Samudra Hindia

samudra antara Afrika, Asia, Australia, dan Antarktika
Revisi sejak 7 Juni 2024 01.51 oleh JumadilM (bicara | kontrib) (menambahkan konten dan rujukan)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Samudra Hindia atau Samudra Indonesia adalah kumpulan air terbesar ketiga di dunia, meliputi sekitar 20% dari total permukaan air Bumi dan merupakan lautan yang sangat berpengaruh bagi ekosistem di planet bumi. Samudra Hindia berada di urutan ketiga setelah Samudra Pasifik dan Samudra Atlantik sebagai lautan terbesar ketiga di dunia, sehingga samudra Hindia memiliki peran utama terhadap ketersediaan air di dunia. Samudra ini berlokasi di antara sejumlah benua yakni Afrika, Eurasia, dan Australia.[4]

Samudra Hindia
Luas Samudra Hindia menurut Organisasi Hidrografi Internasional.
LetakSubbenua India, Asia Tenggara, Asia Barat, Afrika Timur Laut, Afrika Timur, Afrika Selatan dan Australia
Koordinat20°S 80°E / 20°S 80°E / -20; 80
Jenis perairanSamudra
Panjang maksimal9.600 km (6.000 mi) (Antarktika hingga pantai Bengal)[1]
Lebar maksimal7.600 km (4.700 mi) (Afrika hingga Australia)[1]
Area permukaan70.560.000 km2 (27.240.000 sq mi)
Kedalaman rata-rata4.565 m (14.977 ft)
Kedalaman maksimal7.126 m (23.379 ft)
(Palung Sunda)
Keliling166.526 km (41.337 mi)[2]
PermukimanAdelaide, Chennai, Chittagong, Cilacap, Colombo, Cox's Bazar, Dar es Salaam, Denpasar, Durban, Jeddah, Karachi, Kochi, Kota Bengkulu, Mangalore, Maputo, Mogadishu, Mombasa, Mumbai, Muscat, Pacitan, Padang, Panaji, Perth, Port Elizabeth, Puducherry, Sabang, Socotra, Thiruvananthapuram, Victoria, Visakhapatnam, Yangon
Peta
Peta
Referensi[3]
1 Perkiraan.

Di utara dibatasi oleh selatan Asia; di barat oleh Jazirah Arab dan Afrika; di timur oleh Semenanjung Malaya, Sumatra, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, dan Australia; di selatan oleh Antarktika. Samudra ini dipisahkan dengan Samudra Atlantik oleh 20° timur meridian, dan dengan Samudra Pasifik oleh 147° timur meridian. Samudra Hindia atau Samudra India adalah satu-satunya samudra yang menggunakan nama negara yaitu India.[5]

Penamaan

sunting

Penamaan Samudra Hindia disematkan kepada sungai Indus di India. Penyematan nama berasal dari konsepsi oleh Vasco da Gama.[6]

 

Area

Panjang Pantai: 66.526 km

Titik ketinggian:

  • titik terdalam: Palung Sunda -7.258 m
  • titik terdangkal: permukaan laut 0 m

Pelabuhan: Kolkata (India), Chennai (Madras; India), Kolombo (Sri Lanka), Durban (Afrika Selatan), Jakarta, Bandar Lampung, Banda Aceh, Padang, Medan, Denpasar (Republik Indonesia), Karachi (Pakistan), Fremantle (Australia), Mumbai (Bombay; India), Teluk Richards (Afrika Selatan)

Negara yang berbatasan

sunting

Negara yang memiliki garis pantai yang berbatas dengan Samudra Hindia dan cabang-cabang lautnya adalah:

Afrika

sunting

Oseania

sunting

Bencana gempa bumi dan tsunami 2004

sunting

Pada tanggal 26 Desember 2004, terjadi gempa bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Gempa terjadi pada waktu 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, Sumatera Utara, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.

Menurut U.S. Geological Survey korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1,126,900 kehilangan tempat tinggal. Menurut PBB, korban 229.826 orang hilang dan 186.983 tewas. Tsunami Samudra Hindia menjadi gempa dan Tsunami terburuk 15 tahun terakhir.

Daftar pustaka

sunting
  • Braun, D., The Indian Ocean (1983)
  • Chandra, S., ed., The Indian Ocean (1987);
  • Chaudhuri, K. N., Trade and Civilization in the Indian Ocean (1985);
  • Cousteau, Jacques-Yves, and Diole, Philippe, Life and Death in a Coral Sea (1971);
  • Cubitt, Gerald, Islands of the Indian Ocean (1975);
  • Das Gupta, A., and Pearson, M.N., India and the Indian Ocean (1987);
  • Dowdy, W. L., and Trood, R., eds., The Indian Ocean (1985);
  • Kerr, A., ed., Resources and Development in the Indian Ocean Region (1981);
  • Nairn, A. E., and Stehli, F. G., eds., The Ocean Basins and Margins, Vol. 6: The Indian Ocean (1982);
  • Ostheimer, John M., ed., The Politics of the Western Indian Ocean Islands (1975);
  • Toussaint, Auguste, The History of the Indian Ocean, trans. by June Guicharnaud (1966).

Referensi

sunting
  1. ^ a b Demopoulos, Smith & Tyler 2003, Introduction, p. 219
  2. ^ Keesing & Irvine 2005, Introduction, p. 11–12; Table 1, p.12
  3. ^ CIA World Fact Book 2018
  4. ^ Amelia, Anggita; Amelia, Anggita (2021-12-28). "5 Fakta Menarik Samudra Hindia, Lautan Terhangat di Dunia". IDN Times. Diakses tanggal 2020-12-31. 
  5. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2001-08-02. Diakses tanggal 2004-12-27. 
  6. ^ Suwito dan Susanti, N. E. (2017). Geografi Kelautan (PDF). Malang: Penerbit Ediide Infografika. hlm. 35. ISBN 978-602-74739-9-7. 

Lihat pula

sunting