Masjid Jami Banjarmasin
Masjid Jami Banjarmasin[2] (aksara Jawi: مسجد جامع بنجرماسين) atau yang lebih dikenal dengan Masjid Jami Sungai Jingah (aksara Jawi: مسجد جامع ﺳﻮ ڠاﻱ جيڠاه) adalah sebuah masjid bersejarah yang berada di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Mesjid berarsitektur Banjar dan kolonial (indish) yang dibuat dengan bahan dasar kayu ulin ini dibangun pada tahun 1777.[3] Walaupun berada di daerah Kelurahan Antasan Kecil Timur, masjid yang seluruh konstruksi bangunan didominasi kayu besi alias kayu ulin ini lebih identik dikenal Masjid Jami Sungai Jingah.[3] Lokasi awal pembangunan masjid ialah di tepi Sungai Martapura, Namun, masjid ini dipindahkan ke lokasi sekarang yang berada di Jalan Masjid Jami kelurahan Antasan Kecil Timur,[4] Kota Banjarmasin pada tahun 1934.[5]
Masjid Jami Banjarmasin مسجد جامع بنجرماسين | |
---|---|
Agama | |
Afiliasi | Islam |
Provinsi | Kalimantan Selatan |
Lokasi | |
Lokasi | Jalan Mesjid Jami №1, Banjarmasin, Indonesia |
Arsitektur | |
Tipe | Masjid |
Gaya arsitektur | Timur Tengah dengan sedikit sentuhan arsitektur Banjar dan Hindia Belanda[1] |
Didirikan | 1777 |
Spesifikasi | |
Kubah | 5 |
Menara | 1 |
Sejarah
Masjid yang ada sekarang ini sebenarnya dibangun pada tahun 1352 Hijriah/1934 Masehi. Namun menurut sejarah, masjid ini merupakan pemindahan dari masjid sebelumnya yang berada di tepi sungai Martapura dan dibangun pada hari Sabtu tanggal 17 Syawal 1195 atau kira-kira bertepatan dengan tahun 1777 - 1780 Masehi, yaitu pada masa pemerintahan Pangeran Tamjidillah. Hal ini dibuktikan dengan sebuah prasasti disamping mimbar masjid yang ditulis dalam huruf Arab Melayu.[6][7]
Karena masjid tersebut berada di tepi sungai, maka daerah tersebut rawan terjadi longsor, sehingga lokasi masjid dipindah pada tahun 1932 Masehi dan selesai pada tahun 1934 Masehi, sesuai dengan nama tahun yang terpampang di masjid. Pemindahan ini dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. Bahkan, menurut sesepuh yang tinggal di sekitar masjid, panitia sengaja membangun masjid tanpa kolong dengan cara menggunakan tanah/ pasir yang diambil dari Pulau Kembang untuk menimbun dan meninggikan pondasi. Konon, pembangunan masjid ini juga melibatkan Ir. Pangeran Muhammad Noor sebagai perancang konstruksi. [6][7]
Masjid ini mempunyai sejarah yang unik sebelum berdirinya bangunan.[8] Pada zaman dahulu di kota Banjarmasin ini tidak memiliki masjid yang berukuran besar. Hal tersebut menyebabkan masjid tidak bisa memuat daya tampung yang banyak. Sehingga masyarakat setempat kesulitan untuk melakukan aktivitas ibadah.[9]
Maka dari itu, Belanda berinisiatif mengambil kesempatan dengan mendonasikan pendapatan hasil pajaknya untuk mendirikan masjid tersebut. Karena pada saat itu hasil pemungutan pajak dari masyarakat Banjarmasin sangat melimpah ruah. Akan tetapi ditolak mentah-mentah oleh masyarakat Banjarmasin, karena masyarakat setempat sangat tidak menyukai pemerintahan kolonial Belanda kala itu.[10]
Tidak hanya itu saja masyarakat Banjarmasin ini yang memeluk agama Islam sangat mengharamkan niat pemberian dari kolonial Belanda tersebut, apalagi sampai membangunnya. Dalam menyelesaikan masalah ini, maka masyarakat Banjar melakukan gotong royong untuk membangun Masjid Jami Banjarmasin tersebut. Baik laki-laki, perempuan, tua maupun muda bersama-sama saling membahu untuk mengumpulkan dana.[11]
Diantaranya ada yang menyumbang perhiasan emas, hasil pertanian bahkan sampai tanah. Sehingga tidak membutuhkan waktu lama untuk mengumpulkan dana tersebut. Setelah itu berdirilah masjid ini dengan arsitektur yang unik serta megah di atas tanah seluas dua hektar. Dari dahulu hingga sekarang masjid ini selalu dijadikan tempat ibadah serta melakukan kegiatan sosial.[12]
Pada tahun 2009, masjid ini direnovasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan menelan dana sekitar 9,5 miliar Rupiah. Renovasi ini dilakukan dengan tidak mengubah bentuk dasar dan arsitektur aslinya, sehingga nilai-nilai historisnya masih tetap terjaga.
Aktivitas
Di masjid ini terdapat Taman Kanak-Kanak, kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) "Al-Jami" dan sederet fasilitas lain seperti tempat wudhu, pemandian jenazah, dan lain-lain.[13] Di daerah timur masjid, tepatnya di Jalan Malkon Temon, terdapat pemakaman umum di daerah timur masjid yang juga terdapat Kompleks Makam Pangeran Antasari.[14] Di daerah barat masjid, yang dikenal dengan daerah "Jalan Belakang Masjid Jami", terdapat makam salah satu ulama karismatik, yaitu K.H. Ahmad Zuhdiannor atau sering disapa Guru Zuhdi yang notabene pernah mengisi kaijian keagaamaan di masjid ini, khususnya pada sabtu malam. Halaman masjid sering dipenuhi oleh peziarah yang sering memarkir di sana.[15]
Galeri
-
Masjid Jami Banjarmasin saat siang hari.
-
Masjid Jami Banjarmasin di sore hari.
-
Menara Masjid Jami Banjarmasin
Referensi
- ^ "Hasil dan Pembahasan Masjid Jami' Sungai Jingah Banjarmasin" (PDF). idr.uin-antasari.ac.id.
- ^ "Hasil dan Pembahasan Masjid Jami' Sungai Jingah Banjarmasin" (PDF). idr.uin-antasari.ac.id.
- ^ a b Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin. Radar Banjarmasin. Diakses 11 Agustus 2010
- ^ Video Ramadhan: Sejarah Masjid Indosiar - Masjid Jami' Banjarmasin[pranala nonaktif permanen]
- ^ Wisata Sejarah - Masjid Jami' Kota Banjarmasin
- ^ a b Syarifuddin, M (5 April 2022). "Sejarah Masjid Jami Sungai Jingah". Radar Banjarmasin. Diakses tanggal 26 Oktober 2024.
- ^ a b Ilhami, Hamidi (2018). "Karakteristik Masjid Jami' Banjarmasin". THAQÃFIYYÃT. 19 (2): 164–185.
- ^ Selatan, ANTARA News Kalimantan. "Mimbar dan beduk sisa sejarah di Masjid Jami Banjarmasin". ANTARA News Kalimantan Selatan. Diakses tanggal 2022-12-23.
- ^ "Sedikit Sejarah Masjid Jami Banjarmasin, Salah Satu Masjid Tua di Kota Banjarmasin". Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin. Diakses tanggal 2022-12-23.
- ^ "Masjid Jami Banjarmasin, Bangunan Masjid yang Memiliki Sejarah Unik - Borneo ID" (dalam bahasa Inggris). 2022-10-17. Diakses tanggal 2022-12-23.
- ^ "Hasil dan Pembahasan Masjid Jami' Sungai Jingah Banjarmasin" (PDF). idr.uin-antasari.ac.id.
- ^ "Hasil dan Pembahasan Masjid Jami' Sungai Jingah Banjarmasin" (PDF). idr.uin-antasari.ac.id.
- ^ baitcode.com. "STAI Al Jami Banjarmasin". STAI Al Jami Banjarmasin (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-30.
- ^ "Ingin Tahu Dimana Makam Pangeran Antasari? Di Sinilah Tempatnya". Banjarmasinpost.co.id. Diakses tanggal 2022-11-30.
- ^ "Wisata Religi Kalsel, Peziarah di Makam Guru Zuhdi Dipisah Antara Laki-Laki dan Perempuan". Banjarmasinpost.co.id. Diakses tanggal 2022-11-30.