Żul Qarnain

tokoh dalam Al-Qur'an
Revisi sejak 11 Mei 2012 15.35 oleh SkullSplitter (bicara | kontrib) (Etimologi: * Penguasa wilayah Barat dan Timur digabungkan kedalam "Qarn")

Dzul Qarnain (Arab: ذو القرنين Dzū al-Qarnayn) adalah sosok yang namanya disebutkan didalam Qur'an, ia digambarkan sebagai seorang pemimpin yang adil dan bijaksana. Dikisahkan bahwa ia telah membangun tembok besi yang tinggi untuk melindungi kaum lemah dari serangan Ya’juj dan Ma’juj, yang ditemuinya dalam perjalanannya menuju timur.

Dzu al-Qarnain dilukiskan sedang dalam perundingan pembangunan dinding besi Ya’juj dan Ma’juj, (lukisan miniatur abad ke-16 dari Persia.
Dzu al-Qarnayn dan Al-Khiḍr (kanan), takjub dengan penglihatannya terhadap seekor ikan air asin yang kembali hidup ketika ditaruh ke dalam Air Kehidupan.

Etimologi

Secara harfiah Dzul Qarnain memiliki arti "Pemilik Dua Tanduk" atau "Ia yang memiliki Dua Tanduk." "Dzu" (Arab: ذو‎, ḏzū) berarti "pemilik." Beberapa pendapat mengenai etimologi dari Dzul Qarnain adalah sebagai berikut:[1]

  • Ia pernah meninggal dan hidup kembali setelah mendapat pukulan tepat di kepala bagian kanan dan kiri.[2]
  • Rancangan ketopong besinya memiliki tanduk.
  • Dia bisa melihat dengan jelas di siang hari dan di kegelapan malam.
  • Dia pernah hidup selama dua abad sehingga ia dapat disebut "Dzu al-Qarnain" "ذوالقرن ن"
  • "Qarn" (Arab: قرن Qorn) berarti:
    • Kekuasaan, wilayah kekuasaannya meliputi wilayah Barat hingga Timur,
    • Kuat dan
    • Berani.

Genealogi

Dzul Qarnain adalah sepupu Khidr dari pihak ibu, bertepatan dengan masa Ibrahim dan Luth.[3] Dikatakan pula bahwa Khidr menjadi penasehat spiritualnya.

Pendapat cendikiawan


Referensi

  1. ^ http://www.alhassanain.com/english/articles/articles/history_library/various_articles/zulqarnain/001.html
  2. ^ Al-Bidayah Wan Nihayah karya Ibnu Katsir lebih jauh menjelaskan, Dzul Qarnain adalah nama gelar atau julukan seorang penglima penakluk sekaligus raja saleh. Karena kesalehannya ia selalu mengajak manusia untuk menyembah Allah. Namun mereka ingkar, malah memukul tanduknya – Qarnun, yaitu rambut kepala yang diikat – sebelah kanan, hingga ia mati. Lalu Allah menghidupkannya kembali, dan ia pun kembali berdakwah. Tetapi sekali lagi tanduknya yang kiri dipukul, sehingga ia mati lagi. Allah SWT menghidupkannya kembali dan menjulukinya Dzul Qarnain, pemilik dua tanduk, serta memberinya kekuasaan.
  3. ^ http://www.alhassanain.com/english/articles/articles/history_library/various_articles/zulqarnain/001.html

Pranala luar