Afganistan

negara di Asia Tengah dan Selatan
Revisi sejak 4 Juni 2006 17.54 oleh Hashar (bicara | kontrib) (robot Adding: eu:Afganistan)

Republik Islam Afganistan (Pashtun/Dari-Parsi: افغانستان, Afğānistān) adalah sebuah negara di Asia Tengah. Ia terkadang digolongkan sebagai bagian dari Asia Selatan atau Timur Tengah karena kedekatannya dengan Plato Iran. Afganistan berbatasan dengan Iran di sebelah barat, Pakistan di selatan dan timur, Tajikistan, Turkmenistan, Usbekistan di utara, dan Tiongkok di ujung timur. Afganistan juga berbatasan dengan Kashmir, wilayah yang dipersengketakan oleh India dan Pakistan. Afganistan merupakan salah satu negara termiskin di dunia.

د افغانستان اسلامي دولت
دولت اسلامی افغانستان
Da Afghanistan Islami
Semboyan
Lokasi Afganistan
Ibu kota
Kabul
Bahasa resmiParsi (Dari),
Pashtun|Pashtun
PemerintahanRepublik Islam
Kemerdekaan
 - Perairan (%)
0%
Populasi
 - Perkiraan 2005
29,928,987 (38)
 - Sensus Penduduk -
-
PDB (KKB)2004
 - Total
US$63,86 miliar (68)
US$800 (185)
Mata uangAfgani
(AFN)
Zona waktu
(UTC+4,5)
 - Musim panas (DST)
UTC+4,5
Kode telepon93
Kode ISO 3166AF
Ranah Internet.af
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Pada kurun waktu antara tergulingnya rezim pemerintahan Taliban pada 2001 dan Loya jirga (sidang majelis Musyawarah Tradisional) tahun 2004, dunia Barat menyebut negara ini dengan nama Negara Islam Transisi Afganistan.

Sejarah

Artikel utama: Sejarah Afghanistan

Afghanistan, negara di persimpangan jalan Asia Tengah, telah banyak mengalami sejarah yang bergolak. Sejak berkurun lamanya, Afghanistan pernah dijajah banyak penguasa besar seperti Genghis Khan dan Iskandar Zulkarnain (Alexander the Great).

Sebuah negara Afghanistan telah didirikan pada tahun 1746 di bawah Kekaisaran Durrani tetapi kekuasaan pemerintah telah dipindahkan ke Inggris hingga Raja Amanullah menaiki takhta pada tahun 1919. Sejak itu, Afghanistan telah melalui bermacam jenis pemerintahan dan beberapa perang saudara.

Raja-raja Afghanistan berasal dari puak Abdali dari suku etnik Afghan, dan nama puak tersebut diganti menjadi "Durrani" sejak Ahmad Shah menaiki takhta.

Pada kurun ke-20, sebanyak sebelas raja-raja Afghanistan telah diturunkan tahta dengan cara-cara yang tidak demokratis: 1919 (dibunuh), 1929 (meninggalkan tahta), 1929 (dihukum mati), 1933 (dibunuh), 1973 (dibuang), 1978 (dihukum mati), 1979 (dihukum mati), 1979 (dihukum mati), 1987 (disingkirkan), 1992 (digulingkan) dan 1996 (digulingkan).

Periode stabil yang terakhir sekali dikecapi oleh Afghanistan ada dari tahun 1933 hingga 1973, saat negara itu berada di bawah pimpinan Raja Zahir Shah. Pada 1973, Sardar Mohammed Daoud, saudara Zahir Shah telah dibunuh anggota komunis Partai Demokratik Rakyat Afghanistan yang memberontak dan berhasil mengambil alih kuasa memerintah.

Penentangan dan konflik yang hebat terhadap pemerintahan berhaluan kiri telah memaksa Uni Soviet untuk mencaplok Afghanistan pada 24 Desember 1979. Namun demikian, setelah berhadapan dengan tekanan internasional dan 15.000 laskar Soviet terkorbankan akibat penentangan puak mujahideen yang dilatih oleh Amerika Serikat, Pakistan dan pemerintahan lain; laskar Soviet mundur dari Afghanistan pada tahun 1989.

Walaupun begitu, pihak mujahideen masih ribut sesama sendiri dan ini telah melahirkan beberapa panglima perang (warlordism). Perselisihan yang paling tragis terjadi pada 1994, saat 10.000 orang terbunuh di wilayah Kabul. Puak Taliban yang mendapat sokongan penuh dari Pakistan akhirnya berhasil merampas kekuasaan pada 1996. Puak Taliban berhasil merampas 90% negara ini, kecuali timur-laut Afghanistan yang dikuasai oleh 'Sekutu Utara'. Sewaktu memerintah Afghanistan, mereka telah melaksanakan pemerintahan Islam secara ekstrim walaupun belum sempurna/sebagian saja.

Pada tahun 2001, Afghanistan telah diinvasi AS atas kecurigaan mereka yang tak terbukti, mencari orang yang dicurigai berada di balik serangan 11 September 2001 yakni Osama bin Laden dengan al-Qaedanya. Pada akhir 2001, pemimpin utama dari pihak oposisi Afghan telah berjumpa di Bonn, Jerman untuk mendirikan suatu pemerintahan baru. Hasilnya adalah pelantikan Hamid Karzai sebagai Ketua Lembaga Interim Afghan (AIA) pada Desember 2001. Setahun kemudian, pemilu nasional telah diadakan dan Karzai telah dipilih sebagai Presiden.

Tambahan kepada perselisihan politik ganas dan kegiatan ketentaraan untuk mengusir unsur Al-Qaida dan Taliban yang tinggal, Afghanistan menderita kemiskinan drastis, panglima perang yang banyak, infrastruktur yang usang, dan periuk api di mana-mana.

Pada 3, dan 25 Maret 2002, sebuah gempa bumi melanda Afghanistan, dengan musnahnya ribuan buah rumah dan kehilangan nyawa sebanyak 1.800. Lebih dari 4.000 orang cedera. Gempa bumi terjadi di daerah Samangan (3 Maret) dan daerah Baghlan (25 Maret). Yang kedua lebih tragis, dan mengakibatkan banyak korban berjatuhan. Pihak berkuasa internasional membantu pemerintahan Afghanistan untuk menangani keadaan tersebut.

Politik

Artikel utama: Politik Afganistan

Invasi Uni Soviet ke Afganistan pada 23 Desember 1979 dimulai dengan kedatangan ratusan tentara Soviet ke Kabul dengan pesawat angkut militer. Sebelumnya penasehat militer Soviet meminta Angkatan Bersenjata Afgahnistan untuk mempertahankan tank dan artileri di sekitar Kabul. Sementara telekomunikasi banyak rusak membuat di kota tersebut terblokir.

Kini, sebuah pemerintahan sementara telah didirikan. Diketuai oleh presiden Hamid Karzai, kebanyakan anggotanya dari Aliansi Utara, dan campuran dari daerah dan kelompok etnis lainnya yang terbentuk dari pemerintahan transisi oleh Loya jirga. Mantan raja Zahir Shah yang kembali ke negeri, namun tak dikembalikan lagi sebagai raja dan hanya menjalankan kekuatan seremonial terbatas.

Di bawah Persetujuan Bonn Agreement Komisi Konstitusi Afganistan didirikan untuk berkonsultasi dengan publik dan pembentukan konstitusi draft. Dijadwalkan meluncurkan draft pada 1 September 2003, komisi itu telah meminta penundaan agar mengerjakan konsultasi lebih lanjut. Pertemuan loya jirga (dewan agung) konstitusional diselenggarakan pada Desember 2003 saat konstitusi baru diadopsi yang menciptakan bentuk pemerintahan presiden.

Pasukan dan dinas intelijen dari AS dan sejumlah negara lain hadir, beberapa untuk menjaga perdamaian, lainnya ditugaskan memburu sisa Taliban dan al Qaeda (yang diklaim ada). Angkatan Penjaga Perdamaian PBB memanggil operasi Angkatan Pembantu Keamanan Internasional di Kabul, bermula Desember 2001. NATO mengambil kendali angkatan ini pada 11 Agustus 2003. Kebanyakan negeri tetap di bawah kendali panglima perang.

Pada 27 Maret 2003, WaMenHan Afghanistan dan panglima perang yang berpengaruh Jenderal Abdul Rashid Dostum menciptakan tugas untuk Zona Utara Afghanistan dan mengangkat pejabat untuk itu, menentang perintah presiden sementara Hamid Karzai bahwa tiada lagi zona di Afghanistan.

Demografi

Afghanistan merupakan rumah bagi sejumlah suku. Namun karena belum adanya pencacah jiwaan yang memadai, sehingga tidak diketahui pasti kondisi sebenarnya. Dan yang tersedia sekarang hanya berdasarkan perkiraan belaka. Berdasarkan catatan dari CIA World FactBook (diperbaharui tanggal 17 Mei 2005), komposisi kesukuan di Afghanistan adalah sebagai berikut : Pashto 42%, terpusat di bagian timur dan selatan Afghanistan; Tajik 27% berpusat di bagian utara dan Kabul; Hazara 9% berpusat di Afghanistan tengah termasuk Bamiyan; Uzbek 9%; Aimak4%; Turkmen 3%; Baluchi 2% dan sisanya 4% yang mencakup Wakhidan Kyrgyz.

Bahasa resmi Afghanistan adalah Persia yang sering disebut Dari dan Pashtun. Bilingualisme umum di Afghanistan.

Menurut agama orang Afganistan kebanyakan Muslim atau Pashtun, atau keduanya.

Wilayah-wilayah

 
Peta pembagian administratif Afganistan

Afganistan terdiri daripada 34 buah wilayah (ولايت; velayat):

Geografi

Artikel utama: Geografi Afganistan

Afghanistan ialah negeri yang bergunung-gunung, walau ada dataran di utara dan barat daya. Titik tertinggi di Afghanistan, Nowshak, ialah 7485 m dpl. Bagian besar negara ini kering, dan pasokan air bersih terbatas. Afghanistan memiliki iklim tanah, dengan musim panas yang panas dan musim salju yang dingin. Negara ini sering menjadi pusat gempa bumi.

 
Peta Afganistan

Di samping ibu kotanya Kabul, Herat, Jalalabad, Mazar-e Sharif dan Kandahar ialah kota-kota utama negara ini. Lihat juga Kota-kota di Afganistan.

Ekonomi

Afghanistan ialah sebuah negara yang relatif miskin, sangat bergantung pada pertanian dan peternakan. Ekonominya melemah akibat kerusuhan politik dan militer terkini, tambahan kemarau keras dengan kesulitan bangsa antara 1998-2001. Sebagian penduduk mengalami krisis pangan, sandang, papan, dan minimnya perawatan kesehatan. Kondisi ini diperburuk oleh operasi militer dan ketidakpastian politik. Inflasi menyisakan banyak masalah. Menyusul perang koalisi yang dipimpin AS yang menimbulkan jatuhnya Taliban pada November 2001 dan pembentukan Otoritas Interim Afganistan (AIA) yang diakibatkan dari Persetujuan Bonn Desember 2001, usaha Internasional untuk membangun kembali Afganistan ditujukan di Konferensi Donor Tokyo untuk Rekonstruksi Afganistan pada Januari 2002, di mana $4,5 juta dikumpulkan untuk dana perwalian yang akan diatur oleh Bank Dunia. Wilayah prioritas untuk rekonstruksi termasuk konstruksi pendidikan, kesehatan, dan fasilitas kesehatan, peningkatan kapasitas administratif, perkembangan sektor pertanian, dan pembangunan kembali jalan, energi, dan jaringan telekomunikasi.

Budaya

Artikel utama: Budaya Afganistan

Banyak monumen bersejarah negara ini rusak dalam perang tahun-tahun terakhir. 2 arca terkenal Buddha di Provinsi Bamiyan dihancurkan Taliban karena dianggap sebagai lambang agama lain.

Orang Afganistan dikenal sebagai penunggang kuda. Olahraga yang terkenal seperti Buzkashi terkenal di sana.

Sebelum Taliban memegang kekuasaan, kota Kabul merupakan tempat tinggal banyak musisi yang ahli dalam musik Afganistan tradisional dan modern. Kabul pada paruh abad ke-20 sama dengan Wina selama abad XVIII dan XIX.

Lihat juga: Radio Kabul, Musik Afganistan

Pendidikan

Artikel utama: Pendidikan di Afganistan

Di musim semi 2003, diperkirakan bahwa 30% dari 7.000 sekolah Afganistan telah rusak parah selama lebih dari 2 dasawarsa pendudukan Uni Soviet, perang saudara dan penguasaan Taliban. Hanya setengah dari sekolah itu dilaporkan memiliki air bersih, dengan kurang dari 40% yang diperkirakan memiliki sanitasi yang cukup. Pendidikan untuk anak lelaki bukanlah prioritas selama masa Taliban, dan anak perempuan dibuang dari sekolah secara ikhlas.

Berkenaan dengan kemiskinan dan kekerasan di sekeliling mereka, studi pada 2002 oleh kelompok pembantu Save the Children mengatakan anak Afganistan ulet dan berani. Studi itu memuji kuatnya institusi keluarga dan lingkungan.

Sampai 4 juta anak Afganistan, kemungkinan jumlah terbesar, dipercaya telah telah mendaftar untuk kelas untuk tahun-tahun sekolah yang mulai pada Maret 2003.

Tingkat melek huruf keseluruhan penduduk diperkirakan 36%.

Lihat juga

Pranala luar