Ekonomi Afganistan

Ekonomi Afganistan telah membaik semenjak tahun 2002 akibat masuknya miliaran dolar dalam bentuk bantuan internasional dan investasi.[5] Pertumbuhan ekonomi Afganistan juga dipengaruhi oleh pendapatan dari orang Afganistan di luar negeri. Ekonomi juga membaik karena bertambahnya produksi pertanian setelah berakhirnya kekeringan selama empat tahun.[6]

Ekonomi Afganistan
Gedung Kementerian Keuangan di Kabul pada tahun 2002
Mata uangAfgani (AFN)
Tahun fiskal22 Desember - 21 Desember
Organisasi organizationsSAARC, ECO, sedang dalam proses negosiasi untuk bergabung dengan SCO dan WTO
Statistik
PDB$33.55 miliar (perk. 2012) $69 miliar (PPP) (perk. 2014)
Pertumbuhan PDB3.2% (perk. 2014)
PDB per kapita$2.000 (2014)[1]
PDB per sektoragrikultur: 20% industri: 25.6% jasa: 54.4% (perk. 2011)
Inflasi (IHK)4.7% (perk. 2014)
Penduduk
di bawah garis kemiskinan
35% (2009)
Labor kerja7.512 juta (perk. 2012)
Labor kerja
berdasarkan sektor
agrikultur 78.6%, industri 5.7%, jasa 15.7% (2009)
Pengangguran38% (2008)
Industri utamaTekstil, sabun, furnitur, sepatu, pupuk, pakaian, makanan, minuman tidak beralkohol, air mineral, semen, karpet, gas alam, batu bara, tembaga
Peringkat kemudahan melakukan bisnis160[2]
Eksternal
Ekspor$ 2,76 miliar (perk. 2013)
Komoditas eksporopium, buah dan kacang, karpet Afgan, wol, kapas, kulit binatang dan batu permata
Tujuan ekspor utama India 31.9%
 Pakistan 28.5%
 Tajikistan 7.5%
 Amerika Serikat 6.2% (perk. 2013) [3]
Impor$6,39 miliar (perk. 2012)
Komoditas imporAlat mesin dan barang modal lainnya, makanan, tekstil, minyak bumi
Negara asal impor utama Pakistan 28%
 Amerika Serikat 18.6%
 Rusia 7.6%
 India 6.3%
 Kazakhstan 4.5%
 Tiongkok 4.3% (perk. 2013)[4]
Pembiayaan publik
Utang publik$1.28 miliar (tahun fiskal 10/11)
Pendapatan$1.58 miliar
Beban$50.000 miliar
Sumber data utama: CIA World Fact Book

Pemerintah Afganistan mengklaim bahwa negaranya memiliki kandungan mineral yang belum dieksploitasi sebesar 3 triliun dolar, yang dapat menjadikan Afganistan salah satu wilayah pertambangan terkaya di dunia. Namun, Afganistan merupakan salah satu negara termiskin di dunia akibat konflik, dan negara ini bertengger di peringkat 175 dalam Indeks Pembangunan Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa. Produk domestik bruto Afganistan tercatat sebesar $34 miliar,[7] sementara pendapatan per kapitanya tercatat sebesar $ 1.150.[1]

Sekitar 35% penduduk Afganistan merupakan pengangguran.[8] Sementara itu, 36% penduduk Afganistan hidup di bawah garis kemiskinan.[9] Pemerintah Afganistan dan donor internasional terus mencoba untuk meningkatkan penyediaan kebutuhan-kebutuhan dasar dengan memprioritaskan pembangunan infrastruktur dan perumahan, pendidikan, penyediaan lapangan kerja dan pelayanan kesehatan, serta reformasi ekonomi.

Catatan kaki

sunting
  1. ^ a b "GDP - per capita (PPP): $1,000 (2011 est.)". The World Factbook. Central Intelligence Agency. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-05. Diakses tanggal 2012-11-23. 
  2. ^ "Doing Business in Afghanistan 2012". World Bank. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-11-09. Diakses tanggal 2011-11-18. 
  3. ^ "Export Partners of Afghanistan". CIA World Factbook. 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-15. Diakses tanggal 2013-07-23. 
  4. ^ "Import Partners of Afghanistan". CIA World Factbook. 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-08-13. Diakses tanggal 2013-07-23. 
  5. ^ Central bank claims hike in cash reserves Diarsipkan 2014-12-09 di Wayback Machine., Pajhwok Afghan News (PAN). 2010-06-09.
  6. ^ "Drought in Afghanistan Killing Off Cattle, Sheep". Los Angeles Times. Diakses tanggal 2013-08-14. 
  7. ^ "Afghanistan". "World Factbook". "C. I. A.". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-07-09. Diakses tanggal 2013-08-14. 
  8. ^ C.I.A. World Factbook: Unemployment Diarsipkan 2016-08-21 di Wayback Machine.. 2008 estimate. Diakses 2013-8-14.
  9. ^ World Bank Data: Afghanistan. Diakses 2013-8-14.

Pranala luar

sunting