Kota Medan
Kota Medan (kotamadya) adalah ibukota provinsi Sumatra Utara. Kota yang dinamis ini adalah kota terbesar di Sumatra dan ketiga terbesar di Indonesia, setelah Jakarta dan Surabaya. Medan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang di sebelah barat, timur, dan selatan dan dengan Selat Malaka di sebelah utara. Penduduk asli kota ini adalah orang Melayu, tetapi saat ini kota ini merupakan kota multi-etnis yang menarik. Mayoritas sekarang adalah suku Batak, tetapi di kota ini banyak tinggal pula orang keturunan India dan Tionghoa. Komunitas Tionghoa di Medan cukup besar, sekitar 25% jumlah total.
Kota Medan | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Koordinat: 3°35′22″N 98°40′26″E / 3.5894°N 98.6739°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatra Utara |
Tanggal berdiri | 1 Juli 1590 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar |
Pemerintahan | |
• Bupati | Abdillah |
Luas | |
• Total | 265,10 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi | |
• Total | 2,392,922 |
Demografi | |
• Agama | Islam, Kristen, Buddha, Hindu |
• Bahasa | Indonesia, Batak, Jawa, Melayu, Hokkien |
Zona waktu | [[UTC]] (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 061 |
Kode Kemendagri | 12.71 |
Situs web | http://www.pemkomedan.go.id |
Keaneka ragaman etnis di Medan terlihat dari jumlah masjid, gereja dan vihara Tionghoa yang banyak tersebar di seluruh kota. Daerah di sekitar Jalan Zainul Arifin bahkan dikenal sebagai Kampung Keling (Kampung India).
Saat ini Medan sedang mengalami perkembangan yang pesat. Di satu sisi ini membuat keadaan kota yang semakin 'hidup', namun di sisi lain, kondisi kota juga semakin semrawut karenanya. Papan-papan iklan - besar maupun kecil - bertebaran di mana-mana hingga memenuhi hampir seluruh jalan-jalan utama. Selain itu, jumlah becak dan angkot yang banyak ditambah kesadaran berkendara yang buruk membuat Medan selalu dilanda kemacetan.
Medan mempunyai pelabuhan besar di Belawan dan sebuah bandara internasional, Polonia.
Sejarah
Kota Medan berkembang dari sebuah kampung bernama Kampung Medan, yang didirikan oleh Guru Patimpus sekitar tahun 1590-an. Disebabkan letaknya yang berada di Tanah Deli, Kampung Medan juga sering dikenal sebagai Medan-Deli. Lokasi asli Kampung Medan adalah sebuah tempat di mana Sungai Deli bertemu dengan Sungai Babura.
Medan pertama kali ditempati oleh orang-orang Batak Karo. Hanya setelah penguasa Aceh, Sultan Iskandar Muda, mengirimkan panglimanya, Gocah Pahlawan Laksamana Khoja Bintan untuk menjadi wakil Kerajaan Aceh di Tanah Deli, barulah Kerajaan Deli mulai berkembang. Perkembangan ini ikut mendorong pertumbuhan dari segi penduduk maupun kebudayaan Medan.
Medan tidak mengalami perkembangan pesat hingga tahun 1860-an, ketika penguasa-penguasa Belanda mulai membebaskan tanah untuk perkebunan tembakau. Medan dengan cepat menjadi pusat aktivitas pemerintahan dan perdagangan, sekaligus menjadi daerah yang paling mendominasi perkembangan di Indonesia bagian barat.
Belanda menguasai Tanah Deli sejak tahun 1658, setelah Sultan Ismail, penguasa Kerajaan Siak Sri Indrapura, memberikan beberapa bekas tanah kekuasaannya, Deli, Langkat and Serdang. Pada tahun 1915, Medan secara resmi menjadi ibukota provinsi Sumatra Utara, dan pada tahun 1918 resmi menjadi sebuah kota.
Pemerintahan
Medan mempunyai 21 kecamatan dan 151 kelurahan. Kecamatan-kecamatan tersebut adalah:
Kecamatan
Geografi
Koordinat geografis kota Medan adalah 3º 30' - 3º 43' LU dan 98º 35' - 98º 44' BT. Permukaan tanahnya cenderung miring ke Utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut. Sedikitnya ada 8 sungai yang melintasi kota ini, yaitu:
Yang menarik untuk dikunjungi
Ada banyak bangunan-bangunan tua di Medan yang masih menyisakan arsitektur khas Belanda. Contohnya: Gedung Balai Kota lama, Kantor Pos Medan, Menara Air (yang merupakan ikon kota Medan), dan Titi Gantung - sebuah jembatan di atas rel kereta api.
Selain itu, masih ada beberapa bangunan bersejarah, antara lain Istana Maimun, Mesjid Raya Medan, dan juga rumah Tjong A Fie di kawasan Jl. Jend. Ahmad Yani (Kesawan).
Daerah Kesawan yang menyisakan bangunan-bangunan tua (misalnya bangunan PT. London Sumatra) dan ruko-ruko tua seperti yang bisa ditemukan di Penang, Malaysia dan Singapura kini telah disulap menjadi sebuah pusat jajanan makan yang ramai pada malam harinya.
Transportasi
Keunikan Medan terletak pada becak bermotornya ("becak motor") yang dapat ditemukan hampir di seluruh Medan. Berbeda dengan becak biasa ("becak dayung"), becak motor dapat membawa penumpangnya ke hampir mana pun di dalam kota. Selain becak, dalam kota juga tersedia angkutan umum berbentuk minibus (angkot/"oplet") dan taksi.
Kereta api menghubungkan Medan dengan Tanjungpura di sebelah barat laut, Belawan di sebelah utara, dan Binjai, Tebing Tinggi dan Pematang Siantar di tenggara.
Pelabuhan Belawan terletak sekitar 20 km di utara kota. Bandara Internasional Polonia yang terletak tepat di jantung kota, menghubungkan Medan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia serta Kuala Lumpur, Penang, Ipoh di Malaysia, Singapura, dan Taipei (Taiwan). Sebuah bandara internasional baru di Kuala Namu di kabupaten Deli Serdang sedang dalam perencanaan.
Jalan tol Belmera menghubungkan Medan dengan Belawan dan Tanjung Morawa. Jalan tol Medan-Lubuk Pakam dan Medan-Binjai juga sedang direncanakan pembangunannya.
Lainnya
Perguruan tinggi
Klub olahraga
- PSMS Medan (sepak bola)
- Medan Jaya (sepak bola)
- Angsapura Sania (basket)
Tokoh-tokoh dari Medan
- Chairil Anwar, pujangga
- Soegiarto, Menteri Negara BUMN di Kabinet Indonesia Bersatu
Surat kabar
Radio
Stasiun televisi
Arena olahraga
Kota kembar
Medan mempunyai hubungan kota kembar dengan: