Bahasa Bima

bahasa Austronesia yang dituturkan di Indonesia
Revisi sejak 15 Mei 2024 11.06 oleh Fazily (bicara | kontrib) (Mengembalikan suntingan oleh Bukan Kaos Kaki (3) (bicara) ke revisi terakhir oleh Alamnirvana)

Bahasa Bima atau Nggahi Mbojo adalah sebuah bahasa Austronesia yang dipertuturkan oleh Suku Mbojo (masyarakat Bima) di Pulau Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Selain itu, Nggahi Mbojo juga dituturkan di beberapa wilayah Kabupaten Sumbawa, Pulau Lombok, dan NTT. Khusus di NTT, bahasa Bima dituturkan oleh masyarakat di daerah Reo, Pota, dan Manggarai.

Bahasa Mbojo (Bima-Dompu)
BPS: 0100 4
Mbojo[1]
'Aksara Mbojo'
Dituturkan diIndonesia
WilayahPulau Sumbawa bagian timur
Etnissuku Mbojo
Penutur
1.230.000 (2022)
Kode bahasa
ISO 639-1-
ISO 639-2-
ISO 639-3bhp
Glottologbima1247[2]
IETFbhp
ELPBima
BPS (2010)0100 4
Status pemertahanan
C10
Kategori 10
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa telah punah (Extinct)
C9
Kategori 9
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sudah ditinggalkan dan hanya segelintir yang menuturkannya (Dormant)
C8b
Kategori 8b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa hampir punah (Nearly extinct)
C8a
Kategori 8a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa sangat sedikit dituturkan dan terancam berat untuk punah (Moribund)
C7
Kategori 7
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai mengalami penurunan ataupun penutur mulai berpindah menggunakan bahasa lain (Shifting)
C6b
Kategori 6b
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mulai terancam (Threatened)
C6a
Kategori 6a
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa masih cukup banyak dituturkan (Vigorous)
C5
Kategori 5
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa mengalami pertumbuhan populasi penutur (Developing)
C4
Kategori 4
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan dalam institusi pendidikan (Educational)
C3
Kategori 3
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa digunakan cukup luas (Wider Communication)
C2
Kategori 2
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa yang digunakan di berbagai wilayah (Provincial)
C1
Kategori 1
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa nasional maupun bahasa resmi dari suatu negara (National)
C0
Kategori 0
Kategori ini menunjukkan bahwa bahasa merupakan bahasa pengantar internasional ataupun bahasa yang digunakan pada kancah antar bangsa (International)
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
EGIDS SIL EthnologueC6a Vigorous
Bahasa Bima dikategorikan sebagai C6a Vigorous menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini masih dituturkan dan digunakan oleh sebagian wilayah
Referensi: [3]
Lokasi penuturan
Lokasi penuturan Bahasa Bima
Peta
Peta
Perkiraan persebaran penuturan bahasa ini.
Koordinat: 8°27′36.000″S 118°43′36.001″E / 8.46000000°S 118.72666694°E / -8.46000000; 118.72666694 Sunting ini di Wikidata
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Aksara Mbojo (Bima-Dompu)

Bahasa Bima (Bima-Dompu) memiliki jenis sistem tanda grafis tertentu (aksara) yang disebut dengan aksara Mbojo. Aksara Mbojo memiliki 18 karakter utama. Aksara Mbojo memiliki hubungan kesamaan atau kaitan dengan aksara Lontara Bugis dan Makassar. Hal ini menjadi salah satu tanda keterkaitan hubungan sejarah antara daerah Bima dengan Gowa Tallo Makassar. Aksara Mbojo diperkirakan telah digunakan sejak abad ke-14. Aksara Mbojo digunakan untuk menulis buku dan catatan kerajaan di Kerajaan Bima. Kemudian ketika pada abad ke-17, masyarakat Bima mulai menggunakan bahasa Melayu yang ditulis dengan aksara Arab.[4] Hal ini disebabkan pada saat itu masyarakat Bima telah memeluk agama Islam.

Orang Bima-Dompu (Dou Mbojo)

Orang Bima (Dou Mbojo), dalam hal memperindah penggunaan bahasa, senantiasa menggunakan pantun khas Bima atau disebut Patu Mbojo atau Kapatu Mbojo. Terdapat jenis Kapatu Mbojo dapat diutarakan, di antaranya: Patu Cambe (balas pantun), Patu Kaboha (pantun sindiran).

Adapun contoh pantun yang dimaksud adalah:

Patu Cambe

A: "Gaga au na gaga nggomi ari siwe, pahu mpa ipi Gaga na madaku wati kone ngawana gogu".

(betapa cantiknya rupamu adinda, saking cantiknya hingga mataku tak bisa tidur)

B: "Ta be ku mpori cewu di ili kai weki ta amaniaku ma loa roi cowa, kombi wara ntau ta ma moda ndi da loa kai ta maru mada".

(Di manakah adinda bisa menyembunyikan diri dari abang yang pandai membual, mungkin ada milikmu yang ada di adinda hingga abang tidak bisa tidur)


Patu Kaboha

cou-cou ma karawi mpanga

ederu di ru'u na mori sampingo

(siapa-siapa yang mencuri, seluruh hidupnya akan kesepian)

Dialek

Sebaran bahasa Bima secara besar terdapat di Kabupaten Bima, Kota Bima, dan Kabupaten Dompu. Bahasa Bima terdiri dari empat dialek, yaitu:[1] Diarsipkan 2019-02-12 di Wayback Machine.

  • dialek Serasuba;
  • dialek Wawo;
  • dialek Kolo; dan
  • dialek Kore

Dialek Serasuba

Dialek Serasuba adalah dilaek yang dituturkan di Kecamatan Rasanae Barat, Kecamatan Rasanae Timur, Desa Kanca, Desa Ncandi, Desa Risa, Desa Ntonggu, Desa Laju, Desa Sambori, Desa Sari, Desa Sangiang, dan Desa Renda (Kabupaten Bima); Desa Karamabura; Desa Adu, Desa Bara, Desa Riwo, Desa Soro, Desa Mbuju, Desa Soriutu, Desa Pekat, Desa O'o, dan Desa Kandai II (Kabupaten Dompu).

Dialek Wawo

Dialek Wawo adalah dilaek yang dituturkan di daerah Sambori dan Tarawali (Kabupaten Bima).

Dialek Kolo

Dialek Kolo adalah dilaek yang dituturkan di Desa Kolo (Kabupaten Bima).

Dialek Kore

Dialek Kore adalah dilaek yang dituturkan di Desa Taloko (Kabupaten Bima).


Keterkaitan

Konsonan t berubah menjadi konsonan d. Contoh:

Bahasa Indonesia Bahasa Sumbawa Bahasa Bima
Mata Mata Mada
Orang Tau Dou

Konsonan w berubah menjadi konsonan b. Contoh:

Bahasa Indonesia Bahasa Melayu Baku Bahasa Bima
Batu Batu Wadu

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama aaa
  2. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Mbojo (Bima-Dompu)". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  3. ^ "Bahasa Bima". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue. 
  4. ^ Tube, Aksara (Rabu, 17 Januari 2018). "aksaratube: Aksara Mbojo". aksaratube. Diakses tanggal 2019-02-10. 

Pranala luar