Dan kalian menggantung Orang Negro

Revisi sejak 18 Desember 2024 17.09 oleh Hariadhi (bicara | kontrib)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

"Dan kalian menggantung orang Negro" (dalam bahasa Rusia ditulis "А у вас негров вешают", A u vas negrov veshaut; yang juga berarti "Dan (di negara Anda sendiri), kalian menggantung orang Negro") adalah sebuah sindiran untuk menggambarkan tanggapan penyesatan logika berupa tu quoque di Uni Soviet terhadap kritik Amerika Serikat tentang pelanggaran HAM di Uni Soviet.[1] Frasa ini menjadi kebiasaan yang dilakukan warga Uni Soviet saat mendapat kritikan terhadap negaranya.[2]

Sejarah penggantungan orang Afro Amerika di Amerika Serikat, yang menjadi inspirasi frasa ini.

Sekalipun memang pernah terjadi penggantungan Orang Afro-Amerika pada masa lalu, namun praktik tersebut sudah tidak lagi dilakukan dalam sejarah terkini, sehingga penggunaan pernyataan ini dalam beradu argumentasi bisa dianggap sebuah misinformasi.

Setelah keruntuhan Uni Soviet pada tahun 1991, frasa ini menjadi terkenal sebagai referensi terhadap taktik perang informasi yang dilakukan Rusia dan kemudian digunakan secara luas untuk mengkritik kebijakan AS.[3]

Presiden Ceko sekaligus penulis Václav Havel menyebut frasa ini sebagai salah satu "trik demagogis yang sering dipakai". Majalah The Economist menggambarkannya sebagai bentuk whataboutisme yang menjadi sangat lazim setelah Uni Soviet runtuh. Buku "Exit from Communism" karya Stephen Richards Graubard menuding frasa ini sebagai simbol dari pemutusan dengan kenyataan yang tidak sanggup diterima Uni Soviet maupun Rusia.[4]

Sejarah awal

sunting

Frasa ini awalnya digunakan sebagai sebuah Humor politik ala Rusia mengenai perdebatan antara seorang pria Amerika dan pria Uni Soviet.[5][6]

Setelah diserang habis-habisan oleh kritik atas negaranya karena kematian yang disebabkan oleh program anti semit pogrom Kishinev 1903, Menteri Dalam Negeri Rusia Vyacheslav von Plehve menuding balik bahwa "Petani Rusia dibawa ke dalam kegilaan. Sekalipun mereka bergembira saat dipicu oleh kebencian rasial dan agama, serta di bawah pengaruh alkohol, tetap saja kondisi mereka lebih buruk daripada orang-orang di Negara-Negara Bagian Selatan Amerika ketika mereka menggantung orang Negro."[7][8][9]

Seniman Soviet Dmitri Moor sendiri pernah memproduksi lithograf Freedom to the Prisoners of Scottsboro!, setelah pengadilan tahun 1931 terhadap Scottsboro Boys dari Alabama.[10] Perlakuan terhadap Scottsboro Boys membuat frasa ini jadi sering digunakan oleh Uni Soviet untuk melawan AS sebagai bentuk kritik balik terhadap mereka yang juga melakukan pelanggaran hak asasi manusia.[10][11] Dalam bukunya tahun 1934 Russia Today: What Can We Learn from It?, Sherwood Eddy menulis bahwa, "Di desa-desa paling terpencil di Rusia hari ini, orang Amerika sering ditanya apa yang akan mereka lakukan terhadap anak-anak Negro Scottsboro dan mengapa mereka menggantung orang Negro."[12][13][14]

Dalam perdebatan pada tahun 1930-an dengan seorang mahasiswa kulit hitam, Pierre Kalmek, politikus Bolshevik Dmitry Manuilsky mengatakan bahwa di Amerika Serikat "orang kulit putih memiliki hak istimewa untuk menggantung orang Negro, tetapi orang Negro tidak memiliki hak istimewa untuk menggantung orang kulit putih."[15] Ia menyebut ini sebagai bentuk chauvinisme kulit putih, lalu bertanya, "Apakah kita memiliki perbedaan di sini antara gaji pekerja Negro dan pekerja kulit putih? Apakah kita memiliki hak untuk menggantung warga negara Negro?"[15]

Selama era Stalin, pujian apapun terhadap kondisi positif di Amerika Serikat akan langsung dibalas dengan jawaban, "Ya, tetapi mereka menggantung orang Negro, bukan?"[16][17] Selama era 1930-an, pria kulit putih yang bepergian dari AS ke Uni Soviet dalam urusan bisnis melaporkan kepada konsulat AS di Riga, Latvia, bahwa penduduk setempat bertanya kepada mereka tentang dikotomi antara kehidupan bebas dan "fakta penggantungan orang kulit hitam."[15][18]

Istilah ini bahkan masuk ke dalam literatur fiksi yang ditulis di Uni Soviet, dan dipandang sebagai kritik terhadap orang asing.[19]

Penggunaan saat Perang Dingin

sunting

Selama Perang Dingin penggunaan frase ini meningkat, dimulai dari penerbitan berita oleh media sayap kiri Prancis Combat yang nenggunakannya untuk mengkritik operasi House Un-American Activities Committee, dengan menuding bahwa aktivitas tersebut dilakukan oleh "sebuah bangsa yang menggantung orang kulit hitam dan memburu siapa saja yang dituduh melakukan aktivitas 'anti-Amerika'."[20][21]

Penggunaannya sebagai sebuah kekeliruan logika tu quoque semakin mencapai puncaknya pada periode 1960-an, dan digunakan secara luas sebagai lelucon di antara sesama warga negara Rusia.[22] Dalam sebuah versi lelucon, seorang penjual mobil Amerika Serikat dan Uni Soviet berdebat tentang negara mana yang memproduksi mobil yang lebih baik. Akhirnya, orang Amerika bertanya, "Berapa dekade yang dibutuhkan seorang pria Soviet rata-rata untuk menghasilkan cukup uang untuk membeli mobil Soviet?" Setelah berpikir sejenak, untuk menghilangkan rasa malunya karena disindir tentang permasalah ekonomi negara mereka, orang Uni Soviet menjawab, "Dan kalian menggantung orang Negro!"[22]ref name=kevindwilliamson />[23][23]

Frasa ini memiliki banyak iterasi selama periode Perang Dingin.[24] Pervasifnya frasa ini di masyarakat Rusia mencerminkan rasa patriotisme yang luar biasa.[25] Ketika pemerintah menghadapi kritik atas perlakuan diskriminasi terhadap Orang Yahudi, maka idiom ini digunakan dengan nada sentimental yang berlebihan untuk mengeluhkan rasisme serupa di Amerika Serikat.[26] Frasa ini bahkan digunakan sebagai aforisme di antara sesama warga Soviet selama periode Mikhail Gorbachev, sebagai jawaban atas keluhan tentang kurangnya hak asasi manusia dan hak politik.[27] Varian yang digunakan selama periode ini adalah sebagai bentuk resiprositas ketika menghadapi kritik atas pemenjaraan perlakuan rasialis dalam peradilan di Amerika Serikat.[28]

Frasa serupa digunakan untuk mengimbangi keluhan tentang inefisiensi transportasi Soviet.[6]

Pada tahun 1980, seorang pembangkang Uni Soviet yang kemudian menjadi presiden Republik Ceko, sekaligus penulis, Václav Havel, mencirikan frasa tersebut sebagai salah satu "trik demagogis yang umum digunakan.[29] Dalam penelitian ilmiah, frasa ini digambarkan sebagai "alat propaganda yang semakin kuat dengan intensifikasi luar biasa selama Perang Dingin."[30]

Masa Rusia Paska Uni Soviet

sunting

Setelah runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, istilah ini menjadi sebuah sinekdot di Rusia, sebagai referensi untuk semua bentuk propaganda Uni Soviet.[31] Selama perjalanan ke Washington, D.C., pada tahun 1999, Perdana Menteri Rusia Sergei Stepashin mencoba menceritakan sebuah lelucon dengan frasa ini sebagai punchline dalam pidatonya di hadapan National Press Club. Yang terjadi adalah nyaris tidak ada yang tertawa dengan leluconnya, dan kemudian menyadari bahwa orang Amerika Serikat sulit memahami perspektif Rusia tentang komedi.[32]

 
Václav Havel yang menyatakan frasa tersebut sudah menjadi trik demagogi yang terlalu sering diluncurkan[29]

Dalam artikel Bulan Januari 2008, The Economist mempopulerkan istilah whataboutisme untuk penggunaan berulang taktik retoris ini di Uni Soviet. Majalah tersebut menulis bahwa taktik ini menjadi terlalu sering digunakan, dan pada saat keruntuhan tahun 1991, istilah ini telah menjadi sebuah ungkapan yang digunakan untuk merujuk keseluruhan propaganda Soviet.[31]

Dengan terpilihnya Barack Obama sebagai presiden AS pada November 2008, The New York Times menyatakan harapan bahwa taktik ini dapat berkurang penggunaannya: "Di Rusia, misalnya, di mana para pemimpin Soviet dahulu merespons kritik Amerika atas pelanggaran hak asasi manusia dengan 'Tetapi kalian menggantung orang Negro,' para analis mencatat bahwa terpilihnya Obama seharusnya bisa menghilangkan noda sejarah tersebut."[33][34]

Reaksi Trump

sunting

Donald Trump yang cukup eksentrik dan berani melakukan serangan balik terhadap pernyataan khas Rusia, menggunakan taktik tu quoque yang mirip, sekalipun malah menunjukkan kedekatannya dengan Rusia. Saat diwawancara oleh Bill O’Reilly, menanyakan apakah dia menghormati Putin, Trump menjawab dia sangat menghormati Putin. Begitu diingatkan bahwa Putin adalah sosok pembunuh, Trump dengan santai menjawab, "Tentu kita juga punya banyak sekali pembunuh. Mengapa Anda berpikir negara kita seinnocent itu?".[35]

Referensi

sunting
  1. ^ Ioffe, Julia (2 March 2014), "Kremlin TV Loves Anti-War Protests—Unless Russia Is the One Waging War - Studies in 'whataboutism'", The New Republic, diarsipkan dari versi asli tanggal 22 September 2015, diakses tanggal 17 December 2016 
  2. ^ Fanning the Flames of America’s Racial Tensions Is As Russian As Vodka and Blini. dari situs brennancenter.org
  3. ^ Ciment, James; Hill, Kenneth (1999), "Czechoslovakia: Soviet Invasion, 1968", Encyclopedia of Conflicts since World War II, Routledge, hlm. 533–535, ISBN 978-1-57958-181-7 
  4. ^ Graubard, Stephen Richards, ed. (1993), "Ashes, Ashes ... Central Europe after Forty Years", Exit from Communism, Transaction Publishers, hlm. 202–204, ISBN 978-1-4128-2318-0 
  5. ^ Стреляный, Анатолий (2001-03-28). "Ваши письма". Радио Свобода (dalam bahasa Rusia). Radio Liberty. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-26. 
  6. ^ a b Beckmann, Petr (1980), Hammer and Tickle: Clandestine Laughter in the Soviet Empire, Boulder, Colorado: The Golem Press, hlm. 70–72, ISBN 978-0-911762-20-4, 'But we've been standing here for twenty minutes now,' says the American, 'and there hasn't been a train on either track.' 'Yes, but you in America, you beat the negroes!' 
  7. ^ "The Kishineff Murders and Lynching". The Independent. LV (2846). 1903-06-18. hlm. 1476. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-01. Diakses tanggal 2018-02-02. 
  8. ^ Lindemann, Albert S. (2000), Esau's Tears, Modern Anti-Semitism and the Rise of the Jews, Cambridge University Press, hlm. 378, ISBN 978-0-521-79538-8 
  9. ^ Lindemann, Albert S. (1991), The Jew Accused: Three Anti-Semitic Affairs (Dreyfus, Beilis, Frank) 1894–1915, Cambridge University Press, hlm. 219, ISBN 978-0-521-44761-4 
  10. ^ a b Volodzko, David (May 12, 2015), "The History Behind China's Response to the Baltimore Riots", The Diplomat, diarsipkan dari versi asli tanggal 28 April 2016, diakses tanggal 17 December 2016, Soon Americans[,] who criticized the Soviet Union for its human rights violations[,] were answered with the famous tu quoque argument: 'A u vas negrov linchuyut' (and you are lynching Negroes). 
  11. ^ Spires, Robert C. (1996), Post-totalitarian Spanish Fiction, University of Missouri Press, hlm. 62, ISBN 978-0-8262-1071-5 
  12. ^ Eddy, Sherwood (1934), Russia Today: What Can We Learn from It?, New York: Farrar & Rinehar, hlm. 73, 151, OCLC 1617454 
  13. ^ "Sanctions against Putin? Sounds like a good old Soviet joke", Pravda Report, 3 October 2016, diarsipkan dari versi asli tanggal 1 August 2016, diakses tanggal 17 December 2016 
  14. ^ Ponsford, Dominic (22 October 2007), "Why the Russians like being gagged", Press Gazette, ISSN 0041-5170, diakses tanggal 17 December 2016 
  15. ^ a b c Roman, Meredith L. (2012), Opposing Jim Crow: African Americans and the Soviet Indictment of U.S. Racism, 1928–1937, Justice and Social Inquiry, University of Nebraska Press, hlm. 121, 183–184, ISBN 978-0-8032-1552-8 
  16. ^ Komulainen, Tuomas; Korhonen, Iikka (2000), Russian Crisis and Its Effects, Helsinki University Press, hlm. 92, ISBN 978-951-45-9100-6, in Stalin's USSR any positive example of American life was proudly met with the retort 'Yes, but they lynch Blacks, don't they?' 
  17. ^ Mau, Vladimir Aleksandrovich (2000), Russian Economic Reforms as Seen by an Insider: Success Or Failure?, Royal Institute of International Affairs, hlm. 1, ISBN 978-1-86203-108-1 
  18. ^ Roman, Meredith L. (2013), "U.S. Lynch Law and the Fate of the Soviet Union: The Soviet Uses of American Racial Violence", dalam Carrigan, William D.; Waldrep, Christopher, Swift to Wrath: Lynching in Global Historical Perspective, University of Virginia Press, hlm. 215–236, ISBN 978-0-8139-3414-3 
  19. ^ Dunham, Vera Sandomirsky (1990), In Stalin's Time: Middleclass Values in Soviet Fiction, Studies of the Harriman Institute, Duke University Press, hlm. 122–124, ISBN 978-0-8223-1085-3 
  20. ^ Berghahn, Volker R. (2002), America and the Intellectual Cold Wars in Europe, Princeton University Press, hlm. 136, ISBN 978-0-691-10256-6 
  21. ^ Kuisel, Richard F. (1993), Seducing the French: The Dilemma of Americanization, University of California Press, hlm. 28, ISBN 978-0-520-07962-5 
  22. ^ a b Dobson, Michael (7 June 2011), "Ad hominem tu quoque", Pot, Meet Kettle (Fallacies, Part 3), The Sideways Institute, diarsipkan dari versi asli tanggal 9 November 2016, diakses tanggal 17 December 2016 
  23. ^ a b Shturman, Dora; Tiktin, Sergei (1985). Советский Союз в зеркале политического анекдота [Soviet Union in the Mirror of the Political Joke] (dalam bahasa Rusia). Overseas Publications Interchange Ltd. hlm. 58. ISBN 978-0-903868-62-4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-03-06. Diakses tanggal 2019-01-28. 
  24. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama kevindwilliamson
  25. ^ Smith, Gordon B. (1992), Soviet Politics: Struggling with Change, Macmillan, hlm. 90, ISBN 978-0-333-53576-9 
  26. ^ Lucas, Edward (2009). The New Cold War: How the Kremlin Menaces Both Russia and the West. Bloomsbury Publishing. hlm. 307. ISBN 978-0-7475-9578-6. Castigated for the plight of Soviet Jews, they would complain with treacly sincerity about discrimination against American Blacks. (footnote: the accusation 'and you are lynching negroes' became a catchphrase epitomizing Soviet propaganda based on this principle.) 
  27. ^ Raleigh, Donald J. (2006), Russia's Sputnik Generation, Indiana-Michigan Series in Russian and East European Studies, Indiana University Press, hlm. 247, ISBN 978-0-253-21842-1 
  28. ^ Chodakiewicz, Marek Jan (30 August 2016), "Moscow's Synchronized Themes and Techniques", SFPPR News & Analysis, diarsipkan dari versi asli tanggal 18 December 2016, diakses tanggal 18 December 2016, you beat up Negroes! 
  29. ^ a b Havel, Václav (March 1980), "On Dialectical Metaphysics", Modern Drama, 23 (1): 6–12, doi:10.3138/md.23.1.6, the stabilization of certain commonly canonized demagogical tricks (A: Your subway does not operate according to the timetable; B: Well, in your country you lynch Blacks) 
  30. ^ Greenberg, Cheryl (2020-11-12). "The Lessons of the Civil Rights Movement for Activists in Xenophobic Times". An Unfamiliar America (dalam bahasa Inggris). Routledge. hlm. 206–222. doi:10.4324/9781003092131-17. ISBN 978-1-003-09213-1. 
  31. ^ a b "Europe.view - Whataboutism - Come again, Comrade?", The Economist, 31 January 2008, diarsipkan dari versi asli tanggal 3 August 2016, diakses tanggal 17 December 2016 
  32. ^ "Premier Laughs Alone in U.S.", The Moscow Times, 30 July 1999, diarsipkan dari versi asli tanggal 18 December 2016, diakses tanggal 17 December 2016 
  33. ^ Bronner, Ethan (5 November 2008), "For Many Abroad, an Ideal Renewed", The New York Times, hlm. A1, diarsipkan dari versi asli tanggal 24 July 2016, diakses tanggal 17 December 2016, In Russia, for example, where Soviet leaders used to respond to any American criticism of human rights violations with 'But you hang Negroes,' analysts note that the election of Mr. Obama removes a stain. But they speak of it without reference to their own treatment of ethnic minorities. 
  34. ^ McPhee, John; Rigolot, Carol, ed. (2010), The Princeton Reader: Contemporary Essays by Writers and Journalists at Princeton University, Princeton University Press, hlm. 261, ISBN 978-0-691-14308-8 
  35. ^ “А у вас негров линчуют” dari situs craigcalcaterra.com