Marguerite dari Provence

Margaret dari Provence (Forcalquier, musim semi tahun 1221[1] – 21 Desember 1295, Paris) merupakan seorang Ratu Perancis sebagai istri Raja Louis IX dari Perancis.

Marguerite dari Provence
Permaisuri Perancis
Periode27 Mei 1234 – 25 Agustus 1270
Penobatan28 Mei 1234
Informasi pribadi
WangsaIstana Aragon
Istana Capet
AyahRamon Berenguer IV, Pangeran Provence
IbuBeatrice dari Savoy
PasanganLouis IX dari Perancis
AnakIsabella, Ratu Navarre
Philip III dari Perancis
Blanche dari Perancis
Margaret, istri Adipati Brabant
Robert, Pangeran Clermont
Agnes, istri Adipati Burgundia

Ia merupakan putri sulung Ramon Berenguer IV, Pangeran Provence dan Beatrice dari Savoy.

Keluarga

Eyang paternalnya adalah Alfonso II, Pangeran Provence, dan Gersende II de Sabran, istri Pangeran Forcalquier. Eyang maternalnya adalah Thomas I dari Savoy dan Margaret dari Jenewa.

Adik-adiknya adalah :

Pernikahan

Pada tanggal 27 Mei 1234 di usianya yang ke-13, Margaret menjadi permaisuri Perancis dan istri Louis IX dari Perancis, dengan siapa ia memiliki 9 orang anak. Ia dimahkotai pada hari berikutnya.

Margaret, seperti adik-adiknya, terkenal akan kecantikannya, ia konon dinyatakan sebagai "wanita cantik berambut hitam dan memiliki mata yang indah",[2] dan di awal pernikahan mereka ia dan Louis menikmati hubungan yang hangat. Bapa pengakuan dosanya, William de St. Pathus, menyatakan bahwa pada malam-malam yang dingin Margaret akan memberikan sebuah jubah di atas bahu Louis, ketika suaminya yang religius itu sembahyang. Anekdot lain yang dicatat oleh St. Pathus adalah Margaret merasa bahwa pakaian sederhana Louis tidak pantas untuk martabat kerajaan, dimana Louis menjawab bahwa ia akan berpakaian seperti yang diinginkan istrinya, hanya jika istrinya berpakaian seperti yang diinginkannya. Banyak dari apa yang dikatakan tentang Margaret di dalam sumber tampaknya dimaksudkan untuk tampil dalam keterangan yang jelas, sebagai seorang yang sombong atau tidak sopan, dengan upaya untuk menunjukkan suaminya sebagai raja yang bijaksana dan saleh. Sebaliknya, pembuat riwayat Joinville, yang bukan seorang pastur, melaporkan kejadian-kejadian yang menunjukkan keberanian Margaret setelah Louis dijadikan tahanan di Mesir: Ia bertindak tegas untuk menjamin pasokan makanan untuk orang Kristen di Damietta, dan pergi sejauh untuk meminta ksatria yang menjaga kamar tidurnya untuk membunuhnya beserta bayinya yang baru lahir jika kota itu jatuh ke tangan orang Arab. Joinville juga menceritakan insiden yang menunjukkan humor Margaret yang baik, seperti pada satu kesempatan ketika Joinville mengirim beberapa kain bagus dan, ketika ratu tiba dan melihat utusan membawa mereka, ia berlutut dan mengira bahwa utusan tersebut membawakannya relik suci. Ketika ia menyadari kekeliruannya itu, ia tertawa dengan keras dan memerintahkan kepada utusan tersebut, "Katakan pada tuanmu yang jahat itu untuk menunggu, karena ia telah membuatku berlutut dihadapan tandunya!"

Akan tetapi, Joinville juga menyatakan ketidaksetujuannya akan Louis yang jarang menanyakan istri dan anak-anaknya. Pada saat badai yang mengerikan terjadi di atas laut pada saat perjalanan kembali ke Perancis dari Perang Salib, Margaret memohon Joinville untuk melakukan sesuatu untuk menolongnya; ia memberitahukannya untuk berdoa, dan bersumpah bahwa ketika mereka tiba di Perancis ia akan pergi berziarah dan mempersembahkan sebuah kapal dari emas dengan gambaran raja, ia sendiri dan anak-anaknya atas rasa bersyukurnya telah menyelamatkan mereka dari badai tersebut. Margaret hanya dapat menjawab bahwa ia tidak berani membuat sumpah seperti itu tanpa izin dari raja, karena ketika ia menemukan bahwa ia telah melakukan hal tersebut, ia tak akan pernah mengijinkannya pergi berziarah. Pada akhirnya, Joinville berjanji padanya jika ia bersumpah maka ia akan pergi berziarah untuknya, dan ketika mereka tiba di Perancis ia melakukan hal tersebut.

Di tahun-tahun berikutnya Louis menjadi jengkel dengan ambisi Margaret. Tampaknya di dalam masalah politik atau diplomasi, ia ambisius, namun agak canggung. Seorang utusan Inggris di Paris di tahun 1250 melaporkan ke Inggris, jelas-jelas dengan jijiknya, bahwa "ratu Perancis membosankan di dalam perkataan dan perbuatannya," dan jelas dari laporan tentang percakapan dengan utusan ratu bahwa ia berusaha untuk menciptakan kesempatan baginya untuk terlibat di dalam urusan negara bahkan jika utusan itu tidak terkesan dengan usahanya. Setelah kematian putra sulungnya Louis di tahun 1260, Margaret menginduksi putra berikutnya, Philip, untuk bersumpah bahwa tidak perduli pada usia berapapun ia naik tahta, ia akan tetap tinggal di bawah perwaliannya sampai usia 30 tahun. Ketika Louis mengetahui hal tersebut, ia segera meminta paus untuk membebaskan Philip dari sumpahnya dengan alasan bahwa ia sendiri tidak berwenang atas hal itu, dan paus segera bertindak, mengakhiri upaya Margaret untuk membuat dirinya sendiri Blanche dari Kastilia kedua. Margaret akhirnya gagal untuk memengaruhi keponakannya Edward I dari Inggris untuk menghindari sebuah proyek pernikahan salah satu putrinya yang akan mempromosikan kepentingan dari wilayah asalnya di Provence dari saudara iparnya, Charles dari Anjou, yang menikahi adik bungsunya Beatrice.

Margaret menemani Louis ke perang salibnya yang pertama dan bertanggung jawab atas negosiasi dan pasokan ketika ia ditangkap. Ia kemudian menjadi wanita satu-satunya yang pernah memimpin di dalam sebuah perang salib dalam waktu yang singkat. Selama periode itu, ketika di Damietta, ia melahirkan putranya Jean Tristan.[3]

Setelah kematian Louis di dalam perang salibnya yang kedua, selama dimana ia menetap di Perancis, ia kembali ke Provence. Ia mengabdikan diri kepada adiknya Ratu Eleanor dari Inggris, dan mereka terus berhubungan sampai kematian Eleanor di tahun 1291. Margaret sendiri meninggal empat setengah tahun setelah kematian adiknya, pada tanggal 21 Desember 1295, pada usia 74 tahun. Ia dimakamkan di dekat (bukan di sisi) suaminya di dalam Basilica of St-Denis di luar Paris. Makamnya berada di bawah tangga altar, tidak pernah ditandai dengan sebuah monumen, jadi lokasinya tidak diketahui; mungkin karena alasan inilah makam itu adalah satu-satunya makam kerajaan di Basilica yang tidak digeledah selama Revolusi Perancis, dan mungkin sampai sekarang masih utuh.

Margaret hidup lebih lama dari 8 anak dari 11 keturunan yang dimilikinya; hanya Blanche, Agnes dan Robert hidup lebih lama dari ibu mereka.

Keturunan

Dengan Louis IX dari Perancis:

  1. Blanche (1240 – 29 April 1243)
  2. Isabella (2 Maret 1241 – 28 Januari 1271), menikahi Theobald II dari Navarre
  3. Louis (25 Pebruari 1244 – Januari 1260)
  4. Philip III dari Perancis (1 Mei 1245 – 5 Oktober 1285), menikahi pertama-tama Isabella dari Aragon, dengan siapa ia memiliki keturunan, termasuk Philip IV dari Perancis dan Charles, Pangeran Valois; kedua dengan Maria dari Brabant, Ratu Perancis, dengan siapa ia memiliki keturunan, termasuk Margaret dari Perancis.
  5. John (lahir dan meninggal di tahun 1248)
  6. John Tristan (1250 – 3 Agustus 1270), lahir di Mesir pada saat ayahnya perang salib pertama dan meninggal di Tunisia pada perang salib kedua
  7. Peter (1251–1284)
  8. Blanche (1253–1323), menikahi Ferdinand de la Cerda, Infante dari Kastilia
  9. Margaret (1254–1271), menikahi John I, Adipati Brabant
  10. Robert, Pangeran Clermont (1256 – 7 Pebruari 1317), menikahi Beatrice dari Burgundia, dengan siapa ia memiliki keturunan. Ia merupakan leluhur Raja Henry IV dari Perancis.
  11. Agnes (tahun 1260 – 19 Desember 1327), menikahi Robert II, Adipati Burgundia

Silsilah Keluarga

Referensi

  1. ^ Charles Cawley, Medieval Lands, Provence
  2. ^ Thomas B. Costain, The Magnificent Century, pp.125-26
  3. ^ Joinville and Villehardouin: Chronicles of the Crusades, translated by M.R.B. Shaw, pages 262-263; Penguin Classics: New York, 1963.

Sumber

  • Murray, Jacqueline, Conflicted Identities and Multiple Masculinities, 1999
  • Costain, Thomas B., The Plantagenets, The Magnificent Century, 1951
Marguerite dari Provence
Lahir: Musim Semi 1221 Meninggal: 21 Desember 1295
Prancis
Didahului oleh:
Blanche dari Kastilia
Permaisuri Perancis
1234–1270
Diteruskan oleh:
Isabella dari Aragon