Kabupaten Semarang

kabupaten di Indonesia, di pulau Jawa
Revisi sejak 14 November 2010 20.10 oleh Darminto (bicara | kontrib)


Kabupaten Semarang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Ungaran. Kabupaten ini berbatasan dengan Kota Semarang di utara; Kabupaten Demak dan Kabupaten Grobogan di timur; Kabupaten Boyolali di timur dan selatan; serta Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Kendal di barat.

Kabupaten Semarang
Daerah tingkat II
Motto: 
Dharmotamma Satya Praja
Peta
Peta
Kabupaten Semarang di Jawa
Kabupaten Semarang
Kabupaten Semarang
Peta
Kabupaten Semarang di Indonesia
Kabupaten Semarang
Kabupaten Semarang
Kabupaten Semarang (Indonesia)
Koordinat: 7°15′56″S 110°20′09″E / 7.2656°S 110.3358°E / -7.2656; 110.3358
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri-
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaUngaran
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 18
  • Kelurahan: -
Pemerintahan
 • Bupatidr. H. Mundjirin ES .SpOG
Luas
 • Total981,95 km² km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total983,000 (2.003)
 • Kepadatan1,001/km2 (2,590/sq mi)
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3322 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon024, 0298
Kode Kemendagri33.22 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 279.060.000.000
Situs webwww.semarangkab.go.id

Slogan Kabupaten ini adalah sebagai Bumi Serasi yang merupakan akronim dari "Sehat, Rapi, Aman, Sejahtera, dan Indah".

Sejarah

Kabupaten Semarang pertama kali didirikan oleh Raden Kaji Kasepuhan (dikenal sebagai Ki Pandan Arang II) pada tanggal 2 Mei 1547 dan disahkan oleh Sultan Hadiwijaya. Kata "Semarang" konon merupakan pemberian dari Ki Pandan Arang II, ketika dalam perjalanan ia menjumpai deretan pohon asam (Bahasa Jawa: asem) yang berjajar secara jarang (Bahasa Jawa: arang-arang), sehingga tercipta nama Semarang.

Ketika masa pemerintahan Bupati Raden Mas Soeboyono, pada tahun 1906 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Kotapraja (gemente) Semarang, sehingga terdapat dua sistem pemerintahan, yaitu kotapraja yang dipimpin oleh burgenmester, dan kabupaten yang dipimpin oleh bupati.

Kabupaten Semarang secara definitif ditetapkan berdasarkan UU Nomor 13 tahun 1950 tentang pembentukan kabupaten-kabupaten dala m lingkungan provinsi Jawa Tengah. Pada masa pemerintahan Bupati Iswarto (1969-1979), ibukota Kabupaten Semarang secara de facto dipindahkan ke Ungaran. Sebelumnya pusat pemerintahan berada di daerah Kanjengan (Kota Semarang).

Pada tahun 1983, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1983 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Semarang ke Kota Ungaran di Wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Semarang, Ungaran yang sebelumnya berstatus sebagai kota kawedanan ditetapkan sebagai ibukota Kabupaten Semarang, yang sebelumnya berada di wilayah Kotamadya Semarang. Sejak itulah setiap tanggal 20 Desember 1983 ditetapkan sebagai hari jadi Ungaran sebagai ibukota Kabupaten Semarang.

Pada tahun 2005, kecamatan Ungaran dimekarkan menjadi dua, yakni Ungaran Barat, Semarang dan Ungaran Timur, Semarang.

TahunNama Bupati
1969-1979Drs. Iswarto
1979-1985Ir. Soesmono Martosiswojo
1985-1987Drs. Sardjono
1987-1992Drs. Hartomo
1992-1999Drs. Sudijatno
1999-2004H. Bambang Guritno SE MM
2004-sekarangH. Bambang Guritno SE MM (Non Aktif)
2006-sekarangH. Siti Ambar Fathonah (Plt.Bupati)


DPRD Kabupaten Semarang hasil Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari sepuluh partai, dengan perincian sebagai berikut:

Partai Kursi %
PDI-P 8 17.78
Partai Demokrat 6 13.33
Partai Golkar 5 11.11
PKB 5 11.11
PAN 5 11.11
PPP 5 11.11
PKS 4 8.89
Partai Gerindra 3 6.67
Partai Hanura 3 6.67
PKPI 1 2.22
Total 45 100,0

Geografi

Batas administrasi Kabupaten adalah sebelah Utara berbatasan dengan Kota Semarang, dan Kabupaten Demak. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Magelang, Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Grobogan. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Kendal. Ditengah-tengah wilayah ini terdapat Kota Salatiga. Rata-rata ketinggian tempat di Kabupaten Semarang 607 meter di atas permukaan laut. Daerah terendah di Desa Candirejo Kecamatan Ungaran. Daerah tertinggi di Desa Batur Kecamatan Getasan.

Ungaran, ibukota kabupaten ini, tepat berbatasan dengan Kota Semarang. Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan dataran tinggi dan perbukitan. Sungai besar yang mengalir adalah Kali Tuntang. Di bagian barat wilayahnya berupa pegunungan, dengan puncaknya Gunung Ungaran (2.050 meter) di perbatasan dengan Kabupaten Kendal, serta Gunung Merbabu (3.141 meter) di barat daya.

Kabupaten Semarang dilintasi jalan negara yang menghubungkan Yogyakarta dan Surakarta dengan Kota Semarang atau lebih dikenal dengan "JOGLO SEMAR". Angkutan umum antarkota dilayani dengan bis, yakni di terminal bus Sisemut (Ungaran), Bawen, dan Ambarawa. Beberapa rute angkutan regional adalah: Semarang-Solo, Semarang-Yogyakarta, dan Semarang-Purwokerto, sedang rute angkutan lokal adalah Semarang-Ambarawa dan Semarang-Salatiga, Salatiga - Ambarawa.

Bawen merupakan kota persimpangan jalur menuju Solo dan menuju Yogyakarta atau Purwokerto. Jalur kereta api Semarang-Yogyakarta merupakan salah satu yang tertua di Indonesia, namun saat ini tidak lagi dioperasikan, sejak meletusnya Gunung Merapi yang merusakkan sebagian jalur tersebut. Jalur lain yang kini juga tidak beroperasi adalah Ambarawa-Tuntang-Kedungjati. Di Ambarawa terdapat Museum Kereta Api. Kereta api uap dengan rel bergerigi kini dugunakan sebagai jalur wisata dengan rute Ambarawa-Bedono, di samping itu telah dikembangkan kereta wisata Ambarawa - Tuntang PP. dengan menyusuri tepian Rawapening.

Kota Salatiga terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten Semarang, berada di jalur utama Semarang-Solo.

Pembagian administratif

Kabupaten Semarang terdiri atas 19 kecamatan, yang dibagi lagi atas 208 desa dan 27 kelurahan. Ibukota kabupaten adalah Ungaran.

kecamatan-kecamatan di Kabupaten semarang , yaitu:

Keadaan Sosial

Pendidikan

PENDIDIKAN UMUM

• Fasilitas Taman Kanak-Kanak] berjumlah 338 buah. hanya 1 taman kanak-kanak milik pemerintah yang terletak di Kecamatan Bergas.Lainnya dikelola swasta.

• Fasilitas Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kabupaten Semarang hanya berjumlah 13 buah (2 SLB Negeri dan 11 SLB Swasta).

• Fasilitas SD sebagian besar milik pemerintah, yaitu berjumlah 501 buah buah dan hanya 32 SD wasta.

• Fasilitass SLTP berjumlah 94 buah pada Tahun 2009 yaitu 51 SLTP Negeri dan 43 SLTP Swasta, • Fasilitas SLTA berjumlah 25 SLTA dan yang dikelola oleh pemerintah hanya 11 SLTA, • Perguruan Tinggi Umum di Kabupaten Semarang hanya tersedia 4 buah, terletak di Kecamatan Getasan 3 buah dan di Kecamatan Ungaran Barat 1 buah.

PENDIDIKAN AGAMA

• Jumlah fasilitas pendidikan agama madrasah ibtidaiyah (MI)di Kabupaten Semarang berjumlah 162 buah yang terdiri dari 6 MI Negeri dan 156 MI Swasta. terbanyak di Kecamatan Ungaran Barat dan terkecil di Kecamatan Pringapus.

• Fasilitas pendidikan agama Madrasah Tsanawiyah (MTs) tercatat sebanyak 32 buah yang terdiri dari 1 MTs Negeri dan 31 MTs Swasta dan terbanyak terdapat di Kecamatan Ungaran Barat.

• Madrasah Aliyah tercatat sebanyak 7 buah yang terdiri dari 2 MA Negeri dan 5 MA Swasta.

• Perguruan Tinggi Agama Islam di Kabupaten Semarang hanya ada 1 buah dan 3 buah Perguruan Tinggi Agama Kristen dengan status kepemilikan swasta.


Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Semarang pada tahun 2009 sebanyak 1.061.870 jiwa yang terdiri dari 530.957 jiwa (50%) penduduk laki-laki dan 530.913 jiwa (50%) penduduk perempuan. Jumlah penduduk tersebut tersebar ke-19 kecamatan yang menjadi wilayah Kabupaten Semarang dengan jumlah penduduk terendah adalah di Kecamatan Bancak dengaan jumlah penduduk 25.917 jiwa dan kecamatan yang paling banyak penduduknya adalah di Kecamatan Ungaran Barat dengan jumlah penduduk sebanyak 93.012 jiwa. Adapun sex ratio-nya tampak tidak terlalu banyak selisih yaitu hampir rata-rata di semua kecamatan, namun di Kecamatan Tengaran sex ratio-nya tertinggi yaitu 1,3% dan terendah di Kecamatan Susukan sebesar 0.9%.

Komposisi penduduk menurut kelompok usia dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu usia produktif dan usia non produktif, sedangkan untuk usia non produktif sendiri dibedakan menjadi 2 (dua) lagi, yaitu usia belum produktif (usia sekolah) dan usia tidak produktif. Kelompok usia > 65 belum produktif (usia sekolah 15 - 64 Tahun; adalah antara usia 0 sampai 14 tahun yang merupakan tanggungan orang tua, karena mereka belum bisa bekerja, sedangkan yang termasuk dalam usia tidak produktif adalah usia 60 tahun ke atas. Adapun untuk usia produktif adalah usia antara 15 tahun sampai dengan usia 64 tahun. Berdasarkan jumlah penduduk menurut kelompok umur, maka kelompook umur tertinggi adalah kelompok umur 15 - 64 tahun dengan jumlah penduduk 724.896 jiwa atau sekitar 73% sedangkan kelommpok umur terkecil adalah kelompok umur diatas 65 tahun dengan jumlah penduduk 65.974 jiwa atau 7% dari jumlah penduduk Kabupaten Semmarang.

Wilayah yang mempunyai kepadatan atau sebaran permukiman yang padat yaitu daerah pusat kota (Kecamatan Ungaran), wilayah di sepanjang koridor Semarang – Bawen maupun wilayah yang berbatasan langsung dengan Kota Semarang dan Kota Salatiga. Hal ini, karena wilayah tersebut merupakan daerah tujuan atau limpahan penduduk dari Kota Semarang dan Kota Salatiga. Sedangkan wilayah yang memiliki sebaran permukiman yang relatif tidak padat yaitu wilayah Kecamatan Bancak maupun daerah yang berada jauh dari pusat kota.


Agama

Jumlah pemeluk agama Islam di Kabupaten Semarang sebesar 876.139 orang (92%) sedangkan jumlah pemeluk agama Kristen sebanyak 35.218 orang (4%), agama Katolik sebanyak 24.275 orang (3%), Buddha sebanyak 6.605 orang (1%), agama Hindu dan Konghucu hanya minoritas dan tercatat sebanyak 354 orang dan 400 orang.

Sarana Ibadah yang ada di Kabupaten Semarang terdiri dari Mesjid, Langgar, Gereja, Pura, dan Vihara. Jumlah langgar dan mushola di Kabupaten Semarang cukup besar yaitu sejumlah 2.666 buah (61%) dan jumlah masjid sebanyak 1.562 buah (33%). 2233[butuh rujukan] Gereja Kristen dan 17 Gereja Katolik, selain itu Kabupaten Semarang juga memiliki 8 pura dan 55 Vihara.

Fasilitas keagamaan lainya yang ada di Kabupaten Semarang adalah pondok pesantren yaitu sejumlah 127 buah dengan jumlah santri 13.809 orang dan jumlah kiai/ustad sebannyak 2.527 orang.


Sarana Rehabiltasi Sosial

Panti asuhan di Kabupaten Semarang berjumlah 26 buah sedangkan panti sosial bina remaja 1 buah dan panti sosial tresna wer da sebanyak 3 buah, panti sosial grahita 4 buah, panti sosial bina laras 2 buah. Jumlah seluruh penghuni panti asuhan sebanyak 1.405 jiwa.


Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk di Kabupaten Semarang pada umumnya masih bekerja di bidang pertanian, hal ini sesuai dengan potensi wilayah Kabupaten Semarang sebagian besar masih merupakan lahan pertanian.


Kesehatan

Sarana Kesehatan di Kabupaten Semarang

  • RSU daerah 2 RSUD, yaitu : RSUD Ungaran dan RSUD Ambarawa,
  • RSU Swasta : RSU Bina Kasih Ambarawa, RSU Timotius Ungaran
  • Puskesmas : 26 buah tersebar diseluruh Kecamatan
  • Posyandu 1.604 unit
  • Polindes 163 unit
  • Puskesmas Pembantu 66 unit
  • Puskesmas keliling 44 unit
  • Poliklinik 64 unit
  • Jumlah klinik dan praktek dokter 124 unit.
  • Klinik KB tercatat sebanyak 61 unit

Tenaga Kesehatan :

  • Dokter Umum 102 orang
  • Dokter Spesialis 42 orang
  • Dokter Gigi 38 orang
  • Perawat 394 orang
  • Bidan 342 orang
  • Ahli Kesehatan Masyarakat 70 orang
  • Apoteker 8 orang
  • Ahli Gizi 35 orang
  • Analis Laboratorium 48 orang
  • Ahli Rontgen 17 orang
  • Mantri Kesehatan --
  • Ahli Penyehatan Lingkungan 21 orang
  • Dukun Anak 354 orang
  • Bidan Desa 229

Industri Farmasi di Kabupaten Semarang tercatat 15 buah yang terdiri dari apotik 10 buah yang terletak di Kecamatan Ambarawa 8 buah dan Bawen 2 buah, produksi obat tradisional 5 buah yang ada di Kecamatan Ambarawa 3 buah dan Bergas 2 buah serta gudang farmasi 1 buah yang merupakan gudang farmasi milik Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang sedangkan industri narkotika tidak ada.


Pariwisata

Potensi Sumber daya alam Kabupaten Semarang sangat menunjang kelangsungan hidup dan pertumbuhan kepariwisataan daerah yang secara kompetitif unggul dibandingkan daerah lain. Gunung Ungaran dan Gunung Merbabu yang berpagut erat ditandu Gunung Telomoyo, Gajah Mungkur, Gunung Mergi serta perbukitan dengan Rawa Pening sebagai sumber inspirasi yang terus mengalir dalam sebaran bola lampu dan gemercik aliran sungai Tuntang merupakan sumber daya alami yang mampu memposisikan daerah ini sejajar lebih tinggi dari daerah tujuan wisata lain di Jawa Tengah. Didukung oleh kemudahan aksestabilitas jalur lalu lintas ekonomi menuju semua obyek wisata, menjadikan paket perjalanan wisata dapat mencapai banyak obyek wisata dalam waktu yang singkat.

Sebuah komplek candi yang berada di kaki Gunung Ungaran, tepatnya di Desa Candi, Kecamatan Bandungan yang berjarak 9 km dari kota Ambarawa dan 12 km dari kota Ungaran. Ditemukan oleh Raffles pada tahun 1804. Candi Gedongsongo termasuk salah satu peninggalan budaya Hindu dari zaman Wangsa Sanjaya pada abad IX (tahun 921 M).Juga merupakan wisata alam dengan hawa yang sejuk dan pemandangan alamnya yang indah juga dilengkapi pula dengan pemandian air panas, area perkemahan, wisata berkuda, Wahana panjat tebing alam dan buatan. Disekitar lokasi juga terdapat Penginapan dan hotel.

Sebuah monumen sejarah Bangsa Indonesia yang dilengkapi dengan museum yang mempunyai koleksi persenjataan kuno peninggalan penjajah. Lokasinya pun mudah dijangkau, karena berada dipinggir jalan utama Semarang Jogja serta dekat dengan wisata museum kerata api karena letaknya di kota Ambarawa.

Wisata Sejarah sebagai satu-satunya museum peninggalan berteknologi kuno di Indonesia yang digunakan sebagai alat transportasi Bangsa Indonesia sebelum kemerdekaan sampai dengan tahun 1964.

Jarak tempuh Meseum Kereta Api Ambarawa dari Kota Ungaran adalah 15 km, sedangkan dari Kota Semarang adalah 35 km. Daya Tarik Meseum Kereta Api ini berupa nilai historis dari alat transportasi berupa ketel uap yang merupakan implikasi penemuan mesin uap oleh James Watt. Museum KA juga menyediakan paket wisata menumpang kereta api tenaga uap melalui rel bergerigi dari Ambarawa menuju Stasiun Jambu pulang-pergi (PP). Di samping itu pengunjung juga dapat menyusuri tepian Rawa pening dengan menggunakan kereta wisata lori dari Ambarawa menuju Stasiun Tuntang PP.

Rawa Pening terletak di cekungan terendah lereng Gunung Merbabu, Gunung Telomoyo, Gunung Ungaran dan Gunung Kendali Sodo. Berada di wilayah kecamatan Ambarawa, Bawen, Tuntang dan Banyubiru. Rawa Pening ("pening" berasal dari "bening") adalah danau sekaligus tempat wisata air dengan luas 2.670 hektar.

Jarak tempuh : - dari Kota Ungaran : 15 km, - dari Kota Semarang : 45 km, dan - dari Kota Salatiga : 5 km

Daya tarik Rawa Pening meliputi: Wisata Tirta dengan perahu tradisional, area pemancingan alam, penghasil enceng gondok sebagai bahan kerajinan, sumber mata pencaharian nelayan dan petani ikan, sebagai sarana pembangkit listrik dan obyek fotografi yang sangat mempesona.

Rawa Pening terkenal dengan legendanya Baru Klinthing


Kawasan wisata agro terletak di Desa Delik, Kecamatan Tuntang berjarak 1 km dari jalan raya Semarang Solo (Tuntang). Selain kita bisa menikmati perkebunan kopi yang ada, Kebun Tlogo juga memiliki pemandangan alam yang indah yang dilengkapi pula dengan home stay, kolam renang, outbond, area pancing, dan rumah makan.

Kebun Tlogo diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah 30 Oktober 1999 sebagai bagian dari Perusahaan Daerah Perkebunan Tlogo. Obyek wisata ini bisa ditempuh dari Semarang (40 km), dari Yogyakarta (80 km), dari Solo (60 km). Obyek wisata ini terletak di ketinggian 400 - 675 m dpl (di atas permukaan laut), dengan dikelilingi oleh pemandangan berbagai obyek seperti Danau Rawa Pening, Gunung Merbabu, Telomoyo dan Ungaran. Kawasan Tlogo didominasi oleh perkebunan kopi seluas 97 ha, perkebunan karet 233 ha, perkebunan cengkeh 64 ha dan perkebunan buah-buahan tropis 20 ha (pisang, durian, rambutan, pepaya dll). Total luas area yang dikuasi pekebunan Tlogo mencakup 414 ha.

Suhu udara berkisar 23 - 30 °C, berhawa sejuk dengan panorama perbukitan. Wisatawan bisa melakukan coffee walk (menyusuri jalan setapak di sela-sela perkebunan kopi), melihat kegiatan petani sewaktu bekerja memetik buah kopi, menyadap karet. Panen kopi bersifat musiman yaitu pada periode bulan Juli sampai Oktober setiap tahun. Bahkan wisatawan diajak berkunjung menyaksikan prosesing getah karet menjadi karet. Wisatawan yang ingin bermalam disediakan cottage.

  • Bandungan di Keluranhan Bandungan, Kec. Bandungan

Merupakan tempat peristirahatan dengan kesegaran udara dalam suasana alam pegunungan penuh pesona lengkap dengan fasilitas tempat rekreasi. Terdapat pula pasar tradisional yang menyediakan sayur mayur khas Bandungan yang dapat diperoleh langsung dari petani, perhotelan dari hotel melati sampai hotel berbintang yang berjumlah lebih dari 50 buah, taman bermain anak-anak dan taman bagi orang dewasa serta kolam renang dengan kelengkapan berbagai fasilitasnya

Kawasan wisata Bandungan dapat ditempuh dari Kota Ungaran dengan jarak 12 km, dari Kota Ambarawa : 7 km dan dari Kota Semarang : 23 km.

Daya tarik kawasan Bandungan berupa wisata alam, wisata olah raga (jogging dangan hawa pegunungan, kolam renang dengan mata air alami, lapangan tennis)dengan hawa yang sejuk sejuk, pemandangan alam yang indah bernuansa pedesaan/pegunungan dilengkapi dengan Pasar Bunga, sayur dan Buah segar Kawasan ini juga sering digunakan untuk rapat-rapat, seminar, konferensi dan terdapat pula Area Perkemahaan, Tempat Peristirahatan

  • Sidomukti di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan

Kolam di Umbul Sidomukti tergolong unik. Ia terletak di lereng Gunung Ungaran, persis di tepi jurang dan lembah Ungup-ungup. Jadinya kita seakan berada di puncak ketinggian atau kahyangan kalau berenang atau sekadar berendam di sana. Dan air umbul yang mengalir sepanjang tahun itulah sumber air utama untuk taman renang alam Umbul Sidomukti. Limpahan air tersebut meluber ke kolam di bawahnya, selanjutnya menuju kebun dan sawah-sawah. kesegaran mata air tersebut seolah mampu membasuh jiwa yang sedang penat.

Sidomukti merupakan wisata dengan konsep REAL atau Recreation (hiburan), Education (pendidikan), Adventure (petualangan), dan Leisure (pengisian waktu senggang). Di lahan PT PAS seluas 36 hektar tersebut, kini juga digunakan untuk outbound dan bumi perkemahan modern. Ada pula sekitar 400 hektar lahan Perhutani yang layak untuk wisata hutan.

Jarak tempuh : dari Kota Ungaran : 12 km, dari Kota Ambarawa : 7 km, dan dari Kota Semarang : 23 km.

Terletak di Desa Kebondowo - Kecamatan Banyubiru berada di kaki Gunung Telomoyo dengan panorama Rawa Pening yang mempunyai hamparan air membiru serta pesona hijaunya bukit Brawijaya dan dapat dimanfaatkan sebagai obyek wisata, tempat untuk menikmati pemandangan telaga dan pangkalan perahu-perahu wisata yang mengelilingi telaga, dilengkapi tempat parkir dan gardu pandang dan taman bermain anak. Secara umum, berpotensi sebagai kawasan pusat olah raga perairan bagi Rawa Pening seperti dayung, ski air, para sailing, dsb.

Terletak kurang lebih 14 km arah barat daya dari kota Salatiga yang di kelola oleh Puskopad A Dam IV Diponegoro, terkenal dengan suasana dan panorama alam pegunungan yang menarik, terdapat berbagai fasilitas rekreasi, seperti bungalow, kolam renang, penginapan dan restoran yang dikelilingi taman bunga, kolam pemancingan serta bumi perkemahan. Pasar sayur mayur, buah-buahan dan tanaman hias hasil pertanian masyarakat sekitar serta cinderamata khas Kopeng.

  • Kali Pancur

Taman pemancingan Blater berada di kaki Gunung Ungaran tepatnya di desa Jimbaran, Kecamatan Bawen 15 km dari kota Ungaran. Selain tempat pemancingan ikan dan rumah makan siap saji di sekitar lokasi juga terdapat kebun sayur dan buah-buahan. Nuansa alam yang indah serta hawa sejuknya menjadikan Blater semakin potensial untuk dikunjungi.

Pemandian alam dari sumber air alami yang terletak di Desa Rowoboni. Kawasan Muncul dimanfaatkan sebagi obyek wisata yang menyajikan atraksi kolam renang, pembibitan dan pemacingan ikan. Pesona hamparan sawah yang dibelah oleh sungai kecil dengan panorama alam bukit Muncul.

Wanawisata Penggaron merupakan lokasi pengamatan burung (bird watching) yang cukup bagus. Selain lokasinya yang sangat dekat dengan kota, Wanawisata Penggaron juga memiliki koleksi hidupan liar terutama burung yang cukup banyak dan menarik. SBC mencatat setidaknya 97 spesies yang terdapat dalam wanawisata tersebut. Dengan beberapa spesies yang menarik seperti Merak Hijau, Elang Ular Bido, Kadalan Birah, Kadalan Kembang dan beberapa raptor migran.

Wisata Religi

Terletak di Desa Nyatnyono Kecamatan Ungaran Barat. Merupakan makam keluarga Bambang Kertonadi yang diyakini masyarakat sebagai wali, penyiaran Agama Islam. Mempunyai legenda terjadinya desa Nyatnyono. Air muncul yang ada di sendang Nyatnyono di sekitar makam dipercaya orang dapat menyembuhkan berbagai penyakit dan dikenal dengan nama sendang Kalimah Thoyibah.

Terletak di Gunung Kalong, Susukan yang dari puncaknya dapat melihat kota Ungaran. Di sini terdapat Vihara Buddha-Gaya yang hampir setiap tahun sekali dikunjungi masyarakat untuk melaksanakan nadar/kaul. Mempunyai legenda Pandanaran sebagai terjadinya Desa Susukan. Lokasi wisata ini pada tahun 2003 masuk MURI dengan naga terpanjangnya.

Terletak di Panjang, Ambarawa, Semarang, merupakan tempat bagi umat Nasrani untuk menikmati ziarah sambil mengenang kehidupan Yesus Kristus 2000 tahun yang lalu, dengan memvisualisasikan beberapa tempat di Tanah Palestina yang dihadirkan dalam bentuk Taman Doa.

Perekonomian

Penyumbang PDRB terbesar di Kabupaten Semarang pada tahun 2008 adalah sektor Industri pengolahan (48%) kemudian sektor Perdagangan, hotel dan restoran (23%). Dua sektor tersebut selalu menyumbang PDRB dan meningkat secara signifikan pada setiap tahunnya. PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2008 adalah sebesar 9.284.507,64 dengan rincian PDRB per sektor berikut ini :

  • Pertanian sebesar Rp. 1.354.111,81
  • Pertambangan dan penggalian sebesar Rp. 11.163,82
  • Industri pengolahan sebesar Rp. 4.052.317,23
  • Listrik, gas, dan air bersih sebesar Rp. 121.282,71
  • Bangunan sebesar Rp. 372.681,14
  • Perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp. 1.915.822,89
  • Pengangkutan dan komunikasi sebesar Rp. 248.784,30
  • Keu. persewaan dan jasa perusahaan sebesar Rp. 372.326,77
Industri

Industri Kecil yang ada di Kabupaten Semarang seluruhnya berjumlah 1439 buah yang meliputi Industri makanan 519 unit (36%), Kayu 290 unit (20%) dan kain tenun 183 unit(13%) serta industri kecil lainnya 318 unit(22%). Dari sekian banyak jenis industri kecil tersebut, industri makanan merupakan industri kecil terbanyak yang ada di Kabupaten Semarang dan setiap tahunnya semakin bertambah. Pada tahun 2009 menjadi 1.355 unit dengan peningkatan jumlah tenaga kerja sebesar 2.200 orang menjaadi 12.053 orang. Adapun jumlah nilai produksi industri kecil menengah ini sebesar 140 milyar rupiah. Jumlah industri besar yang ada di Kabupaten Semarang tercatat 183 unit dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 76.954 orang. Jumlah nilai produksinya pun cukup besar yaitu mencapai 5 trilyun rupiah.

Industri Rumah tanggga tercatat 9.405 unit dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 680.410 orang.

Jumlah pasar tradisional di Kabupatenn Semarang berjumlah 33 buah, pasar swalayan 4 buah serta pasar grosir sebanyak 2 buah. Adapun berdasarkan jenis bangunannya 33 unit pasar sudah merupakan pasar bangunan permanen. Semeentara itu, jumlah restoran sebanyak 7 unit dan rumah makan sebanyak 58 unit.

Jumlah koperasi di Kabupaten Semarang sebanyak 591 buah dengan total jumlah koperasi aktif sebesar 549 buah sedangkan jumlah KUD hanya 14 buah. Pengusaha di Kabupaten Semarang terkelompok menjadi pengusaha kecil, pengusaha menengah dan pengusaha besar. Jumlah pengusaha kecil tercatat sebanyak 3.295 orang, pengusaha besar hanya sebanyak 166 orang. Jumlah penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Semarang, terbesar dari jenis usaha besar yaitu sebesar 71%, penyerapan tenaga kerja usaha menengah hanya sekitar 2,7% sedangkan jenis usaha kecil dapat menyerap tenaga kerja sebesar 10,3%

Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan merupakan salah satu elemen vital dalam pertumbuhan daerah hal mana arus perputaran uang yang cukup tinggi dapat meningkatkan kemajuan daerah tersebut. jumlah perbankan di Kabupaten Semarang tercatat 6 buah yang merupakan milik pemerintah dan 24 buah milik swasta nasional serta 2 buah bank milik pemerintah daerah. Adapun lembaga non perbankan yang ada di Kabupaten Semarang berbentuk modal ventura dan lembaga keuangan mikro yang masing-masing berjumlah 4 dan 256 unit.

Jumlah PMA di Kabupaten Semarang pada tahun 2009 sebanyak 8 buah Tingkat investasi PMA tahun 2008 adalah senilai Rp.259.550.000.000,- dan tingkat investasi PMDN adalah senilai RRp.15.000.000.000,- dan terbesar investasi tersebut dialokasikan pada sektor industri pengolahan. Adapun total investasi swasta di Kabupaten Semarang adalah sejumlah Rp. 277.550.000.000,-

Pranala Luar

Rupa-rupa