MDTV Media Technologies

perusahaan asal Indonesia

PT Net Visi Media Tbk (IDX: NETV) adalah perusahaan yang bergerak dalam industri media, meliputi bidang penyiaran televisi, produksi konten, manajemen artis, dan media digital. Perusahaan ini merupakan induk dari jaringan televisi NET.[1]

PT Net Visi Media Tbk
Sebelumnya
PT Putra Insan Permata (2004—2017)
Publik
Kode emitenIDX: NETV
IndustriMedia
Didirikan23 Juli 2004; 20 tahun lalu (2004-07-23) di Jakarta, Indonesia
Kantor pusat,
Indonesia
Tokoh kunci
  • Lie Halim (Presiden Komisaris)[1]
  • Rachmat Nugroho (Komisaris)[1]
Pemiliklihat daftar
Anak usahalihat daftar
Situs webnetvisimedia.co.id
Instagram: netvisimediagroup Modifica els identificadors a Wikidata

Sejarah

Perusahaan ini awalnya didirikan dengan nama PT Putra Insan Permata pada 23 Juli 2004, dan mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan Nomor C-22196 HT.01.01.TH.2004 tanggal 3 September 2004. Pada 2013, perusahaan ini (bersama anak usahanya, PT Industri Mitra Media) mengakuisisi sebuah stasiun televisi berjaringan, PT Televisi Anak Spacetoon (TAS) sebesar 100%; yang kemudian sejak 26 Mei 2013 berganti nama udara menjadi NET. Nama perusahaan NET. (TAS) kemudian baru diubah menjadi namanya saat ini, yaitu PT Net Mediatama Televisi pada 2 Juli 2014. Kemudian, di tanggal 23 Maret 2017, PT Putra Insan Permata berganti nama menjadi namanya saat ini.

Awalnya, kehadiran perusahaan ini bisa dikatakan tidak diketahui pada proses akuisisi Spacetoon di tahun 2013. Berita yang muncul saat itu, adalah Spacetoon diakuisisi oleh perusahaan bernama PT Net Mediatama Indonesia sebesar 95%.[2] Identitas perusahaan ini, dan fakta akuisisi bersama perubahan tersebut baru terungkap pada 2018, menjelang penawaran umum perdananya (IPO). Dalam proses IPO tersebut, direncanakan Net Visi Media akan melepas 24% sahamnya yang akan berlangsung di kuartal III/2018. Targetnya perusahaan meraih dana Rp 1 triliun dalam proses ini.[3][4]

Walaupun demikian, kemudian rencana IPO tersebut batal, walaupun perusahaan telah melakukan public expose pada Juli 2018. Data perusahaan pun kemudian terakhir tercatat di data IPO Bursa Efek Indonesia pada 24 Mei 2019, dan keluar dari daftar tersebut pada Agustus 2019. Walaupun pihak Net Visi Media menyebutkan hal tersebut karena strategi perusahaan dan pemegang saham utama (Indika Group),[5] namun banyak yang menduga hal tersebut terjadi karena masalah internal dalam anak usahanya, NET. yang menguat sejak 2019.[6]

Namun, akhirnya rencana IPO tersebut dihidupkan kembali pada akhir tahun 2021 setelah NET. berhasil menstabilkan kondisinya. IPO dilakukan dengan melepas 765.306.100 (4,37%) saham dengan harga penawaran Rp190 hingga Rp196. Bersamaan dengan pelaksanaan IPO, perusahaan tersebut juga akan menerbitkan 5,93 miliar saham baru dalam rangka pelaksanaan konversi atas seluruh tagihan yang dimiliki oleh PT Indika Inti Holdiko berdasarkan perjanjian pinjaman pemegang saham untuk mengkonversi total pinjaman menjadi 1,8 miliar saham. Selain itu, para pemegang saham juga menyetujui Program Opsi Kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan (MESOP) sebanyak 2,9 persen saham dari modal yang disetor.

Rencananya, 18 persen dari hasil penawaran umum akan digunakan sebagai modal kerja yang akan digunakan perseroan dalam industri manajemen (artis). 53 persen dari hasil penawaran umum juga akan digunakan sebagai bentuk setoran modal ke NET. Sementara 28,5 persen akan digunakan sebagai bentuk setoran modal dalam PT Net Media Digital, yang akan digunakan untuk pembuatan dan pembelian program serta biaya-biaya operasional.[7][8] Akhirnya, setelah melakukan berbagai persiapan, pada 26 Januari 2022, perusahaan ini resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia.[9]

Pada tanggal 10 Maret 2022 NETV resmi meluncurkan perusahaan manajemen artis yaitu NET. Talent,[10] dan pada tanggal 25 Maret 2022, perusahaan ini meluncurkan Netverse yaitu apikasi platform OTT pengganti ZULU.[11]

Pada tanggal 9 Juni 2023, ada rumor bahwa MD Pictures akan merencanakan akuisisi terhadap NETV.[12] NETV menyebut bahwa belum ada rencana aksi korporasi atau investasi apapun seperti kabar yang selama ini beredar.[13] Setahun kemudian, pada 26 Agustus 2024, MD Entertainment telah merencanakan akuisisi perusahaan tersebut senilai 80,05%.[14] Nilai transaksi yang dikucurkan untuk akuisisi tersebut mencapai Rp 1.655.494.358.314.[15] Akuisisi ini menjadikan MD Entertainment sebagai pemegang saham pengendali baru di NETV, yang diharapkan mampu memberikan dampak signifikan pada industri hiburan di Indonesia.[16] Ia menambahkan, transaksi ini juga akan berdampak pada perbaikan kinerja NETV. Dengan mendapatkan akses kepada kapabilitas produksi FILM, "yang akan membuat NVM semakin kompetitif. Selain itu, NETV diperkirakan bisa mendorong kinerja top line FILM. Maka, transaksi ini disebut saling menguntungkan kedua belah pihak.[17]

Di tengah akuisisi NETV oleh MD Entertainment itulah seluruh direksi dan komisaris NETV resmi kompak mengundurkan diri, Deddy Hariyanto, Azuan Syahril, Fendy Nagasaputra, Ferry, Lie Halim (mantan direktur utama (Indosiar), Clifford David Rees, dan Rachmat Nugroho.[18]

Kepemilikan

Berikut ini adalah daftar kepemilikan Net Visi Media berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2024.[19]

Nama Pemegang Saham Persentase Kepemilikan (%)
PT Sinergi Lintas Media 59,59
PT Teladan Investama 11,84
PT Semangat Bambu Runcing 8,72
PT Indika Inti Holdiko 7,69
Masyarakat 12,16
Total 100%

Anak usaha

Berikut ini adalah daftar anak usaha Net Visi Media berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2024.[19]

Nama Anak Usaha Persentase Kepemilikan (%)
PT Industri Mitra Media (IMM) 99,37
Akuisisi melalui Industri Mitra Media (IMM)
PT Net Mediatama Televisi (NMTV) 99,38
PT Net Media Berita (NMB) 99,40
PT Net Media Digital (NMD) 99,40
PT Kreatif Inti Korpora (KIK) 99,40
PT Mitra Media Makassar 99,43
PT Mitra Media Pekanbaru 99,43
PT Mitra Media Aceh 99,43

Informasi lengkap bisa dilihat pada laporan keuangan.

Referensi

Pranala luar