Eva Arnaz
Eva Yanthi Arnaz atau yang lebih dikenal dengan Eva Arnaz (lahir 14 Juli 1958) adalah aktris film dan sinetron Indonesia yang terkenal sejak pertengahan 1970-an dan era 80an. Ia mengawali karier sebagai juara 2 None Jakarta tahun 1976. Ia telah membintangi lebih dari 50 film dan sempat membintangi sebuah sinetron Rosanna produksi Multivision Plus di tahun 1996.
Eva Arnaz | |
---|---|
Berkas:Eva Arnaz.jpg | |
Tahun aktif | 1976-1996 |
Eva Arnaz menikah lima kali. Pertama dengan Kiki Saelan, putra dari Maulwi Saelan (tokoh sepak bola tanah air), kedua dengan Barry Prima, ketiga dengan Adi Bing Slamet, keempat dengan Dedi Omar Hamdun, adalah salah satu orang yang hilang atau dihilangkan pada masa-masa menjelang keruntuhan pemerintah Orde Baru. Eva kemudian menikah lagi dengan pria keturunan Arab.
Biografi
Eva yang lahir dari keluarga pedagang Bukittinggi telah menyukai mode sejak kecil. Hal itu pula yang mendorongnya ikut pemilihan None Jakarta di tahun 1976. Eva berhasil meraih juara dua. Setahun kemudian Eva berhasil terpilih sebagai Ratu Jakarta. Prestasi itu pula yang mengantarnya menjadi bintang film.
Debut filmya adalah Duo Kribo (1978) arahan Eduard Pesta Sirait dan Eva berpasangan dengan Achmad Albar. Nama Eva melejit berkat film Intan Perawan Kubu karena keberaniannya bertelanjang dada. Dari situlah Eva mendapat julukan bintang bom seks. Film-film Eva berikutnya sebagian besar merupakan film yang penuh adegan seks atau adegan kekerasan, seperti Serbuan Halilintar, Membakar Matahari, Lima Cewek Jagoan, Gadis Bionik, Perempuan Bergairah, Kupu-Kupu Beracun, Warok Singo Kobra, Cewek Jagoan Beraksi Kembali, Midah Perawan Buronan, Jaka Sembung, Bergola Ijo, Buah Terlarang, Terjebak Dalam Dosa, Montir-Montir Cantik, Gadis di Atas Roda, Pasukan Berani Mati, dan sebagainya.
Sayangnya karena sosok Eva yang terlalu lekat dengan peran-peran seks dan laga, banyak yang lupa bahwa Eva juga pernah membintangi film-film romantis. Antara lain, Sakura Dalam Pelukan berpasangan dengan pebulutangkis Liem Swie King dan Lembah Duka (sebagai mama-san), film penguras air mata yang mendapat pujian waktu itu.
Selain itu Eva juga main di film komedi bersama Warkop sampai lebih dari lima judul, antara lain Manusia 6 Juta Dollar, Tahu Diri Dong, Pokoknya Beres, Sabar Dulu Dong, Lupa Aturan Main, Maju Kena Mundur Kena, Depan Bisa Belakang Bisa, Pintar Pintar Bodoh dan Atas Boleh Bawah Boleh. Dalam film-film Warkop ini, Eva lebih dikenal karena keseksian tubuhnya yang memang menjadi salah satu daya tarik film-film Warkop saat itu.
Untuk komedi non-Warkop ia juga sempat terlibat dalam film garapan Nya Abbas Acup, Cintaku di Rumah Susun film yang masuk unggulan FFI waktu itu, juga film Barang Titipan dan Antri Dong. Film inilah yang membantah anggapan orang bahwa kelebihan Eva di film hanya karena keberaniannya dalam peran buka-bukaan.
Saat dunia perfilman meredup, Eva pun beralih ke sinetron berjudul Rossana (1996). Aktingnya di sinetron ini menjadi kiprah terakhir Eva dalam dunia seni peran. Konon Eva menolak bermain dalam sinetron baru yang ditawarkan Raam Punjabi, karena bersama Dedi Omar Hamdun (suami keempatnya) pergi ke Australia untuk mengusahakan memperoleh anak lewat sistem bayi tabung. Maklum dari ketiga pernikahan sebelumnya, pertama dengan Dana Saelan, putra dari Kiky Saelan (tokoh sepak bola tanah air), kedua dengan Barry Prima, dan ketiga dengan Adi Bing Slamet, tidak dikaruniai seorang anak pun. Sayang usaha ini belum sempat berhasil karena raibnya Hamdun, sejak tanggal 29 Mei 1998, tak lama setelah Pemilu.[1]
Eva yang kini berganti nama menjadi Siti Syarifah memakai jilbab pada tahun 2000. Dia mengaku malu dengan masa lalunya. Sekarang dia ingin hidup dengan indah, tenang, dan bahagia serta baik di mata Tuhan.[2]
Kini Eva telah menikah lagi untuk yang kelima kalinya dengan pria berdarah Arab dan memiliki seorang putra di tahun 2007, Samir Amin.[3]
Filmografi
- Intan Perawan Kubu (1972)
- Duo Kribo (1977)
- Kuda-Kuda Binal (1978)
- Buah Terlarang (1979)
- Sakura Dalam Pelukan (1979)
- 5 Cewek Jagoan (1980)
- Pintar Pintar Bodoh (1980)
- Lembah Duka (1981)
- Jaka Sembung Sang Penakluk (1981)
- Bukan Istri Pilihan (1981)
- Fajar Yang Kelabu (1981)
- Hidup Tanpa Kehormatan (1981)
- Manusia 6.000.000 Dollar (1981)
- Cewek Jagoan Beraksi Kembali (1981)
- Maju Kena Mundur Kena (1983)
- Midah Perawan Buronan (1983)
- Pokoknya Beres (1983)
- Bergola Ijo (1983)
- Barang Terlarang (1983)
- Dalam Pelukan Dosa (1984)
- Asmara Di Balik Pintu (1984)
- Tahu Diri Dong (1984)
- Putri Duyung (1985)
- Tahu Sama Tahu (1986)
- Atas Boleh Bawah Boleh (1986)
- Depan Bisa Belakang Bisa (1987)
- Cintaku di Rumah Susun (1987)
- Sepondok Dua Cinta (1990)
- Antri Dong (1990)
- Lupa Aturan Main (1991)
- Barang Titipan (1991)
- Asmara (1992)
- Warok Singa Kobra
- Asmara Perawan Metropolitan
- Ken Arok Ken Dedes
- Gadis Bionic
- Pasukan Berani Mati
- Membakar Matahari
- Sabar Dulu Dong
- Serbuan Halilintar
- Perempuan Bergairah
- Kupu-Kupu Beracun
- Jaka Sembung
- Terjebak Dalam Dosa
- Montir-Montir Cantik
- Gadis Diatas Roda
- Bodoh-Bodoh Mujur
- Bumi Bulat Bundar
- Diluar Batas
- Takkan Lari Gunung Dikejar
- Noda X
- Perjalanan Cinta
- Musim Bercinta
- Permainan Bulan Desember
- Asal Tahu Aja
- Nafas Perempuan
Pranala luar
Referensi
- ^ EVA ARNAZ, Setelah Ganti Nama Mendapat Calon Suami ke-5, diakses 11 Desember 2007
- ^ Eva Arnaz, Berawal dari Mimpi, diakses 11 Desember 2007
- ^ Eva Arnaz Gentayangan Di Studio Senam, diakses 11 Desember 2007