Kabupaten Karo

kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, Indonesia

2°50′N 97°55′E / 2.833°N 97.917°E / 2.833; 97.917

Kabupaten Karo
Transkripsi bahasa daerah
 • Surat Batak Karoᯂᯒᯨ
Danau Lau Kawar
Rumah Geriten Karo
Pagoda Lumbini Park Berastagi
Lambang resmi Kabupaten Karo
Motto: 
Pijer podi
(Karo) Gotong royong
Peta
Peta
Kabupaten Karo di Sumatra
Kabupaten Karo
Kabupaten Karo
Peta
Kabupaten Karo di Indonesia
Kabupaten Karo
Kabupaten Karo
Kabupaten Karo (Indonesia)
Koordinat: 3°07′00″N 98°18′00″E / 3.11667°N 98.3°E / 3.11667; 98.3
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Utara
Tanggal berdiri24 November 1956[1]
Dasar hukumUU No. 15 Tahun 2024[1]
Hari jadi8 Maret 1946; 78 tahun lalu (1946-03-08)
Ibu kotaKabanjahe
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 17
  • Kelurahan: 10
  • Desa: 259
Pemerintahan
 • BupatiCory Sriwaty Sebayang
 • Wakil BupatiTheopilus Ginting
 • Sekretaris DaerahKamperas Terkelin Purba
 • Ketua DPRDIriani Tarigan
Luas
 • Total2.206,88 km2 (852,08 sq mi)
Populasi
 (31 Desember 2023)[2]
 • Total415.342
 • Kepadatan190/km2 (490/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 25,9% Islam
  • 0,4% Buddha
  • 0,03% Hindu
  • 0,35% Pemena, dan lainnya[3]
 • Bahasa
 • IPMKenaikan 76,88 (2023)
tinggi[4]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1211 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0628
Pelat kendaraanBK
Kode Kemendagri12.06 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 770.398.674.000,- (2020)
Situs webkarokab.go.id


Karo (Surat Batak: ᯂᯒᯨ) adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Kecamatan Kabanjahe.[5][6][2]

Kabupaten Karo memiliki luas wilayah 2.127,25 km² dan jumlah penduduk pada tahun 2022 sebanyak 412.427 jiwa, dengan kepadatan 194 jiwa/km², beberapa warga merupakan penganut penghayat kepercayaan Pemena.[3]

Kabupaten Karo berlokasi di dataran tinggi Karo, Pegunungan Bukit Barisan. Terletak sejauh 77 km dari Kota Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Wilayah Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi dengan ketinggian antara 600 sampai 1.400 meter di atas permukaan laut. Karena berada di ketinggian tersebut, Tanah Karo Simalem, nama lain dari kabupaten ini mempunyai iklim yang sejuk dengan suhu berkisar antara 16-17°C.

Sejarah

Kerajaan Karo

Kabupaten Karo saat ini dulu merupakan bagian dari Kerajaan Aru. Selanjutnya juga pernah ada 5 kebayakan (kerajaan) di Tanah Karo:

  1. Kerajaan Sibayak Lingga (asal mula Marga Karo-Karo Sinulingga)
  2. Kerajaan Sibayak Sarinembah (asal mula Marga Sembiring Meliala)
  3. Kerajaan Sibayak Suka (asal mula Marga Ginting Suka)
  4. Kerajaan Sibayak Barusjahe (asal mula Karo-Karo, Barus)
  5. Kerajaan Sibayak Kutabuluh (asal mula Marga Perangin-angin)

Geografi

 
Perbatasan Kabupaten Karo dengan Kabupaten Deli Serdang

Batas wilayah

Kabupaten Karo memiliki batas wilayah yaitu sebagai berikut:

Utara Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang
Timur Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Samosir
Selatan Kabupaten Dairi
Barat Kabupaten Aceh Tenggara (Provinsi Aceh)

Secara geografis, Kabupaten Karo terletak pada koordinat 02° 50' sampai 03° 19' Lintang utara dan 97° 55' sampai 98° 38' Bujur timur.

Sungai

Kabupaten Karo yang terletak di ketinggian 1400 meter di atas permukaan laut, merupakan daerah hulu sungai (DHS) bagi sejumlah sungai primer di Sumatera Utara. Tidak Kurang 50 buah sungai ada di daerah ini. Sebagian besar bermuara ke selat Malaka atau Pantai Timur sedangkan 1 buah bermuara ke Danau Toba. Sungai-sungai yang bermuara ke pantai Timur adalah Lau Biang, Lau Bengap, Lau Borus, Lau Gunung dan lain-lain. Sementara sungai yang bermuara ke Danau Toba adalah sungai yang mewujudkan Air Terjun Sipisopiso.

Air Terjun

Kabupaten karo memiliki keindahan alam yang membuat para wisatawan banyak datang ke Kabupaten Karo. Salah satu penarik wistawan untuk berkunjung adalah wisata alam air Terjun. Salah satu air terjun yang banyak dikunjungi para wisatawan adalah air terjun Air Terjun Sikulikap. Air Terjun Sikulikap ini berlokasi di Desa Doulu Tanah Berastagi, Martelu, Kec. Sibolangit, Kab. Karo, Sumatera Utara 20357. Lokasinya tepat dibawah daerah penatapan Doulu. Air terjun ini memiliki ketinggian mencapai hingga 30 meter. Dalam bahasa lokal daerah tersebut, Air Terjun Sikulikap disebut sebagai Sampuren Sikulikap.

Gunung

Di daerah daratan tinggi Karo dan sepanjang pegunungan Bukit Barisan terdapat sejumlah puncak atau gunung. Dua di antaranya gunung berapi aktif yaitu: Gunung Sinabung (2412 meter) dan Gunung Sibayak (2172 meter). Selain kedua gunung berapi tersebut, masih terdapat sejumlah gunung lainnya yang tinggi belum diukur seperti Gunung Ketaren, Gunung Barus, Gunung Sibuaten, Gunung Macik, Gunung Sipiso-piso, Gunung Sembah Bala, Gunung Kutu, Gunung Pabo, Gunung Singkut, Gunung Gajah, Gunung Pertekteken dan lainnya.

Danau

Di Kabupaten Karo terdapat dua buah Danau yang cukup luas dan terkenal yaitu sebagian Danau Toba (Tongging) dan Danau Lau Kawar yang memiliki luas lebih kurang 200 Ha. Danau Lau Kawar ini diapit oleh alam pegunungan yang dikelilingi hutan tropis. Di tepi Danau Lau Kawar terbentang lahan seluas 3 hektare yang digunakan turis lokal maupun asing untuk berkemah.

Daerah ketinggian

Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 140 sampai dengan 1.400 meter di atas permukaan laut dengan perbandingan luas sebagai berikut:

Ketinggian Luas Persentase
140–200 m 9.550 ha 4,49 %
200–500 m 11.373 ha 5,35 %
500-1.000 m 79.215 ha 37,24 %
1.000-1.400 m 112.587 ha 52,92 %

Bila dilihat dari sudut kemiringan atau lereng tanahnya dapat dibedakan sebagai:

Karakter Luas Persentase
Datar 2 % 23.900 ha 11,24 %
Landai 2-5 % 74.919 ha 35,22 %
Miring 15-40 % 41.169 ha 19,35 %
Curam 40 % 72.737 ha 34.19 %

Iklim

Oleh karena letaknya yang dekat dengan garis khatulistiwa, wilayah Kabupaten Karo beriklim tropis dengan tipe iklim (Af). Sebagai akibat dari daerah beriklim tropis, wilayah kabupaten ini mempunyai dua musim, yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Musim hujan pertama mulai bulan September sampai dengan bulan Januari dan musim kedua pada bulan Maret sampai dengan bulan Mei, sedangkan musim kemarau biasanya berlangsung pada bulan Februari, Juni, dan Juli. Curah hujan tahunan berkisar antara 1000–4000 mm per tahun. Suhu udara rata-rata di Kabupaten karo berkisar antara 17°–20 °C. Tingkat kelembapan nisbi rata-rata adalah ±82%.[7]

Data iklim Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 25.2
(77.4)
25.7
(78.3)
25.9
(78.6)
25.8
(78.4)
25.9
(78.6)
25.7
(78.3)
25.4
(77.7)
25.3
(77.5)
24.8
(76.6)
24.5
(76.1)
24.4
(75.9)
24.8
(76.6)
25.28
(77.5)
Rata-rata harian °C (°F) 20.2
(68.4)
20.3
(68.5)
20.6
(69.1)
20.7
(69.3)
20.7
(69.3)
20.4
(68.7)
20.1
(68.2)
20.1
(68.2)
20
(68)
19.9
(67.8)
19.7
(67.5)
20.2
(68.4)
20.24
(68.45)
Rata-rata terendah °C (°F) 15.2
(59.4)
15
(59)
15.3
(59.5)
15.7
(60.3)
15.6
(60.1)
15.2
(59.4)
14.8
(58.6)
14.9
(58.8)
15.3
(59.5)
15.6
(60.1)
15.5
(59.9)
15.5
(59.9)
15.3
(59.54)
Presipitasi mm (inci) 218
(8.58)
112
(4.41)
217
(8.54)
239
(9.41)
213
(8.39)
110
(4.33)
93
(3.66)
152
(5.98)
215
(8.46)
274
(10.79)
277
(10.91)
267
(10.51)
2.387
(93,97)
Rata-rata hari hujan 16 10 16 17 15 10 9 12 15 20 20 19 179
% kelembapan 81 79 80 82 83 80 79 82 83 85 86 84 82
Rata-rata sinar matahari bulanan 195 211 198 196 202 207 205 191 162 160 154 180 2.261
Sumber #1: Climate-Data.org[8]
Sumber #2: Weatherbase[9]

Pemerintahan

Bupati dan Wakil

Bupati Karo adalah pemimpin tertinggi di lingkungan pemerintah Kabupaten Karo. Bupati Karo bertanggungjawab kepada Gubernur provinsi Sumatera Utara. Saat ini, bupati atau kepala daerah yang menjabat di Kabupaten Karo ialah Cory Sriwaty Sebayang, dengan wakil bupati Theopilus Ginting. Mereka menang pada Pemilihan umum Bupati Karo 2020. Cory Sebayang merupakan bupati Karo ke-19 setelah kabupaten ini didirikan, dan pada periode sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil bupati, bersama bupati Terkelin Brahmana. Cory dan Theopilus dilantik oleh gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, pada 26 April 2021 di Kota Medan.[10]

No Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Prd. Ket. Wakil Bupati
19   Cory Sriwaty Sebayang 26 April 2021 petahana (2020) Periode 1   Theopilus Ginting

Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Karo dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[11] 2019–2024[12] 2024–2029
PKB 0   0   2
Gerindra 6   5   5
PDI-P 6   8   10
Golkar 5   4   4
NasDem (baru) 1   4   5
Gelora (baru) 3
PKS 0   0   1
Hanura 4   4   2
PAN 3   3   3
Demokrat 6   3   4
Perindo (baru) 2   1
PKPI 4   2
Jumlah Anggota 35   35   40
Jumlah Partai 8   9   11

Kecamatan

Kabupaten Karo terdiri dari 17 kecamatan, 10 kelurahan, dan 259 desa dengan luas wilayah mencapai 2.127,25 km² dan jumlah penduduk sekitar 404.998 jiwa (2020) dengan kepadatan penduduk 190 jiwa/km².[13][5][6]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Karo, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Status Daftar
Desa/Kelurahan
12.06.03 Barusjahe 19 Desa
12.06.02 Berastagi 4 6 Desa
Kelurahan
12.06.14 Dolat Rayat 7 Desa
12.06.07 Juhar 25 Desa
12.06.01 Kabanjahe 5 8 Desa
Kelurahan
12.06.13 Kuta Buluh 16 Desa
12.06.09 Laubaleng 15 Desa
12.06.10 Mardingding 12 Desa
12.06.15 Merdeka 9 Desa
12.06.05 Merek 19 Desa
12.06.06 Munte 22 Desa
12.06.16 Naman Teran 14 Desa
12.06.11 Payung 8 Desa
12.06.12 Simpang Empat 17 Desa
12.06.08 Tigabinanga 1 19 Desa
Kelurahan
12.06.17 Tiganderket 17 Desa
12.06.04 Tigapanah 29 Desa
TOTAL 10 259

Sesuai dengan yang tertuang dalam surat keputusan Menteri Dalam Negeri No.118 tahun 1991 dan Surat Keputusan Gubernur KDH Tkt I Provinsi Sumatera Utara No. 138/21/1994 tanggal 21 Mei 1994 tentang data wilayah administrasi pemerintahan di Indonesia dan Sumatera Utara serta Peraturan Daerah Kabupaten Karo No.04 tentang Pembentukan Kecamatan Dolat Rayat, Kecamatan Merdeka, Kecamatan Naman Teran dan Kecamatan Tiganderket serta pemindahan Ibu kota Kecamatan Payung, maka di Kabupaten Karo terdapat 17 kecamatan, 248 desa serta 10 kelurahan. Wilayah Kabupaten Karo dibagi menjadi 17 kecamatan, yaitu:

 
Pembagian Wilayah Kecamatan di Kabupaten Karo

Demografi

Suku bangsa

 
Pakaian adat pernikahan etnis Batak Karo.
 
Gereja Batak Karo Protestan di Kabanjahe.

Mayoritas dan penduduk asli dari Kabupaten Karo adalah etnis Batak Karo, dan tersebar di semua kecamatan Kabupaten Karo. Selain itu, ada sebagian lagi etnis terdekat Batak Karo yakni etnis Batak Pakpak, Batak Toba, Batak Simalungun, dan Batak Angkola. Ada pula sebagian kecil suku pendatang lainnya seperti Jawa, Minangkabau, Aceh dan Tionghoa-Indonesia, yang umumnya banyak terdapat di kecamatan Kabanjahe dan Berastagi, serta kecamatan perbatasan dengan Aceh, seperti di Mardingding dan Laubaleng.

Agama

Penduduk di Kabupaten Karo umumnya adalah etnis Batak Karo dan mayoritas menganut agama Kristen. Berdasarkan data GIS Dukcapil Kementerian Dalam Negeri Tahun 2020, penduduk yang beragama Kristen sebanyak 73,3%, dimana Kristen Protestan 58,22% dan Katolik 15,08%. Selain itu agama Islam juga dianut sebagian kecil penduduk Kabupaten Karo, yakni mencapai 25,9% dan selebihnya menganut agama Budha yakni 0,4%,dan Hindu 0,03%, dan umumnya berada di Kabanjahe dan Berastagi.[3]

Jumlah rumah ibadah menurut jenis rumah ibadah pada tahun 2021 di Kabupaten Karo sebagai berikut:[3]

  • Gereja Protestan sebanyak 766 bangunan.
  • Gereja Katolik sebanyak 149 bangunan.
  • Masjid sebanyak 229 bangunan dan 4 musholah.
  • Pura sebanyak 6 bangunan.
  • Vihara sebanyak 4 bangunan.
Agama di Kabupaten Karo 2020
Agama Percent
Protestan
  
58,22%
Islam
  
25,9%
Katolik
  
15,08%
Buddha
  
0,4%
Pemena
  
0,11%
Hindu
  
0,03%

Pariwisata

 
Sampuren Lau Beteneng di Desa Pulo Tebu, Kutabuluh, Karo

Objek wisata

Kabupaten Karo memiliki tempat wisata alam yang banyak dikunjungi wisatawan. Beberapa wisata andalan yang ada di Kabupaten Karo ialah;

Referensi

  1. ^ a b "Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2024 tentang Kabupaten Karo di Provinsi Sumatera Utara" (PDF). Lembaran Negara Republik Indonesia. 2024-07-02. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2024-07-15. Diakses tanggal 2024-07-15. 
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 8 Desember 2023. 
  3. ^ a b c d "Kabupaten Karo Dalam Angka 2021" (pdf). www.karokab.bps.go.id. hlm. 7, 50, 116–117. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-04-15. Diakses tanggal 15 April 2021. 
  4. ^ "Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023". www.sumut.bps.go.id. Diakses tanggal 29 Desember 2023. 
  5. ^ a b "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  6. ^ a b "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  7. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2021-06-20. Diakses tanggal 2020-09-03. 
  8. ^ "Kabanjahe, Sumatera Utara, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 3 September 2020. 
  9. ^ "KABANJAHE, INDONESIA". Weatherbase. Diakses tanggal 3 September 2020. 
  10. ^ "Cory Sebayang-Theopilus Ginting Resmi Jabat Bupati dan Wakil Bupati Karo". www.karosatuklik.com. 26 April 2021. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-26. Diakses tanggal 15 Januari 2022. 
  11. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Karo Periode 2014-2019
  12. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Karo 2019-2024
  13. ^ "Kabupaten Karo Dalam Angka 2021" (pdf). www.karokab.bps.go.id. hlm. 7, 50, 116. Diakses tanggal 15 April 2021. 

Lihat pula

Pranala luar