Kereta api Mutiara Timur

layanan kereta api di Indonesia
Revisi sejak 29 September 2024 15.16 oleh Nnopalrasad (bicara | kontrib) (Tanggal)

Kereta api Mutiara Timur adalah layanan kereta api penumpang kelas eksekutif dan bisnis yang dioperasikan oleh Kereta Api Indonesia (KAI) untuk melayani relasi KetapangSurabaya Pasarturi pp.[1] Kereta api ini merupakan layanan kereta api penumpang tertua kedua di Indonesia setelah kereta api Bima sekaligus layanan kereta api penumpang tertua di Daop 9 Jember.

Kereta Api Mutiara Timur
Kereta api Mutiara Timur saat masih menggunakan rangkaian kereta stainless steel sebelum dimutasi ke Depo Kereta lain, meninggalkan Stasiun Surabaya Gubeng.
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi IX Jember
Mulai beroperasi6 Maret 1972 (1972-03-06)
(52 tahun, 296 hari)
Terakhir beroperasiMasih Beropersai (Ketapang-Surabaya Pasar Turi)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalKetapang
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirSurabaya Pasarturi
Jarak tempuh312 km
Waktu tempuh rerata6 jam 36 menit
Frekuensi perjalananSatu kali keberangkatan tiap hari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif dan Bisnis
Pengaturan tempat duduk
  • Eksekutif: 50 tempat duduk disusun 2-2
    Kursi jenis captain seat; dapat direbahkan dan diputar searah perjalanan kereta api
  • Bisnis: 64 tempat duduk disusun 2-2
    Kursi jenis long seat; tidak dapat direbahkan, tetapi dapat diputar searah perjalanan kereta api
Pengaturan tempat tidur-
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas
Fasilitas hiburanAda (hanya di kelas eksekutif)
Fasilitas bagasiAda (bukan kereta bagasi)
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, penyejuk udara, peredam suara
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional60 s.d. 90 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal187F-188F

Sejarah dan pengoperasian

 
Kereta api Mutiara Timur saat melintas langsung Stasiun Mangli, 2011
 
Ketika rangkaian kereta api Mutiara Timur sedang dipakai oleh kereta api Bogowonto relasi LempuyanganPasar Senen.

Kereta api Mutiara Timur pertama kali beroperasi pada 6 Maret 1972 pada rute Surabaya KotaBanyuwangi pp dengan layanan kelas bisnis dan ekonomi. Pada masa-masa awal pengoperasiannya, kereta api ini dihela BB301, BB303, atau BB304 sebagai lokomotif dinas penariknya. Mulai 1996, layanan kelas kereta api ini diubah menjadi kelas bisnis dan eksekutif.

Mulai 15 Desember 2018, kereta api ini beroperasi menggunakan rangkaian kereta baja nirkarat buatan PT INKA dengan perubahan layanan kelas menjadi kelas eksekutif dan ekonomi premium.

Sejak 10 Februari 2021, rute perjalanan kereta api Mutiara Timur diperpanjang sampai Yogyakarta dan hanya berjalan pada malam hari saja.[2] Sebagai akibatnya, kereta api ini lambat laun menjadi semakin kurang diminati oleh rata-rata penggunanya. Selain itu, tarif tiketnya menjadi relatif lebih mahal dibandingkan dengan tiket kereta api lain yang melintas di jalur yang sama, yaitu Kereta api Wijayakusuma, yang notabene jarak tempuhnya justru lebih jauh.

Mulai akhir Maret 2022, rangkaian kereta api Mutiara Timur kembali menggunakan rangkaian berbahan mild steel sekaligus mengalami perubahan layanan kelas lagi menjadi kelas eksekutif dan ekonomi plus seperti halnya rangkaian Kereta api Jayabaya. Hal ini karena rangkaian kereta baja nirkarat tersebut dimutasi ke depo-depo kereta lain yang membutuhkan, seperti Depo Kereta Yogyakarta, Sidotopo, Bandung, dan Jakarta Kota.

Selama tahun 2022, rangkaian KA Mutiara Timur yang sedang menganggur di Stasiun Yogyakarta sempat diperbantukan untuk pengoperasian KA Joglosemarkerto arah Cilacap ataupun KA Bogowonto rute Lempuyangan-Pasar Senen pp. Kemudian mulai akhir tahun tersebut, rangkaian KA Mutiara Timur digunakan untuk operasional KA Blambangan Ekspres rute BanyuwangiSemarang pp sehingga mengakibatkan operasional kereta api Mutiara Timur sempat dihentikan untuk sementara waktu.

Setelah hampir dua tahun vakum, kereta api ini kembali dioperasikan selama berlangsungnya masa angkutan lebaran dan iduladha tahun 2024. Semula kereta api ini hanya terdapat layanan kelas ekonomi saja yang terdiri dari dua jenis sarana kereta kelas ekonomi, yaitu kereta kelas ekonomi Kemenhub berisi 64 tempat duduk yang mendukung penumpang disabilitas dan kereta kelas ekonomi new generation modifikasi berisi 72 tempat duduk.[3] Kemudian, sarana kereta kelas ekonomi Kemenhub digantikan dengan kereta kelas eksekutif.

Sejak 1 September 2024, layanan kelas kereta api ini kembali diubah menjadi kelas bisnis dan eksekutif dengan menggunakan sarana rangkaian kereta api Baturraden Ekspres yang dihentikan sementara operasionalnya. Rangkaian kereta api ini terdiri dari empat kereta kelas eksekutif, tiga kereta kelas bisnis, dan satu unit kereta makan dengan fasilitas pembangkit.

Stasiun pemberhentian

Sesuai grafik perjalanan kereta api tahun 2023 yang diterapkan mulai 1 Juni 2023, kereta api Mutiara Timur melayani pemberhentian penumpang di 15 stasiun berikut.

Provinsi Kota/Kabupaten Stasiun Antarmoda penghubung Keterangan
Jawa Timur Kabupaten Banyuwangi Ketapang Kereta api lokal:

PW Pandanwangi

Stasiun terminus.

Hanya jadwal siang yang terintegrasi dengan kereta api lokal.

Banyuwangi Kota
Rogojampi
Temuguruh
Kalisetail
Kalibaru
Kabupaten Jember Jember
Rambipuji
Tanggul
Kota Probolinggo Probolinggo
Kota Pasuruan Pasuruan Kereta api lokal (Commuter Line):

SP Supas

Kabupaten Pasuruan Bangil Kereta api lokal (Commuter Line):
Kabupaten Sidoarjo Sidoarjo Kereta api lokal (Commuter Line):

Trans Jatim: K1

Kota Surabaya Surabaya Gubeng Kereta api lokal (Commuter Line):

Trans Semanggi Suroboyo: 2L

Surabaya Pasarturi Kereta api lokal (Commuter Line): Stasiun terminus untuk perjalanan ke Banyuwangi pada jadwal siang dan sebaliknya pada jadwal malam.

Insiden

Pada 28 Juni 1981 pukul 05.55 WIB, kereta api Mutiara Timur mengalami kecelakaan menjelang masuk Rogojampi. Rangkaian KA Mutiara Timur anjlok dan satu unit kereta BW terjatuh ke sungai.[4]

Pada 07 November 1986, sekitar pukul 13.28 WIB, kereta api Mutiara Timur anjlok dan terguling sekitar 1 kilometer menjelang masuk Stasiun Tanggul. 3 penumpang mengalami luka berat dan 29 penumpang mengalami luka ringan. Pasca peristiwa tersebut, lintasan kereta sempat tertutup selama 2 hari.[5]

Pada 11 Juni 2014, kereta api Mutiara Timur bertabrakan dengan truk di perlintasan Jalan Jemursari, Surabaya yang mengakibatkan lokomotif dan kereta bagasi anjlok. Perjalanan menuju Banyuwangi terpaksa dialihkan melalui jalur lain.[6]

Pada 23 April 2017 pukul 05.00, kereta api Mutiara Timur menabrak mobil di perlintasan Margorejo yang mengakibatkan tiga orang tewas.

Pada 31 Agustus 2018, pukul 14.41, kereta api Mutiara Timur menabrak truk elpiji di perlintasan liar antara Stasiun Temuguruh dan Stasiun Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, yang mengakibatkan bodi lokomotif sisi kiri mengalami kerusakan. Sopir dan kernet mengalami luka-luka sehingga dibawa ke Puskesmas Singojuruh. Kejadian ini juga menyebabkan kereta api ini mengalami keterlambatan selama 160 menit.[7]

Pada 6 Oktober 2019, kereta api Mutiara Timur Siang jurusan Surabaya-Banyuwangi menabrak mobil di Tegalharjo, Glenmore, Banyuwangi. 1 orang tewas, 1 kritis, dan 1 orang luka ringan. Insiden ini menyebabkan KA Probowangi tujuan Surabaya tertahan di Stasiun Sumberwadung dan KA Pandanwangi tujuan Banyuwangi tertahan di Stasiun Kalisat.

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Media, Kompas Cyber (2024-03-06). "2 Tahun Tak Beroperasi, KA Mutiara Timur Aktif Lagi untuk Lebaran". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2024-03-12. 
  2. ^ "2 Stasiun di Banyuwangi Ganti Nama, Jadwal KA Berubah". beritajatim.com (dalam bahasa Inggris). 2019-11-28. Diakses tanggal 2020-01-09. 
  3. ^ Setiawan, Indra (7 April 2024). "Daop 8 operasikan "New Generation" di KA Mutiara Timur". Surabaya. LKBN Antara. 
  4. ^ "Roda Sayap di Instagram: "28 Juni 1981, +- 05.55 KA 41 Mutiara Timur (SB-BW) anjlok di km 71+200, dekat sinyal masuk Rogojampi. Stamformasi KA 41 : BB303 29 + CW-9453 + CW-9454 + CW-9455 + CFW-9020 + BW-9004 + BW-9007 Sekitar 300 meter sebelum Jembatan Kali Logonto, dua gandar salah satu kereta anjlok, menyeret kereta lain yang ikut anjlok. BW-9004 yang anjlok kemudian menabrak pangkal jembatan, lalu terjun ke sungai. BW-9007 anjlok lalu miring ke kiri sebelum jembatan. CFW-9020 sendiri anjlok dan terguling ke kiri setelah jembatan, sementara 100 m di depannya, CW-9455 juga anjlok dan miring ke kiri. CW-9454 hanya anjlok satu as, sementara CW-9453 dan BB303 29 tidak anjlok. Akibat kejadian, 11 orang meninggal dunia dan 45 orang lainnya luka-luka. Rel sepanjang 500 meter rusak, dan 2 tiang telegraf roboh akibat terseret kereta yang anjlok, membuat hubungan komunikasi antara Banyuwangi -Jember terputus. https://roda-sayap.com/tragedi-di-rogojampi/ Foto : CV Rama Restorka, discan oleh Rio Prabowo"". Instagram. Diakses tanggal 2023-01-30.  Hapus pranala luar di parameter |title= (bantuan)
  5. ^ "Kereta api Mutiara Timur terguling Menjelang masuk stasiun Tanggul Jember". Facebook. Diakses tanggal 2024-07-31. 
  6. ^ Kompas: Truk Tertabrak di Pelintasan, KA Mutiara Timur Lanjutkan Perjalanan Pakai Rute Lain
  7. ^ https://m.mediaindonesia.com/nusantara/182027/ka-mutiara-timur-siang-tabrak-truk-elpiji-di-banyuwangi.html

Pranala luar

(Indonesia) Situs web resmi KAI dan jadwal kereta api