Amebiasis

Revisi sejak 28 Mei 2024 09.43 oleh RianHS (bicara | kontrib) (−Kategori:Penyakit parasitik; +Kategori:Penyakit akibat protozoa menggunakan HotCat)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Amebiasis atau amoebiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh Entamoeba histolytica dengan atau tanpa gejala yang tampak.[1] Gambaran klinik ditandai dengan kerusakan jaringan yang luas di lapisan submukosa dan terjadinya infeksi sekunder.[2] Kemungkinan kerusakan diperparah dengan masuknya parasit ke dalam pembuluh darah dan kelenjar getah bening yang berada pada lapisan submukosa dan menyebabkan parasit ini menyebar secara hematogen ke organ yang jauh.[2]

Siklus Hidup Entamoeba histolytica

Amebiasis Intestinal

sunting
  • Amebiasis Intestinal Akut

Amebiasis intestinal akut terjadi jika seseorang mengalami gejala yang berat dan berlangsung dalam waktu yang tidak lebih dari 1 bulan.[2] Hal ini terjadi karena peradangan akut di kolon dengan adanya ulkus yang menimbulkan gejala yang dinamai syndrome disentri.[2] Gejala tersebut merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari berak-berak encer (diare) dengan tinja yang bercampur darah dan lendir, dan disentri nyeri anus waktu berak (tenesmus ani).[2]

  • Amebiasis Intestinal Kronis

Biasanya berupa gejala ringan tanpa demam, ada rasa tidak enak di perut, dan rasa mual disertai diare yang bergantian dengan obstipasi.[2] Tinja yang dikeluarkan biasanya padat, kadang-kadang diliputi darah dan lendir yang tidak merata.[2]

Amebiasis Ekstra Intestinal

sunting

Amebiasis ekstra intestinal atau amebiasis kolon ekntra intestinal ini dapat terjadi melalui aliran darah (hematogen) atau kontak langsung (perkontinuitatum).[2] Bila terjadi penyebaran melalui aliran darah, maka organ-organ yang sering dikenai adalah hati, paru-paru, dan otak.[2] Tetapi yang paling sering terjadi adalah amebiasis hati.[2]

Rujukan

sunting
  1. ^ (Inggris) Tilak. "Amoebiasis" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-08-08. Diakses tanggal June 20 2014. 
  2. ^ a b c d e f g h i j Rosdiana Safar (2009). Parasitologi Kedokteran. Yrama Widya. ISBN 978-979-543-806-9.