Gerbangkertosusila

megaopolis di Provinsi Jawa Timur, Indonesia
Revisi sejak 20 September 2024 07.23 oleh Herryz (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Gerbangkertosusila (akronim dari Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan) atau disebut juga Surabaya Raya atau Kawasan Metropolitan Surabaya adalah sebuah aglomerasi metropolitan di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Wilayah aglomerasi Gerbangkertosusila yang berpusat di Kota Surabaya ini merupakan wilayah metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah Jabodetabek yang berpusat di Jakarta dan wilayah aglomerasi terbesar di wilayah Indonesia Tengah. Istilah ini dapat juga digunakan untuk mengacu pada kawasan yang lebih luas seperti pada Perpres Nomor 80 Tahun 2019 yang menggunakan istilah akronim Gerbangkertosusila untuk kawasan Gresik–Bangkalan–Mojokerto–Surabaya– Sidoarjo–Lamongan.[1]

Kawasan Metropolitan Surabaya
  • Surabaya Raya
  • Gerbangkertosusila
Dari atas, kiri ke kanan: Panorama Kota Surabaya, Pemandangan Gresik dari udara, Cakrawala Kota Mojokerto, Jembatan Suramadu, Situs Trowulan di Kabupaten Mojokerto, Stadion Delta Sidoarjo, Pohon Mangrove di Lamongan.
Peta lokasi
  • Surabaya Raya
  • Gerbangkertosusila
Negara Indonesia
Provinsi Jawa Timur
Kota intiSurabaya
Daerah penyanggaKabupaten Gresik
Kabupaten Bangkalan
Kota Mojokerto
Kabupaten Mojokerto
Kabupaten Sidoarjo
Kabupaten Lamongan
Tanggal peresmian1996
Dasar hukumPeraturan Presiden №80 tahun 2019
Luas
 • Total6.373,2 km2 (24,607 sq mi)
Populasi
 (2022)
 • Total9.946.291
 • Kepadatan1.561/km2 (4,040/sq mi)
Zona waktuUTC+7 (WIB)
Kode area telepon+62

Definisi

sunting
 
Kawasan metropolitan Gerbangkertosusila pada tahun 2014, dilihat dari the Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Gerbangkertosusila mencakup 7 wilayah administrasi, 6 di antaranya berada di Pulau Jawa, 1 di Pulau Madura, dan satu pulau tersendiri yang berada di bawah administrasi Kabupaten Gresik, yakni Pulau Bawean.

  1. Kabupaten Gresik (mencakup Pulau Bawean)
  2. Kabupaten Bangkalan
  3. Kabupaten Mojokerto
  4. Kota Mojokerto
  5. Kota Surabaya
  6. Kabupaten Sidoarjo
  7. Kabupaten Lamongan

Dasar Hukum

sunting

Pembentukan Satuan wilayah Pembangunan (SWP) Gerbangkertosusila sendiri, menurut Perda Provinsi Jawa Timur No.4/1996 tentang RTRW Provinsi Jawa Timur dan PP No.47/1996 tentang RT/RW Nasional, bertujuan untuk mewujudkan pemerataan pembangunan antar daerah.[2]

Demografi

sunting

Sebagai kawasan metropolitan terbesar kedua setelah Jabodetabek, Gerbangkertosusila mempunyai penduduk terbanyak kedua setelah Jabodetabek.

Daerah Administratif Luas (km²) 2021 Jumlah penduduk (Jiwa) 2021 Kepadatan penduduk (Jiwa/km²) 2021
Kabupaten Gresik 1.191,25 1.320.570 1.108,56
Kabupaten Bangkalan 1.001,44 1.060.377 1.058,85
Kabupaten Mojokerto 717,83 1.125.522 1.567,95
Kota Mojokerto 20,21 133.272 6.594,36
Kota Surabaya 350,54 2.880.284 8.216,7
Kabupaten Sidoarjo 634,38 2.064.168 3.253,84
Kabupaten Lamongan 1.782,05 1.356.027 760,94
Total 5.697,7 9.940.220 1.744,6

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur[3]

Dinamika

sunting

Dengan perkembangan yang sangat pesat, yang meliputi jumlah penduduk dan ekonomi dari wilayah urban metropolitan Gerbangkertosusila, maka munculah berbagai wacana untuk mengembangkan wilayah sendiri menjadi Daerah Khusus Metro Surabaya, setingkat dengan provinsi dan terpisah dari wilayah Provinsi Jawa Timur, yang dipimpin oleh seorang gubernur. Pemisahan ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan antara Gerbangkertosusila dengan daerah lainnya di Jawa Timur, terlebih telah ditunjang dengan Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Bangkalan (Madura), maka makin banyak pula pihak yang menginginkan wilayah metropolitan Gerbangkertosusila sebagai wilayah provinsi sendiri dengan segera. Namun, wacana ini masih banyak yang memperdebatkannya, terutama di kalangan DPRD Jawa Timur, dikarenakan belum pernah dilakukan penelitian yang mendalam dan akurat di bidang sosial ekonomi dan kemasyarakatan yang membutuhkan dana yang sangat besar. Maka, Pakde Karwo sebagai gubernur Jawa Timur periode 2009 - 2014 menganggap pemekaran wilayah tidak mempunyai alasan kuat dan hanya akan menambah beban rakyat untuk biaya pemerintahan saja.

Dalam menyusun rencana tata ruang (RTR), pemerintah mendapatkan bantuan dari pemerintah Jepang melalui JICA Study Team K. yang dipimpin oleh Nagayama. Pada pertemuan untuk melakukan penyusunan rencana tata ruang Gerbangkertosusila Deputi Kepala Bappenas bidang pengembangan regional dan otonomi daerah, Max Pohan, mengemukakan betapa pentingnya melakukan pembagian peran dan fungsi terhadap kota-kota satelit di Kawasan Gerbangkertosusila serta perlu dibuat green belt antara kota inti yaitu Surabaya dengan kota-kota satelitnya. Hal tersebut sangat penting agar dapat mencegah konurbasi seperti yang sekarang terjadi di Jabodetabekpunjur. Dalam melakukan pembagian peran dan fungsi, pemerintah tetap berusaha untuk memperhatikan kesesuaian RTR Kawasan Gerbangkertosusila dengan RTRW provinsi/kabupaten/kota yang ada wilayah tersebut, terutama yang telah diperdakan, serta masalah kelembagaan. Seperti halnya Surabaya yang telah menjadi pusat bisnis, perdagangan, industri, pendidikan kawasan Indonesia Timur dan mempunyai rumah sakit rujukan sekawasan Indonesia Timur yaitu RSUD dr. Soetomo Diarsipkan 2021-02-24 di Wayback Machine.

Kini, dalam menanggapi perubahan, perkembangan dan tuntutan zaman, membuat pemerintah mulai memikirkan lagi kemampuan kawasan Gerbangkertosusila dalam memenuhi tugas yang bertujuan pemerataan pembangunan antar daerah khususnya di Jawa Timur dan umumnya kawasan Indonesia Timur. Demi meningkatkan kemampuan kawasan tersebut, pada tahun 2011, pemerintah sedang dalam proses menggagas Gerbangkertosusila Plus (GKS PLUS). Pemerintah memandang perlu adanya kawasan pendukung baru yaitu GKS PLUS demi meningkatkan daya dukung atau menyokong kebutuhan dari kota inti. Dalam usaha merealisaikan gagasan ini, maka proses penggagasan ini telah dipublikasikan oleh Sistem Informasi Tata Ruang Jawa Timur Diarsipkan 2012-07-06 di Wayback Machine.

Transportasi

sunting

Transportasi Udara

sunting
 
Bandara Internasional Juanda.

Sebagai kawasan pusat perekonomian terbesar kedua di Indonesia, Gerbangkertosusila mempunyai dua bandar udara yang melayani penerbangan domestik dan internasional seperti Bandara Internasional Juanda di Kabupaten Sidoarjo dan Bandara Harun Thohir di Kabupaten Gresik.

Bandar Udara Kode IATA Kode ICAO Kabupaten/Kota Provinsi
Bandar Udara Internasional Juanda SUB WARR Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur
Bandar Udara Harun Thohir BXW - Kabupaten Gresik Jawa Timur

Transportasi Laut

sunting

Transportasi Darat

sunting
 
Jembatan Suramadu, jembatan terpanjang di Indonesia yang menghubungkan Kabupaten Bangkalan di Pulau Madura dengan kawasan lain di Gerbangkertosusila yang berada di Pulau Jawa.

Suroboyo Bus

sunting

Trans Semanggi Suroboyo

sunting

Trans Jatim

sunting

Berikut ini adalah terminal bus utama yang melayani wilayah Gerbangkertosusila:

Terminal Layanan Bus Kabupaten/Kota
Terminal Purabaya Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, tengah, dan selatan Jawa, Bali dan Sumatra, Bus Kota, Angkutan Kota, Suroboyo Bus, dan Trans Jatim Kabupaten Sidoarjo
Terminal Tambak Osowilangon Bus antarkota lintas provinsi pada jalur lintas utara, Bus Kota, dan Angkutan Kota Kota Surabaya
Terminal Intermoda Joyoboyo Bus antarkota tujuan Mojokerto, Bus Kota, MPU Antarkota,Angkutan Kota, dan Suroboyo Bus Kota Surabaya
Terminal Larangan Bus Kota, MPU Antarkota, Angkutan pedesaan, dan Trans Jatim Kabupaten Sidoarjo

Jalan Tol

sunting

Jalan Nasional

sunting

Jalan By Pass

sunting
  • Jalan Raya By Pass Bandara Juanda
  • Jalan Raya By Pass Krian
  • Jalan Raya By Pass Mojokerto
  • dll.

Jalan Lingkar

sunting

Transportasi Rel

sunting

Kereta Api

sunting

Dari segi perkeretaapian, wilayah Gerbangkertosusila melayani empat jalur lintas kereta api utama bagi kereta api antarkota berbagai tujuan menuju Malang, Jember, Banyuwangi, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, serta DKI Jakarta, kereta api lokal dan komuter. Jalur lintas kereta api dilayani wilayah Gerbangkertosusila terbagi empat, yaitu:

Berikut ini adalah stasiun kereta api utama yang melayani wilayah Gerbangkertosusila:

Stasiun Layanan Kabupaten/Kota Tipe
Surabaya Gubeng Kereta Api Indonesia (Antarkota), KAI Commuter (Lokal dan komuter) Kota Surabaya Terminal dan Transfer
Surabaya Pasarturi Kereta Api Indonesia (Antarkota), KAI Commuter (Lokal dan komuter) Kota Surabaya Terminal dan Transfer
Surabaya Kota Kereta Api Indonesia (Antarkota), KAI Commuter (Lokal dan komuter) Kota Surabaya Terminal
Wonokromo Kereta Api Indonesia (Antarkota), KAI Commuter (Lokal dan komuter) Kota Surabaya Transfer
Mojokerto Kereta Api Indonesia (Antarkota), KAI Commuter (Lokal dan komuter) Kota Mojokerto Transfer
Sidoarjo Kereta Api Indonesia (Antarkota), KAI Commuter (Lokal dan komuter) Kabupaten Sidoarjo Transfer
Lamongan Kereta Api Indonesia (Antarkota), KAI Commuter (Lokal dan komuter) Kabupaten Lamongan Transfer

KAI Commuter

sunting

Berikut ini daftar kereta api lokal dan komuter KAI Commuter yang melayani wilayah Gerbangkertosusila:

Komuter Layanan Kabupaten/Kota
A Commuter Line Arjonegoro KAI Commuter Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, dan Kabupaten Sidoarjo
Commuter Line Sindro Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, dan Kabupaten Sidoarjo
T Commuter Line Dhoho dan Penataran/Tumapel Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Sidoarjo, dan Kota Mojokerto
J Commuter Line Jenggala
B Commuter Line Blorasura Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Lamongan
Commuter Line Supas Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo

Kereta Bandara

sunting

Di kawasan ini direncanakan kereta bandara yang menghubungkan Bandara Internasional Juanda dengan Stasiun Surabaya Gubeng

LRT Gerbangkertosusila

sunting

Di kawasan ini direncanakan pengembangan LRT yang menghubungkan antar kota di kawasan Gerbangkertosusila.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ "Presiden Teken Prepres Percepatan Pembangunan Gerbangkertosusila". BeritaSatu. B Universe. Diakses tanggal 2023-09-12. 
  2. ^ Analisis Kesenjangan Wilayah di Gerbangkertosusila Ditinjau dari Aspek Ekonomi, Sosial dan Lingkungan[pranala nonaktif permanen], diakses pada 12 Agustus 2011
  3. ^ Jawa Timur Dalam Angka 2022 (Laporan). Surabaya: Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur. 

Pranala luar

sunting