Dagon adalah nama dewa utama sembahan bangsa Filistin.[1] Secara umum, Dagon lebih dikenal dengan nama Dagan.[2] Kuilnya di Ashdod dan Gaza (1 Samuel 5:1, Hakim-hakim 16:23).[1] Di kuil itulah diletakkan patung Dagon.[1] Dalam kitab 1 Samuel, diceritakan bahwa dalam kuil tersebut Tabut Perjanjian yang dicuri oleh orang Filistin diletakkan bersama dengan patung Dagon.[1] Dagon merupakan salah satu dewa besar di bagian barat daerah semitik dan mesopotamia.[3][4] Dagon menjadi salah satu dewa orang Filistin ketika mereka memasuki Kanaan.[3] Ia juga merupakan dewa pertama dari daerah Siria dan Mesopotamia.[2]

Berkas:Dewa orang Filistin.png
Dagon, dewa orang Filistin

Arti Nama

Dagon mempunyai beberapa nama yang dikenal secara luas di kalangan bangsa-bangsa semit.[3] Namun demikian, arti-arti dalam nama ini masih belum bisa dibuktikan dengan tepat karena belum ada bukti dari Tanakh dan sumber-sumber dari Mesopotamia.[4] Nama Dagon bisa berarti dewa ikan karena kata Dag dalam bahasa Ibrani berarti ikan.[3] Nama ini juga diasumsikan sebagai nama semit yang berarti ikan yang bersedih yang berasal dari analisa kata Dag dan on.[2] Menurut tradisi Yahudi, nama ini muncul dari seorang bernama Yerome dan Rashi serta Kimhi.[4] Nama ini didasarkan pada dongeng rakyat.[4] Nama ini membutuhkan sebuah penjelasan dan penjelasan tersebut mungkin juga bersumber dari Alkitab.[4] Nama Dagon juga bisa berarti dewa padi yang berasal dari kata Dagan yang berarti padi.[3] Nama ini diidentikan dengan Siton sebagai dewa yang menemukan padi.[4] Hal ini juga berkaitan dengan pemahaman kata padi yang berasal dari daerah barat semit.[4] Kata padi dalam daerah barat semit berkaitan dengan abjaddgn yang terdapat dalam nama Dagon.[4] Dagon juga dikaitkan dengan aspek kesuburan karena peran utama Dagon sebagai dewa angin.[3] Hal ini juga masih berkaitan dengan arti nama Dagon dalam bahasa Arab yaitu Dagana atau Dajana yang berarti menjadi murung atau mendung.[3][4]

Sejarah

Berkas:Shrine of Dagon.jpg
Salah satu temuan arkeologis, potongan kuil Dagon

Asal mula tentang nama ilahi ini kurang dapat dipastikan.[5] Gagasan umum mengenai Dagon sebagai berhala yang berbentuk ikan kurang berdasar.[5] Hal ini dikarenakan masih kurangnya bukti yang cukup kuat mengenai hal tersebut.[5] Gagasan umum mengenai bentuk ikan tersebut muncul dari seorang yang bernama Yerome dan kemudian diungkapkan pertama kali oleh seorang bernama Kimhi.[5] Gambaran mengenai berhala ikan ini juga terdapat dalam mata uang dari Arpad dan Asdod.[5] Namun demikian, berhala dalam mata uang tersebut adalah Atargitis, bukan Dagon.[5] Namun demikian, Dagon merupakan dewa yang paling lama dibandingkan dengan dewa-dewa lain yang ada di dunia semit.[4] Pada tahun 2100-2000 sebelum Masehi, selama periode neo-Sumeria ditemukan nama Dagon dalam sebuah segel bersama dengan nama isrinya yaitu Shalash.[2] Shalash merupakan dewa yang berasal dari suku Hurian.[2] Namun demikian, nama Shalash ini juga bisa dikaitkan dengan salah satu dewa Babilonia yang bernama Shala.[2] Ia merupakan istri dari Adad yang adalah dewa cuaca di Babilonia.[2] Pada Tahun 2000-1900 Sebelum Masehi yaitu dalam periode Isin-Larsa, terdapat dua raja dari Isin yang mempunyai nama berkaitan dengan nama Dagon.[2] Raja itu bernama Idinagan yang berarti Dagon telah memberi dan yang lain bernama Ishmedagan yang berarti Dagon telah mendengar.[2] Pada tahun 2300 Sebelum Masehi, beberapa kuil Dagon yang penting terdapat di daerah Tuttul, Mari, Terqa.[2] Semua kuil itu ada pada masa kerajaan Akkad di bawah pemerintahan Sargon sedang berkembang.[2] Pada masa itu, Dagon diadopsi oleh kerajaan Akkad sebagai dewa nasional.[2] Dalam penaklukannya di daerah barat Mesopotamia, ia beribadah kepada Dagan di Tuttul.[4] Beberapa sumber yang berbentuk tulisan kuno juga mengindikasikan bahwa Sargon beberapa kali mengunjungi kuil Dagon yang terdapat di Tuttul.[2] Pada tahun 2500 Sebelum Masehi, Dagon disembah diseluruh Mesopotamia terutama di daerah Efrat tengah dan di salah satu kotanya yang bernama Mari.[5]

Kuil Dagon

Pada abad ke 14 Sebelum Masehi, terdapat salah satu kuil Dagon di daerah Fenisia Utara yaitu di Ugarit.[5] Kuil ini terdiri dari dua tiang batu.[5] Di dalam kuil ini terdapat gambar Dagon serta tulisan.[5] Kuil ini mempunyai pelataran depan, bilik atau ruang depan, serta menara.[5] Dalam naskah Ugarit, Dagon adalah bapak dari Baal.[5] Hal ini bermakna ambigu karena pada sisi lain Baal juga disebut sebagai anak dari El yang merupakan dewa dari orang Kanaan.[2] Namun demikian, kemiripan karakter antara Baal dan Dagon yang menyebabkan Dagon disebut sebagai bapak dari Baal.[4] Hal ini kemudian berkembang menjadi permasalahan yang rumit ketika Dagon diidentikkan dengan El yang juga diduga sebagai bapak dar i Baal.[4] Namun demikian, asumsi ini sangat sulit diterima karena ibadah yang dipakai Dagon dan kepada El terpisah dan berbeda.[4] Ibadah mula-mula kepada Dagon oleh bangsa Kanaan merupakan warisan dari orang Filistin.[3] Orang Filistin sendiri mengadopsi Dagon sebagai dewa mereka dalam bentuk sinkretisme.[4] Pada abad ke 7 sebelum masehi, di kota Mari dan kota Amori terdapat lebih dari 50 nama yang berbeda yang ditemukan dan merupakan penggabungan dengan nama Dagon.[2] Selain itu, nama Dagon juga digunakan sebagai nama julukan untuk menunjuk pada kodrat dari Dewa.[2]

Peran Dagon

Beberapa ahli mempunyai pendapat mengenai peran Dagon dalam dunia dewa maupun manusia, salah satunya adalah Robert.[4] Robert mengatakan bahwa mempunyai Dagon peranan penting di dunia bagian bawah.[4] Argumen Robert ini didasarkan pada teks dari Mari.[4] Dalam teks tersebut, Dagon dikatakan sebagai sebuah dewa dari Enlil.[4] Hal ini berkaitan erat dengan pemahaman mengenai dunia bagian bawah di Enlil.[4] Dalam teks Mari, Dagon disebut bel pagre yang berarti dewa dari korban atau dewa orang mati.[4]

Referensi

  1. ^ a b c d George Arthur Buttrick. 1962. The Intrepreter's Dictionary of The Bible. Nashville: Abingdon. Hlm 756.
  2. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Mircea Eliade. 1987. The Encyclopedia of religion. Hlm 196.
  3. ^ a b c d e f g h David Noel Freedman. 2000. Eerdmans Dictionary of The Bible. Grands Rapids, Michigan: Wm B. Eerdmans. Hlm 307.
  4. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u Karel Van De Toorn, et.all. 1999. Dictionary of deities and Demons in the Bible. Hlm 216-219.
  5. ^ a b c d e f g h i j k l J.D.Douglas. 1973. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini: Jilid 1 A-L. Hlm 223.