Kota Makassar
Kota Makassar (Makassar: ᨀᨚᨈ ᨆᨀᨔᨑ, kadang-kadang dieja Macassar, Mangkasar; dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujungpandang atau Ujung Pandang) adalah sebuah kotamadya dan sekaligus ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Kotamadya ini adalah kota terbesar pada 5°8′S 119°25′E / 5.133°S 119.417°E, di pesisir barat daya pulau Sulawesi, menghadap Selat Makassar. Makassar dikenal mempunyai Pantai Losari yang indah.[butuh rujukan]
Makassar
ᨀᨚᨈ ᨆᨀᨔᨑ Kota Makassar | |
---|---|
Kota Makassar | |
Pantai Losari (atas), Masjid Raya Makassar (tengah), citra Makassar (kiri bawah), dan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin (kanan bawah) | |
Julukan: Kota Daeng | |
Motto: Sekali Layar Terkembang Pantang Biduk Surut Ke Pantai | |
Letak Makassar di Sulawesi | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Selatan |
Kota | 9 November 1607 |
Pemerintahan | |
• Wali kota | Ilham Arief Sirajuddin |
• Wakil wali kota | Supomo Guntur |
Luas | |
• Total | 175,77 km2 (6,787 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 1,168,258 jiwa |
• Kepadatan | 6.431,04/km2 (1,665,630/sq mi) |
Zona waktu | UTC+8 (WITA) |
• Musim panas (DST) | UTC+8 |
Kode area telepon | +62 411 |
Situs web | www.makassarkota.go.id www.visitmakassar.net |
Makassar berbatasan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.
Kota ini tergolong besar dengan berbagai suku bangsa yang tinggal di kota ini. Di kota ini ada suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, dan Tionghoa. Makanan khas Makassar adalah Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Kue Tori', Palubutung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan Sop Konro.
Makassar memiliki wilayah seluas 128,18 km² dan penduduk sebesar kurang lebih 1,25 juta jiwa.
Sejarah
Sejak abad ke-16, Makassar merupakan pusat perdagangan yang dominan di Indonesia Timur dan kemudian menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Raja-raja Makassar menerapkan kebijakan perdagangan bebas yang ketat, di mana seluruh pengunjung ke Makassar berhak melakukan perniagaan disana dan menolak upaya VOC (Belanda) untuk memperoleh hak monopoli di kota tersebut.
Selain itu, sikap yang toleran terhadap agama berarti bahwa meskipun Islam semakin menjadi agama yang utama di wilayah tersebut, pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lainnya masih tetap dapat berdagang di Makassar. Hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat yang penting bagi orang-orang Melayu yang bekerja dalam perdagangan di kepulauan Maluku dan juga menjadi markas yang penting bagi pedagang-pedagang dari Eropa dan Arab.Semua keistimewaan ini tidak terlepas dari kebijaksanaan Raja Gowa-Tallo yang memerintah saat itu (Sultan Alauddin, Raja Gowa dan Sultan Awalul Islam, Raja Tallo).
Kepentingan Makassar menurun seiring semakin kuatnya Belanda di wilayah tersebut dan semakin mampunya mereka menerapkan monopoli perdagangan rempah-rempah seperi keinginan mereka. Pada tahun 1669, Belanda, bersama dengan La Tenri Tatta Arung Palakka dan beberapa kerajaan sekutu Belanda Melakukan penyerangan terhadap kerajaan Islam kembar Gowa-Tallo yang mereka anggap sebagai Batu Penghalang terbesar untuk menguasai rempah-rempah di Indonesia timur. Setelah berperang habis-habisan mempertahankan Negaranya melawan beberapa koalisi kerajaan yang dipimpin oleh belanda, akhirnya Gowa-Tallo (Makassar)terdesak dan dengan terpaksa menanda tangani perjanjian Bungayya. Sebenarnya jejak kehadiran Makassar sudah dapat dilihat didalam kitab Nagara kartagama yang di tulis oleh Empu Prapanca pada abad ke-14.
Penduduk
Penduduk Makassar kebanyakan dari Suku Makassar, sisanya berasal dari suku Bugis, Toraja, Mandar, China, Jawa dan sebagainya.
Pemerintahan
Kota Makassar dibagi menjadi 14 kecamatan dan 143 kelurahan.
Walikota
Hindia-Belanda
- J.E. Dambrink (1918-1927)
- J.H. de Groot (1927-1931)
- G.H.J. Beikenkamp (1931-1932)
- F.C. van Lier (1932-1933)
- Ch.H. ter Laag (1933-1934)
- J. Leewis (1934-1936)
- H.F. Brune (1936-1942)
Jepang
- Yamasaki (1942-1945)
NICA
- H.F. Brune (1945)
- D.M. van Swieten (1945-1946)
RIS
- J.M. Qaimuddin (1950-1951)
- J. Mewengkang (1951)
RI
- Sampara Daeng Lili (1951-1952)
- Achmad Dara Syachruddin (1952-1957)
- Mohammad Junus Daeng Mile (1957-1959)
- Latif Daeng Massikki (1959-1962)
- H. Arupala (1962-1965)
- Kol. H. Muhammad Daeng Patompo (1962-1976)
- Kol. Abustam (1976-1982)
- Kol. Jancy Raib (1982-1988)
- Kol. Suwahyo (1988-1993)
- H.A. Malik B. Masry, SE, MSi (1994-1999)
- Drs. H.B. Amiruddin Maula, SH, MSi (1999-2004)
- Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM (2004-2008)
- Ir. H. Andi Herry Iskandar, MSi (2008-2009)
- Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin, MM (2008-2013)
Transportasi
Laut
Udara
Kota Makassar mempunyai sebuah bandara internasional, Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin yang pada tanggal 26 September 2008 diresmikan oleh Presiden RI Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono yang menandakan mulai pada saat itu Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin beroperasi secara penuh dimana sebelumnya telah beroperasi tetapi hanya sebagian. Bandara Hasanuddin juga memiliki taksi khusus Bandara dengan harga yang bervariasi sesuai dengan region dari daerah yang dituju serta shuttle bus khusus yang melayani jalur dari dan ke bandara baru. Pada tahun 2009 diharapkan runway yang baru telah rampung dan bisa digunakan. Untuk 5 tahun ke depan bandara tersebut akan diperluas lagi dengan melakukan pembangunan tahap ke-2 dimana nantinya bandara tersebut akan menjadi salah satu bandara terbesar di Indonesia, khususnya kawasan Timur Indonesia. Untuk melihat detail dan gambar bandara yang baru anda dapat mengunjungi http://www.hasanuddin-airport.com
Darat
- Pete-pete
- Bus
- Taksi
- Becak
Makassar terkenal dengan angkutan tradisional becak. Jumlahnya sendiri mencapai 1.500 unit. Pemerintah setempat memberlakukan becak untuk pariwisata dan khusus beroperasi di sekitar kawasan wisata saja. Tarifnya tergantung kesepakatan dengan pendayung.
Kota Pengembangan
Tujuan wisata
- Pantai Losari
- Fort Rotterdam
- Pantai Akarena
- Pulau Laelae
- Pulau Khayangan
- Pulau Samalona
- Benteng Sombaopu
- Pantai Barombong
- Makam Raja-Raja Tallo
- Makam Sjekh Jusuf (Gowa)
- Pelabuhan Paotere
- Taman Makam Pahlawan
- Trans Studio (Indoor Theme Park terbesar di dunia)
- Bantimurung, (Kabupaten Maros)
- Malino, (Kabupaten Gowa)
Tokoh-tokoh dari Makassar
- Prof. Andi Abdul Muis
- Prof. Ahmad Amiruddin
- Drs. H. Muhammad Rum Nessa, SH, MH
- Prof. Dr.H. Nasaruddin Umar, MA
- Prof. DR. Hj. Musda Mulia, MA
- Abdul Hadi Djamal
- Jend. M. Yusuf
- Jend. Andi Mattalata
- Brigjen. H. Andi Oddang
- Letjen. Andi M. Galib
- Andi Sose
- Manai Sophiaan
- Letjend Mohammad Yasin
- Sophan Sophiaan
- Syahrul Yasin Limpo
- Amin Syam
- Ilham Arief Sirajuddin
- Supomo Guntur
- Jacobus Kamarlo Mayong Padang
- Christina Rantetana
- J.S. Pongsibidang
- Andi Lolo
- Muh. Narsil
- Gotfried Coenraad Ernst van Daalen
- Aminulah Tampiodong Mokobombang
- Remy Sylado
- Jan Rot
- Jan Engelbert van Bevervoorde
- Andi Jamaro Dulung
- Ahmad Lamo
- Edgar Vos
- Gerard Theo Bakker
Perguruan tinggi
- Universitas Pepabri Makassar
- Universitas 45 Makassar
- Universitas Hasanuddin
- Universitas Atma Jaya Makassar
- Universitas Muslim Indonesia
- Universitas Negeri Makassar
- Universitas Islam Negeri Alauddin
- Universitas Islam Makassar
- Universitas Muhammadiyah Makassar
- Politeknik Kesehatan Makassar
- Politeknik Negeri Makassar
- Universitas Kristen Indonesia Paulus
- Universitas Veteran Republik Indonesia
- Universitas Muhammadiyah
- Unversitas Satria Makassar
- Universitas Pancasakti
- Universitas Sawerigading
- Universitas Indonesia Timur
- Universitas Fajar Makassar
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea
- Sekolah Tinggi Informatika dan Multimedia Nusa Palapa
- Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika Komputer Dipanegara
- Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika Handayani
- Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Nitro
- Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Yayasan Pendidikan Pembangunan Indonesia
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tamalatea
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tri Dharma
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panakkukang
Klub olahraga
- MU (Makassar United)
- PSM Makassar
Fasilitas kota
- Celebes Convention Centre
- Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin
- Lapangan Karebosi
- Pelabuhan Soekarno-Hatta
- Gereja Kathedral
- Masjid Al-Markaz Al-Islami
- Masjid Raya
- Kelenteng Kwan Kong
- Trans Studio
Pusat perbelanjaan
Kota kembar
Referensi
- (Inggris) Reid, Anthony. 1999. Charting the shape of early modern Southeast Asia. Chiang Mai: Silkworm Books. ISBN 974-7551-06-3. hal. 100-154. (sejarah awal Makassar)
Lihat pula
- Ujungpandang - artikel tentang penggunaan nama Ujungpandang.
- Bahasa Makassar
- Daftar Daerah Tingkat II
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi
- (Indonesia) Berita harian kota Makassar
- (Indonesia) Situs informasi "Semua tentang Makassar"
- (Indonesia) Situs Portal Kota Makassar
- (Indonesia) Situs Tanjung Bunga
Kota | Provinsi | Populasi | Kota | Provinsi | Populasi | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Jakarta | Daerah Khusus Ibukota Jakarta | 11.135.191 | Kota Makassar |
7 | Makassar | Sulawesi Selatan | 1.477.861 | ||
2 | Surabaya | Jawa Timur | 3.017.382 | 8 | Batam | Kepulauan Riau | 1.294.548 | |||
3 | Bandung | Jawa Barat | 2.579.837 | 9 | Pekanbaru | Riau | 1.138.530 | |||
4 | Medan | Sumatera Utara | 2.539.829 | 10 | Bandar Lampung | Lampung | 1.073.451 | |||
5 | Palembang | Sumatera Selatan | 1.781.672 | 11 | Padang | Sumatera Barat | 939.851 | |||
6 | Semarang | Jawa Tengah | 1.699.585 | 12 | Malang | Jawa Timur | 885.271 | |||
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit. |