Imlek
Imlek (lafal Hokkian dari 阴历, pinyin: yin li, yang artinya kalender bulan) atau Kalender Tionghoa adalah kalender lunisolar yang dibentuk dengan menggabungkan kalender bulan dan kalender matahari.
Kalender Tionghoa sekarang masih digunakan untuk memperingati berbagai hari perayaan tradisional Tionghoa dan memilih hari yang paling menguntungkan untuk perkawinan atau pembukaan usaha. Kalender Tionghoa dikenal juga dengan sebutan lain seperti "Kalender Agrikultur" (nónglì 农历/農曆), "Kalender Yin 阴历/陰曆" (karena berhubungan dengan aspek bulan), "Kalender Lama" (jìulì 旧历/舊曆) setelah "Kalender Baru" (xīnlì 新历/新曆) yaitu Kalender Masehi, diadopsi sebagai kalender resmi, dan "Kalender Xià 夏历/夏曆" yang pada hakikatnya tidak sama dengan kalender saat ini.
Sejarah
Huang Di
Kalender Tionghoa mulai dikembangkan pada milenium ke-3 SM, konon ditemukan oleh penguasa legendaris pertama, Huáng Dì, yang memerintah antara tahun 2698 SM-2599 SM, dan dikembangkan lagi oleh penguasa legendaris ke-4, Kaisar Yáo. Siklus 60 tahun (gānzhī atau liùshí jiǎzǐ) mulai digunakan pada milenium ke-2 SM. Kalender yang lebih lengkap ditetapkan pada tahun 841 SM pada zaman Dinasti Zhōu dengan menambahkan penerapan bulan ganda dan bulan pertama setiap tahun dimulai dekat dengan titik balik matahari pada musim dingin.
Dinasti Qin
Kalender Sìfēn (4 triwulan), yang mulai diterapkan sekitar tahun 484 SM, adalah kalender Tionghoa pertama yang memakai perhitungan lebih akurat, menggunakan penanggalan matahari 365,25 hari, dengan siklus 19 tahun (235 bulan), yang dalam ilmu pengetahuan Barat dikenal sebagai Peredaran Metonic. Titik balik matahari musim dingin adalah bulan pertamanya dan bulan gandanya disisipkan mengikuti bulan ke-12. Pada tahun 256 SM, kalender ini mulai digunakan oleh negara Qín, kemudian diterapkan di seluruh negeri Cina setelah Qín mengambil alih keseluruhan negeri Cina dan menjadi Dinasti Qín. Kalender ini tetap digunakan sepanjang separuh pertama Dinasti Hàn Barat.
Dinasti Han
Kaisar Wǔ dari Dinasti Han Barat memperkenalkan reformasi kalender baru. Kalender Tàichū (Permulaan Agung) pada tahun 104 SM mempunyai tahun dengan titik balik matahari musim dingin pada bulan ke-12 dan menentukan jumlah hari untuk penanggalan bulan (1 bulan lamanya 29 atau 30 hari) dan bukan sesuai dengan prinsip terminologi matahari (yang secara keseluruhan sama dengan tanda zodiak), karena gerakan matahari digunakan untuk mengalkulasi Jiéqì (ciri-ciri musim).
Dinasti Tang
Sedangkan pada zaman Dinasti Jin dan Dinasti Tang juga sempat dikembangkan Kalender Dàyǎn dan Huángjí, walaupun tidak sempat dipergunakan. Dengan pengenalan ilmu astronomi Barat ke Cina melalui misi penyebaran agama Kristen, gerakan bulan dan matahari mulai dihitung pada tahun 1645 dalam Kalender Shíxiàn Dinasti Qīng, yang dibuat oleh Misioner Adam Schall.
Cara perhitungan
Kalender Tionghoa memiliki aturan yang sedikit berbeda dengan kalender umum, seperti: perhitungan bulan adalah rotasi bulan pada bumi. Berarti hari pertama setiap bulan dimulai pada tengah malam hari bulan muda astronomi. (Catatan, "hari" dalam Kalender Tionghoa dimulai dari pukul 23:00 dan bukan pukul 00:00 tengah malam). Satu tahun ada 12 bulan, tetapi setiap 2 atau 3 tahun sekali terdapat bulan ganda (rùnyuè, 19 tahun 7 kali). Berselang satu kali jiéqì (musim) tahun matahari Cina adalah setara dengan satu pemulaan matahari ke dalam tanda zodiak tropis. Matahari selalu melewati titik balik matahari musim dingin (masuk Capricorn) selama bulan 11.
Penerapan di masa kini
Penggunaan utama dalam kegiatan sehari-hari adalah menentukan fase bulan, yang penting bagi petani dan dimungkinkan karena setiap hari dalam kalender sesuai dengan fase tertentu dalam suatu bulan. Kalender tradisional Asia Timur lainnya mirip, atau sama dengan kalender Tionghoa: kalender Korea sama, dalam kalender Vietnam digunakan kucing, bukan kelinci dalam shio-nya, dan kalender Jepang tradisional menggunakan metode penghitungan yang berbeda, sehingga ada ketidaksesuaian antara kedua kalender itu dalam tahun-tahun tertentu.
Dua belas shio
Kedua belas binatang (十二生肖 shíèr shēngxiào, atau 十二屬相 shíèr shǔxiāng) yang melambangkan kedua belas Cabang Bumi adalah, sesuai urutannya:
Hari-hari libur
Berikut adalah hari-hari perayaan Tionghoa. Tanggal-tanggal berdasarkan penanggalan Tionghoa.
Tanggal | Nama Bahasa Indonesia | Nama Mandarin | Keterangan |
---|---|---|---|
bulan 1 hari 1 |
Tahun Baru Imlek atau Festival Musim Semi |
春節 chūnjié |
Pertemuan keluarga dan perayaan besar selama tiga hari; secara tradisional selama 15 hari |
bulan 1 hari 15 |
Festival Lampion, sebuah hari kasih sayang |
元宵節 yuánxiāojié |
Memakan Yuanxiao dan pemasangan lampion |
4 atau 5 Apr |
Festival Membersihkan Makam, atau Ching Ming/Cheng Beng |
清明節 qīngmíngjié |
Pertemuan keluarga,ziarah ke makam keluarga/leluhur |
bulan 5 hari 5 |
Festival Perahu Naga, atau Peh Cun |
端午節 duānwǔjié |
Lomba perahu naga dan memakan zhongzi |
bulan 7 hari 7 |
Festival Meminta Ketrampilan, sebuah hari kasih sayang |
乞巧節 qǐqiǎojié |
Para gadis mempelajari ketrampilan rumah tangga dan 'meminta' perkawinan yang baik |
bulan 7 hari 15 |
Festival Hantu atau Festival Para Roh | 中元節 zhōngyuánjié |
|
bulan 8 hari 15 |
Festival Pertengahan Musim Gugur | 中秋節 zhōngqiūjié |
Pertemuan keluarga dan memakan kue bulan |
bulan 9 hari 9 |
Festival Yang Ganda | 重陽節 chóngyángjié |
Mendaki gunung dan pertunjukan bunga |
bulan 10 hari 15 |
Festival Xia Yuan | 下元節 xiàyuánjié |
Doa untuk tahun perdamaian kepada tuhan air |
21 atau 22 Des |
Festival Titik Balik Matahari Musim Dingin | 冬節 dōngjié |
Pertemuan keluarga |
bulan 12 hari 23 |
Festival Masakan Arwah | 謝灶 xièzào |
Bekerja untuk memasak agar arwah terhormat |
Nama-nama bulan
No | Penanggalan Tionghoa | Lama Hari |
---|---|---|
1 | Cia Gwee | 30 |
2 | Ji Gwee | 29 |
3 | Sa Gwee | 30 |
4 | Si Gwee | 30 |
5 | Go Gwee | 29 |
6 | Lak Gwee | 30 |
7 | Cit Gwee | 29 |
8 | Pe Gwee | 29 |
9 | Kauw Gwee | 30 |
10 | Cap Gwee | 29 |
11 | Cap It Gwee | 29 |
12 | Cap Ji Gwee | 30 |
13 | Lun .... | (30) |
Total | 354/(384) |
Keterangan
- Tanda miring dan kurung merupakan tahun kabisat dalam kalender Tionghoa.
Kalender Korea
Kalender tradisional Korea diambil secara langsung dari kalender Tionghoa. Pada awal abad ke-19 Korea bergantung kepada hubungan diplomatik yang dekat dengan Cina dan tidak dengan negara lainnya sama sekali. Sebagai tanda hormat terhadap hubungan ini, pemimpin Korea akan menerima secara hormat kelender Tionghoa baru setiap tahunnya dari Kaisar Cina.
Kalender lunar/bulan ini kini jarang digunakan di Korea kecuali untuk peringatan hari-hari libur tradisional dan penandaan hari lahir oleh orang-orang Korea yang lebih tua.