Mohd Ali Rustam

Revisi sejak 8 November 2024 06.58 oleh FelixJL111 (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Tuan Yang Terutama Tun Seri Setia Dr. Haji Mohd Ali bin Mohd Rustam (lahir 24 Agustus 1949) adalah politisi asal Malaysia. Ia adalah anggota dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan adalah Yang di-Pertua Negeri Melaka ke-7 pada saat ini.

Mohd. Ali Mohd. Rustam
محمد علي بن محمد رستم
Yang di-Pertua Negeri Melaka ke-7
Mulai menjabat
4 Juni 2020
Penguasa monarkiAbdullah
Ketua MenteriSulaiman Md. Ali
2020-2023
Ab. Rauh Yusoh
2023-sekarang
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Ketua Menteri Melaka ke-9
Masa jabatan
3 Desember 1999 – 7 Mei 2013
GubernurMohd Khalil Yaakob
Sebelum
Pengganti
Idris Haron
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir24 Agustus 1949 (umur 75)
Kampung Bukit Katil, Melaka, Federasi Malaya (kini Malaysia)
KebangsaanMalaysia
Partai politikOrganisasi Nasional Melayu Bersatu
Suami/istriToh Puan Datin Seri Datuk Wira Hj. Asmah bt. H. Abdul Rahman
AnakMohd Ridhwan, Wan Nadzirah, Muhammad Hamka
AlmamaterUniversitas Sains Malaysia
Facebook: datuk.seri.mohd.ali.rustam Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Biografi

sunting

Mohd Ali lahir di Kampung Bukit Katil, Melaka, pada tanggal 24 Agustus 1949 (saat itu Malaysia masih berbentuk Federasi Malaya). Ia adalah alumni Universitas Sains Malaysia jurusan Ekonomi Pembangunan. Mohd Ali bergabung dengan UMNO pada tahun 1968 dan menjadi anggota perwakilan sejak tahun 1986.[1] Ia dilantik menjadi Ketua Menteri Malaka pada 3 Desember 1999.[2] Ia juga menjadi wakil presiden UMNO dari tahun 2004 hingga tahun 2009.

Pada pemilihan UMNO 2009, ia mencalonkan diri untuk jabatan deputi presiden, tapi didiskualifikasi karena anggota tim suksesnya terbukti melakukan politik uang.[3]

Mohd Ali Rustam juga menjabat sebagai presiden Federasi Karate Malaysia.[4]

Kontroversi

sunting

Tahun 2010, ia menyetujui pembangunan laboratorium farmasi pengujian hewan di Melaka. Pembelaannya terhadap pengujian hewan menarik perhatian internasional dan dikritik oleh Society for the Prevention of Cruelty to Animals (Perhimpunan Pencegah Kekejaman terhadap Hewan) Malaysia.[5]

Tanggal 30 September 2012, putra tertua Mohd Ali, Ridhwan, menyelenggarakan resepsi pernikahannya dengan mengundang 130.000 tamu di sebuah pusat olahraga. Acara itu berlangsung selama delapan jam dan biaya hanya untuk makanan diduga mencapai AS$ 200.000 yang menyebabkan pihak oposisi mempertanyakan kemungkinan kemampuan pengeluaran sebesar itu hanya dari gaji pejabat pemerintah. Mohd Ali membantah dugaan korupsi dengan mengatakan bahwa acara itu tidak ada hubungannya dengan pemerintah negara bagian. Datuk Mohd Shukri Abdul, dari komisi anti korupsi Malaysia, mengumumkan bahwa akan dilakukan investigasi terkait hal tersebut.[6]

Tanda Jasa dan Penghargaan

sunting
  •   Malaysia :
  •   Melaka :
    •   Darjah Seri Paduka Setia Melaka, Kelas Seri Paduka Setia Melaka (SPSM) – Seri Setia (2020)[9][10]
    •   Darjah Utama Negeri Melaka (DUNM) – Datuk Seri Utama (2020)
    •   Darjah Seri Melaka, Kelas Darjah Gemilang Seri Melaka (DGSM) – Datuk Seri (2001)
    •   Darjah Seri Melaka, Kelas Darjah Cemerlang Seri Melaka (DCSM) – Datuk Wira (1995)
    •   Darjah Seri Melaka, Kelas Darjah Mulia Seri Melaka (DMSM) – Datuk (1989)
    •   Darjah Seri Melaka, Kelas Darjah Seri Melaka (DSM) – Datuk (1989)
    •   Penerima Medali Bakti Masyarakat (PBM) (1982)
  •   Sabah :
    •   Darjah Yang Amat Mulia Kinabalu, Kelas Seri Panglima Darjah Kinabalu (SPDK) – Datuk Seri Panglima (2005)[11]
  •   Wilayah Federal :
    •   Darjah Yang Mulia Mahkota Wilayah, Kelas Seri Utama Mahkota Wilayah (SUMW) – Datuk Seri Utama (2021)[12][13]
  •   Penang :
    •   Darjah Pangkuan Negeri, Kelas Darjah Utama Pangkuan Negeri (DUPN) – Dato' Seri Utama (2021)[14]

Referensi

sunting
  1. ^ Tan, Jocelyn; Elias, Sa'odah (15-03-2009). "Mr Likeable cashing in on charm" (dalam bahasa bahasa Inggris). The Star (Malaysia). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-10-18. Diakses tanggal 30-04-2016. 
  2. ^ "Ketua Menteri Melaka" (dalam bahasa bahasa Malaysia). Kerajaan Negeri Melaka. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-10. Diakses tanggal 30-04-2016. 
  3. ^ "Ali Rustam 'bukan kambing korban'" (dalam bahasa bahasa Malaysia). Malaysiakini. 19-03-2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-14. Diakses tanggal 22-05-2011. 
  4. ^ "Makaf most dynamic sports association" (dalam bahasa bahasa Inggris). Daily Express. 17-03-2015. Diakses tanggal 31-03-2015. 
  5. ^ "Malaysian minister says God made animals for testing". Associated Press (dalam bahasa bahasa Inggris). The Guardian. 31-05-2010. Diakses tanggal 22-05-2011. 
  6. ^ "Malaysia wedding sparks corruption inquiry" (dalam bahasa bahasa Inggris). BBC. 06-10-2012. Diakses tanggal 30-04-2016. 
  7. ^ "King presents instrument of appointment to Ali Rustam as Melaka's 7th Yang di-Pertua Negeri". The Star Online. 4 June 2020. Diakses tanggal 1 October 2020. 
  8. ^ "Semakan Penerima Darjah Kebesaran, Bintang dan Pingat". 
  9. ^ "Tun Mohd Ali conferred Darjah Seri Paduka Setia Melaka Award". Bernama. 24 August 2020. Diakses tanggal 1 October 2020. 
  10. ^ "Tun Mohd Ali terima Darjah Seri Paduka Setia Melaka". Berita Harian (dalam bahasa Malay). 24 August 2020. Diakses tanggal 1 October 2020. 
  11. ^ "Sabah's Yang Di-Pertua Negri birthday honours list". The Star Online. Malaysia. 19 September 2005. Diakses tanggal 14 September 2018. 
  12. ^ Ibrahim, Mohd Iskandar; Sulaiman, Noor Atiqah (1 February 2021). "Seramai 335 terima darjah kebesaran sempena Hari Wilayah". Berita Harian (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 1 February 2021. 
  13. ^ "Tengku Zafrul antara 6 penerima Darjah Kebesaran Pangkat Pertama sempena Hari WP". Shawaliah Hadir (dalam bahasa Melayu). Malaysia Gazette. 1 February 2021. Diakses tanggal 1 February 2021. 
  14. ^ "Tun Mohd. Ali terima anugerah Darjah Utama Pangkuan Negeri Pulau Pinang". Buletin Mutiara. Malaysia. 26 April 2021. Diakses tanggal 29 April 2021. 

Pranala luar

sunting