Hasan al-Mutsanna
Abu Muhammad, Hasan bin Hasan bin Ali, adalah salah satu cicit Rasulullah dan cucu Ali. Beliau merupakan leluhur banyak klan Hasani yang tersebar dari Maroko hingga Nusantara. Sebagian keturunannya menjadi raja di daerah masing-masing.
al-Imam as-Sayyid [1] Abu Muhammad Hasan al-Mutsanna | |
---|---|
Nama asal | حسن |
Lahir | Hasan 661 M Madinah |
Meninggal | 704 M Madinah |
Sebab meninggal | Diracun |
Makam | Jannatul Baqi, Madinah |
Tempat tinggal | Madinah |
Kebangsaan | Arab |
Dikenal atas | Ahlul Bait Putra Hasan Leluhur sebagian wangsa al-Hasani |
Suami/istri | Fathimah binti Husain |
Anak | |
Orang tua | Hasan (ayah) Khawlah binti Mansur bin Zaban bin Sayyar al-Fazzari (ibu) |
Kerabat | |
Beberapa klan penguasa yang masih tersisa diantara keturunannya yakni:
- Wangsa Hasyimiyah di Yordania.[2] Kepala dinastinya hari ini adalah Abdullah II bin Husain bin Talal bin Abdullah bin Husain dari Yordania.
- Dinasti Alawi di Maroko.[3] Kepala dinastinya hari ini adalah Muhammad VI bin Hasan II bin Muhammad V dari Maroko.
- Dinasti Senussi di Libya,[4][5] meski kini tidak memegang kekuasaan formal. Kepala dinastinya hari ini adalah Pangeran Muhammad bin Hasan bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad as Senussi cucu dari saudara Idris I dari Libya.
- Dinasti Bolkiah di Brunei Darussalam, yang dikatakan merupakan keturunan Syarif Ali bin Ajlan dari Makkah yang lahir di Thaif.[6] Kepala dinastinya hari ini adalah Hassanal Bolkiah bin Omar Ali Saifuddin III.
- Dinasti Rassi[7] di bekas Kerajaan Mutawakkiliyah Yaman. Hari ini kepala dinastinya adalah Aqeel bin al-Mansur Muhammad Al Badr bin an-Nasir Ahmad bin Yahya Al Mutawakkil[8] bin Muhammad Al Mansur Billah Hamiduddin yang berdomisili di London.
Dan yang sangat banyak Klan yang merupakan pecahan atau Klan bukan pecahan dari Klan diatas. Sebagai contoh ada Keluarga Thabathabai[9], Keluarga Ahmadi[10] dan lain sebagainya.
Nasab
suntingHasan bin Hasan bin Fatimah binti Rasulullah bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr[11] bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan (Rasulullah menganjurkan agar tidak meneruskan karena nama-nama yang ada tidak disepakati)
Kemudian dari Adnan sampai dengan Ismail bin Ibrahim[12][13][14] bin Tarih bin Nahur bin Sarugh bin Rehu bin Faligh bin Abir bin Selah bin Arfakhasyad bin Sam bin Nuh bin Lamak bin Metusalah bin Idris bin Yarid bin Mahlail bin Kenan bin Enos bin Syits bin Adam.
Keturunan
sunting- Abdullah, yang oleh kaum Suni dan kaum Sufi bergelar al-Mahdi, oleh kaum Syi'ah digelari al-Kamil, dari Abdullah inilah yang kemudian menurunkan dinasti Hasyimiyah yang berkuasa atas Yordania sekarang dan pernah berkuasa atas Iraq dan sebagai pemimpin kota Mekkah, Syarif Mekkah.[15] Abdullah tercatat mempunyai 4 putra yaitu:
- Muhammad yang sangat terkenal dengan gelar an-Nafs az-Zakiya, mengobarkan revolusi Alawi dari kota Madinah bersama sekian ratus terntara. Namun karena kondisi Madinah yang miskin sumber daya dan ketergantungannya dengan perdagangan dengan daerah lain membuatnya menjadi salah satu sebab kekalahan pasukan Alawi di gulung oleh pasukan Abbasiyyah pimpinan Isa bin Musa bin Muhammad Al Abbasi, sepupu Al Mansur. Keturunannya, Imam Abul Amlak Sidi Muhammad as-Sharif bin 'Ali kemudian mendirikan Emirat di Tafilalt yang berkembang pada masa keturunannya Maulay Ismail menjadi Kerajaan Maroko dan pada masa Sultan Yusuf berubah dari Kesultanan menjadi Kerajaan dengan gelar Malik atau Raja.
- Ibrahim, yang sempat mengobarkan revolusi Alawi di masa Abu Ja'far Abdullah bin Muhammad Al Mansur bersama kakaknya Muhammad.
- Idris, bergelar al-Akbar oleh karena memiliki putra bernama sama yang kemudian digelari al-Azhar. merupakan pendiri negara Maroko dan mempunyai banyak keturunan di Maroko, Aljazair, Tunisia dan Libya baik kaum bangsawan (Dinasti Idrissi di Maroko dan Dinasti Sanusi di Libya) juga kaum ulamanya di seluruh Maghribi. Ketika kakanya kalah dalam peperangan melawan Abbasiyyah, ia kemudian pergi ke Maroko untuk memulai revolusi didukung oleh kaum Berber di sana.
- Musa bergelar al-Jun memiliki anak bernama:
- Abdullah Syeikh ash-Sholah atau ats-Tsani bin Musa bin Abdullah, yang keturunannya sampai kepada Syekh Abdul Qadir Jilani pendiri tarekat Qadiriyyah, dan yang menjadi Syarif penguasa Hijaz dari dinasti Qatadah, Hawasyim dan Sulaimaniyah serta keluarga Ahmadi dari Ahmad Al Mizwar bin Abdullah.
- Sulaiman, diketahui menjadi penguasa di Tlemcen.
- Yahya
- Ibrahim Al Ghamri, yang dari sinilah menurunkan gelar Thobathoba'i, keturunannya yakni bernama:
- Ismail bin Ibrahim Al Qhamri, kemudian
- Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim yang merupakan orang yang pertama dijuluki Thobathoba'i yang tersebar di Yaman, Mesir, Iran, Irak, India dst. Ia memiliki keturunan 4 putra yakni:
- Muhammad Thobathoba'i
- Al Qasim, yang bergelar Ar Rassi pula bergelar Turjumanuddin Najm Aly Rasulillah memiliki anak yaitu:
- Abu Abdullah Husain Al Hafidz bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
- Abdullah, menurunkan Imam Zaidiyyah, Abu Hasyim Husain bin Abdurrahman
- Yahya Al Hadi Ilal Haq, Imam Zaidiyyah di Yaman. Dari keturunannya kemudian menjadi para Imam Yaman dan Raja Kerajaan Mutawakkiliyah Yaman Utara, yakni Imam Yahya bin Muhammad Hamiduddin sampai jatuhnya ketika perang dengan Republik Yaman Selatan.
- Abu Abdullah Muhammad bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
- Abdullah, kakek dari Imam Zaidiyyah, Qasim Al Mansur Al Ayyani bin Ali bin Abdullah
- Qasim, menurunkan Imam Zaidiyyah, Ahmad Al Mahdi bin Husain bin Ahmad
- Abu Muhammad Hasan bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
- Abu Muhammad Ismail bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
- Abu Muhammad Sulaiman bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
- Abu Abdullah Husain Al Hafidz bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
- Ahmad Ar Rais
- Hasan
- Abdullah
- Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim yang merupakan orang yang pertama dijuluki Thobathoba'i yang tersebar di Yaman, Mesir, Iran, Irak, India dst. Ia memiliki keturunan 4 putra yakni:
- Ismail bin Ibrahim Al Qhamri, kemudian
- Hasan al-Mutsallats
- Ali al-Abid mempunyai putra bernama:
- Daud
- Ja'far
- Muhammad
Menurut bagian riwayat Imam Ali ar-Ridha tentang berlanjutnya keturunan Imam Hasan dan Imam Husain, disimpulkan bahwa Hasan al-Mutsanna memiliki banyak anak dan keturunan Imam Hasan berlanjut melalui dia dan saudara laki-lakinya yang lain bernama Zaid al-Ablaj. Diceritakan dalam hadis ini: "Keturunan Hasan berlanjut melalui dua putranya bernama Zaid dan Hasan. Zaid memiliki seorang putra bernama Hasan. Selain itu, Hasan al-Mutsanna memiliki putra bernama Abdullah, Ibrahim, Dawud, Ja'far, Ali dan Hasan, lebih dikenal dengan Hasan al-Mutsallats, yang melanjutkan generasi ketiga dari Imam Hasan. " (Keturunan Hasan Al-Mutsaltsats bin Hasan Al-Mutsanna bin Hasan As-Sibthi bin Ali Karramallahu Wajhah)
Adapun Hasan bin Hasan bin Hasan bin Ali bin Abi Thalib , yang digelar Al-Mutsaltsats "Hasan Yang Ke Ketiga," beliau meninggal syahid dalam tahanan Sultan Al-Mansur di tahun seratus empat puluh lima.
Beliau memiliki dua putra: Ali Al-Abid, yang meninggal dalam tahanan saat sujud. dan Abdullah, juga meninggal dalam tahanan Rezim Sultan Al-Mansur. Dan tidak ada Keturunan Hasan Al-Mutsaltsats kecuali dari Ali Al-Abid / seorang lelaki yang gemar beribadah.
Dan Ali Al-Abid memiliki dua putra: Hasan dan Husein, ibu mereka adalah Zainab, putri Abdullah Al-Mahdi bin Hasan Al-Mutsanna.
Adapun Husein, beliau adalah seorang imam dari Keturunan Nabi Muhammad yang keluar pada hari-hari pertampuran melawan rezim Sultan Al-Hadi, lalu memanggillah Tuhan Yang Maha Esa, sehingga syahid oleh jebakan musuh antara Mekah dan Madinah bersama dengan sekelompok keluarga dan pasukannya, dan terbunuh serta kepala beliau dipenggal dibawa ke Sultan Al-Hadi, dan Husein Al-Fukh tidak memiliki keturunan.
Adapun Hasan, beliau memiliki tiga putra: Abdullah, Muhammad dan Ali. keturunannya dari Abdullah, dan beliau seorang yang suka bersyair / berqasidah.
Imam Al-Bukhari mengatakan: Anak-anak dari Hasan Al-Mutsaltsats, siapa pun di antara mereka adalah dari putra Abdullah Al-Makfuf, maka dia adalah orang yang benar dan jelas, dan siapa pun yang dikaitkan dengan Muhammad dan Ali. tidak memperhatikannya.
Adapun Abdullah Al-Makfuf, beliau memiliki tiga putra yang Sholehin min auliya: Hasan, Muhammad, dan Ali.
Adapun Hssan dan Muhammad, ibu mereka adalah Maryam putri Ismail bin Ja'far bin Ibrahim bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Ja'far bin Abi Thalib.
Adapun Hasan, dikerunia oleh dua orang putra: Muhammad Az-Zawaid, kenapa beliau diberi gelaran demikian karena beliau sering mengajar dan berqasidah memuji Nabi Muhammad. Dan putra ke dua Musa beliau berhijrah ke negara Nubia dan punya istri serta anak, akan tetapi keturunan beliau Punah.
Adapun Kemudian Muhammad Az-Zawaid banyak memiliki keturunan di berbagai negara, antara lain: di Tirmidzi, Sayyid Hasan An-Nasabah bin Ahmad Al-Mubarak bin Zaid bin Ahmad bin Ismail bin Ja'far bin Abdullah bin Muhammad Az-Zawaid.
Adapun Muhammad bin Abdullah Al-Makfuf, beliau memiliki dua putra: Ali dan Hasan, dan mereka memiliki keturunan.
Adapun Ali bin Abdullah Al-Makfuf, beliau memiliki dua putra: Muhammad, dan Ja'far.
Dan Muhammad memiliki keturunan di Syam, dan Ja'far memiliki keturunan di Maroko, dan dikatakan: Ali bin Abdullah Al-Makfuf memiliki anak laki-laki lain yang bernama Hasan, dan beliau memiliki keturunan di Nubia.
SILSILAH AL-HASANI:
1. Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam
2. Fatimah Az-Zahra dan Ali Karramallahu Wajhah
3. Hasan Al-Mujtaba
4. Hasan Al-Mutsanna
5. Hasan Al-Mutsallats
6. Ali Al-Abid
7. Hasan
8. Abdullah Makfuf
9. Hasan
10. Muhammad Abu Az-Zawa'id
11. Abdullah
12. Ja'far
13. Ismail
14. Ahmad
15. Zaid
16. Ahmad Al-Mubarak An-Nasabah
17. As-Sayyid An-Nisabah Abu Ali Hasan
Lihat Pula
suntingReferensi
sunting- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-14. Diakses tanggal 2020-10-12.
- ^ "Jejak Keturunan Rasulullah pada Keluarga Kerajaan Yordania - kumparan.com". kumparan.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-17. Diakses tanggal 2020-12-17.
- ^ SahabatMaroko.com. "Sejarah Singkat Maroko". www.sahabatmaroko.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-04-15. Diakses tanggal 2023-04-10.
- ^ Alhamid, Abdkadir. "Sayyid Muhammad ibn Ali as-Senussi (Dinasti Assanusi - Raja Libya) (1787–1859) | Sejarah Ahlulbait Rasulullah". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-25. Diakses tanggal 2020-12-17.
- ^ Irfanie, Muhammad Barir (2013-05-06). "Prupangjati Institute: Thoriqoh Sanusiyah di Libya (Gerakan Muhammad bin Ali as-Sanusi)". Prupangjati Institute. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-08. Diakses tanggal 2020-12-17.
- ^ "Kesultanan Brunei Darussalam | Kerajaan Nusantara". www.kerajaannusantara.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-31. Diakses tanggal 2020-12-17.
- ^ "الأئمة الزيديون في اليمن". www.hukam.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 2021-03-07.
- ^ Alhasany (Senin, 29 Agustus 2011). "ZURIAT SAYYID JIBRIL BIN ISMAIL BIN MUHAMMAD HAMID AD-DIN ALHASANY : القطب السيّد جبريل بن إِسماعيل حميد الدين بن محمد حميد الدين بن إِسماعِيل بن الإمام ا لمتوكل يحي بن المنصوربِالله محمد حميد الدين الحسنى". ZURIAT SAYYID JIBRIL BIN ISMAIL BIN MUHAMMAD HAMID AD-DIN ALHASANY. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-12. Diakses tanggal 2021-03-07.
- ^ Andi (2019-10-15). "Biografi Allamah Thabathabai, Penulis Tafsir al-Mizan - Ahlulbait Indonesia". www.ahlulbaitindonesia.or.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-17. Diakses tanggal 2023-04-10.
- ^ "السادة الأشراف آل بامالك الأحمديون الحسنيون الهاشميون". web.archive.org. 2017-03-31. Archived from the original on 2017-03-31. Diakses tanggal 2021-03-07.
- ^ Zad al-Ma'ad karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah; Quraisy adalah julukan bagi salah satu di antara Fihr atau an-Nadhr (Raudhatul Anwar karya Shafiyyurahman al-Mubarakfuri).
- ^ Siyar Alamin Nubala karya Adz-Dzahabi
- ^ Al-Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir
- ^ Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-04-24. Diakses tanggal 2020-10-12.