Artemis

Dewi perburuan, alam liar, hewan liar, perawan, perbukitan, dan bulan

Artemis (bahasa Yunani: Ἄρτεμις) dalam mitologi Yunani adalah dewi perburuan, alam liar, hewan liar, perawan, dan perbukitan. Dia adalah pembawa dan penghalau penyakit pada perempuan serta merupakan Dewi yang menolong dalam proses kelahiran. Dia merupakan putri dari Zeus dan Leto, serta saudari kembar Apollo. Dia digambarkan sebagai pemburu dan membawa busur dan anak panah.[1] Rusa dan pohon siprus dikeramatkan baginya.[1] Menurut beberapa pendapat, Artemis berasal dari masa pra-Yunani.[2][3][4][5].

Artemis
Patung Artemis di Museum Kapitoline, Roma, Italia
Perburuan
Hutan
Bukit
Hewan liar
Bulan
Simbolbusur dan anak panah, rusa, anjing
Orang tuaZeus dan Leto
SaudaraApollo
KendaraanKereta perang yang ditarik oleh sepasang rusa
Padanan dalam mitologi RomawiDiana
Padanan dalam mitologi EtruskaArtume

Pada perkembangan selanjutnya, Artemis dihubungkan dengan Selene,[6] dewi bulan Yunani yang sering digambarkan dengan bulan sabit di kepalanya. Pada akhir masa Hellenistik, dia juga dianggap sebagai dewi kelahiran (diadaptasi dari tugas Eileithyia). Dalam mitologi Romawi dia dikenali sebagai Diana,[7] dan dalam mitologi Etruska dia dikaitkan dengan dewi Artume.[8] Selain itu, dia juga dikaitkan dengan dewi Hekate.[9]

Etimologi

 
Artemis mengendarai kereta perang yang ditarik sepasang rusa betina. Lukisan vas dari tahun 450–425 SM., ditemukan di Boeotia.

Ada hipotesis yang menghubungkan Artemis dengan *h₂ŕ̥tḱos ("beruang"), yanng berakar dari Proto-Indo-Eropa, karena adanya pemujaan pada Artemis di Brauronia dan Arkouditessa. Tetapi ada juga yang menghubungkannya dengan nama dari Anatolia,[10][11] karena itu adalah istilah untuk beruang dalam bahasa Hittis,[12] Bukti paling awal mengenai nama Artemis terdapat dalam lembaran linear B yang ditemukan di Pylos, di sana tertulis A-TI-MI-TE.[13] Sementara Artemis disebut di Lydia sebagai Artimus.[14][15]

Dalam etimologi yang lebih tradisional mengenai Yunani kuno, nama Artemis dihubungkan dengan "ἀρτεμής" (artemes), "aman",[16] atau "ἄρταμος" (artamos) "penjagal".[17][18]

Pemujaan

Artemis, dewi hutan dan perbukitan, disembah di seluruh Yunani kuno.[19] Praktik pemujaannya yang paling terkenal terletak di pulau Delos (tempat kelahirannya), di Attika, Brauron, di Mounikhia (dekat Piraeus), dan di Sparta.

Orang-orang Sparta kuno biasanya memberikan persembahan untuknya sebelum melakukan kampanye militer karena dewi Artemis juga merupakan salah satu dewi pelindung kota Sparta. Di Sparta diadakan festival Artemis Orthia.

Sementara di kota Athena, festival untuk menghormati Artemis di antaranya adalah festival Elafebolia, Mounikhia, Kharisteria, dan Brauronia.

Di Athena, para gadis yang mendekati usia pernikahan dikirim ke kuil Artemis di Brauron untuk melayani sang dewi selama setahun. Dalam masa pelayanan tersebut, mereka dikenal sebagai arktoi, atau beruang betina kecil. Menurut mitos, asal mula tradisi ini yaitu ketika ada seekor beruang yang sering mendatangi Brauron, dan para penduduknya memberi makan beruang itu sehingga beruang itu lama-kelamaan menjadi jinak. Tetapi ada seorang gadis muda yang mengganggu beruang itu sampai sang beruang membunuh gadis itu. Kakak sang gadis marah dan membunuh beruang itu. hal. itu membuat marah Artemis sehingga sang dewi mengharuskan para gadis muda untuk mengabdi di kuilnya. Setelah selesai masa mengabdinya, para pengantin membakar pakaian dalam yang dipakai selama masih perawan.

Artemis disembah sebagai dewi kelahiran dan kesuburan (seperti dewi Eileithyia) di beberapa tempat. Dia disembah seperti itu karena dia ikut membantu ibunya dalam melahirkan Apollo. Pada masa klasik di Athena, Artemis dihubungkan dengan Hekate. Artemis juga dikaitkan dengan dewi Karyatis.

Artemis adalah dewi utama bagi orang - orang Hyperborea, Arkadia dan juga wanita - wanita Amazon yang dikenal ganas dan gemar serta handal dalam berperang. Di Arkadia, ia dipuja sebagai Soteira (penyelamat) dan Agrotera (pembur) dan merupakan dewi pemimpin Para Nymph yang merupakan pelayan setianya juga penjaga dari segala hal yang ada di alam liar seperti pohon dan sungai. Di Arkadia terdapat sebuah gunung yang diberi nama Artemisios yang dipuncaknya terdapat sebuah kuil untuk memuja Artemis yang sangat menggemari olahraga di gunung. Arkada pun menjadi tempat sakral dkarenakan di sanalah Artemis sering berburu, berlatih, serta bertemu dengan Pan untuk mendapatkan anjingnya.

Pemujaan Artemis Tauria yang dilakukan di selatan Ukraina merupakan pemujaan terhadapnya yang paling kejam. Selain diwarnai dengan aktivitas seks massal (orgy), juga diwarnai dengan pengorbanan manusia. Dalam legenda diceritakan Artemis yang marah mengirim penyakit terus-menerus hingga akhirnya warga mengirim darah manusia untuk menenangkannya. Tapi karena dianggap keterlaluan, maka tradisi ini diubah menjadi perlombaan ketangkasan. [20]

Pemujaan di Efesus

 
Patung yang menggambarkan Artemis Efesus dengan banyak payudara. Dibuat dari marmer pada abad ke-2 M, ditemukan di Villa Hadrian dekat Tivoli.

Kuil Artemis di Efesus di Ionia, (Turki) dianggap sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Kemungkinan itu adalah pusat pemujaannya selain di Delos. Di sana, dewi yang oleh orang Ionia diasosiasikan dengan Artemis melalui interpretatio Graeca disembah terutama sebagai "dewi ibu", mrip dengan dewi Kibele dari Frigia. Di sana, Artemis digambarkan sebagai "Nyonya dari Efesus" dan bagian dada patungnya dipenuhi dengan banyak tonjolan-tonjolan bulat yang melambangkan payudara. Tonjolan-tonjolan tersebut disebut sebagai payudara tambahan tetapi beberapa cendekiawan menyebutnya sebagai testis dari banteng-banteng yang dikorbankan.[21] Dilakukan penggalian di sana pada tahun 1987-88 dan ditemukan xoanon (patung kayu) yang dihiasi banyak manik-manik dari ambar. Hanya tinggal satu tiang (dari 121 tiang) yang masih berdiri di Efesus, sisanya digunakan untuk membuat gereja, jalan, dan benteng.[22]

Penggambaran

Representasi terawal Artemis dalam seni Yunani kuno adalah penggambarannya sebagai Potnia Theron ("Ratu Hewan Liar"): seorang dewi bersayap yang memegang seekor rusa jantan dan macan tutul, atau terkadang macan tutul dan singa.

Dalam seni klasik Yunani, Artemis biasanya digambarkan sebagai perempuan pemburu Homer, dalam Iliad menggambarkan Artemis berpenampilan seperti layaknya perempuan. Ia sering digambarkan sebagai seorang wanita muda yang cantik, bahkan mungkin sama cantiknya dengan Afrodit, dan umurnya berkisar 13 - 19 tahunan. Sebagai seorang pemburu, pakaian yang dipakainya hanya sepanjang lutut, sehingga dari lutut ke bawah kakinya telanjang meski terkadang ia memakai sandal. Berdasakan sajak Homer, digambarkan bahwa baju Artemis memiliki bordiran di bagian lututnya, dan baju pendeknya membuat ia mudah berlarian. Artemis memiliki tubuh tinggi dengan pinggul dan payudara yang kecil dan dahinya yang tinggi menunjukan bahwa dirinya adalah dewi yang angkuh. Busur yang dibawa Artemis adalah busur emas, begitu pula dengan panahnya sehingga ia dijuluki sebagai Khryselakatos (Pembawa Panah Emas).[23] Artemis sering digambarkan dalam posisi memanah, dan ditemani anjing pemburu atau rusa jantan. Sisi gelap Artemis digambarkan dalam beberapa lukisan vas, yaitu ketika dia ditunjukkan sebagai dewi pembawa kematian yang memanah para perempuan muda, seperti putri-putri Niobe.

Atribut dewi Artemis bervariasi: panah terkadang digantikan dengan tombak. Sebagai dewi tarian dia biasanya memegang lira.[24] Sebagai dewi rembulan, pakaiannya lebih tertutup, yaitu jubah panjang dan terkadang juga memakai kerudung untuk menutupi kepalanya.

Pada masa klasik akhir, Artemis mulai dihubungkan dengan dengan Selene (dewi bulan) sehingga Artemis pun digambarkan dengan mahkota bulan sabit. Dalam seni kuno, walaupun diasosiasikan dengan bulan, Artemis tidak pernah digambarkan sebagai bulan itu sendiri. Banyak ditemukan patung-patung kuno Artemis dengan atribut bulan sabit tetapi bulan-bulan tersebut biasanya merupakan ornamen yang ditambahkan pada masa Renaisans.

Pada 7 Juni 2007, sebuah patung perunggu "Artemis dan Rusa jantan" dari masa Romawi dijual dalam suatu pelelangan di New York oleh Albright-Knox Art Gallery seharga $25.5 juta.

Julukan

 
Artemis dengan seekor rusa dan panah, lebih terkenal sebagai "Diana dari Versailles". Marmer, buatan Romawi dari abad ke-1 sampai ke-2 M, ditemukan di Italia.

Sebagai Aeginaea (bahasa Yunani: αιγανέα), Artemis disembah di Sparta; nama tersebut bermakna pemburu dari khamois, atau pemegang tombak.[25][26] Dia disembah di Naupaktus sebagai Aitole; di kota tersebut terdapat kuil yang di dalamnya ada patung Artemis dalam posisi melempar tombak.[27] "Artemis Aetolia" ini diperkenalkan di Naupaktus oleh Philip II dari Makedonia. Strabo menceritakan adanya "Artemis Aetolia" yang lain di daerah Laut Adriatik.[28] Sebagai Agoraea dia adalah pelindung agora. Sebagai Agrotera, dia adalah pelindung para pemburu. Di Elis dia disembah sebagai Alfea. Di Athena Artemis sering dihubungkan dengan dewi Afea. Sebagai Potnia Theron (Homer menggunakan julukan ini) dia adalah pelindung hewan liar. Sebagai Kourotrofos, dia adalah perawat kaum muda. Sebagai Lokhia, dia adalah dewi kelahiran dan persalinan. Artemis terkadang disebut sebagai Kinthia, diambil dari tempat kelahirannya di Gunung Kinthus di Delos, atau Amarinthia, diambil dari nama festival untuknya yang digelar di Amarinthos di Euboea. Artemis juga terkadang disebut sebagai Foebe, bentuk feminin dari julukan saudaranya Apollo, Foebos. Sebutan lain untuknya yang terkenal adalah Agrotera (pemburu) dan Soteira (penyelamat) yang diberikan oleh rakyat Arkadia untuk menghormatinya sebagai dewi pelindng kota tersebut. Julukan Parthenos Iokheira yang berarti Perawan Pembawa Panah diberikan karena ia adalah seorang perawan dan gemar berburu dengan panahnya. Elaphobolos adalah julukan untuk Artemis yang gemar berburu rusa.

Atribut

Kereta

Kereta yang digunakan oleh Artemis aalah kereta emas yang ditarik oleh empat ekor kijang bertanduk emas. Artemis memandikan kijangnya di tepi sungai di Lydia.[29] Artemis kecil melihat seekor rusa yang lebih besar daripada kerbau dengan tanduk bersinar di Bukit Parrhasian di Arkadis. Artemis begitu menginginkannya dan merasa bahwa rusa itu sangat pas untuk dirinya. Artemis memiliki kereta emas dan tali kekangnya dari emas.[30]

Busur dan Panah

Atribut ini adalah atribut yang paling penting bagi dewi perburuan. Berdasarkan Kalimakos dan Homer, baik busur dan panah Artemis berwarna emas yang dibuat oleh Kiklops, seperti yang ia minta pada ayahnya (Zeus). Selain untuk berburu, Artemis menggunakan panahnya untuk membawa penyakit dan kematian tiba - tiba. Busur pun dijadikan lambang bulan di kemudian hari.

Tombak dan Jala

Selain busur dan panah, Artemis juga memakai tombak untuk berburu dan berolahraga. Sementara Jala berhubungan dengan Artemis sebagai Dewi danau, mata air, dan memancing.

Obor

Obor yang dibawa Artemis berhubungan dengan mitosnya sebagai Hekate, dewi kegelapan, penyihir, dan dunia bawah. Hekate membawakan obor untuk menerangi jalan Demeter yang mencari putrinya, Persefon ke dunia bawah. Banyak kuil Artemis terutama di Arkadia yang menggambarkan dirinya membawa obor di tangan kanan, panah di bahunya, dan anjing di tangan kiri.

Lira

Artemis disebut sebagai dewi musik dan tarian perawan hingga ia seing telihat memegang lira.

Fauna

  • Rusa : Rusa merupakan salah satu binatang favorit pemburu karena ketangkasannya. Artemis pun menjadikan rusa sebagai binatang sakal untuknya dan ia disebut sebagai Elaphobolos.

Dalam mitologi

Kelahiran

Artemis merupakan putri dari raja para dewa, Zeus, serta istrinya Leto. Artemis mempunyai saudara kembar yaitu Apollo. Waktu itu Leto harus melahirkan di pulau yang belum pernah disentuh oleh matahari sebab dikutuk oleh Hera, yang murka karena perselingkuhan Zeus dengan Leto. Zeus kemudian mengangkat sebuah pulau dari dasar laut yang belum disentuh sinar matahari, Ortygia. Leto pun melahirkan di pulau tersebut (versi lain menyebutkan Leto melahirkan di pulau Delos).[31][32] Artemis lahir pertama pada bulan keenam. Ia lalu membantu ibunya melahirkan Apollo, yang lahir pada bulan ketujuh.

Masa muda

Kisah tentang masa mudanya yang paling terkenal adalah berdasarkan Himne Kalimakos yang menceritakan bagaimana Artemis yang masih baita duduk di pangkuan ayahnya dan menyebutkan keinginannya yang beragam. Keinginan pertama Artemis adalah kekuatan untuk menjaga keperawanannya dan membuatnya tidak menikah selamanya. Ia pun meminta agar dipanggil dengan banyak nama melebihi Apollo, busur dan panah yang dibuat oleh Kiklops, menjadi Pesforia (Pembawa cahaya), tunik sepanjang lutut, enam puluh Okeanid untuk menjadi paduan suaranya, anak perempuan berusia sembilan tahun, dua puluh Nimfa Amnides untuk mengikutinya berburu serta menjaga peralatan berburu juga anjing berburunya ketika ia beristirahat. Artemis meminta pegunungan dan menyebutkan bahwa ia tidak menerima kota apapun karena ia tidak pernah peduli dengan kehidupan kota. [33].

Artemis menghabiskan masa kecilnya dengan berlatih berburu, berolahraga, dan juga mengumpulkan perlatan berburu serta pengikut. Ia mendapat delapan puluh pengikut Nimfa Amnides dan para Okeanid. Ia kemudian mengajak beberapa orang dari mereka untuk mendatangi tempat kerja Hefaistos (dewa pandai besi) untuk menemui para Kiklops. Ketika yang lainnya ketakutan, Artemis kecil dengan berani masuk dan mencari Kiklops untuk meminta busur serta panahnya.

Ia kemudian menemui Pan, dewa hutan yang berkaki kambing untuk meminta anjing-anjing berburu. Pan memberikannya dua anjing hitam putih, tiga kemerahan, dan satu bertotol, dan memberikannya tujuh anjing betina dari Arkadia yang larinya sangat cepat. Artemis biasanya hanya membawa tujuh anjing untuk berburu.

 
Ifigenia dibawa untuk dikorbankan sementara Artemis datang dengan membawa rusa untuk ditukarkan dengan Ifigenia.

Ifigenia

Artemis menghukum Agamemnon karena sang raja membunuh rusa suci di hutan suci dan menyombongkan diri sebagai pemburu terhebat. Ketika armada Yunani bersiap di Aulis untuk berangkat ke Troya dan memulai Perang troya, Artemis menghentikan angin sehingga kapal-kapal Yuanani tak bisa melaju. Peramal Kalkhis menasehati Agamemnon bahwa satu-satunya cara untuk menentramkan Artemis adalah dengan mengorbankan putri Agamemnon, Ifigenia. Ketika Ifigenia akan dikorbankan di altar, Artemis mengambil Ifigenia dan menggantinya dengan seekor rusa.

Aktaion

Artemis sedang mandi bersama para nimfa di bukit di Gunung Kitheron, saat Pangeran Thebes, Aktaion tidak sengaja memergokinya. Dalam versi lain, dikisahkan Aktaion mengintipnya. Marah atas hal. ini, Artemis kemudian mengutuk Aktaion menjadi seekor rusa, yang akhirnya tewas sebab diburu oleh anjing-anjingnya sendiri. Cerita yang lain menyebutkan bahwa Aktaion menyombong bahwa dia lebih jago berburu daripada Artemis. Murka, Artemis mengubahnya menjadi rusa, dan dimangsa oleh anjingnya sendiri.

Orion

Orion adalah teman Artemis dalam berburu. Dalam beberapa versi, Orion dibunuh oleh Artemis, sementara dalam versi lain dia dibunuh oleh kalajengking raksasa kiriman Gaia. Dalam suatu versi, Orion mencoba memperkosa Opis,[34] salah seorang pengikut Artemis, dan Orion pun dibunuh oleh Artemis. Menurut Aratus,[35] Orion memegang jubah Artemis dan sang dewi membunuhnya.

Dalam versi lainnya lagi, Apollo mengirim seekor kalajengking untuk membunuh Orion. Sementara menurut Higinus, [36] Artemis mencintai Orion tetapi dijebak oleh Apollo, yang ingin melindungi keperawanan saudarinya, sampai Artemis membunuh Orion.

Kallisto

Kallisto adalah putri raja Likaon dari Arkadia. Dia merupakan salah seorang pengawal Artemis dalam berburu. Sebagai pengikut Artemis, Kallistos haruslah tetap perawan. Suatu hari Zeus bernafsu pada Kallisto dan menyamar menjadi Artemis (dalam versi lain menjadi Apollo). Zeus lalu memperkosanya sampai Kallisto melahirkan seorang putra, Arkas. Karena marah, Hera atau Artemis (atau keduanya) mengubah Kallistos menjadi seekor beruang. Arkas hampir saja membunuh beruang tersebut tetapi dihentikan oleh Zeus. Karena kasihan, Zeus mengangkat Kallisto sebagai konstelasi bintang di angkasa. Beberapa pendapat mengatakan bahwa Zeus menempatkan Kallisto dan Arkas di langit sebagai beruang, yaitu rasi bintang Ursa Minor dan Ursa Major. [37]

Aloadai

Gigant Aloadai (Oto dan Efialtes) adalah putra Poseidon. Mereka sangat kuat sampai-sampai tak ada dewa yang bisa melukai mereka. Suatu malam, ketika mereka sedang tidur, Gaia membisikkan sesuatu pada mereka. Gaia memberitahu mereka bahwa merekalah yang seharusnya berkuasa di Olimpus. Sejak itu, Mereka berusaha menyerang Olimpus dengan cara menumpuk-numpuk gunung sampai setinggi Gunung Olimpus, lalu menyuruh para dewa untuk menyerah. Mereka juga meminta Artemis dan Hera menjadi istri mereka. Para dewa melawan tapi tak dapat mengalahkan mereka. Para Aoladai bahkan mampu menangkap Ares dan mengurungnya dalam kendi selama tiga belas bulan. Artemis lalu berubah wujud menjadi seekor rusa dan berlari di antara para Aloadai. Mereka saling melempar tombak yang kemudian mengenai badan masing-masing dan akhirnya saling membunuh.

Niobe

 
Les Enfants de Niobe tués par Apollon et Diane karya Anicet Charles Gabriel Lemonnier, 1770. Lukisan yang menggambarkan Niobe dan anak-anaknya (bawah) dibunuh dengan panah oleh Apollo dan Artemis (atas).

Ratu Thebes dan istri Amfion, Niobe, menyombong bahwa dirinya lebih hebat dari Leto karena dia memiliki 14 anak (Niobid) sementara Leto hanya memiliki sepasang anak. Ketika Apollo dan Artemis mendengar ini, mereka langsung membunuh semua anak Niobe dengan panah beracun sehingga anak-anak Niobe mati tanpa suara. Dalam beberapa versi Apollo dan Artemis mengampuni seorang putra dan seorang putri Niobe. Amfion yang melihat anak-anaknya mati akhirnya ikut bunuh diri. Sementara Niobe diubah menjadi batu oleh Artemis.


Atalanta

Artemis menyelamatkan bayi perempuan bernama Atalanta setelah ayahnya membuangnya begitu saja. Artemis mengirim seekor beruang betina untuk menyusui Atalanta dan menyuruh para pemburunya untuk merawat Atalanta. Setelah dewasa, Atalanta mengikuti perburuan Babi Kalidonia. Dalam perburuan tersebut, Atalanta adalah orang pertamea yang berhasil melukai babi itu sehingga dia dihadiahi kulit sang babi. Atalanta menggantung kulit itu di hutan suci di Tegea sebagai penghormatan utnuk Artemis.

Perang Troya

Artemis memihak Troya dalam Perang Troya dikarenakan saudaranya Apollo adalah dewa pelindung kota Troya, selain itu Artemis juga disembah di bagian barat Anatolia. Dalam perang tersebut, Artemis berkelahi dengan Hera. Hera merebut tempat anak panah Artemis dan memukulkannya pada telinga Artemis. Artemis menangis dan mengadu pada ayahnya, Zeus. Sementara busur dan anak panah Artemis yang berjatuhan dipunguti oleh ibu Artemis, Leto.[38]

Lain-lain

Dalam suatu versi mengenai cerita Adonis, Artemis mengirim seekor babi hutan untuk membunuh Adonis karena Adonis menyombongkan diri sebagai pemburu yang lebih hebat dari Artemis. Dalam versi lainnya, Artemis membunuh Adonis, kekasih Afrodit, untuk membalas dendam pada Afrodit yang telah membunuh Hippolitos, kekasih Artemis.

Setelah kematian Meleager, Artemis mengubah para Meleagrid, yang sedang berduka, menjadi ayam guinea yang sangat disayangi oleh Artemis.

Artemis membunuh Khione karena menyombongkan diri telah bercinta dengan Apollo.

Dalam astronomi

 
Artemis memegang panah. Lukisan vas dari Attika dari tahun 475 SM.

Ada beberapa benda angkasa yang dinamai berdasarkan nama Artemis, di antaranya adalah planet minor (105) Artemis, kawah Artemis di bulan, dan patahan Artemis Chasma serta korona Artemis di planet Venus.

Sebagai Foebe, namanya dijadikan sebagai nama salah satu satelit Saturnus, Phoebe.

Dalam budaya populer

Dalam film animasi Saint Seiya Heaven Chapter: Overture tahun 2004, Artemis adalah dewi yang mengambil alih bumi dari saudarinya, Athena. Tokoh Artemis juga muncul dalam beberapa episode Transformers sebagai android yang menjaga planet Gaea.

Dalam seri novel Artemis Fowl, tokoh utamanya bernama Artemis Fowl II dan ayahnya bernama Artemis Fowl I.

Artemis Entreri adalah salah satu tokoh dalam dalam permainan peran Dungeons & Dragons.

Artemis muncul dalam komik Marvel sebagai dewi pemanah yang melawan kelompok Avengers atas perintah Zeus.

Catatan kaki

Templat:Reflist2

Referensi

  • Burkert, Walter. 1985. Greek Religion (Cambridge:Harvard University Press)
  • Graves, Robert. (1955) 1960. The Greek Myths (Penguin)
  • Kerenyi, Karl. 1951. The Gods of the Greeks
  • Telenius, Seppo. (2005) 2006. Athena-Artemis (Helsinki: Kirja kerrallaan)

Lihat pula

Pranala luar

Templat:Link FA

  1. ^ a b “Kekuasaannya adalah di bumi, terutama tempat-tempat yang belum terjamah, hutan dan bukit yang banyak dihuni hewan liar." Hammond dan Scullard (penyunting), The Oxford Classical Dictionary. (Oxford: Clarendon Press, 1970) hal. 126. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Hammond" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ Rose, H. J. A Handbook of Greek Mythology, Dutton 1959, hal. 112
  3. ^ Guthrie, W. C. K. The Greeks and Their Gods, Beacon 1955, hal. 99
  4. ^ Homer menyebutnya sebagai Artemis Agrotera, Potnia Theron (Artemis dari Alam Liar, Ratu Para Binatang"
  5. ^ Homer, Iliad xxi 470
  6. ^ Hammond, Oxford Classical Dictionary, hal. 970-971.
  7. ^ Hammond, Oxford Classical Dictionary, hal. 337-338.
  8. ^ Hammond, Oxford Classical Dictionary, hal. 127.
  9. ^ “Artemis sangat sering diidentikkan dengan dewi asing yang mirip dengannya. Ketiganya membentuk sebuah Trinitas Rembulan yang yang melambangkan fase kehidupan wanita dari seorang gadis, ibu, hingga menjadi tua.” Hammond, Oxford Classical Dictionary, hal. 127.
  10. ^ Campanile, Ann. Scuola Pisa 28 :305
  11. ^ Restelli, Aevum 37 :307, 312.
  12. ^ Charis: Essays in Honor of Sara A. Immerwahr, esai oleh Edwin L. Brown, "In Search of Anatolian Apollo", Hesperia Supplements 33 (2004:243-257) hal. 251: Artemis, sebagai saudari kembar Apollo, didisksuikan dalam hal. 251.
  13. ^ John Chadwick dan Lydia Baumbach, "The Mycenaean Greek Vocabulary" Glotta, 41.3./4. (1963:157-271) hal. 176, s.v. Ἂρτεμις, a-te-mi-to- (genitif); C. Souvinous, "A-TE-MI-TO dan A-TI-MI-TE", Kadmos9 1970:42-47; T. Christidis, "Further remarks on A-TE-MI-TO and A-TI-MI-TE", Kadmos 11 :125-28; Palaeolexicon, Word study tool of ancient languages;
  14. ^ Indogermanica et Caucasica: Festschrift fur Karl Horst Schmidt zum 65. Geburtstag (Studies in Indo-European language and culture), W. de Gruyter, 1994, Etyma Graeca, hal. 213-214, dalam Google books
  15. ^ Houwink ten Cate, The Luwian Population Groups of Lycia and Cilicia Aspera during the Hellenistic Period (Leiden) 1961, hal. 166, diamati dalam konteks ini oleh Brown 2004, hal. 252.
  16. ^ ἀρτεμής, Henry George Liddell, Robert Scott, A Greek-English Lexicon, On Perseus Digital Library
  17. ^ ἄρταμος, Henry George Liddell, Robert Scott, A Greek-English Lexicon, On Perseus Digital Library
  18. ^ Ἄρτεμις, Henry George Liddell, Robert Scott, A Greek-English Lexicon, On Perseus Digital Library; http://www.behindthename.com/name/artemis
  19. ^ “. . . seorang dewi yang disembah di seluruh Yunani, tetapi kemungkinan besar pada masa pra-Hellenik.” Hammond, Oxford Classical Dictionary, hal. 126.
  20. ^ [1], Kultus Artemis Taurian.
  21. ^ "In Search of Diana of Ephesus", New York Times, 21 Agustus 1994.
  22. ^ "In Search of Diana of Ephesus", New York Times, 21 Agustus 1994..
  23. ^ "Di atas bukit berkabut dan puncak berangin dia menarik busur emasnya." (Himne Homer untuk Artemis), dan busurnya juga terbuat dari emas dalam Ovid, Metamorphoses 1.693, sementara busur nimfanya dari tanduk.
  24. ^ Faulkner, Andrew (2008). The Homeric hymn to Aphrodite: introduction, text, and commentary. Oxford University Press US. hlm. 95. ISBN 0199238049. 
  25. ^ Pausanias, iii. 14. § 3
  26. ^ Schmitz, Leonhard (1867). "Aeginaea". Dalam Smith, William. Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology. 1. Boston. hlm. 26. 
  27. ^ Pausanias, x. 38. § 6.
  28. ^ "Di antara kaum Heneti beberapa kehormatan diberikan pada Diomedes; dan, sungguh, seekor kuda putih masih dipersembahkan untuknya, dan dua bagian masih bisa dilihat — satu keramat untuk Hera Argos dan satu lagi keramat untuk Artemis Aetolia. (Strabo, v.1.9 on-line text).
  29. ^ Himne Homer No.9
  30. ^ Himne Kalimakos
  31. ^ Hammond. Oxford Classical Dictionary. hal. 597-598.
  32. ^ Himne Homer, "Bersukacitalah, wahai Leto yang diberkati, karena kau telah melahirkan anak-anak yang mulia, tuan Apollon dan Artemis yang pandai memanah; Artemis di Ortygia, dan Apollon di Delos yang berbatu."
  33. ^ [2], Masa Muda Artemis
  34. ^ "Nama lain dari Artemis", Karl Kerenyi, The Gods of the Greeks (1951) hal.204.
  35. ^ Aratus, 638
  36. ^ Hyginus, Poeticon astronomicon, ii.34, mengutip penyair Yunani Istrus.
  37. ^ "Callisto". Greek Mythology. Diakses tanggal 19 April 2010. 
  38. ^ Homer, Iliad xxi.470