KIPP IKN

Revisi sejak 22 September 2024 02.09 oleh Edogang1 (bicara | kontrib) (nambah)

Kawasan Inti Pusat Pemerintahan Ibu Kota Nusantara, disingkat KIPP IKN, adalah bagian inti dari Ibu Kota Nusantara (IKN), Indonesia dengan luas 6.600 hektar yang dibangun di Kalimantan Timur. KIPP IKN sebagai wilayah inti dari IKN (dengan luas 256.142,72 ha atau setara dengan empat kali luas Jakarta) akan menjadi kawasan pusat administrasi dan pemerintahan di ibu kota baru, yang meliputi kantor-kantor pemerintahan, termasuk Istana Kepresidenan (Istana Garuda dan Istana Negara IKN), gedung-gedung kementerian (Gedung Kemenko 1 Nusantara, 2, 3 dan 4), dan lembaga-lembaga negara lainnya. Proyek IKN ini merupakan inisiatif pemerintah Indonesia untuk memindahkan ibu kota dari Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur dengan tujuan mengurangi kepadatan di Jakarta, mengurangi ketimpangan pembangunan antar wilayah, serta meningkatkan keseimbangan ekologi. KIPP ini terdiri dari tiga wilayah yaitu 1A (bagian utara), 1B (tengah) dan 1C (bagian selatan) dengan fokus utamanya pada 1A yang merupakan pusat pemerintahan dan terdiri dari Kantor Presiden, Istana Negara, kantor Kementrian, Gedung DPR/MPR, Kantor Mahkamah Agung , Mahkamah Konstitusi dan lainnya. Untuk wilayah 1B dan 1C akan lebih dikembangkan untuk pendidikan, kesehatan dan bisnis yang lainnya. [1]

Kawasan KIPP yang berwarna merah.

KIPP IKN ini merupakan satu ekosistem perkotaan yang komplet dari fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, fasilitas sehari-hari. Kemudian fasilitas yang berhubungan dengan amusement center, yakni bagaimana kita nanti akan berwisata di sana, dan sebagainya itu akan terangkum dan tersaji dengan baik di KIPP. Di kawasan 1A misalnya, ada beberapa titik di mana kita akan membangun fasilitas kesehatan (Rumah Sakit Umum Pusat Nusantara, Rumah Sakit Hermina Nusantara,.. dll, misalnya), fasilitas pendidikan, kemudian fasilitas untuk kehidupan sehari-hari, seperti Mall/pusat perbelanjaan, hotel, rumah sakit, restoran/gerai/kantin, olah raga, dll.[2]

Sistem Transportasi di KIPP

Sebagai kota cerdas dan hijau yang rendah emisi-karbon akibat kendaraan berbahan bakar fosil, KIPP ini hanya akan menggunakan kendaraan listrik di semua kawasannya. Untuk maksud ini telah di-uji coba trem otonom atau Autonomous Rail Transit (ART) dan taksi Bluebird listrik yang telah diimplementasikan di IKN sejak HUT RI 17 Agustus 2024. Presiden Jokowi ingin sekali menjadikan trem otonom ini sebagai moda transportasi utama di IKN. Adapun skema operasional pada masa uji coba yakni dengan menerapkan tiket gratis kepada penumpang, selama bulan Agustus hingga Desember 2024. Kerja sama antara OIKN dengan perusahaan Cina yakni mereka memberikan layanan gratis, sementara OIKN menyediakan jalan yang sudah dikonstruksi oleh Kementerian PUPR dan Otorita IKN, serta menyiapkan marka jalan. Selama masa uji coba gratis, terdapat dua unit rangkaian kereta (trainset) dengan masing-masing tiga gerbong. Kereta ini akan berputar melalui Jalan Sumbu Kebangsaan sisi barat dan sisi timur di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN, dengan waktu tunggu (headway) 5 menit.[3]

Sistem transportasi cerdas atau Intelligent Transportation System (ITS) akan dikembangkan di Ibu Kota Nusantara (terutama di wilayah KIPP IKN) yang akan mengadopsi tiga hal. Pertama, integrasi ITS dengan rencana induk transportasi berkelanjutan di Nusantara. Kedua, sistem yang dikembangkan ITS harus mampu menjawab tantangan ke depan secara dinamis untuk mengantisipasi masa depan teknologi transportasi. Ketiga, teknologi yang dikembangkan harus sesuai dengan kapasitas institusi yang akan menjalankannya. Rencana Induk sistem transportasi cerdas di IKN ini akan mengiplementasikan kombinasi dari delapan sistem ITS, yakni:

  • Advanced Traffic Management Systems (ATMS),
  • Advanced Public Transportation System (APTS),
  • Incident Management System (IMS),
  • Electronic Payment System (APS),
  • Advanced Traveller Information System (ATIS),
  • Advanced Parking Management System (APMS),
  • Commercial Vehicle Operation System (CVOS), dan
  • Autonomous Driving System(ADS). [4]

KIPP dengan konsep smart dan green

Pembangunan kantor dan gedung di KIPP dan Otorita Ibu Kota Nusantara ini merupakan salah satu langkah konkret dalam penyiapan, pembangunan, dan pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Nusantara. Kantor di wilayah KIPP ini akan mencerminkan pendekatan yang menggabungkan teknologi cerdas dengan keberlanjutan lingkungan dan dilengkapi dengan pusat data, perangkat teknologi IoT (Internet of Things) serta sistem yang saling terhubung untuk mengotomatisasi fungsi kantor seperti pencahayaan, pengaturan suhu, keamanan, dan manajemen gedung. Sistem berbasis teknologi cerdas semacam ini dirancang untuk melindungi data dan informasi penting dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi untuk proses administrasi secara real-time dan pengelolaan gedung-gedung secara efisien di wilayah KIPP.

Terdapat 14 elemen Bangunan Gedung Cerdas (BGC) yang diimplementasikan pada gedung Kantor dan Pusat Data KIPP dan OIKN. Rinciannya adalah:

  • Sistem Alarm Kebencanaan dan Pemberitahuan Massal,
  • Sistem Kontrol Akses,
  • Sistem Kamera Pengawas,
  • Sistem Penyediaan Air Minum,
  • Sistem Pengelolaan Air Limbah,
  • Sistem Pencahayaan,
  • Sistem Kelistrikan,
  • Sistem Pengondisian Udara.
  • Sistem Pengelolaan Sampah,
  • Sistem Transportasi dalam Gedung,
  • Sistem Distribusi Video dan Papan Informasi Digital,
  • Sistem Ventilasi,
  • Sistem Jaringan Akses Kabel dan Antena Terdistribusi, dan
  • Sistem Digital Twin.[5]

Kombinasi konsep smart dan green ini tidak hanya mendukung efisiensi operasional tetapi juga mendorong gaya hidup berkelanjutan, meningkatkan produktivitas, serta mengurangi jejak karbon. Konsep ini selaras dengan visi Kota Nusantara sebagai kota yang ramah lingkungan dan berbasis teknologi tinggi. Melalui PLN Hub IKN sistem ini menggunakan panel surya, energi angin, atau sumber energi terbarukan lainnya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dari segi sistem pengelolaan sampah, penanganan limbah akan terintegrasi, mulai dari daur ulang hingga pengurangan penggunaan plastik sekali pakai di dalam gedung dan kantor. Sebagai ruang yang hijau, integrasi taman atap (green roof), area hijau dalam gedung, dan taman vertikal akan berfungsi untuk meningkatkan kualitas udara dengan zero-carbon-emission serta kenyamanan bagi para pegawai dan pekerja di IKN.

Rujukan

  1. ^ "BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA" (PDF). ikn.go.id. 2024. Diakses tanggal 24 Agustus 2024. 
  2. ^ "Pemerintah Targetkan KIPP IKN Jadi Kota Layak Huni pada 2024, Ada Sarana Pendidikan hingga Wisata". kompas.com. 2024. Diakses tanggal 24 Agustus 2024. 
  3. ^ "Menhub Paparkan Perkembangan Transportasi di IKN". dephub.go.id. 2024. Diakses tanggal 24 Agustus 2024. 
  4. ^ "IBU KOTA NUSANTARA AKAN TERAPKAN SISTEM TRANSPORTASI CERDAS" (PDF). ikn.go.id. 2024. Diakses tanggal 24 Agustus 2024. 
  5. ^ "Progres Balai Kota dan Pusat Data IKN 28,98 Persen". kompas.com. Diakses tanggal 17 Agustus 2024. 

Lihat pula

Pranala luar