Moekhlas Sidik

politikus

Laksamana Madya TNI (Purn.) Moekhlas Sidik, M.P.A. (lahir 12 Juli 1953) adalah seorang purnawirawan perwira tinggi TNI Angkatan Laut yang berasal dari Satuan Komando Pasukan Katak[1] dan Korps Pelaut.

Moekhlas Sidik
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
Mulai menjabat
1 Oktober 2019
PresidenJoko Widodo
GubernurKhofifah Indar Parawansa
Ketua DPRPuan Maharani
Sebelum
Pendahulu
Soepriyatno
Pengganti
Petahana
Sebelum
Daerah pemilihanJawa Timur II
Mayoritas41.695 (2019)
Informasi pribadi
Lahir12 Juli 1953 (umur 71)
Ngoro, Jombang, Jawa Timur
Partai politikGerindra
AlmamaterAKABRI (1977)
PekerjaanPurnawirawan TNI NRP.7533/P
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Laut
Masa dinas1977 – 2011
Pangkat Laksamana Madya TNI
SatuanKorps Pelaut (Kopaska)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ia merupakan alumni AKABRI Laut 1977 angkatan 23 dan mengawali karier militernya sebagai perwira divisi Bahari KRI Lambung Mangkurat. Selain penugasan di dalam dan luar negeri serta komandan kapal perang berbagai jenis dan tipe, Panglima Armada RI Kawasan Barat dan Timur.

Putra kelahiran Jombang ini juga merupakan prajurit Pasukan Katak dan menjabat Komandan Satuan Pasukan Katak Koarmatim tahun 1997. Pada tanggal 3 Maret 2010 di percaya menduduki jabatan Komandan Sekolah Staf dan Komando TNI[2] Menggantikan Marsdya TNI Edy Harjoko. Sebelumnya Moekhlas Sidik menjabat Wakil Kepala Staf TNI AL.

Aktivitasnya sekarang adalah sebagai politisi Partai Gerindra dan Anggota DPR RI Dapil Jawa Timur II[3].

Pendidikan

  • Akabri (AAL) (1977)
  • Komando Pasukan Katak (1983)
  • Selapa (1985)
  • SESKOAL (1993/1994)
  • Magister Public Adminitstation of Philiphines (1994)
  • SESKO TNI (1998/1999)
  • LEMHANAS (2002)

Karier militer

Letnan Dua s/d Kapten
  • Perwira Divisi Bahari KRI Lambung Mangkurat-374 (1977)
  • Perwira Denmako Armada (1978-1979)
  • Perwira KRI Lambung Mangkurat-374 (1979-1980)
  • ADC Panglima (1980-1982)
Mayor
  • Komandan KRI Martadinata-343 (1982-1983)
  • Komandan Pasukan Katak (1983-1987)
  • PBU Athan Filipina Bais ABRI (1988-1992)
Letnan Kolonel
  • Seintelstrat BAIS ABRI (1992-1994)
  • Komandan KRI Samadikun-341 Armatim (19941995)
  • Komandan KRI Singa-651 Armatim (1995-1996)
  • Komandan KRI Malahayati-362 Armatim (1996-1997)
Kolonel
  • Komandan Satuan Pasukan Katak Armatim (1997-2000)
  • Komandan Satuan Amfibi Armatim (2000-2001)
  • Komandan Flotila Armatim (2001-2002)
Laksamana Pertama
  • Komandan Guskamla Armatim (2002-2003)
  • Komandan Lantamal VI/Manado (2003-2004)
  • Kepala Staf Armabar (2004-2005)
  • Dosen Lemhanas (2005-2006)
Laksamana Muda
  • Panglima Armabar (2006-2006)
  • Panglima Armatim (2006-2007)
  • Asops Kasal (2007-2008)
Laksamana Madya
  • Wakil Kasal(2008-2010)
  • Dansesko TNI (2010-2011)

Karier politik

Setelah pensiun dari dinas kemiliteran, Laksamana Madya TNI (Purn) Moekhlas Sidik merasa terpanggil untuk terus berkiprah membangun negeri dengan terjun ke dunia politik. Pada tahun 2012, Laksamana berbintang tiga ini mendatangi kantor DPP Partai Gerindra untuk mendaftar menjadi anggota. Oleh Ketua Dewan Pembina Partai GERINDRA, Prabowo Subianto, Moekhlas Sidik diterima dan diminta untuk menjadi Calon Anggota Legislatif pada tahun 2013. Akan tetapi, seiring dengan dibentuknya Badan Pemenangan Nasional Pemilihan Umum oleh DPP Partai GERINDRA, yang bersangkutan diminta mundur dari pencalonannya dan didaulat menjadi Ketua Badan tersebut. Di bawah kepemimpinannya, Partai GERINDRA mendapatkan kemajuan yang sangat pesat, yakni kenaikan perolehan suara dari periode sebelumnya atau 73 kursi Anggota DPR-RI. Setelah Ketua Umum Alm. Prof. Suhardi meninggal dunia karena sakit, Prabowo Subianto didaulat menjadi Ketua Umum DPP Partai GERINDRA sekaligus sebagai Ketua Dewan Pembina Partai GERINDRA, maka terjadi perubahan struktur organisasi di DPP Partai GERINDRA dengan menambahkan salah satu unsur penting dalam kepengurusan, yakni Ketua Harian DPP Partai GERINDRA. Oleh karena kemampuannya dalam memimpin, Laksamana Madya TNI (Purn) didaulat menjadi orang nomor 2 di Partai Gerindra sebagai Ketua Harian.

  • Anggota Partai GERINDRA (2012)
  • Ketua Badan Pemenangan Nasional Pemilihan Umum DPP Partai GERINDRA (2013-2014)
  • Wakil Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Hatta (2014-2014)
  • Ketua Harian DPP Partai GERINDRA (2015-sekarang)
  • Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI (2019)

Penghargaan

     
     
     
     
Baris ke-1 Bintang Dharma (24 April 2009)[4] Bintang Yudha Dharma Pratama (2008)[5] Bintang Jalasena Pratama
Baris ke-2 Bintang Yudha Dharma Nararya Bintang Jalasena Nararya Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun
Baris ke-3 Satyalancana Kesetiaan 16 Tahun Satyalancana Kesetiaan 8 Tahun Satyalancana Seroja
Baris ke-3 Satyalancana Dwidya Sistha Satyalancana Dharma Nusa Satyalancana Kebhaktian Sosial

Referensi

  1. ^ "Tugas Kopaska Akan Lebih Berat" Diarsipkan 2014-04-26 di Wayback Machine. Website poskotanews.com
  2. ^ Laksdya TNI Moekhlas Sidik Jabat Dansesko TNI" Website viva.co.id
  3. ^ -, Redaksi (2023-11-06). "Laksdya Moekhlas Sidik Perwira Tinggi TNI Asal Jawa Timur Masuk TKN Prabowo Gibran". Suarapantau.com. Diakses tanggal 2023-11-07. 
  4. ^ "PANGLIMA TNI SEMATKAN BINTANG YUDHA DHARMA UTAMA KEPADA MENHAN". tni.mil.id. 12 Agustus 2009. Diakses tanggal 26 April 2022. 
  5. ^ Negara, Kementerian Sekretariat. "39 Perwira Tinggi TNI Terima Tanda Kehormatan | Sekretariat Negara". www.setneg.go.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-07-21. 
Jabatan militer
Didahului oleh:
Marsdya TNI Edy Harjoko
Komandan Sesko TNI
2010 - 2011
Diteruskan oleh:
Laksda TNI Mochamad Jurianto
Didahului oleh:
Laksdya TNI Y.D. Heru Purnomo
Wakil KSAL
30 Juni 2008 - 29 Januari 2010
Diteruskan oleh:
Laksda TNI Soeparno