Kebaya janggan

busana tradisional khas etnis Jawa bagi perempuan
Revisi sejak 23 Mei 2024 16.16 oleh AABot (bicara | kontrib) (~)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Janggan (bahasa Jawa: ꦗꦁꦒꦤ꧀, translit. janggan) adalah salah satu jenis busana tradisional Jawa untuk perempuan. Janggan secara tradisional digunakan oleh para wanita Jawa sebagai pakaian sehari-hari, khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah, serta Yogyakarta.

Kebaya janggan
Wanita Jawa
Jenis
Tempat asalJawa (Indonesia)
PemanufakturOrang Jawa

Pada masa modern, popularitas Janggan mulai naik daun terutama setelah rilisnya seri film berjudul Gadis Kretek.

Sejarah

sunting
 
Para abdi dalem keraton di Bantul mengenakan pakaian surjan dan sarung batik saat melakukan prosesi kirab.

Janggan tercipta dari hasil adaptasi pakaian adat Jawa lainnya, yakni Surjan yang umumnya dikenakan oleh pria. Sesuai dengan namanya, janggan, yang merujuk kepada kerah yang menjulang; bentuk kerah yang tinggi dan lengan tertutup yang panjang menjadikan pakaian ini memiliki ciri khas tersendiri (dibandingkan dengan varian kebaya lainnya) yang mana juga menyiratkan ketegasan dan ketangkasan bagi sang pemakai, hal tersebut lantaran Janggan semula merupakan pakaian yang biasanya dikenakan oleh para wanita dalam kalangan abdi dalem di keraton-keraton.

Referensi

sunting

Pranala luar

sunting