Sel-sel otak membentuk jaringan otak yang bersifat fungsional. Jaringan otak lainnya bersifat struktural atau ikat yang disebut stroma yang mencakup pembuluh darah. Dua jenis sel utama di otak adalah neuron, juga dikenal sebagai sel saraf, dan neuroglia, juga dikenal sebagai sel glial.[1]

Brain cell
Ilustrasi sel saraf, mikrotubulus terlihat memasuki axon yang terselubung oleh selubung myelin.
Daftar istilah mikroanatomi

Neuron adalah sel yang dapat dirangsang dan berfungsi dengan berkomunikasi dengan neuron lain dan antarneuron (melalui sinapsis), dalam sirkuit saraf dan jaringan otak yang lebih besar. Dua kelas neuron utama di korteks serebri adalah neuron proyeksi rangsang (sekitar 70-80%) dan antarneuron penghambat (sekitar 20-30%).[2] Neuron-neuron sering kali dikelompokkan ke dalam kelompok yang dikenal sebagai nukleus dimana mereke memiliki koneksi dan fungsi yang hampir sama.[3] Nuklei terhubung ke nuklei lainnya melalui substansia alba (white matter).

Glia adalah sel-sel penunjang neuron yang memiliki banyak fungsi (tidak semuanya diketahui dengan jelas), dan salah satunya adalah memberikan dukungan dan nutrisi pada neuron. Glia dikelompokkan menjadi makroglia (astrosit, sel ependimal, dan oligodendrosit) dan mikroglia (sel glia dengan ukuran jauh lebih kecil). Astrosit dinilai dapat berkomunikasi dengan neuron dengan melibatkan proses pensinyalan yang mirip dengan neurotransmisi yang disebut gliotransmisi.[4]

Jenis-jenis sel

 
Sel Purkinje di otak kecil

Jenis-jenis sel otak adalah neuron fungsional dan glia pendukung.

Neuron

Neuron, juga disebut sel saraf, adalah sel otak fungsional yang dapat dirangsang secara elektrik. Mereka hanya dapat berfungsi dengan berkolaborasi bersama neuron dan antarneuron lain dalam sirkuit saraf.[1] Diperkirakan ada 100 miliar neuron di otak manusia.[1] Neuron adalah sel terpolarisasi yang dikhususkan untuk konduksi potensial aksi yang juga disebut impuls saraf.[1] Mereka juga dapat mensintesis membran dan protein. Neuron berkomunikasi dengan neuron lain menggunakan neurotransmiter yang dilepaskan dari sinapsisnya, dan dapat bersifat menghambat, merangsang, atau memodulasi neuron.[5] Neuron dapat dikategorikan sesuai dengan neurotransmitter yang terkait seperti neuron dopaminergik perangsang dan neuron GABAergik penghambat.[5]

Antarneuron kortikal hanya berjumlah sekitar seperlima dari populasi saraf, tetapi mereka memainkan peran utama dalam memodulasi aktivitas kortikal yang diperlukan dalam proses kognisi, pembelajaran dan memori. Antarneuron kortikal bervariasi dalam bentuk, susunan molekul, dan elektrofisiologi; mereka bekerja bersama-sama untuk menjaga keseimbangan antara eksitasi dan inhibisi di korteks terutama dengan penggunaan GABA. Gangguan pada keseimbangan ini merupakan ciri umum gangguan neuropsikiatri seperti skizofrenia. Penyebab gangguan tersebut dapat terjadi pada perkembangan prenatal melalui paparan bahan kimia dan lingkungan.[6]

Di korteks serebral, neuron yang berbeda menempati lapisan kortikal yang berbeda. Neuron piramidal dan neuron rosehip termasuk di dalamnya. Di otak kecil, sel Purkinje dan sel Golgi antarneuronal mendominasi (secara jumlah).

Glia

 
Jenis-jenis sel glial

Sel glial adalah sel pendukung neuron.[1] Tiga jenis sel glial adalah astrosit, oligodendrosit, dan sel ependimal, yang secara kolektif dikenal sebagai makroglia, dan sel pemulung yang lebih kecil yang dikenal sebagai mikroglia. Sel punca glial ditemukan di seluruh bagian otak orang dewasa.[1] Jumlah sel glial jauh melebihi jumlah neuron dan terlepas dari peran pendukungnya terhadap neuron, glia – astrosit khususnya telah diakui mampu berkomunikasi dengan neuron, melibatkan proses pensinyalan yang mirip dengan neurotransmisi yang disebut gliotransmisi.[4] Sel glial tidak dapat menghasilkan potensial aksi seperti yang dihasilkan oleh neuron, tetapi dalam jumlah besar mereka dapat menghasilkan bahan kimia yang mengekspresikan rangsangan yang dapat mempengaruhi sirkuit saraf.[7][4] Bentuk astrosit yang seperti bintang memungkinkan kontak dengan banyak sinaps. [7]

Referensi

  1. ^ a b c d e f Purves, Dale (2012). Neuroscience (edisi ke-5th). Sunderland, Mass. hlm. 8–10. ISBN 9780878936953.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Purves" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ Riedemann, T (17 June 2019). "Diversity and Function of Somatostatin-Expressing Interneurons in the Cerebral Cortex". International Journal of Molecular Sciences. 20 (12): 2952. doi:10.3390/ijms20122952. PMC 6627222 . PMID 31212931. 
  3. ^ Purves, Dale; Augustine, George J.; Fitzpatrick, David; Hall, William C.; LaMantia, Anthony-Samuel; White, Leonard E. (2012). Neuroscience (edisi ke-5th). Sunderland, MA: Sinauer Associates, Inc. hlm. 15. ISBN 9780878936953. 
  4. ^ a b c Mederos, S; Perea, G (October 2019). "GABAergic-astrocyte signaling: A refinement of inhibitory brain networks". Glia. 67 (10): 1842–1851. doi:10.1002/glia.23644. PMC 6772151 . PMID 31145508.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Mederos" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  5. ^ a b Squire (2013). Fundamental neuroscience (edisi ke-Fourth). Amsterdam. hlm. 41–47. ISBN 9780123858702. 
  6. ^ Ansen-Wilson, LJ; Lipinski, RJ (January 2017). "Gene-environment interactions in cortical interneuron development and dysfunction: A review of preclinical studies". Neurotoxicology. 58: 120–129. doi:10.1016/j.neuro.2016.12.002. PMC 5328258 . PMID 27932026. 
  7. ^ a b Perea, G; Araque, A (January 2005). "Synaptic regulation of the astrocyte calcium signal". Journal of Neural Transmission. 112 (1): 127–35. doi:10.1007/s00702-004-0170-7. PMID 15599611. 

Templat:Nervous tissue