Bengkulu

provinsi di Pulau Sumatera, Indonesia

Bengkulu (bahasa Belanda: Benkoelen atau Bengkulen, bahasa Inggris: Bencoolen, bahasa Melayu: Bangkahulu) bagian barat daya pulau Sumatera adalah sebuah provinsi yang terletak di Pulau Sumatera, Indonesia. Di sebelah utara berbatasan dengan Sumatera Barat, di sebelah timur dengan Jambi dan Sumatera Selatan sedangkan di sebelah selatan dengan Lampung.

Bengkulu
Peta
Peta
Negara Indonesia
Ibu kotaKota Bengkulu
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 8
  • Kota: 1
Pemerintahan
 • GubernurAgusrin Maryono Najamuddin, S.T.
Luas
 • Total19,788,70 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total2,000,000 (+/-)
Demografi
 • AgamaIslam
Kristen Protestan
Kristen Katolik
Hindu
Buddha
 • BahasaMelayu Bengkulu
Rejang
Serawai
Pasemah
Kaur
Enggano
Indonesia
Kode Kemendagri17 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS17 Edit nilai pada Wikidata
Rumah adatPusako Bubung Limo
Senjata tradisionalKeris Bengkulu
Situs webwww.bengkulu.go.id

Asal-usul Nama

Bengkulu berasal dari bahasa Melayu-Jawi kata bang yang berarti pesisir kemudian terjadi pegeseran pengucapan berubah menjadi beng dan kulon berarti barat menjadi kulu [1]

Sejarah

 
Tiga wanita Belanda berpakaian sarong kebaya jalan-jalan di depan Fort Marlborough (awal abad ke-20).

Di wilayah Bengkulu sekarang pernah berdiri kerajaan-kerajaan yang berdasarkan etnis seperti Kerajaan Sungai Serut, Kerajaan Selebar, Kerajaan Pat Petulai, Kerajaan Balai Buntar, Kerajaan Sungai Lemau, Kerajaan Sekiris, Kerajaan Gedung Agung, dan Kerajaan Marau Riang. Di bawah Kesultanan Banten, mereka menjadi vazal.

Sebagian wilayah Bengkulu, juga pernah berada dibawah kekuasaan Kerajaan Inderapura semenjak abad ke-17.

British East India Company (EIC) sejak 1685 mendirikan pusat perdagangan lada Bencoolen dan kemudian gudang penyimpanan di tempat yang sekarang menjadi Kota Bengkulu. Saat itu, ekspedisi EIC dipimpin oleh Ralph Ord dan William Cowley untuk mencari pengganti pusat perdagangan lada setelah Pelabuhan Banten jatuh ke tangan VOC, dan EIC dilarang berdagang di sana. Traktat dengan Kerajaan Selebar pada tanggal 12 Juli 1685 mengizinkan Inggris untuk mendirikan benteng dan berbagai gedung perdagangan. Benteng York didirikan tahun 1685 di sekitar muara Sungai Serut.

Sejak 1713, dibangun benteng Marlborough (selesai 1719) yang hingga sekarang masih tegak berdiri. Namun demikian, perusahaan ini lama kelamaan menyadari tempat itu tidak menguntungkan karena tidak bisa menghasilkan lada dalam jumlah mencukupi.

Sejak dilaksanakannya Perjanjian London pada tahun 1824, Bengkulu diserahkan ke Belanda, dengan imbalan Malaka sekaligus penegasan atas kepemilikan Tumasik/Singapura dan Pulau Belitung). Sejak perjanjian itu Bengkulu menjadi bagian dari Hindia Belanda.

Penemuan deposit emas di daerah Rejang Lebong pada paruh kedua abad ke-19 menjadikan tempat itu sebagai pusat penambangan emas hingga abad ke-20. Saat ini, kegiatan penambangan komersial telah dihentikan semenjak habisnya deposit.

Pada tahun 1930-an, Bengkulu menjadi tempat pembuangan sejumlah aktivis pendukung kemerdekaan, termasuk Sukarno. Di masa inilah Sukarno berkenalan dengan Fatmawati yang kelak menjadi isterinya.

Setelah kemerdekaan Indonesia, Bengkulu menjadi keresidenan dalam provinsi Sumatera Selatan. Baru sejak tanggal 18 November 1968 ditingkatkan statusnya menjadi provinsi ke-26 (termuda sebelum Timor Timur).

Seni dan Budaya

Bengkulu memiliki kerajinan tradisional batik besurek, yakni kain batik yang dihiasi huruf-huruf Arab gundul.

Tari tradisionalnya adalah, antara lain, Tari Tombak Kerbau, Tari Putri Gading Cempaka, Tari Sekapur Sirih, Tari Pukek, Tari Andung, dan Tari Kejai.

Seni musiknya adalah Geritan, yaitu cerita sambil berlagu; Serambeak, yang berupa patatah-petitih; andi-andi, yaitu seni sastra yang berupa nasehat. Kesenian Aceh pada dasarnya mempunyai ciri yang amat nyata, ya itu Islam didalamnya. Hal ini disebabkan karena pengaruh Islam yang sangat besar dalam kehidupan masyarakat Aceh, terutama dalam kehidupan masyarakat Aceh masa lampau.

Dalam masyarakat Aceh masa kini ajaran Islam itu tetap dipandang sebagai nilai yang esensial dan masih sangat besar pengaruhnya sekalipun disamping itu pengaruh dari budaya modern mulai besar pula. Dengan kata lain telah terjadi pergeseran. Malah dalam beberapa nilai konflik nilai-nilai dalam masyarakat Aceh sekalipun nilai-nilai Islam masih tetap dominan.

Mari kita lihat sekilas sejarah mengenai beberapa budaya dan seni Aceh diantara sekian banyak budaya dan seni kebanggaan masyarakat Aceh.

Seudati.

Seudati merupakan perpaduan antara seni tari, seni suara, seni sastra, karena selain dari menari, para pelaku juga sekaligus meyakinkan kisah-kisah yang tersusun secara bersajak dan dilagukan dengan berbagai lagu, pada permulaan sejarahnya, seudati itu berfungsi sebagai tari pahlawan yang dilaksanakan untuk melepaskan pasukan tentara yang akan berangkat ke medan juang dalam peperangan melawan musuh,- menyambut pasukan tentara yang pulang dari medan perang, lebih kalau pasukan itu pulang dengan membawa kemenangan, media dakwah, karena dalam kisah yang diucapkan bersajak itu, dapat diselipkan berbagai ajaran yang perlu didakwahkan.

Akan tetapi kemudian oleh karena kesenian tersebut sangat digemari oleh rakyat, maka diadakan juga pada waktu-waktu yang lain, bahkan dikampung-kampung. Akhirnya fungsi berubah menjadi hiburan rakyat dan dipertandingkan dengan pemungutan bayaran. Mula-mula tidak semalam suntuk, akan tetapi waktu pertandingan terjadi berbalas kisah, karena masing-masing tidak mau kalah, maka akhirnya sampai pagi hari, mataharilah yang memisahkan kedua belah pihak, akibatnya semua orang yang menikmati hiburan tersebut terpaksa tidur semalam suntuk, tidak sempat mencari rizki untuk belanja rumah tangga, disamping itu juga lama kelamaan timbul efek samping lainnya, yaitu terjadi perzinaan dan pencurian dikampung-kampung yang bersangkutan dan yang berdekatan, oleh karena itulah ulama Aceh membencinya, malah mengharamkannya, judi haramnya itu, bukan haram zaty, artinya bukan haram seudati atau keseniannya, melainkan haram karena akibat sampingan yang merusak masyarakat, kalau hal ini dapat dihindarkan tidak masalah.

Para pelaku seudati terdiri dari delapan orang penari ditambah satu atau anak seudati yang bagus suaranya, oleh karena para seudati terdiri dari delapan orang maka dinamakan saman berasal dari bahasa Arab yang berarti delapan, dan oleh karena dalam permainan itu diceritakan bermacam-macam terutama sewaktu pertandingan, maka dinamakan ratooh.

Pakaian para penari terdiri dari baju kaos lengan panjang celana panjang berwarna hitam atau putih yang agak genting pada bagian lutut dan kain sarung sutera berlipat dua dililit dipinggang, kemudian disisi plah sebilah rencong, lambang pahlawan Aceh dihulunya diikat denga kain kuning atau hijau, dikepalanya di ikat daster sutera yang dalam bahasa Aceh disebut “tangkulok sutera”

Oleh karena seudati sangat digemari oleh segenap masyarakat Aceh, maka dalam konferensi PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh) yang berlangsung di kutaraja (sekarang Banda Aceh) pada tahun 1964 dibicarakan juga hukumnya, untuk keperluan itu maka dibentuklah sebuah tim penelaah yang terdiri dari tokoh-tokoh yang bertugas dijawatan agama keresidenan Aceh, akan tetapi karena situasi belum mengizinkan karena masih berlangsungnya perlawanan fisik melawan Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia lagi, tambah pula ada antara anggota tim itu meninggal dunia, maka tim tersebut tidak dapat menyelesaikan tugasnya. Namun dalam rapat-rapat telah terdapat titik terang, asal saja dalam pelaksanaannya dapat dihindari hal-hal yang negatif.

Laweut

Perkataan laweut berasal dari perkataan “seulaweut” (seulaweut dalam bahasa Indonesia) ini juga merupakan antara seni tari, seni suara dan seni sastra. Tari ini lebih mirip dengan tari seudati, hanya pelakunya terdiri dari gadis-gadis, oleh karena itu juga dinamakan dengan nama “seudati inong” (Seudati Perempuan) tarin seudati ini berasal dari Aceh Pidie.

Unsur Islam dalam seni rupa.

Seni rupa juga berkembang di Aceh, akan tetapi perkembangannya sekarang tidak menonjol sebagaimana keadaan pada masa lampau, seni rupa yang berkembang di Aceh adalah seni arsitektur, seni ukir, dan seni dalam membuat sulaman, anyaman, keramik, kopiah meukutop dan rencong, seni pahat dan seni lukis tidak berkembang pada masa lampau, dari keduanya hanya seni lukis yang mulai berkembang sekarang, sebab tidak berkembangnya seni pahat dan seni lukis pada masa lampau di Aceh juga karena ajaran Islam.

Setelah datangnya agama Islam maka pengaruh hindu yang ada di Aceh dihilangkan, maka dilarang membuat patung atau gambar mahluk yang bernyawa, baik manusia maupun hewan, larangan tersebut berdasarkan hadist ya itu: “ siapa yang melukis atau menggambar sebuah gambar, maka dia akan disiksa tuhan sampai dia bisa memberinya bernyawa, tapi selamanya tidak mungkin memberikan lukisan atau patung itu bernyawa” (Saleh Kasim, 1986).

Seni arsitektur

Tercermin dari rumoh Aceh yang sekarang masih ada sisa-sisanya, bentuk dari rumah tradisional Aceh ini memanjang dari arah timur ke barat yang maksudnya dibuat demikian adalah untuk memudahkan menentukan arah kiblat. Dibagian sebelah barat maupun sebelah timur sejajar dengan kuda-kuda dan letaknya agak keluar, terdapat tolak angin (tulak angen) yang sepenuhnya berisi ukiran-ukiran yang merupakan kaligrafi yang berasal dari ayat-ayat al-Quran.

Demikian pula pada pintu rumah yang disebut juga Pinto Aceh serta pada kisi-kisi dan bingkai jendela terdapat juga ukiran-ukiran yang bermotif alam (misalnya bunga) dan kaligrafi huruf Arab. Selain daripada itu, dalam mendirikan rumah Aceh tradisional didirikan upacara yang bersifat religius, seperti halnya mengadakan peusijuek, yang hal itu sebenarnya merupakan sisa-sisa kebudayaan sebelum Islam datang, yaitu animisme dan dinamisme yang berbau magis, namun dalam upacara itu telah dimasukkan ajaran Islam, misalnya membacakan doa secara Islam bila acara mendirikan rumah itu selesai, disamping hal-hal tersebut diatas masih dapat juga ditelusuri unsur-unsur Islam yang terdapat dalam arsitektur Rumoh Aceh ( Rumah Aceh), misalnya dari struktur ruangan-ruangan yang terdapat dalam rumah itu yang ada kaitan dengan peranan-peranan daripada penghuninya. Jadi unsur Islam dalam seni arsitektur Aceh sangat jelas.

Anyaman

Anyaman berkembang di Aceh sampai dengan sekarang, akan tetapi yang masih maju di daerah-daerah pedalaman, akan tetapi didaerah perkotan anyaman tersebut sudah minim, anyaman tersebut dibuat dari daun lontar dan pandan dalam bahasa Aceh dinamakan sikee, anyaman yang biasa dibuat adalah tikar, diantaranya adalah tikar sembahyang dan tikar orang mati, tikar sembahyang khusus dibuat untuk maksud itu (tikar sajadah) dan disamping itu bentuk juga memperlihatkan unsur Islam.

Bagian depan menyerupai kubah mesjid, dan bagian pinggirnya menyerupai gigi buaya sebanyak lima buah yang melambangkan bahwa seorang yang sedang bersembahyang tidak boleh melakukan kegiatan lain ( misalnya berbicara) akan tetapi harus kusyuk seakan-akan orang itu (hatinya) berbicara dengan tuhan.

Rencong

Timbul Rencong di Aceh juga karena pengaruh Islam. Banyak simbol-simbol pada rencong yang memperlihatkan unsur Islam didalamnya. Didalam buku RENCONG karangan T. Syamsyuddin dan M. Nur Abas ( 1981:5) dijelaskan arti dari simbol pada rencong sebagai berikut:

- Gagang Rencong yang melekuk kemudian melebar pada bagian sikunya berupakan aksara arab BA

- Bujuran gagang tempat genggaman merupakan aksara SIN

- Bentuk-bentuk lancip yang menurun kebawah pada pangkal besi pada gagangnya merupakan aksara MIM

- Lajur-lajur besi pada pangkal gagang hingga dekat ujungnya merupakan aksara LAM

- Ujung-ujung yang runcing dengan datar sebelah atas dan bagian bawah sedikit melekuk ke atas merupakan aksara HA.

Rangkaian dari dari aksara BA, MIM, LAM, dan HA itu mewujudkan kata, dengan demikian jelas bahwa rencong merupakan perwujudan dari ayat al-quran yang dalam bentuk alat yang tajam dijadikan sebagai alat perang guna mempertahankan agama Islam dari rong-rongan orang yang anti Islam.

Unsur Islam juga dapat ditelusuri dari cara membuatnya . untuk membuat sebuah rencong adakalanya dilakukan dengan cara ilmu ghaib yaitu dengan mengurutkan besi atau logam bahan rencong dengan jari tangan dengan membaca mantra-mantra dari ayat al-quran sehingga ia benar-benar ampuh sebagai senjata.

Inilah sekilas tentang seni dan budaya Aceh yang penuh dengan nilai-nilai religius dan heroik, selama ini banyak daripada generasi Aceh yang tidak mengenal akan budaya nenek moyang mereka, mereka lebih mengenal akan budaya-budaya asing (budaya barat) yang sama sekali tidak cocok dengan kultur kita masyarakat Aceh ini merupaka sebuah dilema bagi kelestarian budaya yang sangat kita cintai ini, padahal seharusnya kita harus bangga dengan budaya kita itu yang berbeda dengan budaya-budaya lain yang ada di dunia ini.

Semua pihak harus bangkit dan bersatu menyelamatkan budaya kita, semua kita harus mempunyai rasa memiliki dan rasa mencintai terhadapa budaya yang kita miliki, setiap bangsa yang lupa akan budayanya maka bangsa tersebut akan kehilangan jati diri. Mari kita bangkitkan kembali rasa cinta terhadap budaya kita kepada segenap generasi kita sejak dini sebelum semuanya terlambat.

Obyek wisata

Wisata alam

1. Pantai Panjang

Lokasi pantai Panjang sekitar 3 km dari kota Bengkulu. Sekitar 7 km panjang pantai dengan 50m lebar dari jalan raya. Banyak transportasi umum yang menuju ataupun pergi dari pantai Panjang. Pohon Cemara yang rindang menghiasi sepanjang pantai. Hotel dan restoran juga banyak terdapat disana. Pantai ini juga memiliki fasilitas area parkir, kolam renang, cottage, dan lainnya yang mendukung wisata disana.

2. Pantai Pasir Putih

Pantai ini terletak dekat pelabuhan samudra Pulau Baii. Jarak sekitar 19 km dari pusat koa Bengkulu. Kondisi jalan menuju kesana sangat baik. Tempat ini dapat dicapai dengan kendaraan roda empat jenis apapun. Kondisi pantai sangat bersih dengan pasir pantainya yang putih dan pohon cemara yang tumbuh disekitarnya.

3. Pulau Tikus

Pulau ini terdiri dari satu pulau induk dan beberapa pulau-pulau kecil lainnya yang mengitari dan dengan karang-karang yang indah. Pulau tikus sangat cocok untuk wisata laut. Pulau ini dapat dicapai sekitar 1 jam dari kota Bengkulu dengan menggunakan kapal boat.

4. Danau Dendam Tak Sudah

Danau ini dikelilingi oleh perbukitan kecil, dengan bukit barisan sebagai latar belakangnya. Jaraknya sekitar 8 km dari pusat kota Bengkulu. Anggrek air Vanda Hookeriana tumbuh sepanjang danau. Ketika musim bunga anggrek tersebut membuat danau menjadi indah dan lebih sejuk.

5. Tapak Padri dan Pantai Jakat

Terletak sangat dekat dengan benteng marlborough dengan pemandangan laut yang indah. Tapak Padri dataran yang cukup tinggi sehingga kita dapat melihat matahari terbenam. Masyarakat sering berkunjung ketempat ini pada sorehari untuk melihat sunset.

6. Taman Hutan Hujan Tropis (Tahura)

Lokasinya sekitar 16 km dari pusat kota Bengkulu yang dapat dicapai oleh berbagai jenis kendaraan roda empat. Tempat ini biasanya digunakan sebagai tempat untuk area observasi dan temopat kemah dengan keadaan alam yang indah.

Wisata budaya dan peninggalan sejarah

1. Benteng Marlborough

Benteng Marlborough dibangun oleh perusahaan india timur dibawah kepemimpinan gubernur Joseph Callet. The fort constitutes the strong fort Benteng Marlborough berdiri mengahadap selatan, dan memiliki luas 44,100 meter persegi. Benteng ini mempunyai bentuk bangunan abad 18, menyerupai kura-kura. Pintu utamanya dikelilingi parit yang luas dan dapat dilalui oleh jembatan. Menurut masyarakat sekiotar di benteng itu juga terdapat pintu keluar bawah tanah yang dulu digunakan pada waktu perang.

2. Rumah Pengasingan Bung Karno

Pada jaman koloni Belanda(1939-1942), Soekarno (Yang kemudian menjadi Presiden RI yang pertama) pernah diasingkan di Bengkulu. Selama dalam pengasingan Soekarno tinggal di rumah yang beralamat di Anggut Atas dan sekarang dikenal dengan jalan Soekarno-Hatta. Beberapa peralatan, sepeda, perpustakaan buku-buku, dan yang lainnya yang pernah dimiliki oleh soekarno disimpan didalam rumah ini. Selama tinggal di Bengkulu, Soekarno mendesain masjid, yang sekarang dikenal dengan Masjid Jamik (Jamik Mosque).

3. Parr and Hamilton Monuments

Parr Monuments terletak di depan Pasar Barukoto diseberang benteng Marlborough, sedangkan Hamilton Monuments terletak di Jalan Soekarno-Hatta. Monument ini dibangun oleh Inggris untuk memperingati kekalahan mereka di Bengkulu.

4. Museum Provinsi Bengkulu

Museum Bengkulu terletak di bagian selatan dari jalan utama kota Bengkulu, yaitu di jalan Pembangunan. Disini kita dapat melihat berbagai macam benda benda bersejarah. dan juga baju batik buatan Bengkulu yang dinamakan kain Besurek.

5. Rejang Lebong

Air Panas dan Air Terjun Suban. Terletak 6 km dari Curup yang dihubungkan oleh jalan aspal. dan terdapat air panas serta dua air terjun. oleh pemerintah dibangun berbagai macam fasilitas umum untuk menunjang pariwisata di sana.

6. Danau Pematang

Terletak 16 km dari Curup dan dapat dicapai dengan mudah dengan transportasi umum. Danau ini dikelilingi oleh perbukitan. Bukit Kabal Terletak 19 km dari Curup dengan jalan aspal yang menghubungkannya. Dengan tinggi sekitar 1,936 m diatas permukaan laut dengan keindahan alam yang menakjubkan.

7. Danau Tes

Terletak 51 km dari Curup di Kecamatan Lebong Selatan, Danau ini adalah danu terbesar di provinsi Bengkulu dengan jarak 3 km. dan digunakan juga sebagai pembangkit listrik tenaga air. Tempat ini juga biasanya sebagai tempat peristirahatan bagi turis untuk melihat panorama yang indah dan matahari terbenam.

8. Kolam Renang Tabarena

Terletak 4 km dari Curup yang dihubungkan oleh jalan aspal. Tabarena adalah kolam renang alam yang berada di sungai dengan airnya yang bersih dan dingin.

9. Air Terjun Kepala Curup

Terletak 29 km dari Curup dengan tinggi 100m. Dengan airnya yang segar dan sering dikunjungi oleh wisatawan.

10. Sungai Air Putih

Terletak di Tambang Sawah, sekitar 15 km dari Muara Aman atau 80 km dari Curup. Sungainya terdiri dari air panas dan air dingin.

11. Makam Sentot Alibasyah Terletak di Desa Bajak, Kecamatan Teluk Segara, Bengkulu.Sentot Alibasyah merupakan salah satu Panglima P.Dipenegoro yang dikirim ke Bonjol waktu perang Padri

Obyek wisata andalan

1. Bunga Raflessia Arnoldy

Semasa Pemerintahan Inggris, Bunga ini ditemukan pertamakali oleh Sir Thomas Raffles dan Dr. Arnoldy di Dusun Lubuk Tapi pada tahun 1818. Bunga ini adalah bunga terbesar di dunia dengan diameter 100 cm. Bunga ini membutuhkan 6 sampai 8 bulan untuk tumbuh dan 15 hari setelah itu untuk berbunga. Keunikan dari bunga ini adalah tidak adanya akar, daun dan batang. Tumbuhan ini termasuk parasit kerena tidak adanya klorofil dan haustoria. Bunga ini sering tumbuh dan ditemukan di Taba Penanjung I dan Taba Penanjung III (Bengkulu Tengah), daerah di wilayah kabupaten Kepahiang, dan daerah di wilayah kabupaten Rejang Lebong.

2. Bunga Kibut (Amorphopalus Titanuum)

Bunga ini sangat menarik dan cantik. Tidak memiliki batang dengan tetapi memiliki bunga yang tinggi sekitar 3 m dan kuat. Bunga ini tumbuh di sekitar Rejang Lebong mengelilingi Kepahiang, Bengkulu Utara, and Bengkulu Selatan.

3. Anggrek air Vanda Hookeriana

Berdasarkan ahli tanaman yang datang ke Bengkulu, anggrek air inihjanya terdapat di Danau Dendam Tak Sudah yang terletak sekitar 5 km dari kota Bengkulu. Beberapa macam anggrek liar dan alami lainnya dapat pula ditemukan di provinsi Bengkulu.

4. Berbagai macam kekayaan hutan yang dapat ditemukan di Bengkulu seperti Kayu Medang, Meranti, Rattan, Damar. Tanaman lainnya yang dibudidayakan oleh masyarakat adalah Minyak sawit, getah karet, kopi, durians, jeruk, sayuran ,dan lainnya.

5. Fauna : Beberapa macam hewan seperti macan, kijang, gajah, monyet, rangkong adalah hewan yang menempati hutan di provinsi Bengkulu.

6. Upacara Tabot

Tabot adalah upacara tradisional tentang kepahlawanan Hasan dan Husen, Mereka Mati dalam peperangan melawan orang-orang Yazid. Perayaan pertama kali dilaksanakan oleh Syeh Burhanuddin yang dikenal sebagai Imam Senggolo pada tahun 1685. Syeh Burhanuddin (Imam Senggolo) Menikah dengan wanita Bengkulu kemudian anak mereka, cucu mereka dan keturunan mereka disebut sebagai keluarga Tabot. upacara ini dilaksanakan dari 1 sampai 10 muharram (berdasar kalendar islam)setiap tahun.

7. Upacara Lainnya yang mengiringi Tabot

Upacara Mengambil Tanah, dilakukan dari 1 sampai 4 Muharram. Duduk Penjah, 5 Muharram. Menjara, 5 sampai 6 of Muharram. Anak Jari-Jari dan Sorban, 7 sampai 8 Muharram. Arak Gedang, 9 Muharram. Pembuangan Tabot, 10 Muharram.

8. Taman Laut

Taman ini terletak sekitar pulau Enggano.

9. Taman Nasional

Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) Terletak di Kecamatan Seblat sekitar 100 km dari kota Bengkulu. Taman Nasional lainnya terletak di Selatan Kaur, 80 km dari Manna. Taman ini merupakan bagian dari Taman Nasional Sumatera Selatan(TNSS I). Berbagai m,acam hewan dapat dijumpai di sana.

10. Taman Berburu

Gunung Nanu'ua, hutan yang masih alami yang terletak di pulau Enggano.Hewan yang dapat diburu adalah : banteng liar, bore (babi liar), kijang, monyet, dan beberapa lainnya. Semidang Bukit Kaba, terletak di Taba Penanjung dengan luas area 15,300 ha.

11. Elephant Training Center (ETC) di Seblat

Terletak di sebelah sungai Seblat, Putri Hijau, Bengkulu utara. Tempat latihan ini adalah salah satu dari tempat latihan yang ada di Indonesia(Way Kambas ETC, Lampung; Lhokseumawe ETC, Aceh; Sebangau ETC, Riau; Sebokor ETC, Sumatera Selatan). Untuk mencapai kesini dapat menggunakan kendaraan roda empat. terletak 132 km dari Bengkulu atau sekitar 3 jam perjalanan. Kita dapat melalui : Simpang Air Muring ke Desa Suka Maju, kemudian berjalan kaki sekitar 5 km. Dan Simpang Desa, Kota Bani, Suka Merindu, dan Suka Baru. Sayang sekali, jalur ini tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat.

Daftar Kabupaten

No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota luas wilayah (km2)[2] Jumlah penduduk (2022)[2] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
 
Peta lokasi
1 Kabupaten Bengkulu Selatan Kota Manna Gusnan Mulyadi 1.219,22 170.931 11 16/142
 
 
2 Kabupaten Bengkulu Tengah Karang Tinggi Heriyandi Roni (Pj.) 1.132,38 119.599 10 1/142
 
 
3 Kabupaten Bengkulu Utara Kota Arga Makmur Mian 4.481,99 296.130 19 5/215
 
 
4 Kabupaten Kaur Kaur Selatan Lismidianto 2.608,56 131.867 15 3/192
 
 
5 Kabupaten Kepahiang Kepahiang Hidayatullah Sjahid 738,97 153.232 8 12/105
 
 
6 Kabupaten Lebong Tubei Kopli Ansori 1.666,62 110.233 13 11/93
 
 
7 Kabupaten Mukomuko Kota Mukomuko Sapuan 4.138,68 193.154 15 3/148
 
 
8 Kabupaten Rejang Lebong Curup Syamsul Effendi 1.559,42 282.349 15 34/122
 
 
9 Kabupaten Seluma Pasar Tais Erwin Octavian 2.432,16 214.089 14 20/182
 
 
10 Kota Bengkulu - Arif Gunadi (Pj.) 150,35 375.526 9 67/-
 
 


Daftar gubernur

  Gubernur Bengkulu  
No. Foto Gubernur[3] Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Wakil Gubernur
1   Ali Amin 1968 1974 1  
2   Abdul Chalik 1974 1979 2  
3   Suprapto 1979 1984 3   M. Sofyan Yusuf
(1983–86)
Razie Yahya
(1986–89)
1984 1989 4
4   Razie Yahya 1989 1994 5   R. Usup Supriyadi
(1990–95)
Iskandar Ramis
(1996–2001)
5   Adjis Ahmad 1994 1999 6  
6   Hasan Zen 1999 2004 7
7   Agusrin Maryono Najamuddin 29 November 2005 29 November 2010 8 Muhammad Syamlan
29 November 2010 17 April 2012 9 [ket. 1] Junaidi Hamsyah
8   Junaidi Hamsyah 17 Desember 2012 1 Desember 2015 Sultan Bachtiar Najamudin
9   Ridwan Mukti 12 Februari 2016 21 Juni 2017 10 [ket. 2] Rohidin Mersyah
10   Rohidin Mersyah 10 Desember 2018 12 Februari 2021 Dedy Ermansyah
25 Februari 2021 Petahana 11 Rosjonsyah Syahili

Pengganti sementara Gubernur

Dalam tumpuk pemerintahan, seorang kepala daerah yang mengajukan diri untuk cuti atau berhenti sementara dari jabatannya kepada pemerintah pusat, maka Menteri Dalam Negeri menyiapkan penggantinya yang merupakan birokrat di pemerintah daerah atau wakil gubernur, termasuk ketika posisi gubernur berada dalam masa transisi. Berikut merupakan daftar pengganti sementara untuk jabatan Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Pejabat Potret Partai Awal Akhir Periode Gubernur definitif Ref.
  Andi Djalal Bachtiar
(Pejabat sementara)
Independen 1999 1999 Transisi [ket. 3]
  Seman Widjojo
Independen 2004 2005 Transisi
  Junaidi Hamsyah
(Pelaksana tugas)
Independen 20 Januari 2011 17 Desember 2012 9 Agusrin M. Najamuddin [ket. 4]
  Suhajar Diantoro
(Penjabat)
Independen 1 Desember 2015 12 Februari 2016 Transisi [ket. 5]
  Rohidin Mersyah Golkar 22 Juni 2017 10 Desember 2018 10 Ridwan Mukti [ket. 6]
  Hamka Sabri
(Pelaksana Harian)
Independen 12 Februari 2021 18 Februari 2021 Transisi
  Robert Simbolon
(Penjabat)
Independen 18 Februari 2021 25 Februari 2021
  Rosjonsyah Syahili
(Pelaksana tugas)
PDIP 25 September 2024 23 November 2024 11 Rohidin Mersyah [ket. 7]
Keterangan
  1. ^ Gubernur Agusrin Maryono Najamuddin dinonaktifkan sementara pada 20 Januari 2011 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 2/P Tahun 2011.[4] Kemudian resmi diberhentikan pada 17 April 2012.[5]
  2. ^ Gubernur Ridwan Mukti mengundurkan diri dari jabatan karena kena kasus suap[6]
  3. ^ Merangkap jabatan sebagai Inspektur Jenderal Departemen Dalam Negeri
  4. ^ Wakil Gubernur Junaidi Hamsyah menggantikan posisi Gubernur Agusrin Maryono Najamuddin sebagai Pelaksana tugas. Gubernur Agusrin dinonaktifkan kemudian diberhentikan secara resmi
  5. ^ Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Pemerintahan Suhajar Diantoro mengisi jabatan pada periode transisi hingga Gubernur definitif dilantik secara bersamaan dengan Gubernur lainnya hasil dari Pilkada serentak 2015
  6. ^ Pelaksana Tugas setelah Ridwan Mukti mengundurkan diri dari jabatan Gubernur[7]
  7. ^ Gubernur Rohidin Mersyah cuti kampanye pada Pemilihan umum Gubernur Bengkulu 2024, posisi sementara diisi oleh Wakil Gubernur Rosjonsyah Syahili sebagai Pelaksana Tugas (Plt.) Gubernur


Lihat pula

Referensi

  1. ^ (Inggris)Taylor, Isaac (2008). Names and Their Histories: A Handbook of Historical Geography and Topographical Nomenclature. BiblioBazaar, LLC,. hlm. 66. ISBN 9780559296673. 
  2. ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-09. 
  3. ^ "50 Tahun Bengkulu, Ini 13 Nama Yang Pernah Duduk di Kursi Gubernur Bengkulu". Bengkulu Today. 11 April 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-07-04. Diakses tanggal 6 Februari 2019. 
  4. ^ "Gubernur Bengkulu Resmi Diberhentikan Sementara". Republika. 21 Januari 2011. Diakses tanggal 2 Oktober 2024. 
  5. ^ "Resmi Diberhentikan, Agusrin Pasrah". Hukum Online. 18 April 2012. Diakses tanggal 2 Oktober 2024. 
  6. ^ Sutrisno, Elvan Dany (21 Juni 2017). "Golkar: Ridwan Mukti Mundur dari Gubernur Bengkulu". detikcom. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-03. Diakses tanggal 22 Juni 2017. 
  7. ^ Prakoso, Amriyono (21 Juni 2017). Aco, Hasanudin, ed. "Rohidin Mersyah Resmi Jadi Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu". Tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-24. Diakses tanggal 22 Juni 2017. 

Pranala luar

3°54′S 102°24′E / 3.900°S 102.400°E / -3.900; 102.400