Ralph Deleon
Ralph Kenneth Deleon (lahir di tahun 1989) adalah orang Filipina, dan warga negara legal Amerika Serikat, yang mana pada tahun 2015 di dakwa karena konspirasi untuk percobaan pembunuhan anggota militer Amerika Serikat, dan memberikan dukungan barang untuk terroris. Deleon dihukum 25 tahun penjara.[1]
Ralph Deleon | |
---|---|
Lahir | Ralph Kenneth Deleon 1989 (umur 35–36) Laguna, Filipina |
Kewarganegaraan | Filipina |
Almamater | SMA Ontario Universitas Negeri California, San Bernardino |
Hukuman kriminal | 300 bulan (25 tahun) |
Alasan | Konspirasi untuk memberikan dukungan kepada terroris Konspirasi untuk mencoba pembunuhan, penculikan atau melakukan tindak kekerasan di luar negeri Konspirasi untuk membunuh "Pegawai kantor dan karyawan" Amerika Serikat |
Kehidupan awal
suntingDeleon lahir di Laguna, sebuah provinsi di Filipina dan tumbuh sebagai Katolik.[2] Di tahun 2003, Deleon pindah ke Amerika Serikat, dan menetap di Ontario, California.[3] Di Amerika Serikat, ayahnya bekerja sebagai Administrator di panti jompo.[4] Sebagai seorang remaja, dia bersekolah di SMA Ontario dimana dia bermain football menjadi anggota pengiring dalam acara pesta pulang kampung.[5] Di tahun 2010 dia masuk agama Islam;[6] dia mulai datang ke masjid di Pomona.[7] Kemudian dia mengubah profil Facebooknya dengan menggunakan nama alias "Rafiq Abdul Raheem".[8] Sebelumnya dia berkuliah di Universitas Negeri California, San Bernardino di jurusan Administrasi Bisnis, tetapi dia keluar dari Universitas pada tahun 2012.[3]
Keterlibatan terorisme
suntingDelon mendengarkan ajaran Anwar al-Awlaki selama berjam-jam.[9] Sejak awal tahun 2011, Deleon mulai terhubung dengan orang-orang yang tertarik dengan mujahideen di Afghanistan melalui Facebook.[10] Pada bulan Juli 2012, Deleon dan dua orang lainnya di ajak untuk bergabung dengan kelompok Taliban, dan kemudian Al-Qaeda, dan mulai berlatih dengan bermain Paintball dan menembak menggunakan senapan AK-47.[11] Di sekitar waktu ini Deleon menyempatkan diri untuk menjenguk ibunya yang tinggal di Chicago; lalu seorang informan mengatakan bahwa ini adalah kesempatan terakhir Deleon untuk mengucapkan salam perpisahan kepada ibunya.[12] Selain itu, Deleon juga menyempatkan untuk merekrut empat orang yang ia anggap "berpotensi", tapi mereka menolak untuk bergabung.[9] Deleon membeli tiket pesawat untuk tiga orang untuk bepergian ke luar negeri.[11] Deleon harus berhenti Kuliah dan menjual kendaraannya untuk membiayai perjalanannya.[13]
Di bulan November tahun 2012, tiga orang, termasuk Deleon, ditangkap ketika berkendara ke Mexico, dimana mereka akan terbang menuju Afghanistan.[14] Tujuan mereka ke Afghanistan adalah untuk melakukan Jihad dan mati dalam kondisi Syahid.[6] Mereka semua didakwa di Pengadilan Distrik Amerika Serikat yang berlokasi di Riverside.[5] Satu orang yang berhubungan dengan rencana ini ditangkap di Afghanistan;[6][11] dia ditangkap sebagai kombatan musuh sebelum di kirim ke Amerika Serikat untuk diadili.[15] Beberapa lembaga ikut membantu dalam proses investigasi yang mengarah ke penangkapan tersebut, diantaranya Kantor Sherrif Riverside County, Kepolisian Riverside, Departemen Sheriff San Bernardino, Kepolisian Beaumont, Kepolisian Ontario, Penegakan Imigrasi dan Bea Cukai Amerika Serikat, dan juga Biro Investigasi Federal (FBI).[1] Jaksa kemudian menamai kelompok itu "Inland Empire Cell".[9]
Ketika di penjara, seorang Konsulat Filipina yang berada di Los Angeles mengunjungi Deleon untuk menilai sikapnya selama di penjara.[4] Pada waktu itu, Deleon berada di kurungan isolasi.Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
tidak sah atau memiliki nama yang salah. Pengacara Deleon dan lainnya yang ditangkap bersama Deleon mengatakan, setelah Pengeboman Marathon Boston, klien mereka menghadapi beberapa tantangan dikarenakan kesamaan mereka dengan Tsarnaev bersaudara, dan persepsi negatif yang tersebar kepada masyarakat umum yang memberatkan mereka.[16] Sebelum persidangan, dua orang yang ditangkap bersamaan dengan Deleon mengakui dakwaan yang ditujukan kepada mereka;[17] mereka mau diajak bekerja sama dengan jaksa, dan menerima hukuman yang lebih ringan daripada Deleon.Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
tidak sah atau memiliki nama yang salah.
Pada Desember 2012, Deleon mengaku tidak bersalah kepada tuntutan yang diajukan kepadanya.[18] Selama persidangan berlangsung, seorang informan sewaan FBI memberikan kesaksian untuk jaksa penuntut. Namun, menurut hakim yang memimpin kasus tersebut, pengacara pembela Deleon sempat berusaha mengintimidasinya sebelum kesaksian dimulai.[19] Dewan Relasi Perhubungan Islam-Amerika menanyakan penggunaan informan dalam investigasi jaksa Deleon dan lainnya, mengklaim bahwa itu bisa menjebak para tersangka.[13][20] Di bulan September 2014, seorang hakim menetapkan bahwa Deleon terbukti bersalah atas tiga dari lima tuntutan; satu tuntutan memiliki hukuman maksimal seumur hidup.[2] Dua tuntutan lainnya hakim belum bisa memutuskan, tuntutannya yaitu:[21]
Memberikan dukungan perlengkapan kepada al Qaeda dan bersekongkol untuk mendapatkan pelatihan militer dari al Qaeda.
Pengacara pembela Deleon mengklaim bahwa Deleon merupakan pecandu ganja yang dijebak oleh seorang informan FBI.[2] Di bulan Februari 2015, Hakim Virginia A. Phillips menghukum Deleon, dan konspirator lainnya, 25 tahun penjara.[3] Deleon menulis surat yang ditujukan kepada pengadilan:[11]
Aku tidak menyesali perbuatanku dan percaya aku telah mengikuti versi yang benar dari agama islam, yang ekstrim dan radikal.
Bukti yang mengarah ke keyakinannya di rilis pada bulan Januari 2016.[22] Per bulan Juni 2016, banding Deleon di tunda.[23]
Pada awal tahun 2016, FBI mulai mencocokkan "Inland Empire Cell" dan orang yang berhubungan dengan peristiwa penyerangan San Bernardino tahun 2015.[9] Di akhir Mei 2016, FBI menuduh Enrique Marquez Jr. ada hubungannya dengan Deleon dan orang yang ditangkap bersamanya, merencanakan penyerangan menggunakan kendaraan di Rute 91 Daerah California, tapi digagalkan setelah Deleon dan yang lainnya tertangkap.[23] Di bulan Agustus 2016, kandidat presiden Donald Trump, menyebut Deleon ketika pidatonya tentang immigrasi.[24]
Referensi
sunting- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:0
- ^ a b c Angeles, Steve (26 September 2014). "SOCAL JURY FINDS FILIPINO TERROR SUSPECT GUILTY". ABS-CBN North America Bureau. Diakses tanggal 11 November 2016.
- ^ a b c Stempel, Jonathan; Takumi, Rie (24 February 2015). "Pinoy, co-accused get 25 years in US over terror ties". GMA News. Philippines. Reuters. Diakses tanggal 28 February 2015.
- ^ a b Angeles, Steve (23 November 2012). "Father of suspected Fil-Am terrorist speaks out". ABS-CBN News. Diakses tanggal 13 November 2016.
- ^ a b Willon, Phil; Mather, Kate (20 November 2012). "Terror plot suspect: From homecoming court member to alleged jihadist". Los Angeles Times. Diakses tanggal 11 November 2016.
- ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama:1
- ^ Angeles, Steve (19 December 2012). "Mosque leader of accused terrorists, including Fil-am, speaks out". ABS-CBN News. Diakses tanggal 12 November 2016. Khouri, Andrew; Willon, Phil (21 November 2012). "Dependence on paid informant in terror case may aid defense". Los Angeles Times. Diakses tanggal 12 November 2016.
- ^ M?rquez, Liset (20 November 2012). "Ontario man recently converted to Islam, neighbors say". Daily Bulletin. Rancho Cucamonga, California. Diakses tanggal 17 December 2016.
A look at his Facebook account, which uses one of his aliases Rafiq Abdul Raheem, sheds a little more insight on Deleon's future plans.
- ^ a b c d Zimmerman, Malia (29 February 2016). "Feds release new evidence, seek link between San Bernardino attack, prior terror plot". Fox News. Diakses tanggal 11 November 2016.
- ^ Brumfield, Ben (20 November 2012). "Social media snags 4 U.S. residents allegedly supporting Taliban". CNN. Diakses tanggal 15 November 2016.
- ^ a b c d Rocha, Veronica (23 February 2015). "2 Inland Empire men sentenced in terrorist plot to kill Americans". Los Angeles Times. Diakses tanggal 11 November 2016.
- ^ Nelson, Joe (2 September 2014). "FBI informant takes witness stand in Inland Empire terrorism trial". The Sun. San Bernardino. Diakses tanggal 17 December 2016. Solis, Lydia V. (12 September 2014). "Fil-Am faces 15 years in US prison over alleged terror plot". GMA News. Philippines. Diakses tanggal 17 December 2016.
- ^ a b Hansen, Matt (18 August 2014). "Terrorism trial underway for men accused of trying to join Al Qaeda". Los Angeles Times. Diakses tanggal 15 November 2016.
- ^ Edward Mickolus (8 August 2016). Terrorism, 2013–2015: A Worldwide Chronology. McFarland. hlm. 254. ISBN 978-1-4766-6437-8.
- ^ Gazzar, Brenda (11 March 2015). "Terrorism-task force honored for stopping SoCal men from joining al-Qaida". Los Angeles Daily News. Diakses tanggal 15 November 2016.
- ^ Angeles, Steve (1 May 2013). "Alleged Fil-Am terror suspects face new challenges". ABS-CBN News. Diakses tanggal 12 November 2016.
- ^ Nelson, Joe (14 August 2014). "Inland Empire terrorist suspects honed shooting skills at local ranges, FBI and prosecutors say". San Bernardino Sun. Diakses tanggal 12 November 2016.
- ^ Letargo, Mico; Pimentel, Joseph (30 December 2012). "Fil-Am accused in terror plot pleads not guilty". Philippine Daily Inquirer. Diakses tanggal 15 November 2016.
- ^ Nelson, Joe (2 September 2014). "FBI informant takes witness stand in Inland Empire terrorism trial". San Bernardino County Sun. Diakses tanggal 15 November 2016.
- ^ DeAtley, Richard K. (25 September 2014). "COURT: New twist in terror case". The Press Enterprise. Riverside, California. Diakses tanggal 15 November 2016.
- ^ Aaronson, Trevor (20 May 2015). "Double Agent". The Intercept. Diakses tanggal 15 November 2016.
- ^ Eisner, Hal; Schindelheim, Ramona (16 January 2016). "Evidence from a SoCal terror plot". KTTV. Los Angeles, California. Diakses tanggal 11 November 2016.
- ^ a b DeAtley, Rirchard K. (1 June 2016). "SAN BERNARDINO SHOOTING: Marquez had ties to 'California jihadists,' FBI says". The Press Enterprise. Riverside, California. Diakses tanggal 11 November 2016.
- ^ Johnson, Jenna (5 August 2016). "Donald Trump now says even legal immigrants are a security threat". Washington Post. Diakses tanggal 15 November 2016. Katigbak, Jose (17 August 2016). "Trump to suspend immigration from exporters of terror". The Philippine Star. Diakses tanggal 15 November 2016. Visaya, Momar G.; Oriel, Christina M.; Medenilla, Klarize (9 August 2016). "Filipinos respond to Trump's statements suggesting immigration ban for PH". Asian Journal. Diakses tanggal 15 November 2016.
Tautan eksternal
sunting- U.S.A. v. Ralph Kenneth Deleon, 5:12-CR-00092-VAP (Eastern Division – Riverside, 3 or 4 – 3rd Floor 19 March 2014).