Jutaan". Kompas.com. KG Media. Diakses tanggal 4 April 2022. 
  7. ^ "Accident description". Aviation Safety Network. Diakses tanggal 8 October 2009. 
  8. ^ Promo Jateng[pranala nonaktif permanen]
  9. ^ Bandara Ahmad Yani Semarang
  10. ^ Antara Jateng.com[pranala nonaktif permanen]
  11. ^ Suara Merdeka[pranala nonaktif permanen]
  12. ^ Angkasapura[pranala nonaktif permanen]
  13. ^ Fajlin, Eka Yulianti (31 Januari 2020). Fadlis, Muhammad, ed. "Trans Semarang Tambah 2 Vending Machine, Pembelian Tiket di Halte Bandara Akan Full Cashless". Tribunnews.com. Diakses tanggal 2020-09-04. 
  14. ^ Riso, Nadia (9 Juni 2018). Habibi, Ikhwanul, ed. "Cerita Dimas soal Layanan Taksi Bandara di Bandara 'New' Ahmad Yani". Kumparan. Diakses tanggal 2020-06-25. 
  15. ^ Pribadi, Bowo (18 Februari 2019). Murdaningsih, Dwi, ed. "Akses BRT di Bandara Jenderal Ahmad Yani Kini Kian Mudah". Republika Online. Diakses tanggal 2020-06-25. 
 
Pesawat Fokker di lapangan terbang Simongan pada tahun 1930-an

Pranala luar